Pecinta Burung Lovebird Indonesia

Showing posts with label pengobatan. Show all posts
Showing posts with label pengobatan. Show all posts

Mengenal Paruh Gajah pada Lovebird

Mengenal Paruh Gajah pada Lovebird

Paruh Gajah pada lovebirds adalah memanjang nya paruh atas lovebirds sehingga terlihat seperti belalai gajah ( memanjang ). Kenapa ini bisa terjadi?. Itu karena tidak ada media yang bertekstur keras, seperti: batu, kulit kerang atau dahan yang sangat keras untuk menggosok-gosokan paruh nya.

 Mengenal Paruh Gajah pada Lovebird
Bagaimana solusi nya untuk menanggulangi paruh belalai gajah pada lovebirds?


Memotong paruh (debeaking) dengan menggunakan dremel ( semacam kikir ) atau dengan menggunakan gunting kuku, metode ini lazim digunakan dalam pemeliharaan burung paruh bengkok (parrot) di luar negeri, mulai dari parkit, nuri, macaw, serindit, hingga lovebird. Sebab paruh burung memiliki beberapa kesamaan dengan kuku manusia, yaitu akan tumbuh terus menjadi panjang. Perbedaannya, laju perpanjangan paruh tak secepat kuku pada manusia. Jika terlalu panjang, burung paruh bengkok akan mengalami kesulitan saat makan dan minum. Hati-hati dalam memotong paruh lovebirds tersebut, dalam paruh terdapat aliran darah. Potonglah paruh luar nya saja yang terlihat sedah menua dan rapikan sesuai estetika nya.

Menyediakan kulit kerang, batu bata, atau tangkringan yang ada hampelas nya, bertujuan untuk menggosok-gosokan paruh lovebirds ke media tersebut. Sehingga secara otomatis paruh nya akan terkikir secara alamiah.

Di habitat aslinya, atau di alam bebas, semua jenis burung sering terlihat menggosokkan paruhnya ke benda-benda bertekstur keras seperti batu, kulit kerang, atau dahan pohon yang sangat keras. Burung secara naluriah tahu bahwa inilah cara untuk merawat paruhnya agar tidak terus tumbuh memanjang, yang akan menyulitkannya saat makan dan minum.

Sedangkan dalam sangkar / kandang, burung jarang sekali mempunyai kesempatan untuk melakukan aktivitas. Tetapi sesekali ia melakukannya pada tenggeran. Kurangnya kesempatan untuk merapikan paruh membuat paruh burung bengkok makin panjang dari waktu ke waktu, dan membuat bentuknya makin tak proporsional. Karena itulah, diperlukan campur tangan pemilik dalam mengatasi masalah ini. Selama ini, penghobby Indonesia memang belum terbiasa melakukan pemotongan paruh.

Padahal metode ini menjadi salah satu bagian integral dari perawatan burung paruh bengkok di mancanegara, khususnya di Eropa, Amerika, dan Australia. Jadi, persoalannya bukan karena kita tidak bisa, tetapi hanya karena belum terbiasa. Yang terpenting, Anda tahu bagaimana cara merapikan paruh secara aman dan tidak menyakiti burung. Jika masih ragu, Anda bisa minta bantuan teman yang sudah berpengalaman atau dokter hewan terdekat. Dokter hewan biasanya memiliki peralatan seperti dremel atau mesin pengasah / gurinda kecil, khusus untuk paruh.

Pentingnya Antiseptic untuk Ternak Lovebird

Pentingnya Antiseptic untuk Ternak Lovebird
Ketika Lovebird sudah menjadi sebuah komoditi usaha yang dibilang sexi maka otomatis pasarnya pun akan semakin luas. jika awalnya kita hanya menjual kepada tetangga tetangga sekitar rumah tapi kini tidak menutup kemungkinan kita bisa menjual lovebird ke luar kota bahkan ke luar pulau karena faktanya pecinta burung paruh bengkok ini sudah menyebar ke berbagai daerah di tanah air.

Dalam beternak lovebird kondisi sangkar / kandang sangat berpengaruh pada produktivitas burung kesayangan kita, tata letak juga kebersihan kandang harus sangat diperhatikan oleh sang pemilik burung. jangan sampai kita memiliki burung yang mahal tapi akhirnya burung tidak mau berproduksi karena kandang yang kotor malah akhirnya mati karena terserang penyakit karena kandang yang kotor tersebut.

Beda kandang ternak pasti beda virus, ketika saya membeli burung dari orang lain apalagi import sekarang selalu membiasakan memandingkan dengan ANTISEP, supaya burung yang kita beli terbebas dari kuman penyakit yang bisa menular ke burung kita seperti, snot, patek dll.
Pentingnya Antiseptic untuk Ternak Lovebird
Coba saya paparkan.
ANTISEP Cair Membasmi kuman dan menghilangkan bau. Untuk semprot kandang atau di mandikan ke burung.

ANTISEP adalah sediaan desinfektan/antiseptik yang digunakan untuk membasmi kuman penyakit dalam waktu relatif singkat.
Indikasi ANTISEP
Untuk Unggas:
  • Cacar, luka, dan infeksi kulit 
  • Membasmi kuman penyakit yang mudah menyebar di kandang
Keunggulan ANTISEP
Aman
ANTISEP aman (tidak berbahaya) disemprotkan pada kandang yang berisi hewan karena kandungan zat aktifnya tidak bersifat toksin (racun) bagi unggas .
Efektif
Setelah disemprotkan, kandungan zat aktif ANTISEP akan menguap sehingga dapat membunuh bakteri, virus, protozoa, jamur maupun spora yang terdapat di udara. Cairan ANTISEP yang disemprotkan pada sela-sela dinding dan lantai kandang juga dapat membasmi kuman penyakit.
Pemberian mudah

ANTISEP dapat diberikan dengan cara dilarutkan dalam air untuk penyemprotan maupun dioleskan langsung.

Aturan Pakai 
Untuk Unggas
Dioleskan pada pengobatan cacar, luka dan infeksi kulit lain
1 sendok teh di campur 2 liter di semprotkan atau di mandikan:
  • Mencegah korisa pada peralihan musim
  • Mencegah penularan penyakit ke ungas yang sehat dalam satu kandang
  • Membunuh kuman-kuman yang dapat menyebabkan ND (tetelo), korisa, kolera, typhoid, pullorum dan koksidiosis.
Semoga bermanfaat
Salam Guyub Rukun


Sumber :
Grup Facebook KLI PVJ Bandung.

Mengatasi Splay Legs (Kaki Mengangkang) Pada Anak Lovebird

Mengatasi Splay Legs (Kaki Mengangkang) Pada Anak Lovebird
(hanya sekedar sharing…) “Mohon koreksi dari para master jika terdapat kekurangan baik dari analisa maupun dari penanganan yang kami lakukan”

Splay Legs atau kaki mengangkang pada bayi lovebird (piyik) adalah dimana kondisi kedua kaki tidak dapat berdiri dengan sempurna dan susah untuk rapat antara kaki yang satu dan yang lain.

Jika hal ini tidak diatasi maka akan menyebabkan LB cacat kaki seumur hidup.
Mengatasi Splay Legs (Kaki Mengangkang) Pada Anak Lovebird
A. Penyebab Splay Legs
1.   Kurang Bahan Sarang di dalam glodok, sehingga pada saat bergerak piyik tidak mendapat tahanan pijakan.
2.   Terinjak oleh induk
3.   Bawaan lahir, bisa juga disebabkan oleh kekurangan kalsium, dll.

B. Penanganan Splay Legs
Dalam mengobati/menangani kasus splay legs, dianjurkan anakan untuk dicabut dari indukan dan dirawat dengan cara Hands Feeding (loloh). Setiap peternak mungkin memiliki cara dan teknik pengobatan tersendiri, kami pun tidak mengklaim jika cara yang kami lakukan adalah cara yang paling efektif dalam menangani kasus ini, sejauh ini dalam setiap menangani penyakit pada Lovebird, selalu disertai dengan keyakinan dan kasih sayang serta sebisa mungkin menggunakan bahanbahan/obat-obat alternatif yang relatif murah dan mudah didapat.

Persiapan :
1.   Usia LB yang di tangani sebaiknya antara 10 – 20 hari, dimana tulang kaki masih tulang rawan dan daya tahan tubuh sudah agak kuat, sehingga tidak mudah stress.
2.   Bahan-bahan
·      Kain dari bahan kaos (yang telah dipotong dengan ukuran lebar -/+ 1 Cm dan panjang secukupnya untuk membalut kedua kaki)
·      Minyak Tawon

Berikut ini langkah penanganan splay legs yang pernah kami lakukan :
1.   Ikat rapat kedua kaki piyik pada posisi berdiri normal selama kurang lebih 2 hari, gunakan bahan pengikat yang aman yang tidak akan berakibat timbulnya cedera lain, misalnya kaki menjadi bengkok atau aliran darah menjadi terhambat dan mengingat tulang kaki piyik yang masih tulang rawan. Gunakan bahan pengikat yang lembut dan agak lentur, misalnya potongan kain dari bahan kaos.
Olesi terlebih dahulu seluruh kaki dengan minyak tawon pada tungkai hingga pangkal paha kedua kaki piyik, tujuannya untuk mengurangi memar pada saat kaki diikat.
Mengatasi Splay Legs (Kaki Mengangkang) Pada Anak Lovebird
2.   Pada hari ke-2 (sore/malam) longgarkan ikatan kaki, ganti tali pengikat dengan ukuran yang lebih kecil (-/+ 0,5 Cm) dengan kerenggangan sekitar 1 Cm (jarak antar kaki). Tujuannya adalah agar piyik mulai terbiasa bergerak dengan kondisi kaki pada posisi normal. Biarkan ikatan sampai terlihat perubahan pada struktur pangkal paha hingga kembali ke posisi normal (perhatikan selama 1-7 hari dengan terus diolesi Minyak Tawon pagi dan sore).
Mengatasi Splay Legs (Kaki Mengangkang) Pada Anak Lovebird
3.   Jika posisi pangkal paha sudah pada posisi normal, longgarkan lagi ikatan menjadi -/+ 2 Cm (perhatikan gerakan dan posisi pangkal pahanya dengan terus diolesi MinyakTawon pagi dan sore).
Mengatasi Splay Legs (Kaki Mengangkang) Pada Anak Lovebird
4.   Jika sudah terlihat normal, lepaskan ikatan.
Mengatasi Splay Legs (Kaki Mengangkang) Pada Anak Lovebird
Insya Allah Anakan Lovebird sudah bisa berdiri dengan normal….
“Tidak bermaksud menggurui dan merasa lebih bisa dan lebih tau, hanya sekedar berbagi saja”


SUMBER : Eko Marganus – MGS BF

Sekilas Tentang French Molt (FM) Mabung Prancis

Sekilas Tentang French Molt (FM) Mabung Prancis
Penyakit ini merupakan penyakit yang dapat menular namun masih ada kemungkinan pulih. Dinamakan French Molt karena awal ditemukan penyakit ini adalah dari Budgie yang di Import dari Prancis (French) ke German.
French Molt
Gejala awal dapat terlihat pada burung muda / anakan / piyik usia antara 6-8 minggu. Dimana pada awalnya memiliki bulu normal / hampir sempurna yang kemudian tiba-tiba bulu ekor dan sayap utama (primary flight) rontok secara bersamaan.

Beberapa anakan akan mengalami kerontokan bulu-bulu besar, sebagian beruntung hanya sedikit mengalami kerontokan bulu besar.

Pada Umumnya bulu-bulu kecil pada bagian tubuh, sperti bagian perut tidak terpengaruh oleh FM. Hampir sebagian besar Budgie yang terjangkit FM tidak bisa terbang sepanjang hidupnya karena sayap mereka tidak tumbuh sama skali atau tumbuh namun tidak sempurna (keriting atau rapuh)
Uniknya kebanyakan korban FM ini menjadi Bugie yang bisa berlari dengan cepat atau hanya jadi parkit yang senang melompat.
Mabung Prancis
PENYEBAB DAN PENYEBARAN.
Polyoma Virus adalah penyebab dari penyakit ini dan bentuk lain dari penyakit ini disebut BFD (Budgerigar Fledging Disease).
BFD seringkali menyebabkan kematian namun FM hanya menyebabkan kehilangan kemampuan yang berkaitan dengan pertumbuhan bulu.

Sampai saat INI tidak diketahui secara pasti bagaimana cara virus ini meng-infeksi Budgie. Beberapa ahli mengatakan PENYEBARAN VIRUS dari indukan ke telur. Itulah mengapa JANGAN PERNAH MEMBIARKAN BUDGIE YANG MENDERITA FM MEMPUNYAI ANAK. Resiko untuk diturunkan terlalu besar.

MASALAH LAIN adalah beberapa kasus BUDGIE DEWASA MEMBAWA VIRUS TANPA MENUNJUKKAN GEJALA. Mereka bisa menjadi pemicu mewabahnya FM didalam koloni atau aviary.

PERAWATAN, PENYEMBUHAN FM
Sampai saat ini tidak ada cara untuk mematikan virus, termasuk polyoma virus.
Yang bisa dilakukan hanyalah menunggu siklus hidup polyoma virus berakhir.
Rentang waktu hidup polyoma virus ada dalam kisaran 3-5 bulan (sebagian referensi mengatakan 3-4 bulan). Jika tidak mendapatkan inang (media hidup) baru maka virus akan mati dan hilang dengan sendirinya.

Untuk langkah menghentikan perkembangan siklus hidup polyoma virus ini maka pastikan TIDAK ADA INDUKAN YANG BERTELUR, DAN TIDAK ADA TELUR YANG DITETASKAN DALAM KURUN WAKTU SEKURANGNYA 5 BULAN disekitar parkit yang terjangkit FM.

Asupan Gizi dan nutrisi yang baik mempercepat pulihnya Budgie yang terkena dampak FM.
Namun tidak smua Budgie yang terpapar FM akan kembali sempurna, sebagian ada yang mengalami kebotakan seumur hidup.
Faktor pemicu munculnya efek polyoma virus ini bisa disebabkan oleh :
  • Stress
  • OverCrowdid (terlalu banyak burung dalam 1 kandang)
  • MalNutrisi
  • Over Breeding (terlalu banyak berkembangbiak tanpa istirahat)
FM ini-pun diketahui bisa menjangkiti semua jenis psittasidae (parrot seed eaters) sperti Lovebird, cockatiel, parrotlet dll

Semoga Bermanfaat.
Sulis Haryanto (member of Indonesian Budgie Lovers)

Mengatasi Lovebird Gesek Tangkringan

Mengatasi Lovebird Gesek Tangkringan
Mengatasi Lovebird Gesek / Kawin Tangkringan
Solusi tepat mengatasi kasus LoveBird yang berperilaku aneh mengawini tangkringan atau tempat bertengger. Biasanya  LoveBird akan menggesek gesekkan supitnya ke tangkringan. Kebiasaan yang nyleneh ini bisa dilakukan oleh  Lovebird jantan maupun betina. Penyebab kebiasaan ini adalah karena Love bird terlalu over birahi dan tidak ada lawan pasangan untuk kawin. Jadi tangkringan digunakan lovebird untuk melampiaskan birahinya.
Mengatasi Lovebird Gesek Tangkringan

Kebiasaan buruk kawin tangkringan ini kalau tidak segera diatasi maka akan merugikan breeder atau penangkar karena lovebird yang berperilaku jelek ini agak susah disembuhkan akan tambah gawat kalau kita masukkan lovebird yang baru kedalam sangkar yang sama karena lovebird pasangan yang kita masukkan juga bisa ketularan penyakit ini. Akibat ini kalu tidak segera ditangani maka produksi lovebird kita akan menjadi menurun atau tidak kunjung berproduksi.

Tapi bagi peternak yang menjumpai lovebirdnya punya kebiasaan buruk ini tidak usah kuatir. Dengan tips – tips berikut lovebird kita bisa disembuhkan sehingga punya kebiasaan yang baik dan segera berproduksi. Bagaimanakah caranya mengobati Lovebird kawin tangkringan? mari kita simak langkah langkah berikut ini:
1)   Kita Ambil akar dari permasalahannya yaitu terletak pada tangkringan.
Cabut aja tangkringan lovebird, sehingga burung Love Bird akan segera belajar hidup tanpa tangkringan,  walaupun kadang-kadang kita sendiri merasakan kasihan pada si Love Bird, tenang saja setelah love bird sembuh, tangkringan bisa dipasang kembali.
2)  Terapi Burung LoveBird  / Labet Kawin Tangkringan. Silahkan Lakukan terapi untuk Love Bird yang terlanjur suka kawin dengan tangkringan. Caranya adalah sebagi berikut:
a)   Kita Pisahkan Love Bird ini pada Kandang Engkel / Per Ekor, bisa berupa kandang lonjong / bulat.
b)   Kalau tega, kita bisa dicabut tangkringannya sekalian, tapi tenang aja, Love Bird masih bisa tidur pada alas sangkar dan memanjat sangkar.
c)   Mandikan kemudian taruh pada luar ruangan (seperti diangin anginkan) Love Bird beserta kandang pada lingkungan yang bersih dan tidak berdebu beberapa waktu dalam sehari, dengan resep ini bertujuan agar birahi Love Bird akan sedikit demi sedikit menurun.
d)   Jangan pernah jemur pada cahaya matahari karena itu akan membangkitkan birahi si Love Bird
e)   Jauhkan Love Bird dari lingkungan berdebu dan hembusan angin yang tidak bagus, karena bsia memancing penyakit snot.
Terapi ini bisa kita lakukan sampai burung  Love Bird / labet kira-kira sudah sembuh, lalu bisa dicoba lagi dimasukkan ke kandang dengan lawan jenis sehingga dapat diamati kembali pola lakunya.


Sumber :
Komunitas Lovebird Indonesia

Mengenal dan Menangani Lovebird Nyilet

Mengenal dan Menangani Lovebird Nyilet
NYILET  atau MEGABACTERIOSIS
Tulisan ini di-'sari'-kan dari berbagai sumber
saya mah cuman menterjemahkan & meringkas aja
moga mangpaat,..:)
Menangani Lovebird Nyilet
Seringkali para peternak menemukan burung peliharaanya menjadi kurus secara bertahap alias Nyilet. berbagai cara pengobatan sdh dilakukan mulai dari obat cacing, penjemuran, pemindahan lokasi kandang, suplemen makanan( probiotik, spirulina) beragam obat /antibiotik untuk sakit pencernaan & segala cara lain tetapi belum sembuh juga.
 
Nyilet atau Megabacteriosis  adalah penyakit  burung, terutama jenis Love Bird (Agapornis ssp), Parkit (Melopsittacus undulatus) dan burung kenari (Serinus canaria). Dikenal juga sebagai dada kering atau penyakit pisau,  dengan  gejala penurunan berat badan secara bertahap, makin hari makin kurus  (progresif), bisa disertai dengan kematian mendadak pada akhirnya. Burung sakit dicirikan tulang dada menonjol karena hilangnya daging/ massa otot dada. Hewan dalam kondisi parah ada kalanya menunjukkan kesulitan dalam memecah biji dan makan dengan benar.

Di  Eropa Australia dan Amerika Serikat, adanya gejala penyakit (patologi)   serupa secara luas dikenal sebagai "megabacteriosis" menyebabkan  kematian pada burung  dewasa dan burung muda.. Penyakit ini juga telah dilaporkan menyerang burung lain, seperti Lesser Sulphur-kakatua jambul (Cacatua sulphurea sulphurea), cockatiels (Nymphicus hollandicus).
 
Gejala:
Penyakit ini ditandai dengan melemahnya ketahanan tubuh terhadap penyakit (atau morbiditas) tinggi  sedangkan tingkat kematian atau morbilitas yang rendah dengan kata lain, lamaaaaaa mati-nya alias penyakit ini bisa berbulan bulan diidap sebelum mati

Bisa jadi burung mati lebih cepat karena infeksi sekunder karena melemahnya daya tahan tubuh
Gejalanya terjadi pada  saluran pencernaan (gastrointestinal) yang kompleks dan burung menunjukkan penurunan berat badan drastis, dan berlangsung selama berbulan-bulan meskipun yang mereka terus makan dengan lahap.

Gejala lain yang dilaporkan adalah diare dg bulu kotor  di sekitar kloaka dan adanya pakan yg tidak tercerna pada kotoran (feses) dan lendir muntah. Pada kasus yg parah :ditemukan feses/kotoran dengan darah. Penyakit ini juga dapat menyebabkan kematian mendadak .

Penyebab :
Awalnya, mister Uyttebroek & Ducatelle (1980) menggambarkan struktur yang mirip dengan  jamur pada proventrikulus dari  burung kenari dan parkit/ budgerigars. Para penulis menyimpulkan bahwa  agen etiologi, bertanggung jawab untuk penyakit adalah jamur. Mikrobiologis, megabacteria dicirikan sebagai Gram-positif, PAS positif dan acidophilic pada bakteri noda Giemsa. (accidophilic = bisa bertahan dalam suasana lingkungan asam)

Penulis lain mister Scanlan & Graham (1990) juga melaporkan bahwa agen yang bertanggung jawab untuk penyakit ini adalah bakteri Gram-positif berukuran cukup besar.

Mereka juga menyarankan bahwa megabacterium adalah komponen dari flora pencernaan normal pada beo, karena mereka mendapatkan bakteri ini dari unggas sehat.Diagnosis megabacteriosis dapat dilakukan pada otopsi bangkai (post-mortem), menggunakan kotoran dan / atau usapan lendir proventricular .

Diagnosis Megabacteria mungkin sulit. Tidak semua burung yang terinfeksi melepaskan organisme dalam kotoran mereka, sehingga tes negatif palsu sering terjadi.

Metode yang paling akurat diagnosis  adalah pewarnaan Gram dari mukosa proventricular di nekropsi. Dokter hewan unggas dan laboratorium patologi dapat melakukan tes ini.

Penyakit ini MENULAR ! dengan diam diam

Pengobatan :
bahan aktif : Amfoterisin-B - 2%   ( merk a.l.  : Megabac-S )
Dosis : campur 250 mg dalam 50 ml air suling atau air murni. Atau 1 gram untuk 200 ml air suling atau air murni

Perlakukan terus menerus selama 10 hari. 40g  dapat digunakan untuk perlakuan  230 ekor parkit selama10 hari
 
Waktu perawatan biasanya 10hari, selama ini tidak boleh ada sumber air lain yg disediakan.
Untuk pengobatan dalam cuaca basah dingin atau berkabut, burung harus ditempatkan dalam ruangan.

Air yang mengandung obat harus diganti setiap hari. Lindungi  air obat dari sinar matahari , karena obat akan terurai dengan adanya sinar UV dari matahari.

Jika burung tidak mengkonsumsi/minum air obat sesuai  jumlah yang diharapkan
(6 ml per 100 gram Berat Badan) maka konsentrasi obat harus disesuaikan.

Selama masa pengobatan, kebersihan dan disinfeksi sangat penting untuk keberhasilan pengobatan.

Sumber : 
http://www.scielo.br/scielo.php?script=sci_arttext&pid=s1516-635x2000000200008
http://www.thebirdcottage.com/s-megabacs.asp
www.vetafarm.com/index2.asp
http://www.anbc.iinet.net.au/downloads/megabacteria_update.pdf

Mengatasi Lovebird Cabut Bulu

Mengatasi Lovebird Cabut Bulu
CABUT BULU DAN SOLUSINYA
Banyak kasus burung Paruh Bengkok mencabuti bulunya sendiri (dikenal dengan istilah Feather Plucking atau Feather Picking), terutama dibagian leher dan dada, atau bagian lainnya.
Tidak langsung berdampak buruk memang bagi kesehatannya sendiri, namun tetap saja kebotakan pada area tubuh tertentu menjadikan tampilan burung kurang elok dilihat.

Kalau di kita, kasus seperti ini pasti ujung-ujungnya satu penyebab, Over Birahi (katanya..), padahal menurut Vet/Dokter Hewan, penyebabnya bisa banyak, antara lain:
  1. Faktor eksternal antara lain infeksi yang disebabkan oleh bakteri, jamur, kutu, dan parasit. Ketidaknyamanan pada permukaan kulit dan bulu membuat mereka mencabuti bulunya.
  2. Faktor internalnya juga ada, yaitu masalah hormonal dah tingkat stress. Hormonal ketika mereka dalam masa berkembang biak namun tidak menemukan lawan jenis sehingga menimbulkan stress. Bisa juga ketika sedang persiapan bertelur, kekurangan bahan sarang sehingga mereka mencabuti bulunya sendiri agar menjaga suhu sarang tetap hangat.
Nah sekarang solusinya bagaimana? Kapan kita tahu bahwa penyebabnya adalah dari faktor dalam atau luar?

Saya sekalian tulis saja nama mereknya, bukan berarti promosi!
  1. Gunakan shampoo atau obat mandi khusus anti kutu, jamur, dan parasit. Contohnya Kututox atau lainnya. 
  2. Gunakan cairan khusus yang dioleskan pada permukaan kulit, agar terasa saat si burung mencabuti bulu. Misalkan dgn getah bawang merah atau obat merek No Pick produksi Versele Laga.
  3. Ubah lingkungan tempat penangkarannya untuk menurunkan tingkat stress, misal dikolonikan atau diberikan pasangan. Paruh Bengkok adalah burung sosial, bukan burung soliter, interaksi antar sesamanya dapat mengurangi tingkat stress.
  4. Ini yang paling terbaru, pakai kalung anti gigit. Bentuknya mirip (karena memang terinspirasi) dengan kalung corong (Cone Collar) yang biasa dipakai anjing dan kucing pasca operasi agar tidak bisa menggigit dan menjilat bagian tubuhnya. Caranya? bisa pakai mika bekas botol minuman. Silahkan lihat foto ilustrasinya saja.
Mengatasi Lovebird Cabut BuluCABUT BULU DAN SOLUSINYA


Mengobati lovebird cabut bulu


sumber : Grup facebook Lovebird Lover Indonesia
https://www.facebook.com/groups/lovebirdsloversindo/permalink/454206871409881/

Penanganan Lovebird Egg Binding

Penanganan Lovebird Egg Binding
Egg Binding adalah salah satu momok yang menakutkan untuk para breeder tanah air, karena jika dibiarkan dan tidak ditangani dengan serius dapat mengakibatkan kematian. kenapa bisa demikian ?? 

Umumnya Egg Binding terjadi ketika telur yang tidak bisa keluar atau indukan lovebird tidak mampu mengeluarkan telur tersebut. sehingga telur tertahan di dalam perut betina lovebird. kondisi ini mengakibatkan burung menjadi lemas. jika dalam waktu lama telur tidak dikeluarkan ini akan sangat mengganggu kesehatan lovebird tersebut, bahkan jika dalam kondisi terburuk yaitu telur pecah di dalam sehingga mengakibatkan inveksi, hal ini lah yang bisa mengakibatkan kematian indukan.
penanganan lovebird egg binding
Lantas jika indukan kita mengalami egg binding apa yang harus kita lakukan ?? apakah dibiarkan begitu saja atau adakah penangan khususnya ??

Penanganan yang dilakukan umumnya untuk lovebird yang mengalami Egg Binding adalah sebagai berikut :

1.   inject (suntikan) minyak sayur / olive oil yang bersih sebanyak 0.5 ml ke kloaka (dubur), usap perutnya dengan minyak tawon, masukan kandang, kerodong dan dikasih lampu pemanas
inject menggunakan spuit / spet 1 ml tanpa jarum.masukan ujung spet 1-2 ml melalui kloaka / dubur, spet pelan pelan
2.   Siapkan juga air minum berupa  larutan elektriolit bervitamin ( misal Ganavit, FoerteVit atau merk apapun)
3.   Jika 1 x 24 jam , telur tidak keluar, ulang no 1. dan diurut pelan – pelan agar telur kluar. hati hati telur jangan sampai pecah

Jika telur pecah di dalam, kloaka akan terluka dan mudah terinfeksi terlebih lagi pada kasus Egg Binding burung dalam kondisi stress berat dan lemah luka / pendarahan  pada saluran kloaka akan sangat mudah menyebabkan infeksi kuman yang berasal dari usus

Semakin cepat kita mengetahui gejala Egg Binding semakin mudah penanganannya dan semakin kecil pula resiko-nya. Semoga dapat membantu.

Tetap semangat dalam Breeding Lovebird

Salam Breeder Lovebird Lover



Sumber : Fans Page Facebook Lovebirds Lover Balikpapan-East Borneo
https://www.facebook.com/notes/lovebirds-lover-balikpapan-east-borneo/egg-binding-penanganan-egg-binding/201943769955996/

PSITTACIN BEAK AND FEATHER DISEASE / PBFD PADA BURUNG

PSITTACIN BEAK AND FEATHER DISEASE / PBFD PADA BURUNG
Mendengar namanya saja asing ditelinga kita. nah disini akan saya jelaskan menganai penyakit ini. Berbeda dari sebelumnya mengenai psittacosis dan Snot (Infectious Coryza ) yang disebabkan bakteri, untuk PBFD ini disebabakan oleh virus Circoviridaei. disini saya tidak akan membedakan antara beda bakteri dan virus yang pasti dari segi ukuran, cara hidup dan penularan berbeda.
Apakah itu PBFD?
adalah kepanjangan dari Psittacine Beak and Feather Disease yang merupakan penyakit yang disebabkan virus circo yang menyerang burung kelompok paruh bengkok seperti lovebird kakaktua, parkit, macaw dan lain sejenisnya. virus ini menyerang paruh dan bulu pada burung paruh bengkok

Penularan?
Virus Circo psittacine adalah virus terkecil dikenal mampu menyebabkan penyakit, di hanya 16 nm (nanometer) diameternya. Infeksi telah diidentifikasi pada spesies burung lain (dan juga terjadi pada mamalia seperti babi), tapi tampaknya hanya spesies burung paruh bengkok yang sangat terpengaruh. Virus lebih suka membagi sel, dan dengan demikian akan menyerang jaringan burung muda. Ini berarti kulit, bulu, paruh, kerongkongan , serta organ-organ sistem kekebalan tubuh seperti timus, bursa kloaka, dan sumsum tulang. Kerusakan ini terakhir hasil jaringan depresi dari sistem kekebalan tubuh dan dengan demikian kerentanan terhadap infeksi sekunder dengan virus lain / rentan penyakit lain setelah terinfeksi virus ini. Infeksi pada bulu dan paruh akan menghasilkan cacat khas dalam pertumbuhan mereka.
Virus ini sangat stabil di lingkungan, dan dapat bertahan selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun dalam debu bulu, kotoran, atau bahan sarang. Infeksi dapat menyebar dengan mudah oleh karena terhirup debu yang terinfeksi bulu atau kotoran kering, atau konsumsi tinja terkontaminasi atau sekresi tanaman. Hal ini dilakukan pada pakaian, mangkuk makan dan perjalanan kotak atau kandang. 

Gejala Klinis?
Masa inkubasi dan gejala klinis yang dihasilkan oleh virus ini sangat bervariasi, tergantung pada dosis infektif (jumlah virus yang menginfeksi burung), dan umur burung paruh bengkok dan tahap perkembangan bulu pada saat infeksi. Secara umum, burung berusia lebih dari 3 tahun jarang rentan, tetapi kasus-kasus bisa dan memang terjadi pada burung yang lebih tua jika berat . Dalam remaja (terutamadalam pemeliaraan manusia) burung dengan sistem kekebalan tubuh yang belum berkembang, masa inkubasi antara infeksi dan perkembangan penyakit mungkin sesingkat 14-28 hari, dan penyakit akan menjadi semakin parah .Pada burung yang lebih tua, inkubasi bisa berbulan-bulan, dan tanda-tanda klinis yang berbahaya dan kronis. Perjalanan penyakit yang sangat bervariasi dan burung pembawa shedding virus yang umum.Oleh karena itu sulit untuk menghilangkan virus dari populasi yang terinfeksi, dan kebanyakan semua terinfeksi kalau satu terinfeksi.

Pola penyakit yang berkembang?
Peracute -
kematian mendadak tanpa tanda-tanda sebelumnya penyakit pada anak  yang baru menetas, kakatua paling sering dan beo abu-abu Afrika.
Akut -
terutama masih di sarang atau burung sangat muda selama fase pertama mereka pertumbuhan bulu. Biasanya ada kehilangan paruh bawah, dengan menghasilkan paruh hitam mengkilap pada unggas yang paruh biasanya berwarna abu-abu berdebu. Mungkin ada abnormal berwarna bulu (misalnya putih dalam biasanya hitam Vasa burung beo, merah muda di Grey Afrika). Unggas yang terkena menjadi tenang dan tertekan, dan dengan penampilan yang umumnya 'kotor'. Banyak diare, dan semua akan menyebar dengan parah ,diperparah penyakit lanjutan krn bakteri atau jamur lain
Kronis -
ditemukan pada burung yang lebih tua, dengan sistem kekebalan sudah berkurang dengan hilangnya bulu dan deformitas meningkat setiap burung molting. Paruh dan cakar menjadi rapuh, nekrotik, dan cacat. Kehilangan bulu pada akhirnya akan mempengaruhi seluruh tubuh, termasuk kepala, sedangkan memetik beo akan memiliki bulu kepala normal. Penyakit ini selalu fatal, namun individu dapat bertahan hidup selama bertahun-tahun
Carrier -
burung menunjukkan tanda-tanda klinis dari penyakit ini, tetapi secara aktif terinfeksi dan menyebarkan virus untuk menginfeksi burung lain. artinya dalam tahap ini burung sebagai penyebar tapi blm terinfeksi parah. Biasanya burung dewasa, dan umumnya budgerigars, kakatua, dan cockatiels.

Pengobatan?
Saat ini tidak ada obat untuk penyakit ini . Beberapa paruh bengkok mampu 'eksis' selama bertahun-tahun dengan infeksi alias berpenyakitan dgn virus ini. Banyak upaya telah dilakukan untuk menghasilkan vaksin untuk mencegah penyebaran infeksi, namun sampai saat ini (2015), ini belum berhasil. Beberapa dokter hewan telah disuntikkan interferon (obat anti-virus) ke paruh bengkok  muda pada tahap awal infeksi, dengan beberapa keberhasilan yang terbatas, ketika menggunakan interferon yang berasal dari unggas. Vaksin yang tersedia interferon yang berasal dari kucing tidak berhasil.

Melengkapi dengan vitamin, mineral, dan probiotik untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh akan membantu, dan pengobatan infeksi sekunder
Unggas yang terinfeksi atau positif pembawa virus harus dimusnahkan, dan semua kandang dan peralatan secara menyeluruh dan berulang disterilkan. penggunaan desinfektan juga membantu mengurangi penyebaran virus ini. karena virus ini menyerang sistem kekebalan tubuh maka setelah terkena virus ini biasanya penyakit lain ikut muncul sehingga usaha-usaha yang dapat dilakukan sebelum parah seperti tadi disampaikan yaitu pemberian pakan berkualitas bersih dan juga vitamin yang cukup serta kebersihan kandang yang terpenting

sumber : google.com , omkicau.com , theparrotsocietyuk.org , avianbiotech.com

PSITTACOSIS PADA LOVEBIRD

PSITTACOSIS PADA LOVEBIRD
Akhir-akhir ini saya dengar banyak sekali kasus LB sakit, LB muyung, LB lesu dan juga LB snot. Sayapun beberapa waktu yang lalu mengalami kasus serupa dengan diagnosis LB saya : seperti lesu, nafsu makan berkurang walaupun makan seperti masih normal, mata berair dan sedikit bengkak. Sudah saya coba pengobatan tetas mata untuk burung, super n dan pemberian vitamin agar LB saya mau makan dan tidak lesu dan ternyata selama 2 minggu tidak kunjung sembuh. Menurut rekan di LLI saya coba periksakan di dokter hewan di daerah cimahi di puskeswan (pusat kesehatan hewan) setara puskesmaslah kalo manusia. Menurut dokter hewan Dr irfan LB saya terdiagnosis
psittacosis dan bukan snot. di Sini saya khusus membahas psittacosis apakah itu ?
PSITTACOSIS PADA LOVEBIRD
Apa psittacosis?
Psittacosis adalah penyakit menular biasanya ditularkan ke manusia dari burung paruh bengkok. Burung dalam keluarga burung paruh bengkok, atau psittacines, termasuk burung lovebird, macaw, budgerigars (parkit), dan cockatiels. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri yang disebut Chlamydophila psittaci .

Siapa yang psittacosis?
Karena penyakit ini disebarkan oleh burung dalam keluarga burung paruh bengkok, itu kadang-kadang ditemukan pada pekerja toko hewan peliharaan,penghobi, dan orang-orang yang telah membeli burung yang terinfeksi. Ini juga dapat ditemukan di peternak lovebird, parkit atau falk.

Bagaimana psittacosis menyebar?
Psittacosis biasanya menyebar dengan menghirup debu dari kotoran kering dari sangkar burung dan kontak langsung dengan burung. Bahan limbah di kandang burung mungkin tetap menular selama berminggu-minggu seperi alas kotoran atau serbuk sarang atau sisa bekas kulit biji milet pakan.

Apa saja gejala psittacosis?
Pada manusia, gejala demam, sakit kepala, menggigil, hidung mengeluarkan darah kental dan kadang-kadang pneumonia/ gangguan paru-paru dan sesak. Beberapa orang mungkin hanya mengalami sakit ringan seperti flu, atau tidak menunjukkan penyakit sama sekali. Pada burung, gejala termasuk nafsu makan yang buruk, penampilan kusut, mata atau hidung berair bengkak dan diare. Kadang-kadang, burung bisa mati karena psittacosis.

Seberapa cepat setelah infeksi Gejala muncul?
Masa inkubasi biasanya berkisar 5-19 hari

Apa pengobatan untuk psittacosis?
Antibiotik seperti tetrasiklin atau doksisiklin sering diresepkan untuk mengobati orang yang terinfeksi.

Apa yang bisa menjadi efek dari tidak sedang dirawat karena psittacosis?
Jika tidak diobati, penyakit ini dapat parah, dan bahkan mengakibatkan kematian baik burung maupun orang.

Apa yang dapat dilakukan untuk mencegah penyebaran psittacosis?
Jika burung disimpan sebagai hewan peliharaan, membersihkan kandang sering sehingga feces tidak menumpuk, mengering dan menjadi udara. karantina burung yang telah melakukan kontak dengan burung lain di luar rumah / yg terkontak dengan yang sakit karena kemungkinan sudah terinfeksi untuk mengurangi kemungkinan burung-to-burung menyebar. Konsultasikan dengan dokter hewan untuk semua penyakit burung. Jika seseorang mengembangkan tanda-tanda psittacosis, berkonsultasi dengan dokter dan menyebutkan kontak burung ke dokter.

Nah dari paparan di atas psittacosis adalah penyakit mematikan baik itu burung atau pada manusia tapi jangan khawatir dengan pola hidup yang sehat bakteri ini dapat mati dan menyebar. tips-tipsnya :
  1. selalu rutin bersihkan kandang dan jangan biarkan kotoran feses / bekas pakan menumpuk
  2. semprot kandang dengan desinfektan seperti byclean runtin untuk mematikan kuman dan juga mencegah persebarannya
  3. kalau ada yang terinfeksi segera pisahkan karantina jauh dari burung lain
  4. ketika terinfeksi , pengobatan yang efektif memakai antibiotik dosis burung dan juga pemberian vitamin dan pakan yang bersih dan untuk sementara jangan di jemur langsung dibawah sinar matahari langsung

semoga info ini membantu
sumber : google.com , helath.nv.gov

Cara Mencegah dan Mengobati Snot Pada Lovebird

Cara Mencegah dan Mengobati Snot Pada Lovebird
Musim penghujan telah tiba, biasanya banyak breeder yang mengeluh karena burung lovebird peliharannya terserang Snot. penyakit ini cukup berbahaya karena selain menyerang bagian mata biasanya juga menyerang pada bagian pernafasan dan bahkan bisa berujung kematian jika tidak segera ditangani dengan cara yang tepat.

Snot , satu kata yang tak asing dikalangan penghobi dan peternak lovebird. Pada bagian lain saya bahas penyakit psittacosis. Antara Snot dan Psittacosis serupa tak sama tapi kebanyak peternak dan penghobi menyamakannya. Sesungguhnya dua penyakit itu beda dan yang membedakannya jenis bakteri yang menginfeksi kalau psittacosis adalah Chlamydophila psittaci , kalau snot adalah Hemophilus gallinarum
Cara Mencegah dan mengobati snot
Cara Pencegahan Snot untuk Lovebird
Pertama tama burung / unggas / lovebird yang sakit snot dipisahkan dari kandang (kelompok)  yang sehat. jika tetap berada pada kandang yang sama di khawatirkan burung yang sudah terkena snot akan menularkan penyakitnya kepada burung yang sehat. Kandang dan lingkungan harus selalu dalam keadaan bersih. Usahakan dalam kandang terkena sinar matahari. Bangkai yang mati  dibakar atau dikubur. penggunakaan cairan desinfektan dengan disemprot di daerah kandang juga dapat mematikan penyebaran bakteri

Cara Pengobatan Snot untuk Lovebird
Obat kimia yang bisa digunakan antara lain:Sulfatiasol. Sulfadimetoksin. Streptomisin. Sulfametasin. Sulfamerasin. Eritromisin. Vibravet (soluble powder) dengan takaran 4 gram dicampur 1 liter air minum, diberikan 4 - 5 hari (dianjurkan peracikan hanya oleh dokter hewan karena kalau dilakukan sendiri dan dosis tidak tepat mengakibatkan resiko lanjutan atau mati) . Untuk obat luar bisa menggunakan tetes mata khusus hewan / untuk manusia tapi dengan dosis yang rendah dahulu. Pemberian vitamin agar nafsu makan bertambah juga diperlukan seperti tertachorl.

jadi snot itu bukanlah sekedar penyakit mata biasa yang bisa disembuhkan oleh obat tetes biasa, tapi diperlukan juga antibiotik untuk menghilangkan virusnya.

Semoga dengan cara cara seperti diatas burung lovebird kita dapat disembuhkan dan kembali sehat

Salam Breeder Lovebird Lover

sumber : google.com , bertani.wordpress.com

PENANGANAN BURUNG OBESITAS ATAU NGELEMAK

PENANGANAN BURUNG OBESITAS ATAU NGELEMAK
Obesitas atau Ngelemak merupakan kondisi dimana fisik burung mengalami kegemukan, berlemak melebihi batas normal sehingga menimbulkan timbunan lemak dekat anus.
PENANGANAN BURUNG NGELEMAK
INDIKASI TERKENA OBESITAS.
1.  Bila anda tiup / sibak bulu disekitar area pangkal ekor atau perut atau dada, kulit yang terlihat akan berwarna kuning. Kuning yang kita lihat ini adalah tibunan lemak berlebih. Sedangkan pada burung yang sehat, kulit tersebut berwarna merahmuda.
2.  Terdapat benjolan disekitar pangkal ekor, dekat kloaka, dan perut. Bila ditekan, rasanya agak kenyal seperti jelly, dan berwarna kekuningan.
3.  Burung sangat rakus, tetapi malas bergerak.
PENANGANAN BURUNG OBESITAS ATAU NGELEMAK

SOLUSI DAN PENANGANAN OBESITAS.
1.   Mengurangi pakan bijian dan menggantinya dengan voer atau sayuran (namun pilih yang rendah karbohidrat dan gula).

MITOS : Millet putih saja tanpa ada makanan lain, jangan ditambah Canary Seed dapat mengobati burung obesitas.
FAKTA : Semua bijian menganduk lemak yang lebih bila dibandingkan sayuran, termasuk juga Millet! Diet tanpa sayuran sama saja melukis tanpa kuas.

2.   Usahakan burung beraktivitas sebanyak mungkin, agar kalori yang tersimpan pada tubuhnya tersalurkan dan tidak ditimbun menjadi lemak. 
Bisa dengan menambahkan mainan, ataupun memperluas ukuran kandang.
Biasanya breeder yang menggunakan kandang koloni jarang menemukan burungnya yang berlemak.
MITOS : Burung rajin dijemur akan mengurangi kadar lemak dari obesitas.
FAKTA : Lemak tidak akan hilang dengan dipanasi! Kalau iya seperti itu, tempat Fitness tidak bakal laku, yang laku mungkin orang gemuk berjemur di pinggir jalan.
Dijemur dan berolahraga/aktivitas berat sama-sama mengeluarkan keringat, tapi dijemur bukan membakar kalori, yang ada malah burung Anda kena heatstroke, sudah sulit bernafas, kepanasan pula! lebih parahnya lagi burung bisa dehidrasi.

KESIMPULAN
Obesitas memang bisa berdampak fatal, walaupun sepertinya hal yang sepele. Walaupun obesitas merupakan hal yang dianggap "umum" pada masalah kesehatan gizi. Temukanlah makanan yang tepat dan aktivitas yang tepat pula pada burung Anda.


sumber : Grup Facebook Lovebird Lover Indonesia
https://www.facebook.com/groups/301695919994311/permalink/350814391749130/

Copyright © Lovebird Lovers Indonesia . All rights reserved. Template by CB. Theme Framework: Responsive Design