TUMBUH KEMBANG PIYIK : Menangani Piyik Mati Kedinginan
(BAGIAN 3)
Dalam mengurus piyik lovebird kadang kita dihadapkan dengan berbagai macam masalah mulai dari menghadapi indukan yang tidak mau mengurus anakan sehingga berakhir kita harus melakukan handfeeding sampai penyakit penyakit yang sering menghinggapi piyik lovebird kita. selain itu faktor cuacapun sangat berpengaruh terhadap kondisi piyik.
Dimusim hujan seperti sekarang ini sering kali telur gagal menetas, bukan karena telur tidak terbuahi dengan sempurna tapi karena faktor cuaca yang dingin mengakibatkan embrio mati sebelum menetas. bahkan ada beberapa kasus telur berhasil menetas tapi piyik tersebut tidak berusia lama.
Ketika Anda menemukan piyik (terutama yang masih berusia dibawah 1 minggu) yang suhu tubuhnya dingin dan lemas, jangan langsung diasumsikan piyik tersebut telah mati.
Langkah pertama adalah mencoba untuk menghangatkannya, bila memang organ vitalnya masih berfungsi maka piyik tersebut bisa "hidup" kembali dalam waktu kurang-lebih 20 menit.
Bila dalam temboloknya masih menyisakan pakan, segera tetesi mulutnya dengan air sekedar beberapa tetes.
Pastikan piyik menelannya, lalu remas perlahan temboloknya.
Bila temboloknya kosong, isi dengan pakan lolohan encer bahkan lebih encer dari pakan lolohan yang biasa
Selalu jaga suhu dan perhatikan kondisi temboloknya.
Ketika suhu tubuh piyik menurun drastis, sistem pencernaan mereka juga menurun kinerjanya.
Metabolisme menurun, maka semakin tinggi kemungkinan untuk mati.
Ketika piyik di dalam glodok, mereka bertumpuk satu sama lainnya agar saling menjaga suhu tubuhnya tetap hangat.
Induk juga membantu mengerami agar suhu tetap terjaga. Tetapi kadangkala, seekor piyik terkesan diam menjauh dan "tersesat" dari kelompoknya. Nah, kalaupun Anda biasa handfeeding piyik sedari kecil dan tanpa bantuan inkubator, selalu pastikan piyik disimpan dalam wadah tertutup (cukup buat beberapa lubang sebagai ventilasi) dan pastikan tetap bertumpuk satu-sama lainnya untuk tetap menjaga kehangatan.
Salam Breeding Lovebird Lover
II Bagian 1 II Bagian 2 II Bagian 4 II
(BAGIAN 3)
Dalam mengurus piyik lovebird kadang kita dihadapkan dengan berbagai macam masalah mulai dari menghadapi indukan yang tidak mau mengurus anakan sehingga berakhir kita harus melakukan handfeeding sampai penyakit penyakit yang sering menghinggapi piyik lovebird kita. selain itu faktor cuacapun sangat berpengaruh terhadap kondisi piyik.
Dimusim hujan seperti sekarang ini sering kali telur gagal menetas, bukan karena telur tidak terbuahi dengan sempurna tapi karena faktor cuaca yang dingin mengakibatkan embrio mati sebelum menetas. bahkan ada beberapa kasus telur berhasil menetas tapi piyik tersebut tidak berusia lama.
Ketika Anda menemukan piyik (terutama yang masih berusia dibawah 1 minggu) yang suhu tubuhnya dingin dan lemas, jangan langsung diasumsikan piyik tersebut telah mati.
Langkah pertama adalah mencoba untuk menghangatkannya, bila memang organ vitalnya masih berfungsi maka piyik tersebut bisa "hidup" kembali dalam waktu kurang-lebih 20 menit.
Bila dalam temboloknya masih menyisakan pakan, segera tetesi mulutnya dengan air sekedar beberapa tetes.
Bila temboloknya kosong, isi dengan pakan lolohan encer bahkan lebih encer dari pakan lolohan yang biasa
Selalu jaga suhu dan perhatikan kondisi temboloknya.
Ketika suhu tubuh piyik menurun drastis, sistem pencernaan mereka juga menurun kinerjanya.
Metabolisme menurun, maka semakin tinggi kemungkinan untuk mati.
Ketika piyik di dalam glodok, mereka bertumpuk satu sama lainnya agar saling menjaga suhu tubuhnya tetap hangat.
Salam Breeding Lovebird Lover
II Bagian 1 II Bagian 2 II Bagian 4 II
sumber : Grup Facebook Lovebird Lover Indonesia
https://www.facebook.com/groups/301695919994311/permalink/359420027555233/
No comments:
Post a Comment