Pecinta Burung Lovebird Indonesia

Showing posts with label telur. Show all posts
Showing posts with label telur. Show all posts

Cara Mengatasi Telur Lovebird yang Gagal Menetas Karena Kekurangan Kalsium

Cara Mengatasi Telur Lovebird yang Gagal Menetas Karena Kekurangan Kalsium

TELUR ISI SEMUA TETAPI YANG MENETAS HANYA 2 EKOR DAN SISANYA MATI DI DALAM.

Kasus seperti ini mungkin pernah di alami oleh semua peternak LOVEBIRD atau unggas lainnya, mari kita bahas asal muasal cangkang telur dulu :
Telur Lovebird
Cangkang telur adalah lapisan terluar dari telur. Lapisan ini dapat bertekstur keras maupun lunak, tergantung jenis telurnya. Cangkang telur unggas umumnya terbuat kalsium karbonat yang dapat larut dalam asam dan melepaskan karbon dioksida". (sumber : Wikipedia)

Dari penjelasan diatas bisa saya simpulkan apa dampak jika burung kesayangan kita yang kurang kalsium :
  1. Lamban / lambatnya pembentukan telur sehingga mengakibatkan jarak keluarnya telur 1 dengan yang lainnya beda jauh ( antara telur pertama dengan telur berikutnya 2,3,4 dst)
  2. Jumlah telur sedikit
  3. kualitas telur yang kurang baik, cangkang tipis mudah pecah dll…
  4. Indukan tiba - tiba Mati
  5. Indukan tiba - tiba lumpuh
  6. kaki piyik cacat tulang (bengkok dll)
Kalsium bisa meningkatkan fertilitas (telur yang dibuahi sel sperma), meningkatkan daya tetas telur dan mengurangi kematian embrio di dalam telur

Contoh kasus pada photo di bawah ini bisa saya simpulkan jarak antara telor ke -1 dan ke -2 dengan telor berikutnya ini beda jauh, pengalamanya saya dirumah setelah kalsiumnya saya cukupi jaraknya netes telor pertama sampe terakhir biasanya Cuma 1 hari saja. Kondisi gambar di bawah 5 telor biola x biola isi semua telor ke -1 dan ke -2 netes tapi telor ke – 3,4 dan 5 gagal netes atau mati di dalam ini di sebabkan 3 telur terakhir kedinginan atau suhu yang di hasilkan oleh indukanya kurang stabil kerena intensitas indukan di dalam glodok itu sudah sangat kurang karena harus bolak balik cari makan dan ngeloloh anaknya yang sudah netes, terkecuali suka ada si jantan makan dan memberikan makanannya ke indukan betina untuk diberikannya lagi ke anaknya ini termasuk tipe jantan yang baik.
Cara Mengatasi Telur Lovebird yang Gagal Menetas Karena Kekurangan Kalsium
Cara Mengatasi Telur Lovebird yang Gagal Menetas Karena Kekurangan Kalsium
Untuk kalsium bisa di dapat dari tulang sotong (asinan), grit atau kemasan modern adanya namanya calclilux (serbuk putih di larutkan dalam air)

Semoga Bermanfaat postingan boleh di share
diskusi boleh isi kolom komentar.

Salam Guyub Rukun

Sumber tulisan : Grup Facebook KLI PVJ Bandung.

Beberapa penyebab utama kematian embrio

Beberapa penyebab utama kematian embrio
1. Embrio kekurangan nutrisi
Induk burung, terutama burung betina, bisa saja mengalami kekurangan nutrisi pada salah satu atau beberapa jenis nutrisi seperti protein, karbohidrat, lemak, serat kasar, vitamin, dan mineral. Tetapi malnutrisi yang paling berpengaruh terhadap penetasan telur justru vitamin dan mineral.

Hampir semua defisiensi vitamin berpotensi menyebabkan kegagalan penetasan. Sedangkan jenis mineral yang cukup berpengaruh terhadap penetasan telur adalah mangaan (Mn), seng (Zn), yodium (I), dan zat besi (Fe).
Untuk mengetahui detail dampak kekurangan vitamin terhadap perkembangan embrio dalam telur, silakan klik di sini.
Beberapa penyebab utama kematian embrio
2. Induk betina sering meninggalkan sarang
Sebelumnya sudah dijelaskan, bahwa periode awal dan periode akhir penetasan / pengeraman telur membutuhkan konsistensi suhu dan pengeraman. Apabila menggunakan mesin tetas, apalagi mesin tetas otomatis, hal ini mungkin tak menjadi masalah.

Tetapi pada penetasan alami, atau telur dierami induknya, ada beberapa problem yang kerap terjadi, sehingga telur tidak mendapat suhu yang stabil pada kedua periode kritis tersebut. Problem yang sering muncul adalah induk betina sering meninggalkan telur, sehingga kemungkinan menetas makin kecil.

Penyebab utama induk betina sering meninggalkan sarang adalah karena banyak kutu / tungau yang menempel pada bahan sarang, bahkan pada bulu-bulu dan permukaan kulit induk betina. Terkadang induk tak sekadar meninggalkan sarang.

Dalam kondisi kutu sudah sangat banyak, induk betina biasanya akan stres dan merusak sarang serta telur-telur di dalamnya. Tidak mengherankan apabila sejumlah penangkar sering mengeluh mengapa induk betina membuang telurnya, atau bahkan mematuki telurnya sendiri hingga pecah.

Untuk mengetahui hal ini, Anda dapat memeriksa kondisi sarang ketika induk betina keluar sebentar untuk makan atau minum. Jangan sekali-sekali memeriksa sarang saat induk betina masih berada di dalamnya, karena hal ini juga akan membuatnya stres dan berdampak sama buruknya.

Jika benar sarang penuh kutu, maka taburkan serbuk FreshAves di bagian bawah sarang. Hal ini juga harus dilakukan ketika induk betina sedang keluar sarang.
Selain itu, larutkan 5 gram serbuk FreshAves ke dalam 1 liter air, diaduk hingga merata, lalu dimasukkan ke dalam sprayer. Semprot seluruh bagian kandang agar kutu, tungau, semut, nyamuk, dan parasit mati.

Air bekas semprotan yang sudah mengering ini juga akan membuat semua hewan kecil itu tidak berani memasuki kandang. Usahakan hal ini dilakukan rutin seminggu sekali, bahkan ketika induk sedang tidak berproduksi.

3. Induk betina terganggu induk jantan
Meski frekuensinya tidak terlalu sering, kasus ini beberapa kali dialami sebagian penangkar, terutama penangkar kacer, murai batu, trucukan, dan beberapa jenis burung lainnya. Dalam hal ini, induk betina yang sedang mengerami telurnya, justru dirayu-rayu pasangannya untuk diajak kawin.

Kasus ini biasanya disebabkan induk jantan mengalami over birahi (OB). Penyebabnya adalah porsi extra fooding (EF) terlalu berlebihan. Induk betina yang terus diganggu menjadi stres, dan akan meninggalkan sarang, membuang telur, atau bahkan memecahkan telur-telur yang sedang dierami. 

Dampaknya mirip dengan induk betina yang meninggalkan sarang akibat banyak kutu / tungau, namun solusinya berbeda.

Dalam kasus ini, solusi yang bisa dilakukan adalah memasukkan induk jantan ke dalam sangkar, namun sangkar tetap ada di kandang penangkaran. Pada saat bersamaan, porsi EF dikurangi dari biasanya. Induk jantan baru dikeluarkan dari sangkar jika piyik sudah dipisah dari induk betina.

4. Kesalahan dalam mengoperasikan mesin tetas
Mesin tetas memang memudahkan penangkar dalam menetaskan telur-telur indukan burung yang ditangkarkan. Selain bisa menampung telur dalam jumlah banyak, semua telur juga bisa menetas dalam waktu bersamaan.

Tetapi kesalahan dalam mengoperasikan mesin tetas dapat berakibat fatal, misalnya seluruh telur gagal menetas. Jarang sekali kekeliruan dalam mengoperasikan mesin tetas hanya akan mengakibatkan sebagian telur menetas dan sebagian lagi tidak menetas.

Hal terpenting yang perlu diperhatikan dalam penggunaan mesin tetas antara lain :
  • Suhu penetasan
  • Kelembaban penetasan
  • Kadar oksigen dalam mesin tetas
  • Frekuensi pemutaran telur
Apabila Anda membeli mesin tetas, usahakan ada manual book atau panduan mengenai cara penggunaannya. Kalau Anda membuat sendiri, silakan cari dan baca referensi mengenai cara penggunaannya.

5. Telur terinfeksi bakteri atau virus
Ada beberapa hal yang membuat telur terinfeksi bakteri atau virus, antara lain:
Telur terkontaminasi virus atau bakteri dari tangan orang yang memegangnya. Hal ini bisa terjadi ketika Anda melakukan peneropongan telur (pasti memegang telur bukan?). Bisa juga ketika Anda melakukan pemutaran telur dengan tangan (jika Anda menggunakan mesin tetas non-otomatis). 

Karena itu, sebelum memegang telur, tangan dicuci dengan sabun antiseptik, atau menggunakan desinfektan yang bisa dibeli di apotek dan toko kimia .

Mesin tetas jarang disucihamakan setelah digunakan. Banyak penangkar yang begitu senang melihat telur-telurnya menetas, tapi lupa membersihkan mesin tetas. Karena itu, biasakan setelah telur menetas, bagian dalam mesin tetas disemprot dengan cairan desinfektan.

Kandang terkontaminasi bakteri atau virus yang dibawa vektor tertentu yang masuk ke dalam kandang. Misalnya semut, nyamuk, kutu, tungau, dan parasit lainnya. Untuk mencegah hal ini, kebersihan kandang harus selalu dijaga. Biasakan kandang selalu dalam keadaan kering. 

Sucihamakan kandang menggunakan FreshAves setiap minggu, agar kandang terbebas dari semua vektor pembawa bakteri dan virus.

6. Banyak getaran di lokasi sarang
Hal ini sering dialami para penangkar yang membangun kandang dekat rel kereta api, pabrik yang peralatannya menimbulkan getaran, dan sebagainya. Jika rumah Anda di dekat rel, namun getaran roda kereta api tidak sampai ke rumah / kandang (biasanya sekitar 100 meter), ini tidak masalah (soalnya dulu pernah ada yang bertanya seperti ini).

Bergetar atau tidak sebenarnya bisa dideteksi dari kaca jendela. Kalau kaca terdengar agak gemerutuk, baik karena kereta api atau mesin pabrik, berarti lokasi kandang tak cukup nyaman untuk penangkaran burung.

Getaran yang terlalu sering bisa membunuh embrio yang sedang tumbuh. Kalau pun selamat sampai menetas, seringkali anaknya mengalami kelumpuhan.

7. Embrio mengalami kesulitan di saat terakhir
Beberapa saat sebelum menetas, embrio di dalam telur terkadang mengalami kesulitan dalam mengatur posisinya agar tetap bisa bernafas dan menyerap makanan dari yolk sac(kantung kuning telur). Salah satu penyebabnya adalah ketidakstabilan kelembaban dalam ruang mesin tetas, atau bahkan dalam penetasan alami.

Jadi, sekali lagi, masalah suhu dan kelembaban mesin tetas harus selalu diperhatikan. Khusus untuk induk betina yang mengerami telurnya, selalu diperhatikan apakah sering meninggalkan sarang atau tidak.

Jika induk meninggalkan sarang untuk makan dan minum, itu tidak masalah, karena biasanya akan segera kembali ke sarang. Tetapi kalau berjam-jam meninggalkan sarang, apalagi sering mengusap-usap bulu dengan paruhnya, itu pertanda banyak kutu dan tungau pada sarang dan tubuhnya (ingat terapi FreshAves !).

8. Induk betina mengalami hypercalcaemia
Kalsium merupakan mineral penting untuk pembentukan kerabang telur. Kalau kadar kalsium dalam pakan indukan terlalu rendah, kerabang telur biasanya terlalu tipis dan mudah pecah.

Tetapi, kondisi berlebihan juga tidak baik. Kalau induk betina mendapat asupan pakan dengan kadar kalsium terlalu tinggi, dan hal ini berlangsung lama, potensi mengalamihypercalcaemia sangat besar.

Hypercalacemia adalah kondisi di mana kadar kalsium dalam tubuh sangat tinggi. Gejala yang muncul adalah telur-telur yang dihasilkan memiliki kerabang yang sangat keras. Dampaknya, menjelang menetas, embrio tidak mampu memecah kerabang telur yang terlalu keras tersebut. Jika tidak dibantu dengan tangan manusia, embrio pasti akan mati sebelum menetas.

Penyebab Telur Gagal Menetas

Penyebab Telur Gagal Menetas
Setiap penangkar burung, baik kicauan, burung hias, merpati, maupun burung kelangenan seperti perkutut dan derkuku, pasti menginginkan produktivitas indukan meningkat dari waktu ke waktu hingga tercapai batas optimal. Faktanya, tidak mudah mencapai sasaran tersebut, terutama akibat jumlah telur sedikit, telur infertil, embrio mati sebelum telur menetas, dan piyik mati beberapa jam atau beberapa hari setelah menetas. Yuk, kita kupas-tuntas semua persoalan ini, agar produktivitas indukan Anda bisa optimal.
Penyebab Telur Gagal Menetas
Jika dipetakan, ada dua penyebab mengapa telur tidak menetas, yaitu:
  • Telur infertil (gabuk, kosong, tidak subur).
  • Telur fertil, tetapi embrio mati di dalam telur sebelum menetas.
Di sini akan dibahas dulu mengenai telur infertil, karena sering dialami para penangkar, khususnya penangkar pemula. Setelah pembahasan mengenai telur infertil, kita langsung masuk ke pembahasan mengenai faktor penyebab telur tidak menetas, meski yang ditetaskan sebenarnya merupakan telur fertil.

Mengapa telur burung bisa infertil?
Telur infertil adalah telur yang sama sekali tidak mengandung sel benih. Dalam bahasa perunggasan, sel benih disebut juga sebagai discus germinalis, yang menempel di permukaan kulit telur (yolk). Sel benih inilah yang nantinya, ketika dierami induk atau ditetaskan dalam mesin tetas, berkembang menjadi embrio, dan pada hari terakhir penetasan memiliki wujud seperti piyik.

Karena telur infertil tidak mengandung sel benih, maka ketika dierami atau ditetaskan tidak akan pernah menetas. Apabila dipecah, telur infertil yang sudah dierami ini tidak berbau busuk, karena memang tidak ada embrio piyik di dalamnya.

Banyak penangkar burung yang kecewa, karena setelah menunggu induk betina mengerami telur selama berhari-hari, telur tidak juga menetas. Mereka tidak tahu jika telur yang dierami sebenarnya infertil. Jika sebelumnya sudah tahu, tentu tidak usah repot-repot dierami, agar induk bisa kembali bertelur dan berharap semua telurnya fertil.

Karena itu, penting sekali bagi penangkar dan calon penangkar untuk mengetahui mengenai telur infertil, bagaimana melakukan peneropongan (candling) telur sejak dini, bagaimana mencegah agar telur tidak infertil, dan sebagainya. Silakan masuk ke sini untuk mengetahui cara meneropong telur, serta membedakan antara telur infertil dan telur fertil.

Berikut ini lima faktor penyebab mengapa telur yang dihasilkan induk betina tidak subur atau infertil :
  1. Induk burung mengalami masalah nutrisi
  2. Induk burung mengalami masalah fisik
  3. Induk burung mengalami masalah sosial
  4. Induk burung mengalami masalah lingkungan
  5. Masalah genetik dari induk burung


Penyebab Telur Kosong / Infertil Egg

Penyebab Telur Kosong / Infertil Egg
Penyebab Telor Kosong diantaranya adalah :
Penyebab Telur Kosong / Infertil Egg
a.   Pasangan betina semua alias burung lesbi sehingga jika bertelur sampai kapan pun akan tetap infertil karena memang tidak pernah dibuahi oleh sperma pejantan
b.   Pasangan jantan & betina
telor kosong bisa terjadi pada pasangan jantan betina ini karena :
1.   Jantan tidak mengawini betina
  a)   sepasang tapi tidak sejodoh
  b)   beda masa berahi   (belum cukup umur)
2.   Perkawinan tidak sempurna umumnya sebagian telur kosong atau semuanya.
             Kondisi ini bisa disebabkan oleh :
  · Jantan cacat fisik, kuku/jari putus/ kaki renggang (splay leg), sehingga tidak dapat mencengkram dengan baik pada saat me-'naik'-i betina nya.
catatan : untuk kasus tertentu , betina cacat kaki , masih dapat menghasilkan anakan yang baik.
3.  Indukan Sepasang & Sejodoh, serta tampak kawin sempurna namun seluruh telur kosong atau hanya sebagian telur kosong, sebagian "isi"
kondisi ini bisa disebabkan oleh :
a)  Salah satu Indukan steril alias  mandul
b)  Salah satu atau keduanya memiliki sperma/sel telur yg "lemah" sehingga sulit untuk survive melalui fase awal pengeraman
c)   Salah satu atau kedua indukan kurang "nutrisi"
4.  Salah satu atau kedua indukan "sakit",..sehingga tidak bisa kawin sempurna

Solusi Alternatif :
Beberapa alternatif untuk mengatasi hal tersebut adalah  :
a.    Pasangan Betina semua ganti pasangan supaya jantan – betina
b.   Pasangan Jantan Betina
1)  dimana jantan tidak mengawini betina (sepasang tapi tidak sejodoh) sebaiknya diganti pasangannya
2)  untuk jantan cacat fisik, jika tampak sama sekali  tidak memungkin-kan untuk melakukan "kewajiban" menaiki/ mengkawini sang  betina dengan benar sebaiknya diganti pasangannya sang jantan di afkir
3)  Untuk salah satu Indukan mandul
·   hal ini tidak mudah, bahkan sulit diketahui/dideteksi namun sebaiknya 2-3 kali periode bertelur gagal (telur kosong terus) silahkan ganti pasangan nya nanti akan tampak mana yang mandul
·   untuk poin ini, masih bisa menghasilkan anakan walaupun dalam jumlah terbatas, kadang DIS, bahkan kosong atau anakan mati dibawah umur 3-4 hari. Untuk meningkatkan fertilitas masih bisa dicoba (walaupun tidak 100% berhasil) dengan pemberian vitamin & nutrisi
·   untuk indukan yg kekurangan nutrisi, tentunya bisa dicoba diberikan berbagai vitamin & suplemen yang diperkirakan mampu meningkatkan fertilitas/kesuburan  indukan LoveBird mulai dari pemberian kecambah/toge, ferti oil, vitamin E, sampai multivitamin. Banyak ragam merk yang dijual
            4)  Obati pasangan sakit dg pengobatan sesuai sakitnya

Preventif / Pencegahan
Beli burung yg sehat , fisik lengkap tidak cacat & jelas asal usul induknya dari peternak yang bisa dipercaya (walaupun cara ini tidak 100% menjamin bakal tidak menghadapi telur kosong) Beri nutrisi sesuai kebutuhan burung baik usia maupun fase tumbuh sexualnya
Jaga selalu kesehatan burung dengan Nutrisi & suplemen (egg food)  + multivitamin yang mencukupi (untuk Merk & dosis suplemen /vitamin silahkan hubungi kawan kawan yang jualan barang tsb ).

 Semoga Bermanfaat


Sumber :
https://www.facebook.com/notes/lovebirds-lover-balikpapan-east-borneo/telor-kosong-infertil/272170442933328/

Cara Mengetahui Infertile Egg atau Telur yang Kosong

Cara Mengetahui Infertile Egg atau Telur yang Kosong
Dalam breeding lovebird sebenernya susah susah gampang atau gampang gampang susah ?? sebenarnya sih sama saja. hehehe,, yang terpenting adalah bagaimana kita menikmati semua proses dalam breeding tersebut.

Banyak sekali masalah yang kita temui selaku peternak lovebird, mulai dari memprediksi jenis kelamin, cara menjodohkan lovebird, telur kosong sampai piyik yang hilang.

Ketika lovebird jodoan kita terpantau bertelur pasti kita akan merasa sangat senang, tetapi setelah menggu sampai 1 bulan lamanya ternyata telur tidak kunjung menetas. apa yang sebenarnya terjadi ??

Seringkali kita mendapatkan telur yang tidak berisi Embrio alias “kosong” yang pada akhirnya tidak ada anakan yang menetas

penyebab kondisi tersebut diantaranya :
  • Umur indukan terlalu muda / burung belum cukup "matang"
  • Nutrisi kurang memadai
  • Perkawinan yang tidak sempurna
  • Salah satu atau kedua pasangan mandul (sel telur & atau sperma "lemah")
Penyebab dapat merupakan salah satu atau kombinasi hal tersebut di atas.

Bagaimana "check"  telur infertile??
Menurut para ahli embrio paruh bengkok yang hidup & tumbuh berkembang pada hari ke 5 sudah mulai dapat dilihat secara visual dengan bantuan  cahaya, namun terbaik dilihat pada minimal hari ke-7 sejak telur  di-erami.

Proses identifikasi peneropongan telur ini dinamakan : Egg Candling

Bisa dilakukan dengan bantuan senter kecil . Pada telur fertile (“isi”), akan tampak garis berwarna merah membentuk “jala” pembuluh darah menunjukan perkembangan embrio dan semakin hari akan semakin gelap.
seperti tampak pada foto dibawah ini :
Telur Fertile
Sedangkan telur infertile, akan tampak kuning bening yang berarti tidak adanya pertumbuhan dan perkembangan embrio , seperti gambar di bawah ini :
Telur Infertile
bahkan jika kondisi telur kosong / tidak terbuahi keadaan telur sampai pada akhir periode pengeraman, kondisi ini tidak berubah.

untuk alasan efisiensi, telur telur kosong diangkat dari sarang. jadi indukan lovebird tidak perlu berlama lama mengerami telur yang kosong.


sumber : Fans Page Facebook Lovebirds Lover Balikpapan-East Borneo
https://www.facebook.com/notes/lovebirds-lover-balikpapan-east-borneo/infertile-egg-telur-kosong/194621340688239/

Dead In Shell / DIS

Dead In Shell / DIS
Dead In Shell (DIS) adalah Kematian embrio pada saat pengeraman. biasa kita temukan adanya telur yg tidak menetas dengan kondisi embrio mati dalam telur . kadang kita temui telur dengan embrio mati kering , ada juga embrio mati busuk basah dalam telur
Dead In Shell / DIS
Yang diduga jadi penyebab :

1.     Genetis
Seringkali dibilang “lemah secara genetis”, berkaitan daya tahan/ kemampuan embrio untuk tumbuh & berkembang dalam masa pengeraman sampai menetas. (hal ini sulit terdeteksi )

2.     Telur ter-Infeksi Penyakit (bakteri/jamur)
Umumnya disebabkan kondisi sarang/glodok kotor karena alas kandang kotor/ basah/tidak hygienis. Telur terinfeksi bakteri/jamur yg terbawa cairan nempel pada kaki/bulu burung, masuk melalui pori pori telur & mengganggu/membunuh embrio.

3.     Suhu & Kelembaban
Suhu lingkungan sarang sangat berhubungan erat dengan kelembaban (iklim mikro). Kondisi iklim mikro mempengaruhi daya/kemampuan tetas telur, fluktuasi suhu & kelembaban lingkungan yg terlalu tinggi menyebabkan gangguan pada pertumbuhan embrio, suhu  terlalu tinggi  mengakibatkan kelembaban berkurang/ kering. Hal ini selanjutnya akan meningkatkan laju penguapan cairan melalui pori-pori telur, jika terus berlanjut maka akan kita dapati embrio mati  kering dalam cangkang telur.
Sementara jika kelembaban terlalu tinggi , embrio tidak akan mampu berkembang dan akan didapati embrio mati dg kondisi telur busuk.
Dengan demikian yang sangat perlu diperhatikan adalah suhu lingkungan kandang.
-    Suhu badan induk sehat/normal pada saat mengeram berkisar  41-42 C,..
-    sementara suhu normal telur yang dierami berkisar 35-39 C.
-    kelembaban saat pengeraman umumnya berkisar 60-70 %.
Pada indukan yang kesehatannya terganggu , suhu tubuh akan juga tidak normal,       sehingga suhu telur akan juga terganggu, pada burung yang sakit suhu tubuh akan terganggu/ turun, terbukti burung sakit suhu kaki-nya akan terasa dingin.
Hal yang sama dengan induk yang kegemukan/nggajih/obesitas, lapisan lemak menghalangi proses pengeraman

4.     Perilaku  Induk saat mengeram
Karakter burung juga berpengaruh pada perilaku induk saat mengeram, indukan yang terlalu sensitive akan mudah terganggu, gelisah bahkan meninggalkan telurnya saat merasa  atau ada terganggu,  padahal telur  secara periodik harus di ”putar” setiap rata-rata 90 menit
Dari pengalaman , burung terlalu jinak belum tentu pandai mengeram, karena sering nya meninggalkan telur untuk bermain.

Pencegahan & penanggulangan :
-    Usahakan Pilih indukan sehat  (lihat minimal  ciri ciri burung sehat)  jelas silsilahnya
-    Usahakan iklim ruang kandang se- stabil mungkin , pasang thermometer & hygrometer dinding.
Kipas angin cukup membantu untuk menurunkan suhu ruangan namun sebaiknya disertai semprotan air.
Penyiraman lantai dengan air bersih atau semprot lantai jika dirasa suhu extrim kering atau beri cepuk isi air dalam kandang agar burung yg sedang mengeram bisa membasahi bulunya atau mandi
-    Sanitasi lantai ruangan, alas kandang kandang ternak, glodok/bahan sarang, tempat makan /minum,…
-    Kondisi lingkungan saat burung mengeram,..jauhkan sumber berisik /kaget lalu lalang orang/tikus atau binatang piaraan lain dsb

 Semoga Bermanfaat


Sumber :
https://www.facebook.com/notes/lovebirds-lover-balikpapan-east-borneo/dead-in-shell-alias-dis/194610494022657


Penanganan Lovebird Egg Binding

Penanganan Lovebird Egg Binding
Egg Binding adalah salah satu momok yang menakutkan untuk para breeder tanah air, karena jika dibiarkan dan tidak ditangani dengan serius dapat mengakibatkan kematian. kenapa bisa demikian ?? 

Umumnya Egg Binding terjadi ketika telur yang tidak bisa keluar atau indukan lovebird tidak mampu mengeluarkan telur tersebut. sehingga telur tertahan di dalam perut betina lovebird. kondisi ini mengakibatkan burung menjadi lemas. jika dalam waktu lama telur tidak dikeluarkan ini akan sangat mengganggu kesehatan lovebird tersebut, bahkan jika dalam kondisi terburuk yaitu telur pecah di dalam sehingga mengakibatkan inveksi, hal ini lah yang bisa mengakibatkan kematian indukan.
penanganan lovebird egg binding
Lantas jika indukan kita mengalami egg binding apa yang harus kita lakukan ?? apakah dibiarkan begitu saja atau adakah penangan khususnya ??

Penanganan yang dilakukan umumnya untuk lovebird yang mengalami Egg Binding adalah sebagai berikut :

1.   inject (suntikan) minyak sayur / olive oil yang bersih sebanyak 0.5 ml ke kloaka (dubur), usap perutnya dengan minyak tawon, masukan kandang, kerodong dan dikasih lampu pemanas
inject menggunakan spuit / spet 1 ml tanpa jarum.masukan ujung spet 1-2 ml melalui kloaka / dubur, spet pelan pelan
2.   Siapkan juga air minum berupa  larutan elektriolit bervitamin ( misal Ganavit, FoerteVit atau merk apapun)
3.   Jika 1 x 24 jam , telur tidak keluar, ulang no 1. dan diurut pelan – pelan agar telur kluar. hati hati telur jangan sampai pecah

Jika telur pecah di dalam, kloaka akan terluka dan mudah terinfeksi terlebih lagi pada kasus Egg Binding burung dalam kondisi stress berat dan lemah luka / pendarahan  pada saluran kloaka akan sangat mudah menyebabkan infeksi kuman yang berasal dari usus

Semakin cepat kita mengetahui gejala Egg Binding semakin mudah penanganannya dan semakin kecil pula resiko-nya. Semoga dapat membantu.

Tetap semangat dalam Breeding Lovebird

Salam Breeder Lovebird Lover



Sumber : Fans Page Facebook Lovebirds Lover Balikpapan-East Borneo
https://www.facebook.com/notes/lovebirds-lover-balikpapan-east-borneo/egg-binding-penanganan-egg-binding/201943769955996/

Tips Menangani Telur Lovebird Gagal Menetas

Tips Menangani Telur Lovebird Gagal Menetas
Edisi mejeng sambil berbagi pengalaman aja. untuk para Lovebird Lover kadang kita sering dibuat bingung ketika telur lovebird gagal menetas, padahal indukan sudah postiv jantan dan betina bahkan sudah terpantau kawin dengan baik, embrio pun sebagian terlihat isi. lantas apa penyebabnya??

Faktor faktor, tips dan penanganan jika telur gagal menetas sudah berbentuk embrio sempurna bukan busuk/kopyor/cingcalang.

keluarga aneh nan bahagia,13 kali produksi 99% anak ny pasti keluar Albino MM (Mata Merah), peluang hidup besar jika telur menetas ke 1-2/3 , peluang hidup kecil jika menetas di telur k 4-5/6, menetas hidup umur 4-6 hari mati karna seleksi alam karna kalah saingan sama kakak kakak nyatau tidak di HF (Hand Fidding) loloh tangan, kadang telur isi beberapa hari menetas namun embrio mati di dalam cangkang sudah berbentuk sempurna atau gagal menetas bukan kopyor/cingcalang/busuk.
telur lovebird
Ada beberapa faktor telur gagal menetas padahal beberapa hari lagi menetas sempurna di antara nya :
  1. faktor cuaca yg tdak menentu atau suhu ruangan yang kurang pas.
  2. faktor bulu jika pada saat pengeraman bulu ambrol atau mabung akan menghambat masa pengeraman karna suhu pengeraman akan berkurang.
  3. faktor ke gemukan atau berlemak akan mempengaruhi juga dalam masa pengeraman faktor ini terjadi karna indukan terus menerus produksi tanpa istirahat.
  4. faktor faktor yang lain karna ada ganggun baik dari dalam atau dari luar, misal nya dari dalam hal ini di koloni,ada tetangga nya yang sering mengusik atau mungkin ada tikus yang masuk ke dalam dan mengganggu, yang dari luar gangguan dari si pemilik karna sering d lihat atai gangguan gangguan yang lain nya, semua nya kembali ke karakter si Lovebird tersebut.
tips dari saya supaya telur normal dan menetas pada waktu nya jika terjadi seperti hal tersebut, jangan terlalu memaksakan indukan LB untuk ber produksi terus menerus, usahakan beri waktu istirahat setelah beberapa x berproduksi 3 - 4 kali produksi, minimal waktu istirahat 2 - 3 minggu lebih bagus lagi 1 blan. dan jgn lupa asupan nutrisi atau EF (egg food) pada saat masa masa mau bertelur atau pada saat terjadi perkawinan.

sekian pengalaman dari saya semoga bermanfaat untuk rekan rekan baraya KOPLOBA/KM sekalian.



sumber :
https://www.facebook.com/notes/koplobakomunitas-pecinta-lovebird-bandung/faktor2tips-dan-penanganan-jika-telur-gagal-tetas-sudah-berbentuk-embrio-sempurn/607036859391071
Copyright © Lovebird Lovers Indonesia . All rights reserved. Template by CB. Theme Framework: Responsive Design