Pecinta Burung Lovebird Indonesia

STANDAR PENILAIAN BEAUTY CONTEST LOVEBIRD

STANDAR PENILAIAN BEAUTY CONTEST LOVEBIRD
(SUMBER TULISAN DAN GAMBAR ADALAH DOKUMEN GRUP KLI)

DASAR PENILAIAN
Penilaian kecantikan seekor burung lovebird bukan hanya difokuskan pada keindahan warna bulunya saja, melainkan juga terletak pada keharmonisan katrakteristiknya, antara lain: bentuk, warna, ukuran, kondisi, dan tingkah laku sepanjang periode penilaian.

Setiap orang (juri) memiliki selera yang berbeda-beda dan ini harus dihormati. Namun semua juri tetap harus mengikuti aturan main yang telah ditetapkan. Dengan demikian, meski berbeda selera, pakem yang digunakan tetap sama.

BAGIAN LOVEBIRD YANG DINILAI
Bagian-bagian dari lovebird yang harus diperhatikan dan menjadi titik penilaian juri adalah sebagai berikut:

1. Bagian kepala
Bagian kepala harus berbentuk bulat seperti koin, dengan bagian jidat / kening agak menonjol. Selain itu, kedua mata burung juga terlihat bersih. Paruh tidak cacat atau tanpa baret (goresan).
Pada gambar di atas, silakan perhatikan burung di sebelah kanan. Kepalanya terlihat bulat. Adapun burung di sebelah kiri memiliki kepala yang agak gepeng, sehingga mengurangi penilaian.
Pada gambar di atas, sebelah kiri, mata burung terlihat bersih. Pada gambar di sebelah kanan, paruh burung terlihat nyaris sempurna, tanpa cacat maupun baret.

2. Bagian dada
Dada harus bidang. Jika dilihat dari samping terlihat meruncing hingga ke bagian ekornya.

Bagian dada harus mencerminkan species lovebird yang bersangkutan. Misalnya, pada jenis fischeri, warna merah pada bagian dada harus merata hingga bagian perut. Lihat gambar di bawah ini :
Pada gambar di atas, burung di sebelah kiri dan kanan sama‐sama jenis fischeri pastel green. Tetapi dari sisi warna, terlihat sangat jelas perbedaan keduanya. Burung di sebelah kiri memiliki bagian dada berwarna merah, tetapi merahnya tidak mencerminkan seekor fischeri. Sedangkan bagian hijau pada sisi perut penuh dengan bercak‐bercak kuning.

Bandingkan dengan burung di sebelah kanan. Dada bidang, meruncing hingga ekor, merahnya tegas hingga ke bagian perut, dan warna hijau di bagian perut pun tidak terkontaminasi oleh warna lain.

Adapun untuk jenis personata, warna pada bagian dada harus senada dengan bagian leher, sehingga seolah‐olah membentuk kalung yang melingkar. Silakan lihat gambar di bawah ini :
3. Warna
Warna harus tegas pada setiap bagiannya, sehingga seperti menbentuk blok atau klaster tersendiri. Lihat ilustrasinya pada gambar di bawah ini:
4. Bagian punggung bawah
Jika dilihat dari depan atau belakang, bagian punggung hingga ekor membentuk garis lurus. Sedangkan bagian ekor membentuk huruf V. Hal lain yang dinilai adalah bagian kloaka yang harus bersih.
5. Bagian sayap
Sayap burung harus rapat ke badan dan tidak turun. Bulu-bulu harus dalam keadaan lengkap.
6. Bentuk keseluruhan (harmonisasi)
Penilaian ini lebih ditekankan pada keharmonisan bentuk badan lovebird secara keseluruhan. Juri juga akan memeriksa apakah ada kecacatan pada tubuh burung, misalnya kuku hilang, paruh rompal / gompal / retak, bulu-bulu kurang lengkap, dan sebagainya.

7. Kondisi
Yang dimaksud kondisi di sini adalah tingkat kesehatan burung. Apakah burung terlihat lesu, kurus, kotor, dan sebagainya.

8. Ukuran
Ukuran yang baik adalah besar. Jika kita menbandingkan dua species lovebird yang sama dengan ukuran tubuh yang berbeda, maka yang bertubuh lebih besar akan memperoleh nilai plus.

9. Tingkah laku
Burung harus terlihat tenang dan tidak takut dengan juri. Jika burung memiliki “kelebihan” tersendiri, misalnya kecerdasan dalam berinteraksi, maka ini bisa menjadi nilai tambah tersendiri.

Semua penilaian akan dimasukkan dalam Tabel Skala Penilaian seperti berikut ini:
Jika nilai yang dikumpulkan tidak mencapai batas minimum, maka burung dianggap masuk kategori kelas yang bawah.

Contoh, jika seeekor burung nilainya mencapai 72, maka dia tetap dianggap masuk ke dalam kategori SEDANG, dan tidak bisa dikatrol ke kategori BAIK

Demikian standar penilaian lomba / kontes kecantikan lovebird. Semoga bisa menjadi pemahaman para lovebird lovers di seluruh Indonesia.

------------------ x X x ------------------

Sebagai penutup, berikut ini gambar para juara dan nominasi lovebird dalam BVA 2012, yang bisa menjadi bahan referensi kita bersama. Silakan diperhatikan satu-persatu burung, kemudian disesuaikan dengan berbagai kriteria penilaian seperti telah dijelaskan di atas.
SEMOGA BERMANFAAT


SUMBER : KLI

Menjaga Kebersihan Kandang Lovebird

Menjaga Kebersihan Kandang Lovebird
Dalam beternak lovebird kondisi sangkar / kandang sangat berpengaruh pada produktivitas burung kesayangan kita, tata letak juga kebersihan kandang harus sangat diperhatikan oleh sang pemilik burung. jangan sampai kita memiliki burung yang mahal tapi akhirnya burung tidak mau berproduksi karena kandang yang kotor malah akhirnya mati karena terserang penyakit karena kandang yang kotor tersebut.
Menjaga Kebersihan Kandang Lovebird
Kondisi sangkar / kandang yang tidak higienis merupakan tempat berkembangbiak bibit penyakit, mulai dari virus, bakteri, jamur, dan parasit seperti tungau dan cacing.

Begitu juga kandang yang beralas tanah atau kandang yang diletakkan di luar ruangan mudah menjadi tempat berbiak bakteri dan cacing parasit. Bibit penyakit ini bisa menjadi agen penyakit melalui kotoran dan sewaktu burung bersolek / didis, jika kandang di luar ruangan dibiarkan dalam kondisis terbuka tanpa atap pelindung.

Genangan bekas air minum yang tumpah atau wadah pakan yang kotor dengan mudah menarik jamur dan bakteri untuk berkembang biak. Begitu pun dengan kotak sarang yang kotor, yang terbuat dari kayu, dapat menarik perhatian tungau.

Tanda-tanda lovebird yang positif terkena tungau antara lain sering menggaruk serta mengalami gangguan keseimbangan, karena tungau juga mengakses bukaan (cuping) telinga.

Karena itu, menjadi kewajiban bagi setiap penangkar dan pemilik burung untuk selalu menjaga kebersihan kandang / sangkar, kotak sarang, serta wadah pakan dan air minum. Idealnya, kandang / sangkar dan semua aksesoris di dalamnya dibersihkan sehari sekali. Jika tidak sempat, bolehlah dua hari sekali.

Lebih baik lagi, setiap minggu sekali, kandang / sangkar dan aksesorisnya disucihamakan dengan disemprot menggunakan desinfektan khusus burung agar terbebas dari bakteri dan virus.

Jika ingin menjadi peternak sukses dan menghasilkan banyak burung yang berkualitas dengan harga tinggi, maka jangan menyepelekan masalah perawatan terutama kebersihan kandang. karena walaupun burung diberi pakan yang bernutrisi tinggi tapi jika kandang tempatnya beraktifitas sehari hari itu kotor justru lebih memudahkan lovebird kesayangan kita terserang penyakit.

Salam Breeding Lovebird Lover

Masa Istirahat untuk Lovebird

Masa Istirahat untuk Lovebird
Lovebird sang Burung Cinta saat ini menjadi salah satu jenis burung yang banyak dicari. baik itu untuk kecantikan warnanya ataupun untuk dilombakan suaranya bahkan banyak juga yang berupaya menjinakan untuk dilatih banyak trik kepada burung paruh bengkok ini. kondisi seperti ini banyak dimanfaatkan oleh para Lovebird Lover sebagai peluang usaha baru.

Lovebird yang sering ditangkarkan segaris atau sejalur (inbreeding) selama beberapa generasi akan selalu mengalami kondisi kesehatan yang buruk, karena gen mereka menjadi tidak beragam. Jika inbreeding tersebut dilanjutkan, dan burung sedang mengalami gangguan pada hati, maka generasi ketiga akan memiliki masalah hati yang jauh lebih parah. Tidak jarang keturunannya mengalami kelumpuhan, cacat, hingga kematian.

Demikian pula dengan burung betina yang terus-menerus dituntut untuk berproduksi, pasti akan menderita karena sumber daya dalam tubuhnya sangat terkuras. Jika tidak diberi kesempatan untuk beristirahat untuk memulihkan staminanya, maka burung malah akan kehilangan kesuburan (fertility) dan mudah sakit.
Masa Istirahat untuk Lovebird
Karena itu, meski permintaan pasar sedang meningkat, sebaiknya burung betina yang sudah berproduksi 4 periode berturut-turut perlu diistirahatkan sejenak, sekitar 1 bulan, agar staminanya bisa pulih. jangan terlalu memaksakan burung terus bereproduksi hanya demi meraup keuntungan semata tanpa memperhatikan kesehatan burung.

Didalam masa istirahat tersebut berilah asupan nutrisi yang baik untuk burung kita, pemberian multivitamin pun jangan sampai terlewat, extrafooding dan sayuran harus diberikan secukupnya agar stamina burung yang terkuras selama masa produksi bisa kembali.

Burung yang sedang dalam masa istirahat sebaiknya disimpan dalam kandang harian tanpa ada glodok. Mandi dan jemur pun kembali dilakukan secara rutin agar vitalitas burung tetap terjaga.

Setelah masa istirahat terasa cukup maka burung pun sudah siap kembali untuk berproduksi dan siap untuk mencetak anakan yang berkualitas.

Jika ingin menghasilkan Lovebird yang berkualitas dan memiliki harga tinggi di pasaran maka perawatannya pun harus dilakukan sebaik mungkin, jangan hanya memikirkan keuntungan semata tanpa memikirkan kondisi burung itu sendiri. cobalah sedikit ber pri keburungan,, hehehe

Salam Breeding Lovebird Lover

Kalsium untuk Lovebird

Kalsium untuk Lovebird
Sebagian besar burung peliharaan juga kekurangan mineral kalsium (Ca). Persentasenya cukup mencemaskan, karena hasil penelitian menunjukkan 98% burung peliharaan, baik burung lomba, burung rumahan, maupun burung dalam penangkaran, mengalami kekurangan mineral yang sangat penting ini. Artinya, dari 100 ekor burung yang kita pelihara, hanya dua ekor yang tidak mengalami defisiensi kalsium.
Kalsium untuk lovebird
Kalsium memiliki keterkaitan erat dengan vitamin D ( kalsiferol). Sumber vitamin D dari bahan pangan antara lain telur, kedelai, dan beberapa jenis ikan seperti salmon dan tuna. Selain itu, vitamin D juga dapat diproduksi secara alami oleh tubuh makhluk hidup ketika terkena sinar matahari, khususnya pada pagi hari.

Jika lovebird kekurangan vitamin D, maka tubuhnya tidak dapat menyerap kalsium secara sempurna, meski pakan yang dikonsumsinya sudah mengandung cukup kalsium. Akibatnya, dalam jangka panjang, burung bisa mengalami gangguan pada tulang dan otot, serta memicu terjadinya egg binding induk betina.

Pada lovebird, kasus defisiensi kalsium sering terjadi pada induk betina yang over-produksi, dan kandangnya tidak pernah mendapatkan kecukupan sinar matahari. Karena itu, bagi para penangkar, sebaiknya kandang diatur posisinya sedemikian rupa sehingga setiap pagi bisa terkena sinar matahari.

Demikian pula bagi lovebird yang sering dilombakan maupun sekadar penghibur di rumah, seyogianya dijemur  setiap pagi. Banyak sekali manfaat penjemuran burung di pagi hari.

Pemberian suplemen yang mengandung kalsium bisa mengatasi berbagai gangguan kesehatan tersebut. Akan lebih baik lagi jika kalsium disajikan dengan kombinasi vitamin D. Sebab, percuma memberikan kalsium kalau burung kekurangan vitamin D, karena tubuh tak bisa menyerap kalsium secara sempurna.

Untuk memenuhi kebutuhan Kalsium pada lovebird bisa didapat dengan pemberian Grit, tulang sotong bahkan cangkang telur, kita bisa mencoba dari beberapa opsi tadi disamping pemberian multivitamin yang sudah tersedia dalam kemasan yang banyak di jual di toko burung terdekat di kota anda.

Vitamin A untuk Lovebird

Vitamin A untuk Lovebird
Semua nutrisi atau zat gizi dalam pakan sangat penting bagi burung, apapun jenis burungnya. Bahkan lemak, yang kerap dihindari karena bisa berakibat kegemukan, juga tetap penting. Tanpa lemak, burung pasti akan kurus. Lemak akan disimpan di bawah kulit, sebagai cadangan energi jika burung sewaktu-waktu kekurangan karbohidrat. Yang menjadi persoalan, bagaimana mengatur pakan agar kandungan lemaknya tidak berlebihan.
Secara umum, nutrisi terdiri atas energi metabolisme (kalori), karbohidrat, lemak dan asam lemak, protein dan asam amino, serat kasar, berbagai jenis vitamin, dan aneka mineral. Hampir semua nutrisi biasanya sudah terkandung dalam pakan bijian yang biasa dikonsumsi lovebird, meski vitamin dan mineral belum tentu cukup karena ragamnya sangat banyak.

Vitamin dan mineral banyak terdapat dalam sayuran dan buah-buahan yang menjadi extra fooding (EF) bagi lovebird, sekaligus untuk menutup lubang-lubang kekurangan jenis vitamin dan jenis mineral tertentu. Tapi, seperti ditulis dalam beberapa artikel terdahulu, ada dua jenis vitamin yang perlu diwaspadai kecukupannya, yaitu vitamin A dan vitamin D. Sedangkan mineral yang perlu diwaspadai adalah kalsium (Ca).

Berdasarkan berbagai hasil penelitian, sebagian besar burung peliharaan selalu kekurangan vitamin A dan D, serta mineral kalsium (silakan cek artikelnya di sini). Padahal, burung sudah mendapat pakan utama maupun pakan tambahan yang pasti juga mengandung vitamin dan mineral, meski kecukupannya belum terjamin.

Nah, kasus defisiensi yang paling sering terjadi pada lovebird adalah kekurangan vitamin A. Dampaknya, kulit burung menjadi kering, bersisik, dan mudah mengalami iritasi. Bahkan, jika defisiensi vitamin A terlalu parah, iritasi bisa terjadi terus-menerus akibat kulit terasa gatal atau kering sehingga burung mengatasinya dengan mencabuti bulu-bulu di lokasi kulit yang mengalami iritasi tersebut.

Jika dibiarkan tanpa tindakan, maka kondisi ini bisa membuat lovebird memiliki kebiasaan buruk, yaitu terus mencabuti bulunya karena merasa “nyaman” dengan kondisi ini. Akibatnya bisa ditebak, bulu-bulu akan sulit tumbuh kembali, bahkan untuk waktu yang sangat lama.

Dampak ikutan lainnya adalah melemahnya sistem kekebalan tubuh burung, karena lapisan pelindung bulu-bulu halus dan lendir mudah masuk ke saluran pernafasan. Burung pun menjadi lebih rentan tertular infeksi virus dan bakteri, dan bisa berujung pada pneumonia.

Pada kasus yang parah, burung mengalami disfungsi hati yang ditandai dengan melunaknya komposisi keratin pada paruh, kuku, serta permukaan paruh atau kuku. Akibatnya, paruh dan kuku menjadi bersisik, kasar, dan retak-retak. Terkadang paruh akan tumbuh terus hingga menumpuk, sehingga diperlukan pemotongan secara terus-menerus.

Akibat defisiensi vitamin A, bulu-bulu lovebird menjadi botak karena sering dicabuti.
Karena itu, pemberian pakan dengan nutrisi cukup dan seimbang menjadi salah satu unsur penting dalam perawatan burung paruh bengkok, khususnya lovebird. Tanpa mengesampingkan vitamin lain, nampaknya pemberian pakan yang kaya vitamin A harus selalu diperhatikan.

Kebutuhan vitamin A bisa didapatkan melalui pemberian buah-buahan berwarna merah, oranye, dan kuning. Bisa juga dengan memberikan sayuran yang memiliki warna hijau gelap, serta minyak ikan.
Untuk mengatasi burung yang kekurangan vitamin A, misalnya dengan gejala klinis sering mencabuti bulunya, maka bisa dilakukan penyuntikan vitamin A secara langsung melalui kulitnya. Namun, jujur saja, metode yang biasa dilakukan di negara Barat ini mungkin dianggap belum lazim di Indonesia. Hal ini seperti vaksinasi pada burung yang masih dianggap “aneh” di negeri ini.

Solusi lain adalah rutin memberikan asupan vitamin dari luar (maksudnya selain dari pakan utama dan pakan tambahan), yang bisa diberikan 3 – 5 kali seminggu. Ada produk multivitamin yang berbentuk cair, serta ada pula yang berbentuk tepung.

PENANGANAN BURUNG OBESITAS ATAU NGELEMAK

PENANGANAN BURUNG OBESITAS ATAU NGELEMAK
Obesitas atau Ngelemak merupakan kondisi dimana fisik burung mengalami kegemukan, berlemak melebihi batas normal sehingga menimbulkan timbunan lemak dekat anus.
PENANGANAN BURUNG NGELEMAK
INDIKASI TERKENA OBESITAS.
1.  Bila anda tiup / sibak bulu disekitar area pangkal ekor atau perut atau dada, kulit yang terlihat akan berwarna kuning. Kuning yang kita lihat ini adalah tibunan lemak berlebih. Sedangkan pada burung yang sehat, kulit tersebut berwarna merahmuda.
2.  Terdapat benjolan disekitar pangkal ekor, dekat kloaka, dan perut. Bila ditekan, rasanya agak kenyal seperti jelly, dan berwarna kekuningan.
3.  Burung sangat rakus, tetapi malas bergerak.
PENANGANAN BURUNG OBESITAS ATAU NGELEMAK

SOLUSI DAN PENANGANAN OBESITAS.
1.   Mengurangi pakan bijian dan menggantinya dengan voer atau sayuran (namun pilih yang rendah karbohidrat dan gula).

MITOS : Millet putih saja tanpa ada makanan lain, jangan ditambah Canary Seed dapat mengobati burung obesitas.
FAKTA : Semua bijian menganduk lemak yang lebih bila dibandingkan sayuran, termasuk juga Millet! Diet tanpa sayuran sama saja melukis tanpa kuas.

2.   Usahakan burung beraktivitas sebanyak mungkin, agar kalori yang tersimpan pada tubuhnya tersalurkan dan tidak ditimbun menjadi lemak. 
Bisa dengan menambahkan mainan, ataupun memperluas ukuran kandang.
Biasanya breeder yang menggunakan kandang koloni jarang menemukan burungnya yang berlemak.
MITOS : Burung rajin dijemur akan mengurangi kadar lemak dari obesitas.
FAKTA : Lemak tidak akan hilang dengan dipanasi! Kalau iya seperti itu, tempat Fitness tidak bakal laku, yang laku mungkin orang gemuk berjemur di pinggir jalan.
Dijemur dan berolahraga/aktivitas berat sama-sama mengeluarkan keringat, tapi dijemur bukan membakar kalori, yang ada malah burung Anda kena heatstroke, sudah sulit bernafas, kepanasan pula! lebih parahnya lagi burung bisa dehidrasi.

KESIMPULAN
Obesitas memang bisa berdampak fatal, walaupun sepertinya hal yang sepele. Walaupun obesitas merupakan hal yang dianggap "umum" pada masalah kesehatan gizi. Temukanlah makanan yang tepat dan aktivitas yang tepat pula pada burung Anda.


sumber : Grup Facebook Lovebird Lover Indonesia
https://www.facebook.com/groups/301695919994311/permalink/350814391749130/

Penyebab dan Resiko Burung Obesitas / Berlemak

Penyebab dan Resiko Burung Obesitas / Berlemak
OBESITAS (KEGEMUKAN) pada burung Lovebird atau banyak orang menyebut kondisi ini dengan NGELEMAK

Obesitas atau Ngelemak merupakan kondisi dimana fisik burung mengalami kegemukan, berlemak melebihi batas normal sehingga menimbulkan timbunan lemak dekat anus. hal ini tentu saja mengganggu kesehatan burung kesayangan kita dan juga mengurangi fertilitas nya. lantas mengapa obisitas ini dapat terjadi ??
Burung Obesitas

PENYEBAB OBESITAS

Obesitas atau Ngelemak disebabkan oleh beberapa hal, yaitu :
1.   Overfeeding atau terlalu banyak makan.
2.   Kurangnya energi yang dibuang, biasanya terjadi pada burung yang malas bergerak dan kurang aktif.
Pada habitat aslinya di hutan, burung banyak menghabiskan energi untuk beterbangan, mencari makanan, dan aktivitas lainnya.
Ketika burung dipelihara di rumah, dengan disediakan banyak makanan dan sempitnya ruang gerak, ini adalah pemicunya.
3.   Nutrisi tidak seimbang, dimana asupan kalori mereka sangat banyak, terutama karena kandungan lemak pada bijian, kuaci, kacang-kacangan.
Buah-buahan yang mengandung banyak gula-pun kurang baik bila terlalu sering diberikan.
Penyebab dan Resiko Burung Obesitas / Berlemak

RISIKO KARENA OBESITAS

1.   Lipoma, suatu kondisi dimana terbentuk seuatu benjolan layaknya tumor jinak, namun sebetulnya ini hanya jaringan lemak yang membesar.
Biasanya Lipoma terbentuk pada bagian dada dan perut.
2.   Malfungsi hati, karena hati terbungkus oleh jaringan lemak. Dalam jangka panjang dapat menyebabkan paruh dan kuku yang cepat memanjang (ovegrown), kurangnya nafsu makan, ataupun kecenderungan pendarahan yang banyak ketika terjadi luka.
3.   Gangguan pernafasan, ketika lemak terakumulasi, kantung udara di dalam tubuh burung menjadi menyempit sehingga burung kesulitan bernafas walaupun tidak sedang kelelahan.
4.   Gangguan reproduksi, mengurangi kemampuan dan kemauan burung untuk bereproduksi, dan sangat rentan terjadi egg binding (telur sulit keluar).
5.   Mempersingkat usia, karena obesitas sangat berdampak buruk pada kesehatan.

Lantas bagaimana cara menangani burung lovebird yang sudah terlanjur obesitas ?? apakah kondisi ini dapat disembuhkan ?? untuk solusi dan penanganannya : SOLUSI LOVEBIRD NGELEMAK


sumber : Grup Facebook Lovebird Lover Indonesia
https://www.facebook.com/groups/301695919994311/permalink/350814391749130/

PERKEMBANGAN PARUH BURUNG YANG TIDAK NORMAL

PERKEMBANGAN PARUH BURUNG YANG TIDAK NORMAL
Harus kita ketahui, paruh yang tidak normal dapat menyebabkan kesehatan burung terganggu.
Normalnya, paruh bagian atas (disebut juga Rhinotheca) tumbuh lebih besar dan lebih panjang, serta menutup paruh bagian bawah (disebut juga Gnatotheca).
PERKEMBANGAN PARUH BURUNG YANG TIDAK NORMAL
Pada umumnya, kelainan berdasar bentuk paruh pada keluarga burung Parrot (Parruh Bengkok) dibagi menjadi 3, yaitu:

1. Overgrown
Kelainan yg paling umum terjadi pada Lovebird, hal ini terjadi apalabila paruh bagian atas, tumbuh terlalu memanjang diluar batas normal
Untuk paruh normal, biasanya burung mengasah (membentuk dan mengikis) secara rutin dengan cara menggigit sesuatu, termasuk juga saat makan, ataupun sengaja menggesekan paruhnya pada permukaan yg kasar.

Alasannya bermacam-macam, mulai dari burung yg malas/tidak aktif (apalagi ketika burung sedang sakit/stress), nutrisi tidak seimbang, dll.
Solusinya, kita sendiri harus memotong bagian yg dianggap terlalu panjang dengan menggunakan gunting kuku.

Lakukan sedikit demi sedikit, mulai dari ujung paruh. Hati-hati, harus sedikit demi sedikit agar paruh tidak tertekan terlalu kencang dan akhirnya membuat keretakan.
Jangan pula terlalu pendek, karena 2/3 dari bagian paruh (mulai dari pangkalnya) memiliki pembuluh darah.

2. Scissor Beak
Kelainan ini jarang terjadi pada Parrot ukuran kecil, namun lebih sering terjadi pada Macaw dan Kakaktua (Parrot besar).
Bentuk paruh seperti ini terlihat seperti saling menggunting dan antara paruh atas dan paruh bawah tidak saling menutup sempurna. Hal ini disebabkan oleh genetis/turunan, teknik meloloh dan belajar makan yg salah, defisiensi kalsium, infeksi bakteri, dll.

3. Prognathism
Merupakan kelainan yg berkebalikan dengan Overgrown, yaitu paruh bagian atas tertahan oleh paruh bagian bawah.
Penyebabnya bisa karena kesalahan indukan ketika meloloh piyiknya, sehingga paruh atas piyik terlalu tertekan ke dalam.
PERKEMBANGAN PARUH BURUNG YANG TIDAK NORMAL
Kasus lain, awalnya normal dan tidak langsung seperti ini.
Ketika paruh atas mengalami seperti pengeroposan di bagian luar seperti infeksi oleh jamur/bakteri, lambat laun hancur memendek pada ujung paruhnya, dan akhirnya lbih pendek dari paruh bawah.

Karena paruh bawah tidak tertahan keatas, lama-lama semakin mencuat. Untuk mengantisipasi ketiga hal tersebut, alangkah baiknya apabila kita menyediakan asupan nutrisi yg cukup.

Selalu sediakan mainan, bilah kayu, atau apapun yg sekiranya aman untuk digigit, karena secara tidak langsung mereka mengikis paruhnya sendiri.



sumber :
https://www.facebook.com/groups/301695919994311/permalink/350179671812602/
Copyright © Lovebird Lovers Indonesia . All rights reserved. Template by CB. Theme Framework: Responsive Design