Pecinta Burung Lovebird Indonesia

Roseicollis Aqua dan Turquoise

Roseicollis Aqua dan Turquoise
Bila pada jenis Lovebird Eyering (lovebird kacamata / klep) dikenal dengan nama Parblue, pada Roseicollis (lovebird muka salem / non klep) dikenal dengan nama mutasi Aqua dan Turquoise.
Pada spesies yang satu ini, tidak ada mutasi Seri Biru (BS), yang ada hanya Seri Hijau dan Seri Parblue.

Dibagi menjadi 3 jenis, definisi dan mekanisme mutasinya adalah sebagai berikut:

1. MUTASI AQUA
Jika pada burung Seri Biru terjadi "kehilangan" total pigmen Psittacin, lain halnya pada mutasi Aqua.
Mutasi Aqua disebabkan oleh menghilangnya pigmen Psittacin sekitar 50%-nya saja.
Hal ini membuat mutasi Aqua memiliki tampilan bulu seperti peralihan antara Hijau ke Biru, seperti warna Hijau rekfleksi cahaya air laut.
Topengnya pun memiliki warna putih dengan sedikit sentuhan oranye di bagian kening.
Sifat pewarisan dari mutasi Aqua sendiri adalah Resesif, dan Multialel dengan Turquoise (dapat dikombinasikan).
Muka Salem Aqua

2. MUTASI TURQUOISE
Bila Hijau memiliki kadar Pssitacin 100%, Biru 0%, Aqua 50%, maka mutasi Turquoise ini memiliki kadar Pssitacin sekitar 60-90%.
Hal tersebut menjadikan tampilan mutasi ini lebih "kebiruan" daripada Aqua, namun tidak juga murni biru seperti Seri Biru. Warna hijau di ujung sayap biasanya masih tersisa.
Memiliki topeng putih, tanpa sentuhan oranye di kening layaknya Aqua.
Sifat mutasi ini Resesif, dan Multialel dengan Aqua (dapat dikombinasikan).
Semakin banyak kadar Pssitacin yg hilang (anggapnya 90%), maka tampilannya akan semakin putih-biru, dan menghilangkan warna kuning-hijau.
Muka salem TURQUOISE

3. MUTASI AQUATURQUOISE
Kombinasi pasangan burung dengan mutasi Aqua dan Turquoise tidak membuat keturunanya saling split satu-sama lain, namun mutasi tersebut seperti digabung dalam suatu tampilan baru.
Hasilnya, adalah kombinasi warna antara keduanya. Misalnya, berbadan kehijauan seperti Aqua namun dengan topeng putih seperti Turquoise, atau sebaliknya.

Keterangan tambahan:
Pssitacin adalah pigmen yang menjadikan tampilan warna Hijau, Merah, Oranye, dan Kuning.

Sangat diperbolehkan untuk menyalin dan menyebarluaskan artikel, selama mencantumkan sumbernya.


Sumber :Grup Facebook Lovebird Lover Indonesia 
https://www.facebook.com/groups/lovebirdsloversindo/permalink/454160564747845/

Cara Mengetahui Infertile Egg atau Telur yang Kosong

Cara Mengetahui Infertile Egg atau Telur yang Kosong
Dalam breeding lovebird sebenernya susah susah gampang atau gampang gampang susah ?? sebenarnya sih sama saja. hehehe,, yang terpenting adalah bagaimana kita menikmati semua proses dalam breeding tersebut.

Banyak sekali masalah yang kita temui selaku peternak lovebird, mulai dari memprediksi jenis kelamin, cara menjodohkan lovebird, telur kosong sampai piyik yang hilang.

Ketika lovebird jodoan kita terpantau bertelur pasti kita akan merasa sangat senang, tetapi setelah menggu sampai 1 bulan lamanya ternyata telur tidak kunjung menetas. apa yang sebenarnya terjadi ??

Seringkali kita mendapatkan telur yang tidak berisi Embrio alias “kosong” yang pada akhirnya tidak ada anakan yang menetas

penyebab kondisi tersebut diantaranya :
  • Umur indukan terlalu muda / burung belum cukup "matang"
  • Nutrisi kurang memadai
  • Perkawinan yang tidak sempurna
  • Salah satu atau kedua pasangan mandul (sel telur & atau sperma "lemah")
Penyebab dapat merupakan salah satu atau kombinasi hal tersebut di atas.

Bagaimana "check"  telur infertile??
Menurut para ahli embrio paruh bengkok yang hidup & tumbuh berkembang pada hari ke 5 sudah mulai dapat dilihat secara visual dengan bantuan  cahaya, namun terbaik dilihat pada minimal hari ke-7 sejak telur  di-erami.

Proses identifikasi peneropongan telur ini dinamakan : Egg Candling

Bisa dilakukan dengan bantuan senter kecil . Pada telur fertile (“isi”), akan tampak garis berwarna merah membentuk “jala” pembuluh darah menunjukan perkembangan embrio dan semakin hari akan semakin gelap.
seperti tampak pada foto dibawah ini :
Telur Fertile
Sedangkan telur infertile, akan tampak kuning bening yang berarti tidak adanya pertumbuhan dan perkembangan embrio , seperti gambar di bawah ini :
Telur Infertile
bahkan jika kondisi telur kosong / tidak terbuahi keadaan telur sampai pada akhir periode pengeraman, kondisi ini tidak berubah.

untuk alasan efisiensi, telur telur kosong diangkat dari sarang. jadi indukan lovebird tidak perlu berlama lama mengerami telur yang kosong.


sumber : Fans Page Facebook Lovebirds Lover Balikpapan-East Borneo
https://www.facebook.com/notes/lovebirds-lover-balikpapan-east-borneo/infertile-egg-telur-kosong/194621340688239/

Dead In Shell / DIS

Dead In Shell / DIS
Dead In Shell (DIS) adalah Kematian embrio pada saat pengeraman. biasa kita temukan adanya telur yg tidak menetas dengan kondisi embrio mati dalam telur . kadang kita temui telur dengan embrio mati kering , ada juga embrio mati busuk basah dalam telur
Dead In Shell / DIS
Yang diduga jadi penyebab :

1.     Genetis
Seringkali dibilang “lemah secara genetis”, berkaitan daya tahan/ kemampuan embrio untuk tumbuh & berkembang dalam masa pengeraman sampai menetas. (hal ini sulit terdeteksi )

2.     Telur ter-Infeksi Penyakit (bakteri/jamur)
Umumnya disebabkan kondisi sarang/glodok kotor karena alas kandang kotor/ basah/tidak hygienis. Telur terinfeksi bakteri/jamur yg terbawa cairan nempel pada kaki/bulu burung, masuk melalui pori pori telur & mengganggu/membunuh embrio.

3.     Suhu & Kelembaban
Suhu lingkungan sarang sangat berhubungan erat dengan kelembaban (iklim mikro). Kondisi iklim mikro mempengaruhi daya/kemampuan tetas telur, fluktuasi suhu & kelembaban lingkungan yg terlalu tinggi menyebabkan gangguan pada pertumbuhan embrio, suhu  terlalu tinggi  mengakibatkan kelembaban berkurang/ kering. Hal ini selanjutnya akan meningkatkan laju penguapan cairan melalui pori-pori telur, jika terus berlanjut maka akan kita dapati embrio mati  kering dalam cangkang telur.
Sementara jika kelembaban terlalu tinggi , embrio tidak akan mampu berkembang dan akan didapati embrio mati dg kondisi telur busuk.
Dengan demikian yang sangat perlu diperhatikan adalah suhu lingkungan kandang.
-    Suhu badan induk sehat/normal pada saat mengeram berkisar  41-42 C,..
-    sementara suhu normal telur yang dierami berkisar 35-39 C.
-    kelembaban saat pengeraman umumnya berkisar 60-70 %.
Pada indukan yang kesehatannya terganggu , suhu tubuh akan juga tidak normal,       sehingga suhu telur akan juga terganggu, pada burung yang sakit suhu tubuh akan terganggu/ turun, terbukti burung sakit suhu kaki-nya akan terasa dingin.
Hal yang sama dengan induk yang kegemukan/nggajih/obesitas, lapisan lemak menghalangi proses pengeraman

4.     Perilaku  Induk saat mengeram
Karakter burung juga berpengaruh pada perilaku induk saat mengeram, indukan yang terlalu sensitive akan mudah terganggu, gelisah bahkan meninggalkan telurnya saat merasa  atau ada terganggu,  padahal telur  secara periodik harus di ”putar” setiap rata-rata 90 menit
Dari pengalaman , burung terlalu jinak belum tentu pandai mengeram, karena sering nya meninggalkan telur untuk bermain.

Pencegahan & penanggulangan :
-    Usahakan Pilih indukan sehat  (lihat minimal  ciri ciri burung sehat)  jelas silsilahnya
-    Usahakan iklim ruang kandang se- stabil mungkin , pasang thermometer & hygrometer dinding.
Kipas angin cukup membantu untuk menurunkan suhu ruangan namun sebaiknya disertai semprotan air.
Penyiraman lantai dengan air bersih atau semprot lantai jika dirasa suhu extrim kering atau beri cepuk isi air dalam kandang agar burung yg sedang mengeram bisa membasahi bulunya atau mandi
-    Sanitasi lantai ruangan, alas kandang kandang ternak, glodok/bahan sarang, tempat makan /minum,…
-    Kondisi lingkungan saat burung mengeram,..jauhkan sumber berisik /kaget lalu lalang orang/tikus atau binatang piaraan lain dsb

 Semoga Bermanfaat


Sumber :
https://www.facebook.com/notes/lovebirds-lover-balikpapan-east-borneo/dead-in-shell-alias-dis/194610494022657


Tips Hand Feeding Piyik Lovebird

Tips Hand Feeding Piyik Lovebird
Meloloh anakan atau piyik lovebird dengan metode HF / Hand Feeding adalah salah satu trik agar indukan Lovebird dapat kembali bertelur saat piyik masih tahap loloh. Dengan cara ini kita dapat lebih sering memanen anakan Lovebird. Sekarang saya akan berbagi tips tentang HF / Hand Feeding anakan / Piyik Lovebird yang telah dicabut dari indukannya
Tips Hand Feeding Piyik Lovebird

Tips menghindari kontaminasi pakan Hand Feeding :

Beli pakan yg relatif fresh (terutama produk lokal , klo bisa minta yang fresh baru dibuat, beli lah dari produsen yang bertanggung jawab lihat kadaluarsanya
1.     jika serbuk pakan tampak menggumpal, warna  " tidak biasa" -nya kemungkinan telah "rusak" buang aja !
2.     tutup rapat setelah kemasan dibuka & taruh di lemari es.
untuk menghindari kontaminasi & hemat pakan , setelah kemasan pakan dibuka   silahkan dibagi dalam bungkus plastik  kecil @ 100 gram/ bks, kemudian di seal rapat dengan plastic sealer, simpan dalam chiller (kulkas)
-      pakai sesuai kebutuhan
-      perhatikan tanggal kadaluarsa itu adalah batas aman terakhir pakan boleh disimpan.

Tips Persiapan Hand Feeding :

1.     siapkan alat alat yg bersih
2.     air yg digunakan adalah air matang hangat max 40C
3.     Cuci tangan sebelum Hand Feeding
4.     Setelah Hand Feeding  , bersihkan paruh anakan dari sisa pakan Hand Feeding . lap pake tissue
5.     cuci bersih semua per-alat-an Hand Feeding  dan keringkan
6.     ganti alas /wadah anakan , bersihkan -sterilkan brooder jika sdh kotor atau ada anakan yg terserang penyakit .usahakan jangan bicara / ngobrol ketika proses Hand Feeding  anakan.
liur kita yg terciprat masuk wadah pakan bisa merupakan sumber bakteri & jamur

Catatan :

Anakan dengan dubur putih ( kotoran) , segera di -pisahkan (isolasi) dan obati dengan 2 tetes sulfamix / hari dicampur pada pakan Hand Feeding  encer) diobati selama 3-4 hari berturut turut dubur diusap dg gentian violet diulang jika masih putih.


Sumber :
https://www.facebook.com/notes/lovebirds-lover-balikpapan-east-borneo/tip-persiapan-hf-menghindari-kontaminasi-pakan-hf/294186147398424/

Mengatasi Lovebird Gesek Tangkringan

Mengatasi Lovebird Gesek Tangkringan
Mengatasi Lovebird Gesek / Kawin Tangkringan
Solusi tepat mengatasi kasus LoveBird yang berperilaku aneh mengawini tangkringan atau tempat bertengger. Biasanya  LoveBird akan menggesek gesekkan supitnya ke tangkringan. Kebiasaan yang nyleneh ini bisa dilakukan oleh  Lovebird jantan maupun betina. Penyebab kebiasaan ini adalah karena Love bird terlalu over birahi dan tidak ada lawan pasangan untuk kawin. Jadi tangkringan digunakan lovebird untuk melampiaskan birahinya.
Mengatasi Lovebird Gesek Tangkringan

Kebiasaan buruk kawin tangkringan ini kalau tidak segera diatasi maka akan merugikan breeder atau penangkar karena lovebird yang berperilaku jelek ini agak susah disembuhkan akan tambah gawat kalau kita masukkan lovebird yang baru kedalam sangkar yang sama karena lovebird pasangan yang kita masukkan juga bisa ketularan penyakit ini. Akibat ini kalu tidak segera ditangani maka produksi lovebird kita akan menjadi menurun atau tidak kunjung berproduksi.

Tapi bagi peternak yang menjumpai lovebirdnya punya kebiasaan buruk ini tidak usah kuatir. Dengan tips – tips berikut lovebird kita bisa disembuhkan sehingga punya kebiasaan yang baik dan segera berproduksi. Bagaimanakah caranya mengobati Lovebird kawin tangkringan? mari kita simak langkah langkah berikut ini:
1)   Kita Ambil akar dari permasalahannya yaitu terletak pada tangkringan.
Cabut aja tangkringan lovebird, sehingga burung Love Bird akan segera belajar hidup tanpa tangkringan,  walaupun kadang-kadang kita sendiri merasakan kasihan pada si Love Bird, tenang saja setelah love bird sembuh, tangkringan bisa dipasang kembali.
2)  Terapi Burung LoveBird  / Labet Kawin Tangkringan. Silahkan Lakukan terapi untuk Love Bird yang terlanjur suka kawin dengan tangkringan. Caranya adalah sebagi berikut:
a)   Kita Pisahkan Love Bird ini pada Kandang Engkel / Per Ekor, bisa berupa kandang lonjong / bulat.
b)   Kalau tega, kita bisa dicabut tangkringannya sekalian, tapi tenang aja, Love Bird masih bisa tidur pada alas sangkar dan memanjat sangkar.
c)   Mandikan kemudian taruh pada luar ruangan (seperti diangin anginkan) Love Bird beserta kandang pada lingkungan yang bersih dan tidak berdebu beberapa waktu dalam sehari, dengan resep ini bertujuan agar birahi Love Bird akan sedikit demi sedikit menurun.
d)   Jangan pernah jemur pada cahaya matahari karena itu akan membangkitkan birahi si Love Bird
e)   Jauhkan Love Bird dari lingkungan berdebu dan hembusan angin yang tidak bagus, karena bsia memancing penyakit snot.
Terapi ini bisa kita lakukan sampai burung  Love Bird / labet kira-kira sudah sembuh, lalu bisa dicoba lagi dimasukkan ke kandang dengan lawan jenis sehingga dapat diamati kembali pola lakunya.


Sumber :
Komunitas Lovebird Indonesia

Mengenal dan Menangani Lovebird Nyilet

Mengenal dan Menangani Lovebird Nyilet
NYILET  atau MEGABACTERIOSIS
Tulisan ini di-'sari'-kan dari berbagai sumber
saya mah cuman menterjemahkan & meringkas aja
moga mangpaat,..:)
Menangani Lovebird Nyilet
Seringkali para peternak menemukan burung peliharaanya menjadi kurus secara bertahap alias Nyilet. berbagai cara pengobatan sdh dilakukan mulai dari obat cacing, penjemuran, pemindahan lokasi kandang, suplemen makanan( probiotik, spirulina) beragam obat /antibiotik untuk sakit pencernaan & segala cara lain tetapi belum sembuh juga.
 
Nyilet atau Megabacteriosis  adalah penyakit  burung, terutama jenis Love Bird (Agapornis ssp), Parkit (Melopsittacus undulatus) dan burung kenari (Serinus canaria). Dikenal juga sebagai dada kering atau penyakit pisau,  dengan  gejala penurunan berat badan secara bertahap, makin hari makin kurus  (progresif), bisa disertai dengan kematian mendadak pada akhirnya. Burung sakit dicirikan tulang dada menonjol karena hilangnya daging/ massa otot dada. Hewan dalam kondisi parah ada kalanya menunjukkan kesulitan dalam memecah biji dan makan dengan benar.

Di  Eropa Australia dan Amerika Serikat, adanya gejala penyakit (patologi)   serupa secara luas dikenal sebagai "megabacteriosis" menyebabkan  kematian pada burung  dewasa dan burung muda.. Penyakit ini juga telah dilaporkan menyerang burung lain, seperti Lesser Sulphur-kakatua jambul (Cacatua sulphurea sulphurea), cockatiels (Nymphicus hollandicus).
 
Gejala:
Penyakit ini ditandai dengan melemahnya ketahanan tubuh terhadap penyakit (atau morbiditas) tinggi  sedangkan tingkat kematian atau morbilitas yang rendah dengan kata lain, lamaaaaaa mati-nya alias penyakit ini bisa berbulan bulan diidap sebelum mati

Bisa jadi burung mati lebih cepat karena infeksi sekunder karena melemahnya daya tahan tubuh
Gejalanya terjadi pada  saluran pencernaan (gastrointestinal) yang kompleks dan burung menunjukkan penurunan berat badan drastis, dan berlangsung selama berbulan-bulan meskipun yang mereka terus makan dengan lahap.

Gejala lain yang dilaporkan adalah diare dg bulu kotor  di sekitar kloaka dan adanya pakan yg tidak tercerna pada kotoran (feses) dan lendir muntah. Pada kasus yg parah :ditemukan feses/kotoran dengan darah. Penyakit ini juga dapat menyebabkan kematian mendadak .

Penyebab :
Awalnya, mister Uyttebroek & Ducatelle (1980) menggambarkan struktur yang mirip dengan  jamur pada proventrikulus dari  burung kenari dan parkit/ budgerigars. Para penulis menyimpulkan bahwa  agen etiologi, bertanggung jawab untuk penyakit adalah jamur. Mikrobiologis, megabacteria dicirikan sebagai Gram-positif, PAS positif dan acidophilic pada bakteri noda Giemsa. (accidophilic = bisa bertahan dalam suasana lingkungan asam)

Penulis lain mister Scanlan & Graham (1990) juga melaporkan bahwa agen yang bertanggung jawab untuk penyakit ini adalah bakteri Gram-positif berukuran cukup besar.

Mereka juga menyarankan bahwa megabacterium adalah komponen dari flora pencernaan normal pada beo, karena mereka mendapatkan bakteri ini dari unggas sehat.Diagnosis megabacteriosis dapat dilakukan pada otopsi bangkai (post-mortem), menggunakan kotoran dan / atau usapan lendir proventricular .

Diagnosis Megabacteria mungkin sulit. Tidak semua burung yang terinfeksi melepaskan organisme dalam kotoran mereka, sehingga tes negatif palsu sering terjadi.

Metode yang paling akurat diagnosis  adalah pewarnaan Gram dari mukosa proventricular di nekropsi. Dokter hewan unggas dan laboratorium patologi dapat melakukan tes ini.

Penyakit ini MENULAR ! dengan diam diam

Pengobatan :
bahan aktif : Amfoterisin-B - 2%   ( merk a.l.  : Megabac-S )
Dosis : campur 250 mg dalam 50 ml air suling atau air murni. Atau 1 gram untuk 200 ml air suling atau air murni

Perlakukan terus menerus selama 10 hari. 40g  dapat digunakan untuk perlakuan  230 ekor parkit selama10 hari
 
Waktu perawatan biasanya 10hari, selama ini tidak boleh ada sumber air lain yg disediakan.
Untuk pengobatan dalam cuaca basah dingin atau berkabut, burung harus ditempatkan dalam ruangan.

Air yang mengandung obat harus diganti setiap hari. Lindungi  air obat dari sinar matahari , karena obat akan terurai dengan adanya sinar UV dari matahari.

Jika burung tidak mengkonsumsi/minum air obat sesuai  jumlah yang diharapkan
(6 ml per 100 gram Berat Badan) maka konsentrasi obat harus disesuaikan.

Selama masa pengobatan, kebersihan dan disinfeksi sangat penting untuk keberhasilan pengobatan.

Sumber : 
http://www.scielo.br/scielo.php?script=sci_arttext&pid=s1516-635x2000000200008
http://www.thebirdcottage.com/s-megabacs.asp
www.vetafarm.com/index2.asp
http://www.anbc.iinet.net.au/downloads/megabacteria_update.pdf

PROBLEM BREEDING DISAAT MUSIM KEMARAU

PROBLEM BREEDING DISAAT MUSIM KEMARAU
PROBLEM BREEDING DISAAT MUSIM KEMARAU

Musim kemarau sudah berbulan-bulan belum berganti, panas! Sama, namanya juga musim kemarau,, hehehe,, kalau dingin berarti sudah masuk musim penghujan.
Banyak Breeder mengalami masalah breeding yang sama? Yaitu telur gagal menetas?
Sebetulnya di masa kemarau panjang seperti ini, masalahnya hanya di suhu dan kelembaban (itu kalau faktor internal indukan tidak bermasalah lho ya). jangan sampai menyalahkan cuaca jika masalah sebenarnya telur yang gagal menetas ternyata adalah faktor kesuburan indukan.

Akhir-akhir ini pasti masalahnya setelah diteropong telurnya, kondisinya mati di dalam (DIS/dead in shell), baik itu masih menggumpal atau kering matang seperti daging panggang!

Saat kemarau tiba, maka cuaca panas dan penguapan menjadi cepat / banyak, sehingga area sekitar kandang (termasuk sarang) menjadi kering atau tidak lembab.

Nah, si telur ini saat masa inkubasi bukan cuma suhu yang stabil, tapi butuh kelembaban yang pas juga.
SOLUSINYA adalah, rajinlah membasahi area sekitar kandang, khususnya sarang / glodok itu sendiri.
Kalau "ala" Saya, lakukan 3 hal ini :
  1. Saat tengah hari cuaca panas, mandikan / semprot burung kalau sedang diluar sarang. Jangan sampai kuyup juga, secukupnya saja asal basah.
  2. Di dalam sarang/golodok, semprot juga sedikit air. Terkena telurnya tidak mengapa, tapi kalau takut, semprot area yang bukan tempat telur berada.
  3. Kalau Anda kesulitan melakukan nomor 1 dan 2 karena dikolonikan, basahi saja lantai kandang koloni sampai becek. Mandikan burung yang diluar. Lakukan setiap hari.
Kenapa harus main air? Karena air + panas = uap.
Uap = dibutuhkan untuk inkubasi.
Setidaknya, cara ini bisa meminimalisasi kegagalan menetas.

Tips sederhana tapi semoga bisa menjadi solusi masalah para breeder ketika mengalami musim kemarau seperti sekarang ini. semoga tidak ada lagi tragedi piyik mati kering didalam telur.

Happy breeding, guys!
Salam breeder Lovebird Lover
PROBLEM BREEDING DISAAT MUSIM KEMARAU

PROBLEM BREEDING DISAAT MUSIM KEMARAU

PROBLEM BREEDING DISAAT MUSIM KEMARAU


sumber : Grup Facebook Lovebird Lover Indonesia
https://www.facebook.com/groups/lovebirdsloversindo/permalink/480032118827356/

Mengatasi Lovebird Cabut Bulu

Mengatasi Lovebird Cabut Bulu
CABUT BULU DAN SOLUSINYA
Banyak kasus burung Paruh Bengkok mencabuti bulunya sendiri (dikenal dengan istilah Feather Plucking atau Feather Picking), terutama dibagian leher dan dada, atau bagian lainnya.
Tidak langsung berdampak buruk memang bagi kesehatannya sendiri, namun tetap saja kebotakan pada area tubuh tertentu menjadikan tampilan burung kurang elok dilihat.

Kalau di kita, kasus seperti ini pasti ujung-ujungnya satu penyebab, Over Birahi (katanya..), padahal menurut Vet/Dokter Hewan, penyebabnya bisa banyak, antara lain:
  1. Faktor eksternal antara lain infeksi yang disebabkan oleh bakteri, jamur, kutu, dan parasit. Ketidaknyamanan pada permukaan kulit dan bulu membuat mereka mencabuti bulunya.
  2. Faktor internalnya juga ada, yaitu masalah hormonal dah tingkat stress. Hormonal ketika mereka dalam masa berkembang biak namun tidak menemukan lawan jenis sehingga menimbulkan stress. Bisa juga ketika sedang persiapan bertelur, kekurangan bahan sarang sehingga mereka mencabuti bulunya sendiri agar menjaga suhu sarang tetap hangat.
Nah sekarang solusinya bagaimana? Kapan kita tahu bahwa penyebabnya adalah dari faktor dalam atau luar?

Saya sekalian tulis saja nama mereknya, bukan berarti promosi!
  1. Gunakan shampoo atau obat mandi khusus anti kutu, jamur, dan parasit. Contohnya Kututox atau lainnya. 
  2. Gunakan cairan khusus yang dioleskan pada permukaan kulit, agar terasa saat si burung mencabuti bulu. Misalkan dgn getah bawang merah atau obat merek No Pick produksi Versele Laga.
  3. Ubah lingkungan tempat penangkarannya untuk menurunkan tingkat stress, misal dikolonikan atau diberikan pasangan. Paruh Bengkok adalah burung sosial, bukan burung soliter, interaksi antar sesamanya dapat mengurangi tingkat stress.
  4. Ini yang paling terbaru, pakai kalung anti gigit. Bentuknya mirip (karena memang terinspirasi) dengan kalung corong (Cone Collar) yang biasa dipakai anjing dan kucing pasca operasi agar tidak bisa menggigit dan menjilat bagian tubuhnya. Caranya? bisa pakai mika bekas botol minuman. Silahkan lihat foto ilustrasinya saja.
Mengatasi Lovebird Cabut BuluCABUT BULU DAN SOLUSINYA


Mengobati lovebird cabut bulu


sumber : Grup facebook Lovebird Lover Indonesia
https://www.facebook.com/groups/lovebirdsloversindo/permalink/454206871409881/
Copyright © Lovebird Lovers Indonesia . All rights reserved. Template by CB. Theme Framework: Responsive Design