Apakah opaline x opaline
= 100% opaline?
Menurut rumus, opaline x
opaline = 100% opaline. Adakah kemungkinan perkawinan opaline x opaline
menghasilkan warna hijau alias wild colour alias “josan”? Beberapa kali kita
melihat postingan dari rekan rekan yang mengatakan bahwa mereka mendapatkan
burung berwarna hijau biasa (non opaline) dari hasil silangan opaline x
opaline. Postingan seperti ini biasanya langsung ramai ditanggapi dan terjadi
perdebatan berkepanjangan bahkan sering ditanggapi dengan sinis: “anak yang
tertukar”, “telor yang tertukar”, “indukannya selingkuh”, “peternaknya kurang
piknik” hingga “bakul tukang tipu”.
Kembali ke pertanyaan
diatas. Apakah ada kemungkinan perkawinan opaline x opaline menghasilkan warna
hijau alias wild colour alias “josan”? Jawabannya ADA! Walaupun sangat jarang
tapi kemungkinan itu memang ada. Bagaimana penyimpangan ini bisa terjadi?
Berikut penjelasannya.
A.
Jawaban sinis yang mengatakan bahwa
“indukannya selingkuh” adalah salah satu faktor penyebab terjadinya
penyimpangan diatas. Menurut artikel yang ditulis oleh Dirk Van den Abeele,
burung betina memiliki kemampuan menyimpan sperma jantan hingga jangka waktu
tertentu dimana sperma tersebut disimpan disebuah saluran kecil yang berada
diarea kloaka (sperm-storage tubules). Jangka waktu penyimpanan tersebut
berbeda antara spesies yang satu dengan lainnya dan bisa mencapai hingga 30
hari. Jadi bisa saja betina opaline sebelum dikawini oleh jantan opaline sudah
pernah “ditiduri” oleh jantan yang bukan opaline dan spermanya disimpan oleh
sang betina hingga terjadi pembuahan pada saat dikawinkan dengan jantan
opaline. Jadi memang benar terjadi “indukannya selingkuh”.
B.
Kemungkinan kedua adalah pada saat
pembentukan sel reproduksi, ada bagian dari Z kromosom yang mengandung
informasi mutasi yang bersangkutan mengalami kerusakan atau hilang (jantan
memiliki 2 kromosom Z sedangkan betina memiliki 1 kromosom Z dan 1 kromosom W).
Perlu anda ketahui bahwa pada saat proses meiosis sedang berlangsung, bisa
tedapat beberapa kali kegiatan crossing over. Crossing over ini terjadi pada
kromosom Z jantan yang secara keseluruhan memiliki empat kromatid dan pada
kromosom Z betina yang memiliki dua kromatid. Istilah crossing over ini
sebenarnya lebih rumit dari sekedar pertukaran antara dua kromosom. Jika ada
bagian dari Z kromosom yang bermasalah (rusak atau hilang) maka ada dua
kemungkinan yang bisa terjadi:
- Embrio tidak berkembang dan mati dalam cangkang (Dead in Shell).
- Embrio berkembang dan bertahan hidup tapi tidak mewarisi sifat mutasi dari kedua indukannya (dalam contoh kasus ini opaline) dan terlihat berwarna hijau alias wild colour alias “josan” dan diyakini burung seperti ini mandul.
Dari penjelasan diatas,
walaupun kemungkinannya sangat kecil tapi memang bisa terjadi bahwa opaline x
opaline = non opaline. Di dunia ini, satu satunya yang konstan hanya perubahan.
Jika tidak ada penyimpangan maka dunia genetika bukanlah dunia genetika.
Salam,
Ben KLI
Disadur dari artikel
Dirk Van den Abeele di http://www.ornitho-genetics.info/
PS: Jangan tanya saya
apa itu kromosom, meiosis, kromatid dan istilah lainnya. Silahkan tanya
google.