Pecinta Burung Lovebird Indonesia

Jenis Jenis Lovebird berdasarkan Species

Jenis Jenis Lovebird berdasarkan Species
Beberapa tahun ini burung lovebird sedang naik daun, disamping digemari karena memiliki warna yang indah, burung lovebird juga memiliki suara yang khas yang bisa dijadikan burung lomba ataupun untuk jadi burung mastrer.

Burung Love Bird pada awalnya burung hiasan yang oleh sebagian orang dijadikan simbol dalam kerukunan berpasangan. Seiring dengan pesatnya trend dunia burung berkicau, burung Love Bird banyak dijadikan sebagai burung master dan burung lomba oleh Kicaumania di Tanah Air. Burung ini terkenal dengan bentuknya yang lucu dan kombinasi warna-warna bulu yang sangat menawan. Burung ini terkenal cerewet, karena sensitif dengan suara tinggi yang ada disekitarnya.Merawat burung Love Bird sangatlah mudah dan menyenangkan.

Berikut ini informasi yang penting agar anda lebih mengenal 9 jenis Lovebird yang dirangkum dari berbagai sumber: 
1. Lovebird kerah hitam (Agapornis Swinderniana)
gambar kiri tengah 
jenis Lovebird ini Disebut kerah hitam karena ada warna hitam pada bagian leher walaupun terkadang warna hitam itu hanya terlihat sedikit, terutama pada Lovebird jantan. Pada bulunya umumnya berwarna hijau dengan bagian punggung berwarna biru.Paruhnya berwarna abu-abu kehitaman sedangkan pada bagian kaki berwarna kuning kehijauan. Perbedaan jantan dan betina: LoveBird jantan, bulu hitam lebih terlihat di bagian tengkuknya, sedangkan lovebird betina terlihat lebih sedikit. Habitat asal: banyak ditemukan di Afrika Tengah dan sebagian di Afrika Barat. 

2. Lovebird Muka Merah (Agapornis Pullaria)
kiri atas
memang Sesuai dengan namanya jenis Lovebird ini memang punya warna merah atau oranye pada bagian dahi/wajah. Lovebird betina berwarna merah muda pada bagian dahi/muka sedangkan warna hijau ada di bagian bawah sayap.Lovebird yang jantan bulunya berwarna hijau kekuningan di bagian bawah sedang sayapnya berwarna hitam dengan ekor hijau.Paruhnya berwarna merah dan kaki abu-abu.Perbedaan lainnya antara jantan dan betina terletak pada bulu di bawah sayap.Burung Lovebird betina bewarna hijau sedangkan Lovebird jantan berwarna hitam.Habitat asli lovebird muka merah adalah dari Afrika tengah dan barat. 

3. Lovebird Sayap Hitam / Lovebird Abisinia (Agapornis Taranta)
kanan atas 
ciri khas jenis Lovebird sayap hitam adalah terletak pada warna hitam pada bagian bawah sayap sedangkan bulu tubuhnya umumnya berwarna hijau kekuningan di bagian bawahnya. dahi dan Lingkar mata Lovebird jantan berwarna merah sedangkan betina berwarna hijau. Perbedaan yang lain antara pejantan dan betina adalah pada warna bulu secara keseluruhan. LoveBird betina dominan berwarna hijau sedangkan Lovebird jantan mempunyai warna merah pada bagian dahi dan lingkar mata.Habitat asli Lovebird jenis ini adalah : Ethiopia – Benua Afrika. 

4. Lovebird Kacamata Topeng aka Dakocan  (Nama Latin: Agapornis Personata)
kanan bawah
jenis Lovebird Kacamata Topeng pada umumnya berbulu hijau, dimana dahi dan pipi depan berwarna hitam kecoklatan. Warna kehitaman terlihat pada bagian kepala burung sedangkan bagian leher dan dada burung berwarna kuning dengan bulu ekor berwarna hijau dan kaki abu-abu .Dari segi warna, kita sulit membedakan Lovebird betina dan jantan. Habitat asli burung ini adalah : Tanzania - Benua Afrika. 

5. Lovebird Muka Salem (Nama latin: Agapornis Roseicollis)
kanan tengah
jenis Lovebird muka salem umumnya mempunyai bulu berwarna berwarna hijau dan pada bagian tubuh di bawah cenderung kekuning-kekuningan. dada, dahi dan belakang mata berwarna merah, pada sayap bagian bawah berwarna kebiruan sedangkan paruhnya berwarna kuning dengan kaki berwarna abu-abu. Lovebird ini memiliki varian seperti Lovebird Albino dengan bulu putih bermata merah, LoveBird Biru yang berwarna biru, Lovebird Golden Cherry dengan bulu kuning keemasan, Lovebird Cinamon yang berbulu coklat kekuningan, Lovebird Lutino (bulu kuning bermata merah) , Lovebird Pied yang memiliki bercak warna pada bulu-bulunya. Perbedaan antara lovebird jantan dan betina tidak terlihat jelas. Habitat aslia adalah daerah : Afrika Barat Daya. 

6. Lovebird Kacamata Pipi Hitam (Agapornis Nigrigenis)
tengah bawah
jenis LoveBird spesies kacamata pipi hitam punya bulu hijau hijau sedangkan pada dahi depan berwarna coklat kemerahan. Pada dada bagian atas berwarna oranye lembut dengan ekor warana hijau dan kaki abu-abu.Lingkar matanya berwarna putih sedang pada paruh bagian atas terdapat bercak hitam, dan warna hitam terlihat jelas pada bagian pipi. Habitat asli jenis ini adalah : Zimbabwe dan Zambia – Afrika. Negara asal burung jenis Lovebird kacamata pipi hitam telah membatasi ekspor Lovebird ini sehingga sulit ditemui di pasaran. 

7. LoveBird Kacamata Fischeri (Agapornis Fischeri)
tengah tengah
Spesies Lovebird Kacamata Fischeri pada umumnya punya bulu hijau dan lebih kekuningan di tubuh bagian bawah.sedang bagian Dahi, pipi dan kerongkongan warnanya oranye, sedang bulu kepala bagian bawah berwarna hijau lembut. Warna kuning terdapat di dada atas dan kerah sekitar leher dengan ekor biru muda.Kaki Lovebird Kacamata fischeri warnanya abu abu sedangkan paruh Love bird ini berwarna merah.asal Habitat aslinya Tanzania – Benua Afrika. 

8. LoveBird kepala abu-abu / Lovebird Madagaskar (Agapornis Cana)
tengah atas
Spesies lovebird kepala abu-abu Bulu di tubuh dan ekor umumnya berwarna hijau kekuning kuningan. Bagian bawah kepala, dada, kaki, leher & paruh berwarna berwarna abu-abu. Perbedaan pejantan dan betina adalah di bagian Bulu di bawah sayap, burung yang berkelamin betina bewarna hijau dan lovebird berkelamin berwarna hitam.Habitat asli spesies ini adalah dari Madagaskar. 

9. LoveBird Kacamata Nyasa (Agapornis Lilianae)
kiri bawah
jenis atau spesies Lovebird Kacamata Nyasa pada umumnya punya bulu hijau. Tubuh bagian bawah, dahi dan kerongkongan Lovebird ini berwarna oranye dengan mahkota berwarna merah kekuningan.Lingkar mata putih dengan paruh merah tua, sedang kaki berwarna abu abu. Habitat love bird ini berasal dari Tanzania, Malawi, dan Mozambique – Benua Afrika.


Sumber :
https://www.kaskus.co.id/thread/523abb91a3cb173b3c000004/lovebird-lovers/

VIOLET FACTOR PADA LOVEBIRD

VIOLET FACTOR PADA LOVEBIRD
VIOLET FACTOR

Lovebird Violet saat ini menjadi salah satu lovebird yang paling dicari oleh para Lovebird Lover, selain karena warnanya yang indah, lovebird jenis ini juga banyak dijadikan bahan untuk silangan lovebird mewah seperti Parblue dan biola sehingga menghasilkan Parblue Violet ataupun Biola violet yang harganya fantastis.

Lantas Lovebird Violet ini sebenarnya termasuk kedalam mutasi jenis apakah?? dan bagaimana cara menghasilkan lovebird violet ?? CEKITOT .....

Violet Factor adalah mutasi yang memberikan warna burung menjadi keunguan. Dari ungu biasa, sampe ungu gelap.

Agar dapat dihasilkan mutasi violet pada anaknya, cukup diperlukan salah satu indukan saja dengan faktor violet. jadi tidak perlu menggunakan kedua indukan berwarna violet untuk menghasilkan anakan violet.

Apabila kedua indukan memiliki faktor violet, maka anak yang dihasilkan memiliki kepekatan warna violet yang lebih kuat.

Nah, dari kedua kejadian diatas,dapat disimpulkan bahwa faktor violet ini bisa dibedakan secara visual, terbagi menjadi SF (Single Factor) dan DF (Double Factor).
Coba saja Anda perhatikan, kadang ada yang sepintas violet (SF Violet), ada pula yg terlihat "sangat" violet (DF Violet).

Untuk penamaan contohnya : SF VIOLET BLUE, DF VIOLET BLUE
Violet Factor ini bisa digabungkan dengan Dark Factor, sehingga nantinya dihasilkan anakan dengan warna ungu yg lebih gelap.

Tetapi hanya terjadi pada burung dengan satu faktor gelap saja (D), sedangkan pada DD, faktor violet tak terlihat.

Untuk penamaan contohnya : SF VIOLET D BLUE, DF VIOLET D BLUE

Untuk catatan:
Violet Factor itu tidak ada istilah SPLIT, karena termasuk mutasi dominan (Incomplete Dominant).
Ilustrasi pada foto dibawah adalah cara membedakan antara burung yang memiliki faktor violet dengan yang tidak, tentunya pabila Anda masih ragu melihat secara langsung.

Pada software photo editing, silahkan pakai filter Hue & Saturation.
Bingung bukan? Sama, Saya juga pura-pura manggut saja.
Hati-hati Anda berkutat disini dan menjadi emosi.
violet factor pada lovebird

violet factor pada lovebird


sumber : Grup Facebook Lovebird Lover Indonesia
https://www.facebook.com/groups/301695919994311/permalink/309234769240426/

Perbedaan PASTEL, PASTELINO, DEC, DECINO, dan DILUTE

Perbedaan PASTEL, PASTELINO, DEC, DECINO, dan DILUTE
PASTEL, PASTELINO, DEC, DECINO, dan DILUTE.

Keempat mutasi yang tertulis diatas masih berhubungan dekat, sama-sama terjadi karena reduksi/berkurangnya kadar Eumelamin. Untuk lebih jelasnya mari kita simak beberapa penjelasan dibawah ini

Pastel
merupakan mutasi yg diakibatkan oleh berkurangnya kadar pigmen Eumelamin (sekitar 50%) pada bulu, sehingga warnanya lebih muda daripada warna standarnya, dan sayap terbang berwarna keabuan.

Persilangan mutasi Pastel dengan Ino (nantinya dinamakan Pastelino, DEC, DECino), akan menghasilkan warna gabungan dari keduanya sekaligus, yaitu hijau yang lebih muda + kekuningan daripada Pastel (reduksinya diatas 50%) dengan sayap terbang berwarna putih layaknya Lutino.
Lovebird Lover mungkin bingung dengan perbedaan keempat burung diatas? Mungkin kurang lebih (walaupun tidak 100% tepat sebetulnya) seperti ini bila diistilahkan:
  • Pastel : Pasjo
  • Pastelino : Paskun Kotor
  • DEC/Dark Eye Clear: Paskun Bersih rasa Lutino (pangkal ekor masih ada sedikit kebiruan)
  • DECino : Lutino MH (pangkal ekor putih)
Pada Beauty Contest, Pastelino dan DEC tidak diperkenankan masuk pada kategori/kelas Pastel.
Pastel yang dinilai baik dari segi warna adalah yang tidak terlalu muda sehingga mudah dibedakan spesiesnya, misal cirinya masih terlihat Fischeri-kah, atau Personatus-kah. Sedangkan pada Pastelino dan DEC, karena warnanya sudah nyaris mendekati Lutino, terkadang susah untuk diidentifikasi.
Kalau di Indonesia, untuk gampangnya boleh dibilang Pasjo lah yang lebih baik ketimbang Paskun pada Beauty Contest kelas Pastel, tetapi tentunya si Pasjo nya pun masih murni bukan Hybrid.

Dilute
merupakan mutasi dengan proses yang hampir sama seperti Pastel, hanya saja untuk Dilute ini kadar Eumelamin yang hilang lebih banyak (sekitar 80-90%), sehingga warna yang dihasilkan jauh lebih soft/muda daripada Pastel itu sendiri dan warnanya lebih merata, tidak acak-acakan seperti Pastel.
Bila Pastelino dan DEC lebih terlihat "dari hijau muda ke kuning" perubahannya, untuk Dilute ini lebih ke "dari hijau muda ke hijau pucat".

Jadi sebetulnya, istilah Pastel Kuning dan Pastel Putih itu (lagi-lagi) salah kaprah, karena sebenarnya warna tersebut tidak ada dalam mutasi lovebird

Paskun (Pastel Kuning) itu tetap Pasjo (Pastel Hijau) hanya saja lebih pudar, dan Pasput (Pastel Putih) itu tetap Pasbir (Pastel Biru) yang lebih pudar, bukan tiba tiba muncul kuning dan putih.

Maka dari itu penamaannya secara internasional tetap PASTEL GREEN & PASTEL BLUE, bukan PASTEL YELLOW & PASTEL WHITE.

Begitu pula dengan Lutino/Albino MH, karena yang namanya Albino atau Lutino itu kehilangan pigmen keseluruhan sehingga matanya menjadi merah. Jika masih bermata hitam, ya bukan Lutino/Albino namanya, berarti itu DEC/DECino.

Tetapi sudah terlanjur, dan pastinya agak mustahil bila istilah ini dikoreksi, tetap saja yg dipakai pasti istilah yang sudah terbiasa (termasuk Saya juga).

Namun, tidak ada salahnya kita tahu yang sebetulnya, bahwa ada istilah yang tepat.
Siapatau ada Breeder orang Belanda singgah ke rumah Anda, tetapi Anda menjawab Pastel White atau Black Eyed Lutino, agak lucu nanti jadinya.


sumber :
https://www.facebook.com/photo.php?fbid=1427160117533059&set=gm.316588831838353&type=3&theater

METODE PEWARISAN SIFAT SEX-LINKED PADA LOVEBIRD

METODE PEWARISAN SIFAT SEX-LINKED PADA LOVEBIRD
Bagian 1. Autosomal Resesif 

Bagian 2. Autosomal Dominan

Setelah kita berpusing-pusing ria membahas Autosomal Resesif dan Autosomal Dominan, pada bagian terahir kita akan mencoba membahas tentang Sex-Linked (SL) atau keterkaitan kelamin.

Apabila sebuah mutasi terdapat di dalam kromosom sex maka kita akan berhadapan dengan metode pewarisan sifat Sex-Linked (SL) resesif atau Sex-Linked (SL) Dominant. Agar pembahasan tidak terlalu melebar kita tidak akan membahas Sex-Linked (SL) Dominant, dikarenakan metode pewarisan tersebut untuk saat ini tidak terdapat pada lovebirds.

Pada burung, jantan memiliki kromosom X dan X (sepasang), sedangkan pada betina X dan Y (sepasang juga). Jika suatu mutasi SL ingin tampak terlihat (visual) pada anak jantan KEDUA INDUKNYA harus menurunkan gen mutasi SL yg sama di kedua kromosom X anak jantan. Namun apabila anak jantan hanya menerima satu kromosom mutasi SL dari salah satu induknya, maka anak jantan tersebut hanya SPLIT mutasi SL.

Bebeda dengan jantan, karena betina hanya memiliki satu kromosom X, maka anak betina hanya perlu gen mutasi SL dari SALAH SATU INDUKNYA untuk terlihat secara visual. Loh ko bisa gitu?

Ya, karena kromosom Y sifatnya “netral” tidak membawa infomasi atw warna apapun. Jadi bisa dikatakan betina tidak akan pernah SPLIT mutasi SL (DITAMPILKAN mutasinya atau tidak sama sekali). Untuk lebih jelas bisa kita lihat pada contoh gambar perkawinan lutino Roseicollis jantan dengan hijau Roseicollis betina.

sex linked lovebird

Mutasi Sex-Linked (SL) Resesif:
- Opaline Fischery/Biola
- Cinnamon Roseicollis
- Opaline Roseicollis
- Ino Roseicollis
- Pallid Roseicollis

Contoh Kombinasi SL Resesif: Jantan (J) x Betina (B)

Lutino (J) x Hijau (B):
50% Hijau/ino (J)
50% Lutino (B)

Hijau (J) x Lutino (B):
50% Hijau/ino (J)
50% Hijau (B)

Hijau/ino (J) x Lutino (B):
25% Hijau/ino (J)
25% lutino (J)
25% Hijau (B)
25% lutino (B)

Hijau/ino (J) x Hijau (B):
25% Hijau/ino (J)
25% Hijau (J)
25% lutino (B)
25% Hijau (B)

Lutino (J) x Lutino (B):
50% Lutino (J)
50% Lutino (B)

sumber :
https://www.facebook.com/groups/lovebirdsloversindo/permalink/432819183548650/

METODE PEWARISAN SIFAT DOMINANT PADA LOVEBIRD

METODE PEWARISAN SIFAT DOMINANT PADA LOVEBIRD
Metode Pewarisan Sifat, Genetika Dasar (Bagian 2 dari 3).
Autosomal Dominant.

Setelah kita bahas tentang Autosomal Resesif (baca bagian ke 1), selanjutnya kita akan bahas soal Autosomal Dominant. Dominant secara harfiah mempunyai arti berpengaruh kuat/tampak menonjol. Berbeda dengan resesif yang memerlukan sepasang kromosom yang sama agar tampak secara fisik (visual), dominant hanya perlu satu kromosom saja agar tampak visual.

mungkin sebagian dari anda pernah mengalami mengawinkan lovebird hijau dengan biru anaknya semua hijau, hijau dengan lutino (NSL ino) anaknya semua hijau. Kok bisa gitu??? Karena hijau sifatnya dominant, dan dominant akan selalu menutupi resesif (lihat gambar 1).
pewarisan sifat lovebird
Trus apa bisa hijau dikawinkan dengan lutino menghasilkan anak lutino (NSL ino)??? Bisa tapi dengan syarat, hijau nya harus split ino (lihat gambar 2)

sifat dominan pada lovebird
Yang termasuk dominant:
  • Hijau/Green
  • Dominant Pied
  • Slaty
INGAT... "Dominant bisa split resesif, tapi resesif tidak bisa split dominant".
Kita sering mendengar istilah SF (Single Factor) dan DF (Double Factor), disini penurunan sifat dominan terjadi dengan cara atau mekanisme yang berbeda atau lebih keren nya disebut dengan istilah Partial Dominant/Incomplite Dominant. Maksudnya apa tuh?? Seperti yang kita tahu bahwa setiap keturunan (anak) kecenderungan mewarisi sifat dari orang tua nya, 50% dari ayah dan 50% ibu. Dengan kata lain apabila HANYA SALAH SATU dari orang tua yang menurunkan mutasi dominan maka disebut SF (Single Factor), namun apabila KEDUA orang tua menurunkan mutasi dominan maka disebut DF (Double Factor).

Pada gambar 3 kita bisa lihat kombinasi SF dan DF beserta persentase peluang turunan yg dihasilkan-nya.
METODE PEWARISAN SIFAT DOMINANT PADA LOVEBIRD
Mutasi Partial Dominant/Incomplite Dominant:
  • Dark Factor
  • Violet
  • Dom. Edge/Spangle
  • Misty
  • Euwing
  • Pale Headed (mutasi pada Non-Klep/Roseicollis)
NOTE: SF DF yg bisa dibedakan scr visual HANYA untuk golongan mutasi Partial Dominan.. Sedangkan mutasi Dominan (bukan parsial) tidak bisa dibedakan..
Itulah alasannya kenapa dinamakan PARTIAL (partial=part=sebagian) karena pada SF hanya sebagiannya saja yg terpengaruh efek dari mutasi, tidak menyeluruh sprti DF


sumber :
https://www.facebook.com/groups/lovebirdsloversindo/permalink/427808754049693/

LIST MUTASI GRUP LOVEBIRD EYERING BESERTA SIFAT PEWARISANNYA

LIST MUTASI GRUP LOVEBIRD EYERING BESERTA SIFAT PEWARISANNYA
Popularitas lovebird terus menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun. Hal ini bukan hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga sebagian besar negara di dunia. Makin moncernya lovebird, selain burungnya memang cantik, juga karena ragam warna yang sangat luas akibat perencanaan genetika melalui mutasi warna. Karena itu, jika Anda bisa merencanakan anakan dengan warna tertentu, makin laris produk breeding Anda, meski mau tak mau harus memahami mutasi warna pada lovebird.

Mutasi berasal dari kata mutatus yang berarti perubahan. Mutasi bisa diartikan sebagai perubahan materi genetik (DNA) yang dapat diwariskan secara genetis kepada keturunannya. Makhluk hidup yang mengalami mutasi  disebut mutan.
List Mutasi Lovebird Klep Beserta sifat pewarisannya
Mutasi dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan variasi genetik, sehingga bisa diperoleh organisme yang unggul. Dalam konteks lovebird, mutasi khususnya mutasi warna sangat penting untuk menghasilkan puluhan varian warna baru, sebagaimana dijumpai saat ini.

Ruang untuk mencetak varian warna baru pada lovebird paling luas dibandingkan dengan jenis burung lainnya. Sebab ketika semua hasil mutasi warna lovebird disilangkan satu sama lain, termasuk dengan spesies asli seperti lovebird muka salem, maka dapat dihasilkan sekitar 100.000 varian baru dengan kombinasi warna tertentu. Inilah yang akan membuat lovebird akan tetap disukai para penggemarnya. Siapa tahu, kelak Anda akan menghasilkan lovebird dengan kombinasi warna baru yang belum pernah ada sebelumnya.
Berikut List Mutasi Lovebird Klep Beserta sifat pewarisannya :

Blue - Resesif & Multiallel dgn Parblue
Aqua/Turquoise/Parblue - Resesif & Multiallel dgn Biru
Ino - Resesif & Multiallel dgn Pastel, DEC, dan Bronze Fallow.
DEC - Resesif & Multiallel dgn Ino, Pastel, dan Bronze Fallow.
Pastel - Resesif & Multiallel dgn Ino, DEC, dan Bronze Fallow.
Bronze Fallow - Resesif & Multiallel dgn Ino, DEC, dan Pastel.
Dilute - Resesif
Pale Fallow - Resesif
Dun Fallow - Resesif
Dark Factor - Parsial Dominan
Dom Edge - Parsial Dominan
Dom Pied - Dominan
Recessive Pied - Resesif
Violet Factor - Parsial Dominan
Slaty - Dominan
Misty - Parsial Dominan
Euwing - Parsial Dominan
Opaline/Biola - Resesif Sex Linked (Terkait Seks)
Faded/Pallid - Resesif

Untuk Progressive Pied, HS, Multicolor, dan Crested tidak termasuk ke dalam mutasi karena sifatnya random dan tidak diwariskan.
Untuk definisi dan mekanisme dari Dominan, Resesif, dan SL sendiri bisa Anda baca artikel yang lain tentang "Metode Pewarisan Sifat".


METODE PEWARISAN SIFAT RECESSIVE PADA LOVEBIRD

METODE PEWARISAN SIFAT RECESSIVE PADA LOVEBIRD
Metode Pewarisan Sifat, Genetika Dasar (Bagian 1).
Autosomal Resesif.

Dalam mencetak burung berkualitas atau mencetak mutasi mutasi baru kita harus memahami tentang genetika dasar, tidak sembarang mengawinkan lovebird, asal jodoh atau asal kawin, yang nantinya menjadikan anakan hybrid atau bisa jadi barong (jika mengawinkan Lovebird Klep x Lovebird Non Klep)

Manusia, hewan, dan tumbuhan mempunyai sifat-sifat yang berbeda. Sifat-sifat beda yang terdapat pada makhluk hidup dikendalikan oleh materi genetis. Materi genetis ini berupa substansi yang disebut gen. Jumlah gen sangat banyak untuk menyeimbangi banyaknya makhluk hidup. Kumpulan gengen tersebut disebut kromosom. Kromosom akan menempati sebuah sel, dan sel tersebut memiliki kromosom yang berbedabeda. Ada dua macam kromosom yang ada dalam sel kelamin, yaitu kromosom X dan kromosom Y. Pada wanita kromosomnya adalah XX dan pada pria adalah XY.

Dalam artikel ini kita akan mencoba sedikit membahas tentang Metode Pewarisan sifat secara Auto Resesif pada burung Lovebird

Pewarisan dari mutasi resesif memerlukan adanya sepasang kromosom dengan mutasi tersebut agar dapat ditampilkan dalam bentuk fisik.

Ingat, kromosom dalam sel itu adanya sepasang-sepasang.

Apabila hanya satu kromosom saja yang membawa mutasi resesif (dan satu kromosom lagi bersifat dominan), maka mutasi tersebut tidak nampak secara tampilan fisik, tetapi sifatnya tetap terbawa secara genetis.

Nah, Saya ilustrasikan juga dengan diagram dibawah ini semudah mungkin, dengan contoh mutasi Biru.
METODE PEWARISAN SIFAT RECESSIVE PADA LOVEBIRD

lovebird recessive
Cermati garis-garis yang menghubungkan persilangan antar induk.
Mengapa Hijau dan Hijau bisa keluar Biru?
Mengapa Hijau dan Biru hanya keluar Hijau saja?

Contoh mutasi resesif adalah :
  • Ino beserta multiple allelnya, yaitu Pastel dan DEC
  • Biru beserta multiple allelnya, yaitu Parblue (Aqua dan Turquoise)
  • Fallow
  • Dilute
Demikian gambaran singkat tentang Metode Pewarisan Sifat Autosomal Resesif pada burung Lovebird. semoga menambah wawasan kita tentang genetika

Salam Hangat dan Tetap Semangat para Lovebird Lover


sumber : Grup Facebook Lovebir Lover Indonesia
https://www.facebook.com/groups/301695919994311/permalink/369747083189194/

TIPS BETERNAK LOVEBIRD DENGAN MODAL TERBATAS

TIPS BETERNAK LOVEBIRD DENGAN MODAL TERBATAS
Ketika burung sudah Anda jadikan sebagai komoditi niaga, dan tentunya banyak juga rekan bisnis Anda sekaligus kompetitor di bidang yang sama, alahkan baiknya Anda lebih cermat dalam menentukan calon indukan atau bibit agar efektif dan efisien. Tentunya, penjelasan Saya dibawah nanti sangat dianjurkan untuk penangkar bermodal terbatas (seperti Saya contohnya).Jangan bicara ini di depan kolektor juga, karena (sepertinya) percuma, urusan dana bukan masalah bagi mereka.Ah bebas lah, dicontoh silahkan, dicibir juga silahkan.
TIPS BETERNAK LOVEBIRD DENGAN MODAL TERBATAS
Berbicara bisnis, Anda bakal dikatakan berhasil menngungguli kompetitor (lawan/saingan) bisnis Anda apabila terjadi dua hal berikut:
  1. Dengan modal yg sama, hasil yang Anda dapat harus lebih besar daripada dia
  2. Apabila hasil yang Anda dan dia dapatkan itu sama, maka modal yang Anda keluarkan mesti lebih kecil daripada dia.
Sampai sini jelas?

Oke lanjut kita bahas satu persatu dari dua syarat diatas.1. MODAL SAMA, HASIL BEDA.Anda membeli calon induk Hijau x Hijau, seharga Rp 750 ribu.Dia membeli calon induk hijau x Hijau, seharga Rp 750 ribu.Anggaplah harga yg berlaku di tempat Anda dan dia adalah sama.

Setelah sekian waktu mendatang:ANDA punya Hijau x Hijau = piyik Lutino dan Pastel.DIA punya Hijau x Hijau = piyik Hijau.

Terlihat? Modal sama, hasil beda.Caranya?Anda rajin-rajin berkenalan dengan peternak lain, dan beli sepasang burung Hijau hasil dari pasangan Pastel atau Lutino. Hijau split Pastel atau split Lutino, bila diinbreed (kawin sedarah) akan kembali lagi memunculkan warna mutasi kakek-neneknya.

Ahh, penjualnya jual mahal, bagaimana nih?Ooh terserah, Anda pura-pura bodoh saja."...Yaelaah Boss, mau turunan ningrat juga kalo Ijo mah harga Ijo aja tetep.."Dan berharap semoga penjualnya sejalan dengan rencana Anda.

2. HASIL SAMA, MODAL BEDA.DIA hasilkan piyik Lutino, dari indukan Lutino x Lutino.ANDA hasilkan piyik Lutino, dari indukan Pasjo x Pasjo.

Terlihat? Modal Anda jauh lebih ringan, tapi hasilnya sama dengan Dia.Caranya? Ya sama seperti nomor 1, Anda beli sepasang kakak-adik Pasjo anak dari Lutino (Mau ibunya yang Lutino atau bapaknya yang Lutino, sama saja).

Kalau Anda bisa melakukan 2 hal diatas, berarti Anda sukses mengungguli kompetitor Anda.
 "Aduh bingung, split itu apa?" "Aduh bingung, warna mutasi apa saja yg bisa diwariskan ke cucu begitu?" "Aduh bingung, trik lainnya jenis apa lagi?"

Ya maka dari itu ada grup LLI untuk belajar. Kalau Anda malas baca, ya jangan berharap juga bisa lakukan 2 hal tersebut.Duit bolehlah tipis, tapi ilmu kudu tebal.Suatu saat kan Anda bisa (sedikit) menyombong di depan kompetitor Anda.

Tapi awas, jangan dipakai menipu juga. Jangan-jangan setelah tulisan ini dibaca, 10 menit kemudian Anda buka iklan:"Jual Ijo anak Lutino, harga 1 juta", padahal anak Hijau juga.


sumber :
https://www.facebook.com/photo.php?fbid=1490068227908914&set=gm.363708890459680&type=1&theater
Copyright © Lovebird Lovers Indonesia . All rights reserved. Template by CB. Theme Framework: Responsive Design