Pecinta Burung Lovebird Indonesia

Showing posts with label penyakit. Show all posts
Showing posts with label penyakit. Show all posts

Mengenal Paruh Gajah pada Lovebird

Mengenal Paruh Gajah pada Lovebird

Paruh Gajah pada lovebirds adalah memanjang nya paruh atas lovebirds sehingga terlihat seperti belalai gajah ( memanjang ). Kenapa ini bisa terjadi?. Itu karena tidak ada media yang bertekstur keras, seperti: batu, kulit kerang atau dahan yang sangat keras untuk menggosok-gosokan paruh nya.

 Mengenal Paruh Gajah pada Lovebird
Bagaimana solusi nya untuk menanggulangi paruh belalai gajah pada lovebirds?


Memotong paruh (debeaking) dengan menggunakan dremel ( semacam kikir ) atau dengan menggunakan gunting kuku, metode ini lazim digunakan dalam pemeliharaan burung paruh bengkok (parrot) di luar negeri, mulai dari parkit, nuri, macaw, serindit, hingga lovebird. Sebab paruh burung memiliki beberapa kesamaan dengan kuku manusia, yaitu akan tumbuh terus menjadi panjang. Perbedaannya, laju perpanjangan paruh tak secepat kuku pada manusia. Jika terlalu panjang, burung paruh bengkok akan mengalami kesulitan saat makan dan minum. Hati-hati dalam memotong paruh lovebirds tersebut, dalam paruh terdapat aliran darah. Potonglah paruh luar nya saja yang terlihat sedah menua dan rapikan sesuai estetika nya.

Menyediakan kulit kerang, batu bata, atau tangkringan yang ada hampelas nya, bertujuan untuk menggosok-gosokan paruh lovebirds ke media tersebut. Sehingga secara otomatis paruh nya akan terkikir secara alamiah.

Di habitat aslinya, atau di alam bebas, semua jenis burung sering terlihat menggosokkan paruhnya ke benda-benda bertekstur keras seperti batu, kulit kerang, atau dahan pohon yang sangat keras. Burung secara naluriah tahu bahwa inilah cara untuk merawat paruhnya agar tidak terus tumbuh memanjang, yang akan menyulitkannya saat makan dan minum.

Sedangkan dalam sangkar / kandang, burung jarang sekali mempunyai kesempatan untuk melakukan aktivitas. Tetapi sesekali ia melakukannya pada tenggeran. Kurangnya kesempatan untuk merapikan paruh membuat paruh burung bengkok makin panjang dari waktu ke waktu, dan membuat bentuknya makin tak proporsional. Karena itulah, diperlukan campur tangan pemilik dalam mengatasi masalah ini. Selama ini, penghobby Indonesia memang belum terbiasa melakukan pemotongan paruh.

Padahal metode ini menjadi salah satu bagian integral dari perawatan burung paruh bengkok di mancanegara, khususnya di Eropa, Amerika, dan Australia. Jadi, persoalannya bukan karena kita tidak bisa, tetapi hanya karena belum terbiasa. Yang terpenting, Anda tahu bagaimana cara merapikan paruh secara aman dan tidak menyakiti burung. Jika masih ragu, Anda bisa minta bantuan teman yang sudah berpengalaman atau dokter hewan terdekat. Dokter hewan biasanya memiliki peralatan seperti dremel atau mesin pengasah / gurinda kecil, khusus untuk paruh.

Cara Mengatasi Penyakit Snot Lovebird Secara Alami

Cara Mengatasi Penyakit Snot Lovebird Secara Alami
Penyaakit SNOT atau biasa disebut Penyakit Mata, yang dialami oleh burung tidak dapat diprediksi kedatangannya, penyakit tersebut tergolong menjadi 2 yaitu penyakit snot menular dan penyakit snot tidak menular. penyakit snot yang bisa menular ke burung lainnya penanganannya harus tepat, telaten dan secara rutin, sampai burung tersebut menjadi bugar kembali. penanganan yang tidak tepat misalnya dalam memberi obat bisa berakibat fatal pada burung tercinta. Penyakit SNOT ini memang menjadi bahan isu pembicaraan para Breeder karena sudah banyak sekali terjadi kematian pada burung jika terserang penyakit tersebut. tapi anda tidak perlu khawatir, yang perlu anda perhatikan sebelum mengatasi penyakit ini anda harus mengetahui penyebab muasal terjangkitnya penyakit snot terhadap burung anda, dengan begitu anda bisa lebih mudah dalam mengatasi penyakit snot pada lovebird tercinta anda.

Berikutnya kami akan mencoba menjabarkan terkait masalah penyakit SNOT pada burung. 


Pengertian Penyakit Snot:
Penyakit Snot atau disebut Infectious Coryza adalah penyakit yang sangat sering menyerang unggas, ayam, dan burung kicau, termasuk Lovebird.

Penyakit snot merupakan gangguan pernapasan yang disebabkan oleh bakteri haemophilus paragallinarum. Bakteri ini mempunyai bentuk batang pendek, tercat polar, non motil, tidak membentuk spora, dan fakultatif anaerob.

Perlu diketahui, Anda tidak boleh meremehkan penyakit snot karena penyakit tersebut bisa berlangsung akut sampai kronis. Serangan penyakit ini tampak pada yang mata burung membengkak atau napas mengorok.

Penyakit snot ini juga bersifat infeksius atau menular. Jadi penyakit snot bisa menyerang hampir semua burung kicau.

Berikut beberapa jenis burung yang rentan terkena penyakit snot adalah burung Kenari, Lovebird, Anis Merah, Kacer, dan Murai Batu.

Untuk mengatasi penyakit snot, Anda bisa melakukannya dengan cara tradisional dan juga medis atau menggunakan obat kimia. Biasanya obat tradisional dipilih jika penyakit snot yang menyerang Lovebird tidak terlalu parah.

Kalau sudah masuk stadium lanjut, penyakit snot susah untuk disembuhkan, sekalipun dengan obat ampuh dari dokter hewan. Oleh karena itu, Anda harus mengetahui penyebab Lovebird terkena snot.


Penyebab Snot pada Lovebird


  1. Udara kotor, asap dapur atau sisa pembakaran sampah yang menembus ke dalam sangkar, dan mengenai mata burung.
  2. Adanya benda asing di dalam lubang hidung Lovebird.
  3. Pemilik atau perawat Lovebird sering merokok di dekat kandang, sehingga asapnya masuk ke dalam kandang.
  4. Kotoran burung atau amonia yang menumpuk serta udara yang lembab mengakibatkan mata berair dan menjadi penyakit snot.
  5. Kebersihan di kandang kurang terjaga, sehingga debu, pasir, serbuk, dan benda halus sejenisnya berterbangan tertiup angin hingga masuk ke kandang.
  6. Lingkungan yang banyak kacanya atau seng bisa memantulkan cahaya matahari. Kalau dibiarkan, pantulan sinar matahari bisa mengenai mata Lovebird.
  7. Setelah dijemur burung langsung dikerodong sehingga menyebabkan penyakit mata pada burung.
  8. Kandang atau inkubator terlalu pengap membuat bakteri mudah berkembang biak dan akhirnya Lovebird terkena penyakit snot.
  9. Lingkungan kotor di pinggir jalan raya yang masuk ke pernapasan Lovebird, lalu mengakitbat Lovebird menderita penyakit snot.
  10. Gigitan serangga seperti semut dapat mengakibatkan mata bengkak.
  11. Tempat lembab alias terlalu dingin

Ciri-ciri Lovebird Terkena penyakit snot alias sakit mata
  1. Lovebird cenderung diam atau tidak aktif seperti biasanya.
  2. Lovebird sering memejamkan atau menutup kelopak mata.
  3. Pandangan Lovebird sedikit kabur.
  4. Lubang hidung Lovebird berair atau ingusan, kita biasa menyebutnya pilek atau mbeler.
  5. Mata Lovebird terlihat berair, seperti menangis.
  6. Lovebird sering menggosokkan matanya ke tangkringan atau dinding sangkar.
  7. Lovebird mengantuk dan terlihat lesu.
  8. Lovebird sering menyelipkan kepalanya di bawah sayap.
  9. Lovebird sering turun tangkringan dan bulunya rontok.
  10. Lovebird sulit bernapas dan sering membungkuk sambil memanjangkan lehernya dan membuka paruhnya.
  11. Lovebird terlihat sering gesekkan tubuhnya ke tangkringan.
  12. Saat bernapas, ekor Lovebird terlihat naik turun.
  13. Bagian kelopak mata Lovebird membengkak dan berwarna merah.
  14. Muncul belek putih di bagian mata Lovebird.
  15. Seperti ada daging tumbuh di sekitar kelopak mata.
  16. Burung Lovebird tidak mau makan, lemas, dan kurang bergairah.
  17. Kotoran Lovebird berwarna putih, encer, dan berbau tak sedap.

Cara mengobati penyakit snot secara alami penya

1. Tumbuhan Kitolod
Kitolod adalah tumbuhan liar yang bisa menyembuhkan gangguan mata pada burung Lovebird, mulai dari katarak, infeksi mata, hingga penyakit snot.

Saat ini sudah banyak beredar di pasaran obat mata pada burung yang merupakan hasil dari penyulingan atau ekstrak tumbuhan kitolod.

Kitolod yang juga disebut tolod (Sunda), kendali, sangkobak (Jawa) ini adalah tanaman obat yang juga digunakan untuk manusia. Tumbuhan ini mudah dijumpai karena biasanya tumbuh liar di tempat-tempat lembab. Tumbuhan ini bersifat anti-radang namun getahnya sangat berbahaya karena beracun.2. Bunga Kitolod

Dengan kasiat bunga kitolod, mata snot dan katarak pun perlahan sembuh. Cara pembuatannya, bunga cukup dicuci dan diteteskan langsung pada mata burung Lovebird.

Efek pemberian bunga kitolod, mata burung akan terasa pedih, mungkin burung akan mengeluarkan air mata lebih banyak. Air mata inilah yang akan membuang kotoran yang ada di dalam mata.

Jika tidak menemukan daun kitolod di sekitar rumah Anda, sekarang banyak dijual obat kitolod di kios burung. Biasanya obat tersebut berupa obat tetes mata yang terbuat dari daun kitolod.

3. Air seni
Air seni atau urine sudah lama diyakini oleh masyarakat sebagai obat untuk mengatasi gangguan pada mata manusia. Walau terkesan menjijikkan, tapi kasiat air seni untuk penyembuhan mata memang lumayan ampuh.

Bahkan air seni mempunyai banyak kelebihan jika dibandingkan dengan obat lainnya.

Sebenarnya, air seni bukan hanya menjijikkan tapi juga kotor. Hal ini disebabkan karena air seni tersebut merupakan sisa-sisa metabolisme tubuh. Bahkan, air seni banyak mengandung bakteri yang sangat berbahaya pada mata.
Kendati demikian, bukti empiris telah membukakan mata kita bahwa air seni tidak berbahaya. Bahkan air seni mampu memberikan pertolongan pada setiap orang yang memanfaatkannya sebagai media terapi, termasuk pengobatan snot pada burung kicau.

Yang terpenting, makanan dan minuman yang kita konsumsi harus sehat, agar air seni yang keluar tidak berbahaya ketika dipakai untuk pengobatan penyakit snot pada Lovebird.

Lalu, bagaimana cara pengobatannya? Saat pagi hari, tepatnya setelah bangun dari tidur, ambil air seni secukupnya dengan menggunakan wadah. Air seni di pagi hari ini, diyakini memiliki kualitas yang paling baik untuk pengobatan.

Selanjutnya, Anda bisa langsung meneteskannya pada mata burung, setidaknya 2-4 tetes. Setelah itu, diamkan selama sekitar satu menit lalu bilas dengan air bersih.

Pengobatan penyakit snot menggunakan air seni bisa dilakukan dua kali sehari, pagi dan sore, serta boleh juga dilakukan sampai sembuh.

Selain dengan cara diteteskan, air seni bisa dikompreskan pada mata burung yang terkena penyakit snot. Setelah itu, mata burung bisa dibilas dengan air bersih lalu lepas kembali ke dalam sangkar.

4. Daun sirih merah
Daun sirih merah berbeda dengan daun sirih hijau. Ruas pada daun sirih ini berwarna merah dan bila diteteskan pada mata rasanya lebih perih daripada daun sirih hijau.

Asal Anda tahu, daun sirih merah ini terbukti kasiatnya sebagai bahan antiseptik yang dapat membunuh bakteri kuman penyakit.

Untuk pengobatan mata snot, ambil 7 lembar daun sirih, lalu diremas-remas dan dicampur dengan 1 liter air. Kemudian air ini digunakan untuk memandikan burung agar bakteri yang menempel pada burung cepat mati.

Anda juga bisa membuat tetes mata burung dari daun sirih merah, caranya siapkan 3 lembar daun sirih merah yang sudah dicuci bersih, kemudian diremas sampai halus.

Remasan halus ini jika dipencet akan keluar air yang licin. Nah, air itulah yang digunakan untuk obat tetes mata. Agar Lovebird cepat sembuh dari penyakit snot, maka teteskan 3 kali sehari.

Jemur
Untuk mengatasi penyakit snot bagian terakhir adalah dengan cara menjemurnya. Namun untuk cara ini asalkan mata lovebird tidak berair maka dengan cara ini terbilang cukup ampuh karena selama in ikami mengggunakan cara ini jika mata lovebird tidak berair. Untuk waktu penjemuran bisa dari pagi sampai siang sekitar jam 11-an atau jika anda tidak merasa kasihan bisa seharian

Obat kimia untuk penyakit snot pada lovebird
  • BBS (Bye-Bye Snot)
  • RDF
  • Bio Snot
  • StopSnot
  • Kitolot Plus
  • Anti Snot
  • Salep Cyndocentrol (bukan obat burung tapi bisa sembuh)
  • Obat antibiotic (bukan obat burung tapi bisa sembuh)
  • Obat tetes mata Alletrol (bukan obat burung tapi bisa sembuh)
  • Obat tetes mata Vitobel (bukan obat burung tapi bisa sembuh)
  • Salep mata Erlamycetin Chloraphenicol (bukan obat burung tapi bisa sembuh)
  • Propolis (bukan obat burung tapi bisa sembuh)
  • Cendo xitrol (bukan obat burung tapi bisa sembuh)

Cara merawat lovebird sakit mata alias penyakit snot
  1. Burung Lovebird dipisah dari burung lainnya agar tidak menular.
  2. Bersihkan sangkar setiap hari secara rutin.
  3. Burung Lovebird ditempatkan di lokasi yang sejuk dan tenang, supaya proses penyembuhan lebih cepat.
  4. Burung Lovebird dimandikan setiap pagi hari dengan air daun sirih merah.
  5. Banyak yang mengatakan Lovebird tidak boleh dijemur saat menderita penyakit snot, tapi sebenarnya Lovebird masih boleh dijemur asalkan tidak terlalu lama, cukup 15 menit untuk menghangatkan tubuhnya.
  6. Setelah dijemur dan diangin-anginkan di sekitar rumah yang sejuk, Lovebird dikerodong dengan kerodong yang tipis. Tujuannya agar udara segar dapat masuk dan kandang tidak pengap.
  7. Berikan vitamin untuk menjaga stamina Lovebird.

Penyakit snot menular
Apakah penyakit snot menular ke burung yang lain? Ya, penyakit snot bisa menular ke Lovebird yang lain, terutama jika Lovebird tersebut ditempatkan di dalam satu kandang koloni.

Penularan penyakit snot biasanya terjadi saat Lovebird yang sedang terkena penyakit snot menggesek-gesekkan matanya ke tangkringan. Nah, bakteri dari snot tadi akan menginfeksi Lovebird yang berada dalam satu kandang yang sama.

Jika Lovebird yang terkena snot belum sembuh dalam waktu 3 minggu, biasanya Lovebird akan mati. Maka dari itu, snot pada Lovebird harus diobati secepatnya.

Sekian artikel tentang menjelasan penyakit snot pada love bird, semoga bermanfaat. Terima kasih, Jangan lupa share dan tingglkan komentar anda di bawah kolom komentar agar pembaca yang lain bisa mengetahui info lebih lanjut.

MENGENAL INTERNAL EGG LAYING

MENGENAL INTERNAL EGG LAYING
INTERNAL EGG LAYING Adalah Suatu kondisi dimana betina tidak dapat berproduksi karena adanya kegagalan fungsi organ reproduksi, dan hampir mustahil untuk kembali normal.

GEJALA:

  • Betina lebih sering berada didalam glodog selama berhari-hari atau berminggu-minggu seperti hendak bertelur tapi tidak ada satupun telur yang terlihat didalam glodog
  • Perut bagian bawah dibagian "vent" terlihat membesar hampir sama persis seperti saat seekor betina mengandung telur (gendong telur) tapi jika diperhatikan dengan seksama bentuknya berbeda dengan saat betina mengandung telur normal.
  • Abdomen bawah diatas vent terlihat berwarna kekuningan dan saat diraba terasa empuk (selama ini banyak orang menyebut berlemak)
MENGENAL INTERNAL EGG LAYING

PENYEBAB :

Kegagalan atau kerusakan organ reproduksi yang tidak mampu memproduksi cangkang pada telur atau mendorong keluar telur dari dalam perut.

Hal ini bisa terjadi karena beberapa faktor, diantaranya :

  • OverBreed, dimana organ reproduksi terus dipaksa untuk memproduksi telur tanpa ada istirahat atau jeda untuk rekondisi.
  • Usia terlalu muda, sehingga organ reproduksi belum cukup matang dan kuat untuk memproduksi telur dengan sempurna dan dipaksa untuk terus berproduksi.
  • Sangkar yang terlalu kecil, sehingga ruang gerak kurang dan betina tidak mendapat cukup latihan latihan untuk menjaga kesehatan diri dan melatih agar otot-ototnya berkembang baik.

EFEK YANG DITIMBULKAN
  • Dalam JANGKA PANJANG, betina yang mengalami kondisi ini sudah tidak layak dan baik lagi untuk dijadikan materi ternak karena biasanya kondisi ini bersifat permanent.
  • Sementara JANGKA PENDEK, dapat menyebabkan kematian betina karena telur tanpa cangkang yang menempel didinding rahim tidak bisa dikeluarkan dan menjadi lahan subur tempat berkembangbiaknya bakteri yang dapat menyebabkan infeksi pada organ internal.

Walaupun pada dasarnya "lemak" (telur tanpa cangkang yang menempel dirahim) dapat diserap kembali oleh tubuh parkit tapi membutuhkan waktu yang cukup lama, dan sebaliknya kemampuan tubuh untuk memproduksi bakal telur lebih cepat dari proses penyerapan kembali telur yg gagal tersebut.

Dan jika pemilik terlambat mengidentifikasi betina mengalami "internal egg laying" maka penumpukkan residu telur tanpa cangkang di dinding rahim akan lebih banyak dan memakan waktu lama untuk hilang.

PENCEGAHAN:

  • Hanya kembangbiakkan indukan saat cukup usia. Minimal 8 bulan untuk betina atau lebih baik mulai kembangbiakkan setelah 1 tahun.
  • Beri jeda masa produksi paling tidak istirahatkan indukan setelah 2-3x berproduksi.
  • Gunakan Kandang umbaran yang cukup luas agar parkit bisa bermain bebas dan melatih otot-ototnya.
  • Beri asupan pakan yang seimbang serta cukup kandungan Asam Amino, Protein dan Kalsium.

Catatan:

Hal ini bisa terjadi pada semua unggas.


Semoga bermanfaat

Penyebab Burung Tiba tiba Lumpuh

Penyebab Burung Tiba tiba Lumpuh
Terkadang kita menemui beberapa kasus burung tiba - tiba seperti lumpuh, lemah tidak bertenaga di dasar sangkar, meski jika diberikan makanan dan minuman burung masih mau menyantapnya.

Hal seperti ini biasanya diakibatkan karena burung kekurangan asupan mineral, terutama kalsium. Kekurangan salah satu mineral akan mengakibatkan burung ngedrop karena jika tanpa mineral yang memadai, maka berbagai macam vitamin dan makanan lainnya tidak akan terolah dengan baik di dalam sistem pencernaan dan metabolisme burung tersebut.

Jika burung dalam kondisi ngedrop, biasanya burung akan mengalami anemia (kekurangan sel darah merah). Burung menjadi sangat lemas dan tidak bertenaga sehingga akan terlihat seperti lumpuh.
Penyebab Burung Tiba tiba Lumpuh
Untuk menangani hal tersebut yang harus kita lakukan pertama kali adalah mengobati anemianya dengan memberikan vitamin B12. Karena tidak ada obat tunggal B12, maka bisa diberikan vitamin B complex atau multivitamin lainnya yang memiliki kandungan B12 yang besar. saat pengobatan anemia tersebut, burung pun harus tetap mendapatkan suplai makanan yang baik dan bergizi.

Walaupun selama sistem pencernaannya belum berfungsi normal, akan sangat sulit bagi burung untuk mendapatkan energi yang cukup untuk bertahan hidup. Jika burung masih mau makan, berikanlah multivitamin dalam campuran makanan tersebut jangan dilarutkan ke air dan berharap burung mau meminumnya karena itu adalah pekerjaan yang percuma, karena multivitamin yang diminum burung hanya sedikit, maka cara yang paling tepat adalah menebarkan ke makanannya itu tadi.

PERHATIAN: Usahakan dalam pemberian apapun kepada burung agar tidak dengan cara dipegang. karena, burung masih dalam kondisi drop, jika dipegang akan berakibat seperti tersentak karena tidak punya labirin dan hal ini bisa mengakibatkan kematian. untuk memberikan makanan kepada burung seperti ini usahakan dengan menggunakan injeksi / spet , yang ujungnya diganti dengan selang kecil. Tetes - teteskan apa yang kita harapkan dikonsumsi burung itu di atas paruh dengan harapan ada bagian yang masuk ke mulut burung dan terminum. Hati - hati burung dalam kondisi sakit, jika tertekan di bagian dada dapat langsung tersedak dan mengakibatkan kematian.

Pentingnya Antiseptic untuk Ternak Lovebird

Pentingnya Antiseptic untuk Ternak Lovebird
Ketika Lovebird sudah menjadi sebuah komoditi usaha yang dibilang sexi maka otomatis pasarnya pun akan semakin luas. jika awalnya kita hanya menjual kepada tetangga tetangga sekitar rumah tapi kini tidak menutup kemungkinan kita bisa menjual lovebird ke luar kota bahkan ke luar pulau karena faktanya pecinta burung paruh bengkok ini sudah menyebar ke berbagai daerah di tanah air.

Dalam beternak lovebird kondisi sangkar / kandang sangat berpengaruh pada produktivitas burung kesayangan kita, tata letak juga kebersihan kandang harus sangat diperhatikan oleh sang pemilik burung. jangan sampai kita memiliki burung yang mahal tapi akhirnya burung tidak mau berproduksi karena kandang yang kotor malah akhirnya mati karena terserang penyakit karena kandang yang kotor tersebut.

Beda kandang ternak pasti beda virus, ketika saya membeli burung dari orang lain apalagi import sekarang selalu membiasakan memandingkan dengan ANTISEP, supaya burung yang kita beli terbebas dari kuman penyakit yang bisa menular ke burung kita seperti, snot, patek dll.
Pentingnya Antiseptic untuk Ternak Lovebird
Coba saya paparkan.
ANTISEP Cair Membasmi kuman dan menghilangkan bau. Untuk semprot kandang atau di mandikan ke burung.

ANTISEP adalah sediaan desinfektan/antiseptik yang digunakan untuk membasmi kuman penyakit dalam waktu relatif singkat.
Indikasi ANTISEP
Untuk Unggas:
  • Cacar, luka, dan infeksi kulit 
  • Membasmi kuman penyakit yang mudah menyebar di kandang
Keunggulan ANTISEP
Aman
ANTISEP aman (tidak berbahaya) disemprotkan pada kandang yang berisi hewan karena kandungan zat aktifnya tidak bersifat toksin (racun) bagi unggas .
Efektif
Setelah disemprotkan, kandungan zat aktif ANTISEP akan menguap sehingga dapat membunuh bakteri, virus, protozoa, jamur maupun spora yang terdapat di udara. Cairan ANTISEP yang disemprotkan pada sela-sela dinding dan lantai kandang juga dapat membasmi kuman penyakit.
Pemberian mudah

ANTISEP dapat diberikan dengan cara dilarutkan dalam air untuk penyemprotan maupun dioleskan langsung.

Aturan Pakai 
Untuk Unggas
Dioleskan pada pengobatan cacar, luka dan infeksi kulit lain
1 sendok teh di campur 2 liter di semprotkan atau di mandikan:
  • Mencegah korisa pada peralihan musim
  • Mencegah penularan penyakit ke ungas yang sehat dalam satu kandang
  • Membunuh kuman-kuman yang dapat menyebabkan ND (tetelo), korisa, kolera, typhoid, pullorum dan koksidiosis.
Semoga bermanfaat
Salam Guyub Rukun


Sumber :
Grup Facebook KLI PVJ Bandung.

Apakah Lactobacillus penting untuk burung ?

Apakah Lactobacillus penting untuk burung ?
Lactobacillus Acidophilus adalah sumber dari hidup yang layak, alami organisme mikro, yang ditemukan dominan dalam sistem pencernaan manusia dan semua hewan berdarah panas. Kondisi stres seperti pendatang baru, molting, peternakan, memberi makan muda, pertumbuhan, persiapan untuk penerbangan, penyakit dan cedera, bersama dengan pakan yang terkontaminasi dan air, makanan memburuk di tanaman, air yang mengandung klor, antijamur dan terapi antibiotik, semua dapat menyebabkan besar ketidakseimbangan berbagai jenis mikro-organisme dalam tanaman dan saluran usus, sehingga burung rentan terhadap masalah pencernaan.
Apakah Lactobacillus penting untuk burung?
Kematian A burung bisa terjadi akibat kegagalan organ, tidak disebabkan oleh ketidakseimbangan mikroba awal, tapi dari invasi sekunder penyakit yang menyebabkan mikro-organisme melalui penghalang usus. Setelah organisme patogen menembus penghalang usus, antijamur atau antibiotik kemungkinan besar kebutuhan untuk memperbaiki kondisi hewan.

Banyak faktor yang mempengaruhi interaksi antara mikro-organisme usus dan tuan rumah mereka. Efek kumulatif dari interaksi ini mengontrol komposisi dan aktivitas metabolik dari usus mikroflora ini. Optimal "keseimbangan" dalam populasi mikroba telah dikaitkan dengan kesehatan yang baik. Ada bukti yang menunjukkan bahwa mikro-organisme tertentu, terutama lactobacilli, bisa membantu menjaga profil mikroba seperti menguntungkan dalam usus baik melalui menjadi bagian dari mikroflora alami atau sebagai suplemen makanan. Sebagai bagian dari flora alami, mereka dapat memberi efek menyehatkan melalui produksi asam antibiotik dan organik, penurunan pH dan oksidasi potensial, antagonisme kompetitif, dan empedu deconjugation. Sebagai suplemen makanan, mereka memiliki dampak positif pada pertumbuhan, fungsional dalam perawatan preventif dan kuratif serta menjadi sumber enzim tertentu yang penting untuk metabolisme beberapa nutrisi.

Ada umumnya ada dua jenis flora mikroba dalam saluran pencernaan. Yang pertama terdiri dari adat menguntungkan mikro-organisme yang telah mencapai hubungan dekat dengan tubuh  melalui periode panjang evolusi. Yang lain terdiri dari mikro-organisme berpotensi patogen.
Peran utama dari mikroflora ini adalah untuk membantu pencernaan makanan. Untuk pencernaan yang efisien dan penyerapan maksimum nutrisi adalah penting bahwa keseimbangan mikro-organisme dipertahankan. Namun, di hari ini dan usia, menjaga saluran usus yang normal sehat sulit. Hewan sering mengalami stres kondisi. Dalam keadaan ini bakteri patogen dapat mendominasi pertumbuhan bakteri yang berlebihan, dan menciptakan "ketidakseimbangan" yang pada gilirannya dapat mengganggu fungsi usus normal dan menyebabkan berbagai masalah mulai dari pencernaan tidak efisien dan pemanfaatan pakan enteritis. Studi menunjukkan bahwa laktobasilus adalah bakteri yang paling terpengaruh oleh stres. Hal ini menyebabkan pengurangan saluran tersebut. Ketika ini terjadi, efek menguntungkan dari lactobacilli dalam mempertahankan pH yang tepat dan mikroflora hilang. Perubahan dalam flora mikro oleh ketidakseimbangan tersebut bertepatan dengan timbulnya muntah, diare, atau infeksi gastroenteritis lainnya.

Lebih khusus, pentingnya lactobacilli dipilih untuk usus kesejahteraan, pertahanan , dan di interupsi penyakit tertentu sekarang didokumentasikan dengan baik. Lactobacilli telah digunakan dalam mencegah pertumbuhan berlebih dengan antibiotik spesies tahan Candida, Pseudomonas, Staphylococcus, dan E coli selama terapi antibiotik, ketika flora mikro normal ditekan karena fungsi stres atau dengan antibiotik. Konsekuensi lain dari pertumbuhan bakteri yang berlebihan dari usus kecil adalah perumusan berbagai protein end-produk yang tidak lagi menggunakan oleh tubuh . Artinya, protein biasanya tersedia untuk tuan rumah begitu diubah oleh flora usus yang mereka tidak bisa lagi dimanfaatkan.
                                                                                                
sumber : avian web

Ciri – Ciri LoveBird Sakit

Ciri – Ciri LoveBird Sakit
Lovebird adalah burung sejenis beo kecil yang berasal dari genus Agapornis. Burung ini memiliki ukuran kecil berkisar 13 - 17 cm dengan berat sekitar 40 - 60 gram serta memiliki ekor yang pendek dan paruh yang besar melengkung. Lovebird memiliki 9 spesies dengan 8 spesies berasal dari Afrika dan 1 spesies berasal dari Madagaskar. Burung ini bersifat monogami dan sering terlihat mesra jika berpasangan, maka dari itu burung ini dinamakan sebagai Burung Cinta atau Lovebird. Lovebird mampu hidup hingga umur 10-15 tahun.

Didalam berternak lovebird kita pasti sering menemui berbagai macam masalah, mulai dari penentuan jenis kelamin, cara penjodohan sampai telur yang zoonk. dan kali ini kita akan sedikit membahas tentang ciri ciri lovebird yang sedang dalam kondisi tidak fit atau terserang penyakit.

Menjaga kesehatan dan kebersihan hewan ternak kita itu wajib hukumnya. karena jika ingin mendapatkan hasil ternak yang berkualitas kita pun harus memperhatikan perawatannya. jangan samapai terlalu mementingkan hasil jumlah ternak yang banyak tapi tidak menjaga kesehatan indukan.
Ciri – Ciri LoveBird Sakit
Ciri – Ciri LoveBird Sakit
  • pernapasan/nafas tidak normal.
  • Ekor bergerak naik turun secara terus menerus.
  • Muka dan kepala di liputi lendir.
  • Bulu tidak normal, pertumbuhannya dan meranggas.
  • Pendarahan.
  • Ekor, kepala atau sayap lemas terkulai.
  • Mata kusam dan bengkak
  • Jatuh dari tempat bertengger.
  • Postur burung terlalu membungkuk.
  • Benjolan atau pembengkakan pada tubuh.
  • Berdiam di dasar kandang.
  • Muntah.
  • Berat badan turun drastis.
Apabila muncul tanda di bawah ini maka konsultasiakan dengan dokter hewan kepercayaan anda:
  • Kehilangan nafsu makan.
  • Kotoran tidak normal.
  • Mencabuti bulu sendiri secara berlebihan.
  • Pola tidur burung lovebird  tidak normal ( Kepala terselip di bawah sayap, kepala berpaling ke arah sayap denga mata hanya tertutup segbagian kelopaknya).
  • Terjadi perubahan di luar kebiasaan (Berubah kicauannya, bermainnya, interaksi dengan burung lain dan manusia dan tempat hinggapnya)
  • Minum berlebihan tidak seperti biasannya.

Sumber : Grup Facebook Komunitas Lovebird Indonesia

Mengatasi Splay Legs (Kaki Mengangkang) Pada Anak Lovebird

Mengatasi Splay Legs (Kaki Mengangkang) Pada Anak Lovebird
(hanya sekedar sharing…) “Mohon koreksi dari para master jika terdapat kekurangan baik dari analisa maupun dari penanganan yang kami lakukan”

Splay Legs atau kaki mengangkang pada bayi lovebird (piyik) adalah dimana kondisi kedua kaki tidak dapat berdiri dengan sempurna dan susah untuk rapat antara kaki yang satu dan yang lain.

Jika hal ini tidak diatasi maka akan menyebabkan LB cacat kaki seumur hidup.
Mengatasi Splay Legs (Kaki Mengangkang) Pada Anak Lovebird
A. Penyebab Splay Legs
1.   Kurang Bahan Sarang di dalam glodok, sehingga pada saat bergerak piyik tidak mendapat tahanan pijakan.
2.   Terinjak oleh induk
3.   Bawaan lahir, bisa juga disebabkan oleh kekurangan kalsium, dll.

B. Penanganan Splay Legs
Dalam mengobati/menangani kasus splay legs, dianjurkan anakan untuk dicabut dari indukan dan dirawat dengan cara Hands Feeding (loloh). Setiap peternak mungkin memiliki cara dan teknik pengobatan tersendiri, kami pun tidak mengklaim jika cara yang kami lakukan adalah cara yang paling efektif dalam menangani kasus ini, sejauh ini dalam setiap menangani penyakit pada Lovebird, selalu disertai dengan keyakinan dan kasih sayang serta sebisa mungkin menggunakan bahanbahan/obat-obat alternatif yang relatif murah dan mudah didapat.

Persiapan :
1.   Usia LB yang di tangani sebaiknya antara 10 – 20 hari, dimana tulang kaki masih tulang rawan dan daya tahan tubuh sudah agak kuat, sehingga tidak mudah stress.
2.   Bahan-bahan
·      Kain dari bahan kaos (yang telah dipotong dengan ukuran lebar -/+ 1 Cm dan panjang secukupnya untuk membalut kedua kaki)
·      Minyak Tawon

Berikut ini langkah penanganan splay legs yang pernah kami lakukan :
1.   Ikat rapat kedua kaki piyik pada posisi berdiri normal selama kurang lebih 2 hari, gunakan bahan pengikat yang aman yang tidak akan berakibat timbulnya cedera lain, misalnya kaki menjadi bengkok atau aliran darah menjadi terhambat dan mengingat tulang kaki piyik yang masih tulang rawan. Gunakan bahan pengikat yang lembut dan agak lentur, misalnya potongan kain dari bahan kaos.
Olesi terlebih dahulu seluruh kaki dengan minyak tawon pada tungkai hingga pangkal paha kedua kaki piyik, tujuannya untuk mengurangi memar pada saat kaki diikat.
Mengatasi Splay Legs (Kaki Mengangkang) Pada Anak Lovebird
2.   Pada hari ke-2 (sore/malam) longgarkan ikatan kaki, ganti tali pengikat dengan ukuran yang lebih kecil (-/+ 0,5 Cm) dengan kerenggangan sekitar 1 Cm (jarak antar kaki). Tujuannya adalah agar piyik mulai terbiasa bergerak dengan kondisi kaki pada posisi normal. Biarkan ikatan sampai terlihat perubahan pada struktur pangkal paha hingga kembali ke posisi normal (perhatikan selama 1-7 hari dengan terus diolesi Minyak Tawon pagi dan sore).
Mengatasi Splay Legs (Kaki Mengangkang) Pada Anak Lovebird
3.   Jika posisi pangkal paha sudah pada posisi normal, longgarkan lagi ikatan menjadi -/+ 2 Cm (perhatikan gerakan dan posisi pangkal pahanya dengan terus diolesi MinyakTawon pagi dan sore).
Mengatasi Splay Legs (Kaki Mengangkang) Pada Anak Lovebird
4.   Jika sudah terlihat normal, lepaskan ikatan.
Mengatasi Splay Legs (Kaki Mengangkang) Pada Anak Lovebird
Insya Allah Anakan Lovebird sudah bisa berdiri dengan normal….
“Tidak bermaksud menggurui dan merasa lebih bisa dan lebih tau, hanya sekedar berbagi saja”


SUMBER : Eko Marganus – MGS BF

Sekilas Tentang French Molt (FM) Mabung Prancis

Sekilas Tentang French Molt (FM) Mabung Prancis
Penyakit ini merupakan penyakit yang dapat menular namun masih ada kemungkinan pulih. Dinamakan French Molt karena awal ditemukan penyakit ini adalah dari Budgie yang di Import dari Prancis (French) ke German.
French Molt
Gejala awal dapat terlihat pada burung muda / anakan / piyik usia antara 6-8 minggu. Dimana pada awalnya memiliki bulu normal / hampir sempurna yang kemudian tiba-tiba bulu ekor dan sayap utama (primary flight) rontok secara bersamaan.

Beberapa anakan akan mengalami kerontokan bulu-bulu besar, sebagian beruntung hanya sedikit mengalami kerontokan bulu besar.

Pada Umumnya bulu-bulu kecil pada bagian tubuh, sperti bagian perut tidak terpengaruh oleh FM. Hampir sebagian besar Budgie yang terjangkit FM tidak bisa terbang sepanjang hidupnya karena sayap mereka tidak tumbuh sama skali atau tumbuh namun tidak sempurna (keriting atau rapuh)
Uniknya kebanyakan korban FM ini menjadi Bugie yang bisa berlari dengan cepat atau hanya jadi parkit yang senang melompat.
Mabung Prancis
PENYEBAB DAN PENYEBARAN.
Polyoma Virus adalah penyebab dari penyakit ini dan bentuk lain dari penyakit ini disebut BFD (Budgerigar Fledging Disease).
BFD seringkali menyebabkan kematian namun FM hanya menyebabkan kehilangan kemampuan yang berkaitan dengan pertumbuhan bulu.

Sampai saat INI tidak diketahui secara pasti bagaimana cara virus ini meng-infeksi Budgie. Beberapa ahli mengatakan PENYEBARAN VIRUS dari indukan ke telur. Itulah mengapa JANGAN PERNAH MEMBIARKAN BUDGIE YANG MENDERITA FM MEMPUNYAI ANAK. Resiko untuk diturunkan terlalu besar.

MASALAH LAIN adalah beberapa kasus BUDGIE DEWASA MEMBAWA VIRUS TANPA MENUNJUKKAN GEJALA. Mereka bisa menjadi pemicu mewabahnya FM didalam koloni atau aviary.

PERAWATAN, PENYEMBUHAN FM
Sampai saat ini tidak ada cara untuk mematikan virus, termasuk polyoma virus.
Yang bisa dilakukan hanyalah menunggu siklus hidup polyoma virus berakhir.
Rentang waktu hidup polyoma virus ada dalam kisaran 3-5 bulan (sebagian referensi mengatakan 3-4 bulan). Jika tidak mendapatkan inang (media hidup) baru maka virus akan mati dan hilang dengan sendirinya.

Untuk langkah menghentikan perkembangan siklus hidup polyoma virus ini maka pastikan TIDAK ADA INDUKAN YANG BERTELUR, DAN TIDAK ADA TELUR YANG DITETASKAN DALAM KURUN WAKTU SEKURANGNYA 5 BULAN disekitar parkit yang terjangkit FM.

Asupan Gizi dan nutrisi yang baik mempercepat pulihnya Budgie yang terkena dampak FM.
Namun tidak smua Budgie yang terpapar FM akan kembali sempurna, sebagian ada yang mengalami kebotakan seumur hidup.
Faktor pemicu munculnya efek polyoma virus ini bisa disebabkan oleh :
  • Stress
  • OverCrowdid (terlalu banyak burung dalam 1 kandang)
  • MalNutrisi
  • Over Breeding (terlalu banyak berkembangbiak tanpa istirahat)
FM ini-pun diketahui bisa menjangkiti semua jenis psittasidae (parrot seed eaters) sperti Lovebird, cockatiel, parrotlet dll

Semoga Bermanfaat.
Sulis Haryanto (member of Indonesian Budgie Lovers)

Deteksi gangguan pernafasan pada burung

Deteksi gangguan pernafasan pada burung
Deteksi gangguan pernafasan pada burung
PEMICU GANGGUAN PERNAFASAN
Deteksi gangguan pernafasan pada burung
AMONIA
Setiap kotoran / feces burung, juga manusia dan mamalia, pasti mengandung amonia. Amonia dalam kotoran burung dipicu oleh kandungan protein dalam pakan serta extra fooding (EF) seperti kroto, jangkrik, ulat hongkong, dan serangga lainnya.

Jika kotoran burung dibiarkan menumpuk dan tidak segera dibersihkan, maka kadar amonia menjadi tinggi. Ketika burung menghirup udara, maka sangat dimungkinkan amonia pun ikut terhirup. Makin tinggi kadar amonia dalam kandang / sangkar, makin banyak pula amonia yang ikut terhirup.

Persoalan makin pelik jika Anda memelihara burung dalam sangkar, dan sangkar dikerodong ketika kotoran masih menumpuk. Akibatnya, makin banyak pula amonia yang terhirup burung. Hal ini juga berlaku pada burung yang dipelihara dalam kandang, apalagi dengan ventilasi udara minim, bahkan jarang terkena sinar matahari, dan kotoran sering dibiarkan menumpuk.

Nah, amonia yang terhirup akan mengiritasi saluran pernafasan burung, menyapu silia, dan merusak mukosa di permukaan saluran pernafasan. Dampaknya, produksi lendir menjadi berlebihan.

Amonia juga dapat mengakibatkan iritasi pada konjungtiva mata, sehingga sistem pertahanan tubuh burung terganggu. Konjungtiva adalah membran / selaput tipis dan bening yang melapisi permukaan bagian dalam kelopak mata dan dan menutupi bagian depan sklera (bagian putih mata) burung.
Jadi burung akan mengalami gangguan pernafasan yang bukan disebabkan bibit penyakit, melainkan akibat menghirup amonia secara berlebihan. Nafasnya akan terdengar (ngorok), sebab banyak lendir di saluran pernafasannya.

Jika burung mengalami kondisi seperti ini, secara fisik ia terlihat sehat. Bahkan ada beberapa burung yang tetap moncer saat berlomba, tetapi pada malam hari terdengar suara ngorok. Burung memang tidak sakit, “hanya” mengalami gangguan pernafasan akibat banyak menghirup amonia dari kotoran yang dibiarkan menumpuk.

Biasanya, kondisi seperti itu tidak berlangsung lama. Sebab, pada dasarnya sistem pertahanan tubuh di saluran pernafasan sudah sangat lemah. Apabila beberapa organ pernafasannya sudah rusak, bibit penyakit yang terbawa udara pun mudah sekali menempel pada saluran pernafasannya.

Akibatnya, burung tidak hanya sekadar mengalami gangguan pernafasan akibat menghirup amonia, tetapi benar-benar terserang salah satu dari tujuh jenis penyakit pernafasan. Maka, selain ngorok, akan muncul gejala lain berupa batuk dan bersin.
Solusi:
  • Jika ada waktu, biasakan membersihkan bagian dasar sangkar dua kali sehari: pagi dan sore.
  • Jika tak sempat, setidaknya kotoran dibersihkan setiap pagi.
UDARA BERDEBU
Udara yang terhirup burung, juga manusia dan mamalia, pasti mengandung partikel debu berukuran super kecil (mikron). Partikel debu yang terkandung dalam udara ketika dihirup rata-rata berukuran 1,0 – 5,0 mikron. Adapun yang mampu disaring bulu getar (silia) pada rongga hidung burung hanya partikel berukuran 3,7 – 7,0 mikron. Jadi, ada beberapa partikel debu yang akan masuk ke saluran pernafasan lebih dalam, mulai dari larynx, trakea, bronkus, bronkiolos, parabronkus, paru-paru, dan kantung udara.

Jika udara sangat berdebu, maka jumlah partikel yang terhirup pun makin banyak. Dampaknya sama seperti amonia, yaitu akan merusak silia dan mukosa pada permukaan saluran pernafasan burung. Akibatnya, produksi lendir menjadi berlebihan sehingga membuat burung mengalami gangguan bernafas, ditandai dengan suara ngorok. Jika terus dibiarkan, sistem pertahanan tubuh burung pada saluran pernafasan juga akan melemah, sehingga penyakit pernafasan yang sesungguhnya akan muncul.

Solusi:
  • Jika memelihara burung dalam kandang, terutama penangkar, cermati kondisi lingkungan di sekitar kandang saat terjadi embusan angin cukup kencang. Jika terlihat banyak debu beterbangan, segera sirami halaman tersebut. Hal ini biasa terjadi pada siang hingga sore hari.
  • Jika burung dipelihara dalam sangkar, yang digantang di dekat lingkungan yang mudah berdebu, hal ini juga bisa disiasati dengan sering-sering menyiram halaman sekitarnya.
SUHU DAN KELEMBABAN
Idealnya, suhu lingkungan di sekitar kandang / sangkar burung sekitar 25 – 28 ºC, atau sekitar satu derajat di bawah suhu kamar (29 ºC).

Salah satu tengara untuk mengamati udara yang terlalu panas bagi burung adalah melihat caranya ia mengambil nafas. Jika udara terlalu panas, maka burung akan lebih sering membuka paruhnya untuk menghirup udara.

Kalau kondisi tidak memungkinkan, misalnya kita tinggal di daerah panas, maka pengaturan ventilasi dapat membantu menciptakan kesejukan pada burung yang ada dalam kandang / sangkar. Apalagi jika di dekat kandang / sangkar terdapat pepohonan yang rindang.

Adapun kelembaban ideal sekitar 60 – 70 %. Anda dapat menggunakan hygrometer yang ditempel di dekat sangkar / kandang. Jika kelembaban menurun hingga di bawah 50%, Anda dapat menyemprot air ke dasar lantai dan dinding kandang, maupun halaman di sekitar kandang.

Jika memelihara burung di dalam sangkar, yang kebetulan digantang di tempat yang kelembabannya kurang dari 50%, segera pindahkan sangkar ke tempat yang lebih teduh. Dapat juga menyemprotkan air dari sprayer ke tubuh burung.

Menjaga kelembaban udara juga sangat penting. Jika kita lalai, dan membiarkan kelembaban udara drop hingga di bawah 50%, dampaknya antara lain menyebabkan membran mukosa saluran pernapasan, termasuk sinus, menjadi kering. Akibatnya aktivitas silia terhambat. Peluang partikel debu dan bibit penyakit masuk pun makin besar.
Semoga bermanfaat.

Sumber : Komunitas Lovebird Indonesia

Mengatasi Lovebird Gesek Tangkringan

Mengatasi Lovebird Gesek Tangkringan
Mengatasi Lovebird Gesek / Kawin Tangkringan
Solusi tepat mengatasi kasus LoveBird yang berperilaku aneh mengawini tangkringan atau tempat bertengger. Biasanya  LoveBird akan menggesek gesekkan supitnya ke tangkringan. Kebiasaan yang nyleneh ini bisa dilakukan oleh  Lovebird jantan maupun betina. Penyebab kebiasaan ini adalah karena Love bird terlalu over birahi dan tidak ada lawan pasangan untuk kawin. Jadi tangkringan digunakan lovebird untuk melampiaskan birahinya.
Mengatasi Lovebird Gesek Tangkringan

Kebiasaan buruk kawin tangkringan ini kalau tidak segera diatasi maka akan merugikan breeder atau penangkar karena lovebird yang berperilaku jelek ini agak susah disembuhkan akan tambah gawat kalau kita masukkan lovebird yang baru kedalam sangkar yang sama karena lovebird pasangan yang kita masukkan juga bisa ketularan penyakit ini. Akibat ini kalu tidak segera ditangani maka produksi lovebird kita akan menjadi menurun atau tidak kunjung berproduksi.

Tapi bagi peternak yang menjumpai lovebirdnya punya kebiasaan buruk ini tidak usah kuatir. Dengan tips – tips berikut lovebird kita bisa disembuhkan sehingga punya kebiasaan yang baik dan segera berproduksi. Bagaimanakah caranya mengobati Lovebird kawin tangkringan? mari kita simak langkah langkah berikut ini:
1)   Kita Ambil akar dari permasalahannya yaitu terletak pada tangkringan.
Cabut aja tangkringan lovebird, sehingga burung Love Bird akan segera belajar hidup tanpa tangkringan,  walaupun kadang-kadang kita sendiri merasakan kasihan pada si Love Bird, tenang saja setelah love bird sembuh, tangkringan bisa dipasang kembali.
2)  Terapi Burung LoveBird  / Labet Kawin Tangkringan. Silahkan Lakukan terapi untuk Love Bird yang terlanjur suka kawin dengan tangkringan. Caranya adalah sebagi berikut:
a)   Kita Pisahkan Love Bird ini pada Kandang Engkel / Per Ekor, bisa berupa kandang lonjong / bulat.
b)   Kalau tega, kita bisa dicabut tangkringannya sekalian, tapi tenang aja, Love Bird masih bisa tidur pada alas sangkar dan memanjat sangkar.
c)   Mandikan kemudian taruh pada luar ruangan (seperti diangin anginkan) Love Bird beserta kandang pada lingkungan yang bersih dan tidak berdebu beberapa waktu dalam sehari, dengan resep ini bertujuan agar birahi Love Bird akan sedikit demi sedikit menurun.
d)   Jangan pernah jemur pada cahaya matahari karena itu akan membangkitkan birahi si Love Bird
e)   Jauhkan Love Bird dari lingkungan berdebu dan hembusan angin yang tidak bagus, karena bsia memancing penyakit snot.
Terapi ini bisa kita lakukan sampai burung  Love Bird / labet kira-kira sudah sembuh, lalu bisa dicoba lagi dimasukkan ke kandang dengan lawan jenis sehingga dapat diamati kembali pola lakunya.


Sumber :
Komunitas Lovebird Indonesia

Mengenal dan Menangani Lovebird Nyilet

Mengenal dan Menangani Lovebird Nyilet
NYILET  atau MEGABACTERIOSIS
Tulisan ini di-'sari'-kan dari berbagai sumber
saya mah cuman menterjemahkan & meringkas aja
moga mangpaat,..:)
Menangani Lovebird Nyilet
Seringkali para peternak menemukan burung peliharaanya menjadi kurus secara bertahap alias Nyilet. berbagai cara pengobatan sdh dilakukan mulai dari obat cacing, penjemuran, pemindahan lokasi kandang, suplemen makanan( probiotik, spirulina) beragam obat /antibiotik untuk sakit pencernaan & segala cara lain tetapi belum sembuh juga.
 
Nyilet atau Megabacteriosis  adalah penyakit  burung, terutama jenis Love Bird (Agapornis ssp), Parkit (Melopsittacus undulatus) dan burung kenari (Serinus canaria). Dikenal juga sebagai dada kering atau penyakit pisau,  dengan  gejala penurunan berat badan secara bertahap, makin hari makin kurus  (progresif), bisa disertai dengan kematian mendadak pada akhirnya. Burung sakit dicirikan tulang dada menonjol karena hilangnya daging/ massa otot dada. Hewan dalam kondisi parah ada kalanya menunjukkan kesulitan dalam memecah biji dan makan dengan benar.

Di  Eropa Australia dan Amerika Serikat, adanya gejala penyakit (patologi)   serupa secara luas dikenal sebagai "megabacteriosis" menyebabkan  kematian pada burung  dewasa dan burung muda.. Penyakit ini juga telah dilaporkan menyerang burung lain, seperti Lesser Sulphur-kakatua jambul (Cacatua sulphurea sulphurea), cockatiels (Nymphicus hollandicus).
 
Gejala:
Penyakit ini ditandai dengan melemahnya ketahanan tubuh terhadap penyakit (atau morbiditas) tinggi  sedangkan tingkat kematian atau morbilitas yang rendah dengan kata lain, lamaaaaaa mati-nya alias penyakit ini bisa berbulan bulan diidap sebelum mati

Bisa jadi burung mati lebih cepat karena infeksi sekunder karena melemahnya daya tahan tubuh
Gejalanya terjadi pada  saluran pencernaan (gastrointestinal) yang kompleks dan burung menunjukkan penurunan berat badan drastis, dan berlangsung selama berbulan-bulan meskipun yang mereka terus makan dengan lahap.

Gejala lain yang dilaporkan adalah diare dg bulu kotor  di sekitar kloaka dan adanya pakan yg tidak tercerna pada kotoran (feses) dan lendir muntah. Pada kasus yg parah :ditemukan feses/kotoran dengan darah. Penyakit ini juga dapat menyebabkan kematian mendadak .

Penyebab :
Awalnya, mister Uyttebroek & Ducatelle (1980) menggambarkan struktur yang mirip dengan  jamur pada proventrikulus dari  burung kenari dan parkit/ budgerigars. Para penulis menyimpulkan bahwa  agen etiologi, bertanggung jawab untuk penyakit adalah jamur. Mikrobiologis, megabacteria dicirikan sebagai Gram-positif, PAS positif dan acidophilic pada bakteri noda Giemsa. (accidophilic = bisa bertahan dalam suasana lingkungan asam)

Penulis lain mister Scanlan & Graham (1990) juga melaporkan bahwa agen yang bertanggung jawab untuk penyakit ini adalah bakteri Gram-positif berukuran cukup besar.

Mereka juga menyarankan bahwa megabacterium adalah komponen dari flora pencernaan normal pada beo, karena mereka mendapatkan bakteri ini dari unggas sehat.Diagnosis megabacteriosis dapat dilakukan pada otopsi bangkai (post-mortem), menggunakan kotoran dan / atau usapan lendir proventricular .

Diagnosis Megabacteria mungkin sulit. Tidak semua burung yang terinfeksi melepaskan organisme dalam kotoran mereka, sehingga tes negatif palsu sering terjadi.

Metode yang paling akurat diagnosis  adalah pewarnaan Gram dari mukosa proventricular di nekropsi. Dokter hewan unggas dan laboratorium patologi dapat melakukan tes ini.

Penyakit ini MENULAR ! dengan diam diam

Pengobatan :
bahan aktif : Amfoterisin-B - 2%   ( merk a.l.  : Megabac-S )
Dosis : campur 250 mg dalam 50 ml air suling atau air murni. Atau 1 gram untuk 200 ml air suling atau air murni

Perlakukan terus menerus selama 10 hari. 40g  dapat digunakan untuk perlakuan  230 ekor parkit selama10 hari
 
Waktu perawatan biasanya 10hari, selama ini tidak boleh ada sumber air lain yg disediakan.
Untuk pengobatan dalam cuaca basah dingin atau berkabut, burung harus ditempatkan dalam ruangan.

Air yang mengandung obat harus diganti setiap hari. Lindungi  air obat dari sinar matahari , karena obat akan terurai dengan adanya sinar UV dari matahari.

Jika burung tidak mengkonsumsi/minum air obat sesuai  jumlah yang diharapkan
(6 ml per 100 gram Berat Badan) maka konsentrasi obat harus disesuaikan.

Selama masa pengobatan, kebersihan dan disinfeksi sangat penting untuk keberhasilan pengobatan.

Sumber : 
http://www.scielo.br/scielo.php?script=sci_arttext&pid=s1516-635x2000000200008
http://www.thebirdcottage.com/s-megabacs.asp
www.vetafarm.com/index2.asp
http://www.anbc.iinet.net.au/downloads/megabacteria_update.pdf

Mengatasi Lovebird Cabut Bulu

Mengatasi Lovebird Cabut Bulu
CABUT BULU DAN SOLUSINYA
Banyak kasus burung Paruh Bengkok mencabuti bulunya sendiri (dikenal dengan istilah Feather Plucking atau Feather Picking), terutama dibagian leher dan dada, atau bagian lainnya.
Tidak langsung berdampak buruk memang bagi kesehatannya sendiri, namun tetap saja kebotakan pada area tubuh tertentu menjadikan tampilan burung kurang elok dilihat.

Kalau di kita, kasus seperti ini pasti ujung-ujungnya satu penyebab, Over Birahi (katanya..), padahal menurut Vet/Dokter Hewan, penyebabnya bisa banyak, antara lain:
  1. Faktor eksternal antara lain infeksi yang disebabkan oleh bakteri, jamur, kutu, dan parasit. Ketidaknyamanan pada permukaan kulit dan bulu membuat mereka mencabuti bulunya.
  2. Faktor internalnya juga ada, yaitu masalah hormonal dah tingkat stress. Hormonal ketika mereka dalam masa berkembang biak namun tidak menemukan lawan jenis sehingga menimbulkan stress. Bisa juga ketika sedang persiapan bertelur, kekurangan bahan sarang sehingga mereka mencabuti bulunya sendiri agar menjaga suhu sarang tetap hangat.
Nah sekarang solusinya bagaimana? Kapan kita tahu bahwa penyebabnya adalah dari faktor dalam atau luar?

Saya sekalian tulis saja nama mereknya, bukan berarti promosi!
  1. Gunakan shampoo atau obat mandi khusus anti kutu, jamur, dan parasit. Contohnya Kututox atau lainnya. 
  2. Gunakan cairan khusus yang dioleskan pada permukaan kulit, agar terasa saat si burung mencabuti bulu. Misalkan dgn getah bawang merah atau obat merek No Pick produksi Versele Laga.
  3. Ubah lingkungan tempat penangkarannya untuk menurunkan tingkat stress, misal dikolonikan atau diberikan pasangan. Paruh Bengkok adalah burung sosial, bukan burung soliter, interaksi antar sesamanya dapat mengurangi tingkat stress.
  4. Ini yang paling terbaru, pakai kalung anti gigit. Bentuknya mirip (karena memang terinspirasi) dengan kalung corong (Cone Collar) yang biasa dipakai anjing dan kucing pasca operasi agar tidak bisa menggigit dan menjilat bagian tubuhnya. Caranya? bisa pakai mika bekas botol minuman. Silahkan lihat foto ilustrasinya saja.
Mengatasi Lovebird Cabut BuluCABUT BULU DAN SOLUSINYA


Mengobati lovebird cabut bulu


sumber : Grup facebook Lovebird Lover Indonesia
https://www.facebook.com/groups/lovebirdsloversindo/permalink/454206871409881/

Penanganan Lovebird Egg Binding

Penanganan Lovebird Egg Binding
Egg Binding adalah salah satu momok yang menakutkan untuk para breeder tanah air, karena jika dibiarkan dan tidak ditangani dengan serius dapat mengakibatkan kematian. kenapa bisa demikian ?? 

Umumnya Egg Binding terjadi ketika telur yang tidak bisa keluar atau indukan lovebird tidak mampu mengeluarkan telur tersebut. sehingga telur tertahan di dalam perut betina lovebird. kondisi ini mengakibatkan burung menjadi lemas. jika dalam waktu lama telur tidak dikeluarkan ini akan sangat mengganggu kesehatan lovebird tersebut, bahkan jika dalam kondisi terburuk yaitu telur pecah di dalam sehingga mengakibatkan inveksi, hal ini lah yang bisa mengakibatkan kematian indukan.
penanganan lovebird egg binding
Lantas jika indukan kita mengalami egg binding apa yang harus kita lakukan ?? apakah dibiarkan begitu saja atau adakah penangan khususnya ??

Penanganan yang dilakukan umumnya untuk lovebird yang mengalami Egg Binding adalah sebagai berikut :

1.   inject (suntikan) minyak sayur / olive oil yang bersih sebanyak 0.5 ml ke kloaka (dubur), usap perutnya dengan minyak tawon, masukan kandang, kerodong dan dikasih lampu pemanas
inject menggunakan spuit / spet 1 ml tanpa jarum.masukan ujung spet 1-2 ml melalui kloaka / dubur, spet pelan pelan
2.   Siapkan juga air minum berupa  larutan elektriolit bervitamin ( misal Ganavit, FoerteVit atau merk apapun)
3.   Jika 1 x 24 jam , telur tidak keluar, ulang no 1. dan diurut pelan – pelan agar telur kluar. hati hati telur jangan sampai pecah

Jika telur pecah di dalam, kloaka akan terluka dan mudah terinfeksi terlebih lagi pada kasus Egg Binding burung dalam kondisi stress berat dan lemah luka / pendarahan  pada saluran kloaka akan sangat mudah menyebabkan infeksi kuman yang berasal dari usus

Semakin cepat kita mengetahui gejala Egg Binding semakin mudah penanganannya dan semakin kecil pula resiko-nya. Semoga dapat membantu.

Tetap semangat dalam Breeding Lovebird

Salam Breeder Lovebird Lover



Sumber : Fans Page Facebook Lovebirds Lover Balikpapan-East Borneo
https://www.facebook.com/notes/lovebirds-lover-balikpapan-east-borneo/egg-binding-penanganan-egg-binding/201943769955996/

Copyright © Lovebird Lovers Indonesia . All rights reserved. Template by CB. Theme Framework: Responsive Design