Harus kita ketahui, paruh yang tidak normal dapat menyebabkan kesehatan burung terganggu.
Normalnya, paruh bagian atas (disebut juga Rhinotheca) tumbuh lebih besar dan lebih panjang, serta menutup paruh bagian bawah (disebut juga Gnatotheca).
Pada umumnya, kelainan berdasar bentuk paruh pada keluarga burung Parrot (Parruh Bengkok) dibagi menjadi 3, yaitu:
1. Overgrown
Kelainan yg paling umum terjadi pada Lovebird, hal ini terjadi apalabila paruh bagian atas, tumbuh terlalu memanjang diluar batas normal
Untuk paruh normal, biasanya burung mengasah (membentuk dan mengikis) secara rutin dengan cara menggigit sesuatu, termasuk juga saat makan, ataupun sengaja menggesekan paruhnya pada permukaan yg kasar.
Alasannya bermacam-macam, mulai dari burung yg malas/tidak aktif (apalagi ketika burung sedang sakit/stress), nutrisi tidak seimbang, dll.
Solusinya, kita sendiri harus memotong bagian yg dianggap terlalu panjang dengan menggunakan gunting kuku.
Lakukan sedikit demi sedikit, mulai dari ujung paruh. Hati-hati, harus sedikit demi sedikit agar paruh tidak tertekan terlalu kencang dan akhirnya membuat keretakan.
Jangan pula terlalu pendek, karena 2/3 dari bagian paruh (mulai dari pangkalnya) memiliki pembuluh darah.
2. Scissor Beak
Kelainan ini jarang terjadi pada Parrot ukuran kecil, namun lebih sering terjadi pada Macaw dan Kakaktua (Parrot besar).
Bentuk paruh seperti ini terlihat seperti saling menggunting dan antara paruh atas dan paruh bawah tidak saling menutup sempurna. Hal ini disebabkan oleh genetis/turunan, teknik meloloh dan belajar makan yg salah, defisiensi kalsium, infeksi bakteri, dll.
3. Prognathism
Merupakan kelainan yg berkebalikan dengan Overgrown, yaitu paruh bagian atas tertahan oleh paruh bagian bawah.
Penyebabnya bisa karena kesalahan indukan ketika meloloh piyiknya, sehingga paruh atas piyik terlalu tertekan ke dalam.
Kasus lain, awalnya normal dan tidak langsung seperti ini.
Ketika paruh atas mengalami seperti pengeroposan di bagian luar seperti infeksi oleh jamur/bakteri, lambat laun hancur memendek pada ujung paruhnya, dan akhirnya lbih pendek dari paruh bawah.
Karena paruh bawah tidak tertahan keatas, lama-lama semakin mencuat. Untuk mengantisipasi ketiga hal tersebut, alangkah baiknya apabila kita menyediakan asupan nutrisi yg cukup.
Selalu sediakan mainan, bilah kayu, atau apapun yg sekiranya aman untuk digigit, karena secara tidak langsung mereka mengikis paruhnya sendiri.
Normalnya, paruh bagian atas (disebut juga Rhinotheca) tumbuh lebih besar dan lebih panjang, serta menutup paruh bagian bawah (disebut juga Gnatotheca).
Pada umumnya, kelainan berdasar bentuk paruh pada keluarga burung Parrot (Parruh Bengkok) dibagi menjadi 3, yaitu:
1. Overgrown
Kelainan yg paling umum terjadi pada Lovebird, hal ini terjadi apalabila paruh bagian atas, tumbuh terlalu memanjang diluar batas normal
Untuk paruh normal, biasanya burung mengasah (membentuk dan mengikis) secara rutin dengan cara menggigit sesuatu, termasuk juga saat makan, ataupun sengaja menggesekan paruhnya pada permukaan yg kasar.
Alasannya bermacam-macam, mulai dari burung yg malas/tidak aktif (apalagi ketika burung sedang sakit/stress), nutrisi tidak seimbang, dll.
Solusinya, kita sendiri harus memotong bagian yg dianggap terlalu panjang dengan menggunakan gunting kuku.
Lakukan sedikit demi sedikit, mulai dari ujung paruh. Hati-hati, harus sedikit demi sedikit agar paruh tidak tertekan terlalu kencang dan akhirnya membuat keretakan.
Jangan pula terlalu pendek, karena 2/3 dari bagian paruh (mulai dari pangkalnya) memiliki pembuluh darah.
2. Scissor Beak
Kelainan ini jarang terjadi pada Parrot ukuran kecil, namun lebih sering terjadi pada Macaw dan Kakaktua (Parrot besar).
Bentuk paruh seperti ini terlihat seperti saling menggunting dan antara paruh atas dan paruh bawah tidak saling menutup sempurna. Hal ini disebabkan oleh genetis/turunan, teknik meloloh dan belajar makan yg salah, defisiensi kalsium, infeksi bakteri, dll.
3. Prognathism
Merupakan kelainan yg berkebalikan dengan Overgrown, yaitu paruh bagian atas tertahan oleh paruh bagian bawah.
Penyebabnya bisa karena kesalahan indukan ketika meloloh piyiknya, sehingga paruh atas piyik terlalu tertekan ke dalam.
Kasus lain, awalnya normal dan tidak langsung seperti ini.
Ketika paruh atas mengalami seperti pengeroposan di bagian luar seperti infeksi oleh jamur/bakteri, lambat laun hancur memendek pada ujung paruhnya, dan akhirnya lbih pendek dari paruh bawah.
Karena paruh bawah tidak tertahan keatas, lama-lama semakin mencuat. Untuk mengantisipasi ketiga hal tersebut, alangkah baiknya apabila kita menyediakan asupan nutrisi yg cukup.
Selalu sediakan mainan, bilah kayu, atau apapun yg sekiranya aman untuk digigit, karena secara tidak langsung mereka mengikis paruhnya sendiri.
sumber :
https://www.facebook.com/groups/301695919994311/permalink/350179671812602/