Pecinta Burung Lovebird Indonesia

Lutino NSL dan Lutino SL

Lutino NSL dan Lutino SL
Karena yang dibahas memiliki persamaan, yaitu mengenai Albinisme (mutasi Ino), maka artikel mengenai dua mutasi tersebut Saya gabung saja.
Untuk perbedaan antara kedua, silahkan simak penjelasan dibawah.
Namun sebelumnya, secara umum kita bahas dahulu mengenai Albinisme.

1. ALBINISME
Albinisme terjadi ketika kandungan pigmen Eumelanin benar-benar hilang secara total.
Albinisme terbagi dalam 2 golongan, yaitu Sex Linked Ino (SL Ino) dan Non Sex Linked Ino (NSL Ino).
Dampak dari mutasi ini adalah menjadikan tampilan fisik burung nampak "Bule".
Tidak hanya tampilan bulunya saja, namun pada mata, kaki, dan kuku juga turut terkena dampak dari mutasi tersebut.
Ketika mutasi Ino terjadi pada burung Seri Hijau, maka terciptalah Lutino.
Ketika mutasi Ino terjadi pada burung Seri Biru, maka terciptalah Albino.
Ketika mutasi Ino terjadi pada burung Seri Parblue, maka terciptalah Creamino.
Agar lebih menarik dan variatif, Anda dapat mengombinasikan mutasi Ino dengan mutasi lain.

2. NSL INO
NSL Ino pertama kali terjadi pada spesies Nyasa, lalu ditransmutasi ke Personata.
Lalu dari Personata ke Fischeri dan Blackcheeked. Jadi NSL Ino ini mutasinya terdapat pada Lovebird golongan Eyering/kacamata saja.
Mengapa disebut NON SEX LINKED INO?
Penyebabnya adalah karena sifat dari pewarisan mutasi ini adalah resesif dan TIDAK TERKAIT KELAMIN.
Maksudnya? Jantan maupun betina, memiliki kans dan mekanisme mewariskan yang sama kepada keturunannya.
Lutino NSL
Contoh:
  • Jantan Lutino x Betina Hijau (tanpa split) = apapun jenis kelamin anaknya, Hijau split Ino.
  • Jantan Hijau (tanpa split) x Betina Lutino = apapun jenis kelamin anaknya, Hijau split Ino.
Walaupun ditukar, hasilnya sama saja toh? Karena tidak terkait kelamin.

3. SL INO
Mekasime mutasinya hampir sama saja dengan NSL Ino, namun bedanya SL Ino ini terjadi pada spesies Roseicollis (nonklep).
Mengapa disebut SEX LINKED INO?
Penyebabnya adalah karena sifat dari pewarisan mutasi ini adalah resesif dan TERKAIT KELAMIN.
Maksudnya? Jantan dan betina memiliki kans dan mekanisme berbeda dalam mewariskan yang sama kepada keturunannya.
Lutino SL
Contoh:
  • Jantan Lutino x Betina Hijau (tanpa split) = anak JANTAN pasti HIJAU SPLIT INO, dan anak BETINA pasti LUTINO.
  • Jantan Hijau (tanpa split) x Betina Lutino = anak JANTAN pasti HIJAU SPLIT INO, dan anak BETINA pasti HIJAU tanpa split.
Perbedaan dalam penentuan jenis kelamin indukan, bisa sangat berpengaruh pada mutasi anakannya nanti, dan jenis kelaminnya bisa ditebak.
Jadi, pemilihan induk sangat berpengaruh banyak dalam hasil yg didapat nantinya.


Sumber :
https://www.facebook.com/groups/lovebirdsloversindo/permalink/454537361376832/

Deteksi gangguan pernafasan pada burung

Deteksi gangguan pernafasan pada burung
Deteksi gangguan pernafasan pada burung
PEMICU GANGGUAN PERNAFASAN
Deteksi gangguan pernafasan pada burung
AMONIA
Setiap kotoran / feces burung, juga manusia dan mamalia, pasti mengandung amonia. Amonia dalam kotoran burung dipicu oleh kandungan protein dalam pakan serta extra fooding (EF) seperti kroto, jangkrik, ulat hongkong, dan serangga lainnya.

Jika kotoran burung dibiarkan menumpuk dan tidak segera dibersihkan, maka kadar amonia menjadi tinggi. Ketika burung menghirup udara, maka sangat dimungkinkan amonia pun ikut terhirup. Makin tinggi kadar amonia dalam kandang / sangkar, makin banyak pula amonia yang ikut terhirup.

Persoalan makin pelik jika Anda memelihara burung dalam sangkar, dan sangkar dikerodong ketika kotoran masih menumpuk. Akibatnya, makin banyak pula amonia yang terhirup burung. Hal ini juga berlaku pada burung yang dipelihara dalam kandang, apalagi dengan ventilasi udara minim, bahkan jarang terkena sinar matahari, dan kotoran sering dibiarkan menumpuk.

Nah, amonia yang terhirup akan mengiritasi saluran pernafasan burung, menyapu silia, dan merusak mukosa di permukaan saluran pernafasan. Dampaknya, produksi lendir menjadi berlebihan.

Amonia juga dapat mengakibatkan iritasi pada konjungtiva mata, sehingga sistem pertahanan tubuh burung terganggu. Konjungtiva adalah membran / selaput tipis dan bening yang melapisi permukaan bagian dalam kelopak mata dan dan menutupi bagian depan sklera (bagian putih mata) burung.
Jadi burung akan mengalami gangguan pernafasan yang bukan disebabkan bibit penyakit, melainkan akibat menghirup amonia secara berlebihan. Nafasnya akan terdengar (ngorok), sebab banyak lendir di saluran pernafasannya.

Jika burung mengalami kondisi seperti ini, secara fisik ia terlihat sehat. Bahkan ada beberapa burung yang tetap moncer saat berlomba, tetapi pada malam hari terdengar suara ngorok. Burung memang tidak sakit, “hanya” mengalami gangguan pernafasan akibat banyak menghirup amonia dari kotoran yang dibiarkan menumpuk.

Biasanya, kondisi seperti itu tidak berlangsung lama. Sebab, pada dasarnya sistem pertahanan tubuh di saluran pernafasan sudah sangat lemah. Apabila beberapa organ pernafasannya sudah rusak, bibit penyakit yang terbawa udara pun mudah sekali menempel pada saluran pernafasannya.

Akibatnya, burung tidak hanya sekadar mengalami gangguan pernafasan akibat menghirup amonia, tetapi benar-benar terserang salah satu dari tujuh jenis penyakit pernafasan. Maka, selain ngorok, akan muncul gejala lain berupa batuk dan bersin.
Solusi:
  • Jika ada waktu, biasakan membersihkan bagian dasar sangkar dua kali sehari: pagi dan sore.
  • Jika tak sempat, setidaknya kotoran dibersihkan setiap pagi.
UDARA BERDEBU
Udara yang terhirup burung, juga manusia dan mamalia, pasti mengandung partikel debu berukuran super kecil (mikron). Partikel debu yang terkandung dalam udara ketika dihirup rata-rata berukuran 1,0 – 5,0 mikron. Adapun yang mampu disaring bulu getar (silia) pada rongga hidung burung hanya partikel berukuran 3,7 – 7,0 mikron. Jadi, ada beberapa partikel debu yang akan masuk ke saluran pernafasan lebih dalam, mulai dari larynx, trakea, bronkus, bronkiolos, parabronkus, paru-paru, dan kantung udara.

Jika udara sangat berdebu, maka jumlah partikel yang terhirup pun makin banyak. Dampaknya sama seperti amonia, yaitu akan merusak silia dan mukosa pada permukaan saluran pernafasan burung. Akibatnya, produksi lendir menjadi berlebihan sehingga membuat burung mengalami gangguan bernafas, ditandai dengan suara ngorok. Jika terus dibiarkan, sistem pertahanan tubuh burung pada saluran pernafasan juga akan melemah, sehingga penyakit pernafasan yang sesungguhnya akan muncul.

Solusi:
  • Jika memelihara burung dalam kandang, terutama penangkar, cermati kondisi lingkungan di sekitar kandang saat terjadi embusan angin cukup kencang. Jika terlihat banyak debu beterbangan, segera sirami halaman tersebut. Hal ini biasa terjadi pada siang hingga sore hari.
  • Jika burung dipelihara dalam sangkar, yang digantang di dekat lingkungan yang mudah berdebu, hal ini juga bisa disiasati dengan sering-sering menyiram halaman sekitarnya.
SUHU DAN KELEMBABAN
Idealnya, suhu lingkungan di sekitar kandang / sangkar burung sekitar 25 – 28 ºC, atau sekitar satu derajat di bawah suhu kamar (29 ºC).

Salah satu tengara untuk mengamati udara yang terlalu panas bagi burung adalah melihat caranya ia mengambil nafas. Jika udara terlalu panas, maka burung akan lebih sering membuka paruhnya untuk menghirup udara.

Kalau kondisi tidak memungkinkan, misalnya kita tinggal di daerah panas, maka pengaturan ventilasi dapat membantu menciptakan kesejukan pada burung yang ada dalam kandang / sangkar. Apalagi jika di dekat kandang / sangkar terdapat pepohonan yang rindang.

Adapun kelembaban ideal sekitar 60 – 70 %. Anda dapat menggunakan hygrometer yang ditempel di dekat sangkar / kandang. Jika kelembaban menurun hingga di bawah 50%, Anda dapat menyemprot air ke dasar lantai dan dinding kandang, maupun halaman di sekitar kandang.

Jika memelihara burung di dalam sangkar, yang kebetulan digantang di tempat yang kelembabannya kurang dari 50%, segera pindahkan sangkar ke tempat yang lebih teduh. Dapat juga menyemprotkan air dari sprayer ke tubuh burung.

Menjaga kelembaban udara juga sangat penting. Jika kita lalai, dan membiarkan kelembaban udara drop hingga di bawah 50%, dampaknya antara lain menyebabkan membran mukosa saluran pernapasan, termasuk sinus, menjadi kering. Akibatnya aktivitas silia terhambat. Peluang partikel debu dan bibit penyakit masuk pun makin besar.
Semoga bermanfaat.

Sumber : Komunitas Lovebird Indonesia

Hasil Silangan Warna Lovebird

Hasil Silangan Warna Lovebird
PEROLEHAN  WARNA  TERNAK  LOVEBIRD
hasil silangan warna lovebird
Tulisan   ini  saya  buat  sebatas   pengalaman  pribadi  selama  ternak  LB.
INDUK   BETINA  +  PEJANTAN  =  WARNA  ANAKAN  YANG   DI HASILKAN
  1. Hijau  standart  +  hijau  standart  =  1. Hijau  standart (mayoritas),   2. Pastel  hijau.
  2. Hijau  standart  +  biru  dakocan = 1. hijau standart (mayoritas),  2. Hijau  dakocan,  3. pastel  hijau.
  3. Hijau   standart  +  Hijau   Dakocan  = 1. Hijau  standart (mayoritas),  2.  Hijau  dakocan.
  4. Hijau   standart  +  pastel   kuning  =  1. Hijau  standart (mayoritas)  2. pastel   hijau.
  5. Biru   dakocan + Biru  dakocan = 1. Biru  dakocan ( mayoritas ), 2. Pastel biru,    3. Pastel  putih.
  6. Biru  dakocan + Hijau  standart = 1. Hijau  standart (mayoritas),  2. Pastel  hijau  3. Pastel  hijau  kepala  emas,  4.  Hijau   dakocan.  
  7. Biru  dakocan  + hijau  kepala  emas = 1. Hijau  standart,  2.  Hijau  kepala  emas,  3.  hijau  dakocan.
  8. Biru  dakocan  +  Hijau  Dakocan  = 1. Biru dakocan,  2. Hijau  dakocan
  9. Biru  dakocan  +  Pastel  Hijau  =  1. Hijau  standart,  2.  biru  dakocan,   3.  pastel   hijau,  4.  hijau  dakocan.
  10. Biru  dakocan  + pastel   kuning  =  1.  Hijau  standart,  2. Hijau  dakocan.
  11. Biru  dakocan  + violet = 1. Biru   dakocan,  2.  violet
  12. Violet  +  Biru  dakocan  =  1. violet,  2.  Biru  dakocan.
  13. Biru  kepala  elang  +  Pastel  Hijau  =  1.  Biru,   2. pastel  hijau
  14. Hijau  dakocan + hijau   standart = 1. hijau  standart,  2.  hijau  dakocan.
  15. Hijau  dakocan  +  Biru  dakocan  = 1. Biru  dakocan,  2. Hijau  dakocan,  3. Pastel  Kuning,  4. Pastel   hijau,   5.  Pastel  Biru,    6.  Pastel   Putih.
  16. Hijau  dakocan  +  Hijau  dakocan  = 1. Hijau  dakocan,  2. Biru  dakocan,  3. Pastel  hijau,  4. Pastel  biru,   5. biru  dakocan.
  17. Hijau  dakocan  + pastel  Hijau  = 1. Hijau  standart,  2.  Pastel  hijau,  3. Hijau  dakocan.
  18. Pastel  Hijau  +  Pastel   biru  =  1.  Pastel  Hijau,  2.  Pastel  biru.   
  19. Pastel  kuning + Pastel  kuning = 1. Pastel kuning (mayoritas ),  2. Pastel  hijau,  3.  Hijau  standart,   4. LUTINO,  5. Biru  dakocan. 6. Pastel  Putih.
  20. Pastel  kuning  + Pastel  Hijau = 1. Pastel  kuning,  2.  Pastel   hijau,  3. hijau  standart,  4. Biru   dakocan   5. hijau  dakocan,  6. Hitam   7. Pastel  Putih,   8. Pastel   Biru.
  21. Pastel  kuning  +  Biru  Dakocan =  1. Biru  dakocan,  2.  hijau  dakocan.
  22. Pastel  kuning  +  hijau  standart = 1. Hijau  standart
  23. Hitam  +  hitam  =  Hitam
  24. Hitam  +  Hijau   standart =  1.  Hijau  standart,   2.  Hijau  dakocan.
  25. Hitam  +  Pastel  Hijau  =  Pastel   hijau
  26. Hitam  +  Pastel   Putih =  Violet
  27. Hitam  +  Biru  dakocan  =  masih  dalam   proses ( he  he  he  )
  28. Pastel   Putih  +  Hijau  standart = 1. Pastel   kuning,  2. Pastel  Hijau,  3. Hijau  standart.
  29. Pastel Putih + pastel  putih = 1. Pastel  putih,  2. Pastel  kuning,  3. Pastel  hijau,  4.  biru  dakocan. 
Sekali  lagi, tulisan ini saya buat berdasarkan pengalaman pribadi. Tetapi uraian diatas tentunya tidak belaku mutlak terhadap setiap pasangan lovebird, karena banyak faktor yang mpengaruhi terjadinya mutasi warna pada anakan. diantaranya adalah faktor dominan dan resesef masing-masing gen yang dibawa oleh setiap pasangan burung, juga faktor riwayat asal muasal warna burung itu sendiri.

Saya ambil contoh warna hijau dakocan ( kepala  hitam ) dan pastel kuning / hijau, warna warna tersebut bisa sangat banyak menghasilkan variasi warna. Karena berdasarkan riwayat seperti uraian di atas, warna - warna tersebut juga banyak dihasilkan oleh berbagai macam pasangan. Kemudian apabila ada rekan-rekan yang memiliki pengalaman lebih, monggo silahkan ditambahkan pengalamannya untuk saling berbagi dan memberi motivasi kepada rekan rekan lain yang berniat untuk beternak  LB

Cara Isolasi dan Karantina Burung Baru

Cara Isolasi dan Karantina Burung Baru
Pada saat membeli/mendapat burung baru, kita selayaknya sadar bahwa hadirnya burung baru dilingkungan ternak kita dapat menimbulkan resiko yang cukup berat bahkan dapat berakibat fatal
Masalah/resiko yang mungkin timbul dengan adanya burung baru  antara lain:
Cara Isolasi dan Karantina Burung Baru
1. (untuk) Burung yg baru :
    a.  Stress karena perjalanan & lingkungan baru.
    b.  Ketularan penyakit  dari unggas laen selama diperjalanan (Cargo)
Stress ini dapat menimbulkan turunnya daya tahan tubuh burung dapat memicu timbulnya sakit baik yang diperoleh dalam perjalanan atau terbawa dari tempat asal atau bahkan sumber penyakit yang telah diidap oleh burung tersebut selama ini (carrier).

2. (untuk) Burung yang sudah ada:
Penularan jenis penyakit dan atau parasit baru yang dibawa burung baru 
Untuk mengatasi hal tersebut perlu  dilakukan tahapan "Isolasi atau Karantina".

Isolasi / Karantina
umumnya dilakukan  pada burung yang baru datang Tujuan :
  1. Memulihkan kondisi burung baru dari 'stress" akibat perjalanan
  2. Mengkondisikan burung baru dengan lingkungan baru
  3. Memastikan burung baru adalah burung "sehat" untuk digabung dengan penghuni lama
  4. menekan kemungkinan penularan     penyakit (patek, snot, mencret dsb)    parasit  (cacing & kutu)   
Yang dilakukan selama karantina umumnya adalah : 

1.  Isolasi lingkungan :   
Biasanya ditempatkan terpisah dari burung lama dengan memperhatikan arah angin  bertiup   
Perlakuan Kerodong  beberapa waktu (1-2 hari ditempat baru) isolasi dengan kerodong dapat mengurangi stress pada burung baru, burung bisa diharapkan beradaptasi secara bertahap sambil menunggu dianggap sehat untuk bergabung

2.  Perlakuan pada makanan / minuman
Makanan       : jika mungkin + Egg Food   
Anti Stress    : vitamin dengan elektrolit   
Anti biotik    : umumnya antibiotik ber-spektrum luas bisa di-sesuaikan dengan kemungkinan jenis penyakit yang pernah ada ditempat sebelumnya atau gejala sakit yg tampak saat burung datang
Anti parasite : Obat cacing

3.  Perlakuan pada tubuh burung :
Penyemprotan /mandi rendam :  Anti parasit (kutu)
Catatan :
  • cara pemberian obat melalui minuman dapat dilakukan sbb : jika besok pagi akan diberi perlakuan obat, magrib hari ini semua tempat minum dicuci bersih besok pagi di-isi air "obat"
  • untuk merk anti stress, anti biotik, anti kutu silahkan tanya lapak burung terdekat
  • pemberian antibiotik, jangan dicampur dengan vitamin yang mengandung Ca (calsium) jika mencampur sendiri diperhatikan  komposisi kandungan vit-nya Ca akan menghambat kemampuan kerja sebagian besar jenis antibiotik sebaiknya menggunakan antibiotik yang sesuai & sudah mengandung vitamin yang dibutuhkan (silahkan tanya sama toko obat burung
  • Mandi rendam obat kutu (bisa juga rebusan air sirih & serai) sebaiknya dilakukan pada saat hari cerah & burung dalam kondisi fit.
  • Lama karantina setidaknya 14 hari atau disesuaikan dengan kondisi burung & keyakinan pemiliknya bahwa burung baru sudah layak digabung bersama burung lama


sumber :
https://www.facebook.com/notes/lovebirds-lover-balikpapan-east-borneo/isolasi-karantina-burung-baru/188388384644868/


Penyebab Telur Kosong / Infertil Egg

Penyebab Telur Kosong / Infertil Egg
Penyebab Telor Kosong diantaranya adalah :
Penyebab Telur Kosong / Infertil Egg
a.   Pasangan betina semua alias burung lesbi sehingga jika bertelur sampai kapan pun akan tetap infertil karena memang tidak pernah dibuahi oleh sperma pejantan
b.   Pasangan jantan & betina
telor kosong bisa terjadi pada pasangan jantan betina ini karena :
1.   Jantan tidak mengawini betina
  a)   sepasang tapi tidak sejodoh
  b)   beda masa berahi   (belum cukup umur)
2.   Perkawinan tidak sempurna umumnya sebagian telur kosong atau semuanya.
             Kondisi ini bisa disebabkan oleh :
  · Jantan cacat fisik, kuku/jari putus/ kaki renggang (splay leg), sehingga tidak dapat mencengkram dengan baik pada saat me-'naik'-i betina nya.
catatan : untuk kasus tertentu , betina cacat kaki , masih dapat menghasilkan anakan yang baik.
3.  Indukan Sepasang & Sejodoh, serta tampak kawin sempurna namun seluruh telur kosong atau hanya sebagian telur kosong, sebagian "isi"
kondisi ini bisa disebabkan oleh :
a)  Salah satu Indukan steril alias  mandul
b)  Salah satu atau keduanya memiliki sperma/sel telur yg "lemah" sehingga sulit untuk survive melalui fase awal pengeraman
c)   Salah satu atau kedua indukan kurang "nutrisi"
4.  Salah satu atau kedua indukan "sakit",..sehingga tidak bisa kawin sempurna

Solusi Alternatif :
Beberapa alternatif untuk mengatasi hal tersebut adalah  :
a.    Pasangan Betina semua ganti pasangan supaya jantan – betina
b.   Pasangan Jantan Betina
1)  dimana jantan tidak mengawini betina (sepasang tapi tidak sejodoh) sebaiknya diganti pasangannya
2)  untuk jantan cacat fisik, jika tampak sama sekali  tidak memungkin-kan untuk melakukan "kewajiban" menaiki/ mengkawini sang  betina dengan benar sebaiknya diganti pasangannya sang jantan di afkir
3)  Untuk salah satu Indukan mandul
·   hal ini tidak mudah, bahkan sulit diketahui/dideteksi namun sebaiknya 2-3 kali periode bertelur gagal (telur kosong terus) silahkan ganti pasangan nya nanti akan tampak mana yang mandul
·   untuk poin ini, masih bisa menghasilkan anakan walaupun dalam jumlah terbatas, kadang DIS, bahkan kosong atau anakan mati dibawah umur 3-4 hari. Untuk meningkatkan fertilitas masih bisa dicoba (walaupun tidak 100% berhasil) dengan pemberian vitamin & nutrisi
·   untuk indukan yg kekurangan nutrisi, tentunya bisa dicoba diberikan berbagai vitamin & suplemen yang diperkirakan mampu meningkatkan fertilitas/kesuburan  indukan LoveBird mulai dari pemberian kecambah/toge, ferti oil, vitamin E, sampai multivitamin. Banyak ragam merk yang dijual
            4)  Obati pasangan sakit dg pengobatan sesuai sakitnya

Preventif / Pencegahan
Beli burung yg sehat , fisik lengkap tidak cacat & jelas asal usul induknya dari peternak yang bisa dipercaya (walaupun cara ini tidak 100% menjamin bakal tidak menghadapi telur kosong) Beri nutrisi sesuai kebutuhan burung baik usia maupun fase tumbuh sexualnya
Jaga selalu kesehatan burung dengan Nutrisi & suplemen (egg food)  + multivitamin yang mencukupi (untuk Merk & dosis suplemen /vitamin silahkan hubungi kawan kawan yang jualan barang tsb ).

 Semoga Bermanfaat


Sumber :
https://www.facebook.com/notes/lovebirds-lover-balikpapan-east-borneo/telor-kosong-infertil/272170442933328/

Roseicollis Aqua dan Turquoise

Roseicollis Aqua dan Turquoise
Bila pada jenis Lovebird Eyering (lovebird kacamata / klep) dikenal dengan nama Parblue, pada Roseicollis (lovebird muka salem / non klep) dikenal dengan nama mutasi Aqua dan Turquoise.
Pada spesies yang satu ini, tidak ada mutasi Seri Biru (BS), yang ada hanya Seri Hijau dan Seri Parblue.

Dibagi menjadi 3 jenis, definisi dan mekanisme mutasinya adalah sebagai berikut:

1. MUTASI AQUA
Jika pada burung Seri Biru terjadi "kehilangan" total pigmen Psittacin, lain halnya pada mutasi Aqua.
Mutasi Aqua disebabkan oleh menghilangnya pigmen Psittacin sekitar 50%-nya saja.
Hal ini membuat mutasi Aqua memiliki tampilan bulu seperti peralihan antara Hijau ke Biru, seperti warna Hijau rekfleksi cahaya air laut.
Topengnya pun memiliki warna putih dengan sedikit sentuhan oranye di bagian kening.
Sifat pewarisan dari mutasi Aqua sendiri adalah Resesif, dan Multialel dengan Turquoise (dapat dikombinasikan).
Muka Salem Aqua

2. MUTASI TURQUOISE
Bila Hijau memiliki kadar Pssitacin 100%, Biru 0%, Aqua 50%, maka mutasi Turquoise ini memiliki kadar Pssitacin sekitar 60-90%.
Hal tersebut menjadikan tampilan mutasi ini lebih "kebiruan" daripada Aqua, namun tidak juga murni biru seperti Seri Biru. Warna hijau di ujung sayap biasanya masih tersisa.
Memiliki topeng putih, tanpa sentuhan oranye di kening layaknya Aqua.
Sifat mutasi ini Resesif, dan Multialel dengan Aqua (dapat dikombinasikan).
Semakin banyak kadar Pssitacin yg hilang (anggapnya 90%), maka tampilannya akan semakin putih-biru, dan menghilangkan warna kuning-hijau.
Muka salem TURQUOISE

3. MUTASI AQUATURQUOISE
Kombinasi pasangan burung dengan mutasi Aqua dan Turquoise tidak membuat keturunanya saling split satu-sama lain, namun mutasi tersebut seperti digabung dalam suatu tampilan baru.
Hasilnya, adalah kombinasi warna antara keduanya. Misalnya, berbadan kehijauan seperti Aqua namun dengan topeng putih seperti Turquoise, atau sebaliknya.

Keterangan tambahan:
Pssitacin adalah pigmen yang menjadikan tampilan warna Hijau, Merah, Oranye, dan Kuning.

Sangat diperbolehkan untuk menyalin dan menyebarluaskan artikel, selama mencantumkan sumbernya.


Sumber :Grup Facebook Lovebird Lover Indonesia 
https://www.facebook.com/groups/lovebirdsloversindo/permalink/454160564747845/

Cara Mengetahui Infertile Egg atau Telur yang Kosong

Cara Mengetahui Infertile Egg atau Telur yang Kosong
Dalam breeding lovebird sebenernya susah susah gampang atau gampang gampang susah ?? sebenarnya sih sama saja. hehehe,, yang terpenting adalah bagaimana kita menikmati semua proses dalam breeding tersebut.

Banyak sekali masalah yang kita temui selaku peternak lovebird, mulai dari memprediksi jenis kelamin, cara menjodohkan lovebird, telur kosong sampai piyik yang hilang.

Ketika lovebird jodoan kita terpantau bertelur pasti kita akan merasa sangat senang, tetapi setelah menggu sampai 1 bulan lamanya ternyata telur tidak kunjung menetas. apa yang sebenarnya terjadi ??

Seringkali kita mendapatkan telur yang tidak berisi Embrio alias “kosong” yang pada akhirnya tidak ada anakan yang menetas

penyebab kondisi tersebut diantaranya :
  • Umur indukan terlalu muda / burung belum cukup "matang"
  • Nutrisi kurang memadai
  • Perkawinan yang tidak sempurna
  • Salah satu atau kedua pasangan mandul (sel telur & atau sperma "lemah")
Penyebab dapat merupakan salah satu atau kombinasi hal tersebut di atas.

Bagaimana "check"  telur infertile??
Menurut para ahli embrio paruh bengkok yang hidup & tumbuh berkembang pada hari ke 5 sudah mulai dapat dilihat secara visual dengan bantuan  cahaya, namun terbaik dilihat pada minimal hari ke-7 sejak telur  di-erami.

Proses identifikasi peneropongan telur ini dinamakan : Egg Candling

Bisa dilakukan dengan bantuan senter kecil . Pada telur fertile (“isi”), akan tampak garis berwarna merah membentuk “jala” pembuluh darah menunjukan perkembangan embrio dan semakin hari akan semakin gelap.
seperti tampak pada foto dibawah ini :
Telur Fertile
Sedangkan telur infertile, akan tampak kuning bening yang berarti tidak adanya pertumbuhan dan perkembangan embrio , seperti gambar di bawah ini :
Telur Infertile
bahkan jika kondisi telur kosong / tidak terbuahi keadaan telur sampai pada akhir periode pengeraman, kondisi ini tidak berubah.

untuk alasan efisiensi, telur telur kosong diangkat dari sarang. jadi indukan lovebird tidak perlu berlama lama mengerami telur yang kosong.


sumber : Fans Page Facebook Lovebirds Lover Balikpapan-East Borneo
https://www.facebook.com/notes/lovebirds-lover-balikpapan-east-borneo/infertile-egg-telur-kosong/194621340688239/

Dead In Shell / DIS

Dead In Shell / DIS
Dead In Shell (DIS) adalah Kematian embrio pada saat pengeraman. biasa kita temukan adanya telur yg tidak menetas dengan kondisi embrio mati dalam telur . kadang kita temui telur dengan embrio mati kering , ada juga embrio mati busuk basah dalam telur
Dead In Shell / DIS
Yang diduga jadi penyebab :

1.     Genetis
Seringkali dibilang “lemah secara genetis”, berkaitan daya tahan/ kemampuan embrio untuk tumbuh & berkembang dalam masa pengeraman sampai menetas. (hal ini sulit terdeteksi )

2.     Telur ter-Infeksi Penyakit (bakteri/jamur)
Umumnya disebabkan kondisi sarang/glodok kotor karena alas kandang kotor/ basah/tidak hygienis. Telur terinfeksi bakteri/jamur yg terbawa cairan nempel pada kaki/bulu burung, masuk melalui pori pori telur & mengganggu/membunuh embrio.

3.     Suhu & Kelembaban
Suhu lingkungan sarang sangat berhubungan erat dengan kelembaban (iklim mikro). Kondisi iklim mikro mempengaruhi daya/kemampuan tetas telur, fluktuasi suhu & kelembaban lingkungan yg terlalu tinggi menyebabkan gangguan pada pertumbuhan embrio, suhu  terlalu tinggi  mengakibatkan kelembaban berkurang/ kering. Hal ini selanjutnya akan meningkatkan laju penguapan cairan melalui pori-pori telur, jika terus berlanjut maka akan kita dapati embrio mati  kering dalam cangkang telur.
Sementara jika kelembaban terlalu tinggi , embrio tidak akan mampu berkembang dan akan didapati embrio mati dg kondisi telur busuk.
Dengan demikian yang sangat perlu diperhatikan adalah suhu lingkungan kandang.
-    Suhu badan induk sehat/normal pada saat mengeram berkisar  41-42 C,..
-    sementara suhu normal telur yang dierami berkisar 35-39 C.
-    kelembaban saat pengeraman umumnya berkisar 60-70 %.
Pada indukan yang kesehatannya terganggu , suhu tubuh akan juga tidak normal,       sehingga suhu telur akan juga terganggu, pada burung yang sakit suhu tubuh akan terganggu/ turun, terbukti burung sakit suhu kaki-nya akan terasa dingin.
Hal yang sama dengan induk yang kegemukan/nggajih/obesitas, lapisan lemak menghalangi proses pengeraman

4.     Perilaku  Induk saat mengeram
Karakter burung juga berpengaruh pada perilaku induk saat mengeram, indukan yang terlalu sensitive akan mudah terganggu, gelisah bahkan meninggalkan telurnya saat merasa  atau ada terganggu,  padahal telur  secara periodik harus di ”putar” setiap rata-rata 90 menit
Dari pengalaman , burung terlalu jinak belum tentu pandai mengeram, karena sering nya meninggalkan telur untuk bermain.

Pencegahan & penanggulangan :
-    Usahakan Pilih indukan sehat  (lihat minimal  ciri ciri burung sehat)  jelas silsilahnya
-    Usahakan iklim ruang kandang se- stabil mungkin , pasang thermometer & hygrometer dinding.
Kipas angin cukup membantu untuk menurunkan suhu ruangan namun sebaiknya disertai semprotan air.
Penyiraman lantai dengan air bersih atau semprot lantai jika dirasa suhu extrim kering atau beri cepuk isi air dalam kandang agar burung yg sedang mengeram bisa membasahi bulunya atau mandi
-    Sanitasi lantai ruangan, alas kandang kandang ternak, glodok/bahan sarang, tempat makan /minum,…
-    Kondisi lingkungan saat burung mengeram,..jauhkan sumber berisik /kaget lalu lalang orang/tikus atau binatang piaraan lain dsb

 Semoga Bermanfaat


Sumber :
https://www.facebook.com/notes/lovebirds-lover-balikpapan-east-borneo/dead-in-shell-alias-dis/194610494022657


Copyright © Lovebird Lovers Indonesia . All rights reserved. Template by CB. Theme Framework: Responsive Design