Pecinta Burung Lovebird Indonesia

Cara Mencegah dan Mengobati Snot Pada Lovebird

Cara Mencegah dan Mengobati Snot Pada Lovebird
Musim penghujan telah tiba, biasanya banyak breeder yang mengeluh karena burung lovebird peliharannya terserang Snot. penyakit ini cukup berbahaya karena selain menyerang bagian mata biasanya juga menyerang pada bagian pernafasan dan bahkan bisa berujung kematian jika tidak segera ditangani dengan cara yang tepat.

Snot , satu kata yang tak asing dikalangan penghobi dan peternak lovebird. Pada bagian lain saya bahas penyakit psittacosis. Antara Snot dan Psittacosis serupa tak sama tapi kebanyak peternak dan penghobi menyamakannya. Sesungguhnya dua penyakit itu beda dan yang membedakannya jenis bakteri yang menginfeksi kalau psittacosis adalah Chlamydophila psittaci , kalau snot adalah Hemophilus gallinarum
Cara Mencegah dan mengobati snot
Cara Pencegahan Snot untuk Lovebird
Pertama tama burung / unggas / lovebird yang sakit snot dipisahkan dari kandang (kelompok)  yang sehat. jika tetap berada pada kandang yang sama di khawatirkan burung yang sudah terkena snot akan menularkan penyakitnya kepada burung yang sehat. Kandang dan lingkungan harus selalu dalam keadaan bersih. Usahakan dalam kandang terkena sinar matahari. Bangkai yang mati  dibakar atau dikubur. penggunakaan cairan desinfektan dengan disemprot di daerah kandang juga dapat mematikan penyebaran bakteri

Cara Pengobatan Snot untuk Lovebird
Obat kimia yang bisa digunakan antara lain:Sulfatiasol. Sulfadimetoksin. Streptomisin. Sulfametasin. Sulfamerasin. Eritromisin. Vibravet (soluble powder) dengan takaran 4 gram dicampur 1 liter air minum, diberikan 4 - 5 hari (dianjurkan peracikan hanya oleh dokter hewan karena kalau dilakukan sendiri dan dosis tidak tepat mengakibatkan resiko lanjutan atau mati) . Untuk obat luar bisa menggunakan tetes mata khusus hewan / untuk manusia tapi dengan dosis yang rendah dahulu. Pemberian vitamin agar nafsu makan bertambah juga diperlukan seperti tertachorl.

jadi snot itu bukanlah sekedar penyakit mata biasa yang bisa disembuhkan oleh obat tetes biasa, tapi diperlukan juga antibiotik untuk menghilangkan virusnya.

Semoga dengan cara cara seperti diatas burung lovebird kita dapat disembuhkan dan kembali sehat

Salam Breeder Lovebird Lover

sumber : google.com , bertani.wordpress.com

Penyakit Snot Pada Lovebird

Penyakit Snot Pada Lovebird
Musim penghujan telah tiba, biasanya banyak breeder yang mengeluh karena burung lovebird peliharannya terserang Snot. penyakit ini cukup berbahaya karena selain menyerang bagian mata biasanya juga menyerang pada bagian pernafasan dan bahkan bisa berujung kematian jika tidak segera ditangani dengan cara yang tepat.

Apakah snot ini?
Infectious Coryza adalah nama kedokteran untuk Snot. Organisme penyebabnya ditemukan pertama kali oleh Beach pada tahun 1920. penyakit ini umumnya timbul di musim penghujan atau ada kaitannya dengan kondisi lingkungan kandang yang dingin dan lembab. Penyebabnya adalah bakteri Hemophilus gallinarum. Snot menyerang smua jenis unggas baik itu ayam maupun burung.
Penyakit Snot pada Lovebird
Penularan Snot?
Penularannya melalui media  kontak langsung antara unggas satu dan lain / lovebird satu sama lain lewat udara, lewat peralatan kandang, makanan dan minuman yang tercemar bakteri Hemophillus gallinarum

Gejala Klinis?
Pembengkakan dan busung pada muka dan mata sehingga lovebird sering menurutup mata bahkan dalam keadaan parah muncul selaput menutupi mata dan bengkak hingga seolah-olah mata membesar mau keluar. Rongga hidung mengeluarkan lendir kental yang lengket dan berbau busuk . kadang bersin-bersin dan mengguncangkan kepala untuk mengeluarkan cairan hidung. Kelopak matannya menjadi lengket. Nanah pada mata berbau busuk yang dapat mengerak disekitar lubang hidung dan mengkeju disekitar lubang hidung dan sinus.Getah radang dalam trachea dan bronchi dapat menghasilkan bunyi ngorok.Nafsu makan dan minum menurun sehingga terjadi penurunan produksi. Pernapasan cepat, sering kali dibarengi diare dan lovebird dapat menjadi kerdil.  Perubahan Pascamati Selaput lendir hidung dan sinus / pilek mengalami peradangan yang akut. Peradangan katar (bengkak luar biasa) selaput mata. Busung bawah kulit pada muka dan tulang..

Dengan kondisi seperti yang dijelaskan diatas apakah lovebird kesayangan kita yang terkena snot masih bisa disembuhkan ?? pastinya bisa, asalkan burung yang terkena snot belum terlalu parah

Adapun untuk pengobatannya dabat di baca di artikel selanjutnya

Salam Breeder Lovebird Lover


sumber : google.com , bertani.wordpress.com

MEMAHAMI BAHASA TUBUH LOVEBIRD

MEMAHAMI BAHASA TUBUH LOVEBIRD
Burung, khususnya kita bahas Lovebird disini, memiliki bahasa tubuh (body language) yang berbeda sesuai dengan "mood"-nya. Kesal, takut, marah, ceria, kesakitan, sebetulnya mereka ungkapkan lewat bahasa tubuh atau gerak-geriknya. Bahasa tubuh ini sangat berguna untuk kita ketahui, karena menunjukan apa yg burung kita butuhkan dan inginkan. Semuanya dapat kita tafsirkan, mulai dari perubahan suara, gerakan sayap, ekor, paruh, dan bagian tubuh lainnya.
MEMAHAMI BAHASA TUBUH LOVEBIRD
1. SUARA
Burung berkicau kadanglah tidak sama bunyinya, tergantung pakah dipergunakan untuk menarik perhatian lawan jenis, memberikan tanda bahaya, kesakitan, ataupun kontak sosial dgn sesama burung lain.
  • Burung bersiul dan berkicau normal mengindikasikan tanda ceria dan sehat.
  • Burung bergumam pelan mengindikasikan sedang belajar berkicau ataupun sedang tidur santai (terutama saat tidur siang).
  • Burung memekik sangat nyaring mengindikasikan ancaman bahaya ataupun sedang kesakitan (misalkan ketika saling gigit).
2. SAYAP
Terbang bukanlah satu-satunya fungsi dari sayap, tetapi jg ada maksud lain.
  • Sayap dikepakan dan diam ditempat (tanpa berkicau) mengindikasikan sedang melatih otot sayap atau mengeringkan bulunya.
  • Sayap dikepakan dan diam ditempat (sambil berkicau) mengindikasikan keceriaan dan menarik lawan jenis.
  • Sayap (sebelah) diregangkan kebawah sebelah dengan kaki yg ikut meregang mengindikasikan utk merapikan bulu sayap agar sesuai susunannya, ataupun sedang merilekskan otot sayapnya.
  • Sayap (keduanya) turun kebawah sepanjang waktu mengindikasikan kurang fit / sedang sakit.
  • Sayap (keduanya) turun kebawah ketika sedang mandi mengindikasikan agar bulunya cepat kering kembali.
3. BULU
  • Bulu mengembang dengan kondisi badan yg sering diam dan mengantuk, mengindikasikan burung sedang sakit / tidak fit.
  • Bulu mengembang dengan posisi mendekat dan membuka paruh, mengindikasikan tanda bahaya dan waspada (agresif) terutama pada induk betina yg sedang dalam masa produksi.
4. EKOR
  • Ekor bergerak turun-naik ketika sangat aktif bergerak atau ditangkap, mengindikasikan nafasnya sedang cepat, hal ini normal terjadi.
  • Ekor bergerak turun-naik tanpa ada aktivitas dan seperti terengah-engah, tanda burung tersebut mengalami gangguan pernafasan atau terpapar panas terlalu tinggi.
5. KAKI DAN JEMARI
  • Bergelantung diatas, turun-naik aktif memanjat, mengindikasikan burung sehat dan ceria.
  • Kaki tidak tegak berdiri, lebih banyak seperti duduk di perutnya dan tidak mau bertengger, tanda burung kurang sehat.
  • Kaki terangkat sebelah ketika tidur, hal yg wajar dan normal.
  • Kaki terangkat sebelah ketika bukan sedang tidur, tanda ada masalah atau luka pada kaki yg terangkat.
6. PARUH DAN KEPALA
  • Menggosokan paruh ke permukaan kasar, tanda burung sedang mengasah dan membersihkan paruhnya.
  • Menggigit pelan (bila burung jinak) tanda sedang mencari perhatian.
  • Menggigit kencang, tanda burung sedang ketakutan/kesakitan/waspada.
  • Menganggukan kepala seperti akan muntah, tanda pejantan (terkadang juga betina) yg ingin memberikan perhatian kepada pasangannya.




sumber :
https://www.facebook.com/notes/lovebirds-lovers-indonesia/tips-trik-bag6-memahami-bahasa-tubuh-burung/350639175099985/

Membuat Eggfood Sendiri

Membuat Eggfood Sendiri
Setiap hari Lovebird kita diberi pakan biji-bijian, dan sayur ataupun buah Cukupkah bila seperti itu saja? Jawabannya ya, sudah cukup untuk bisa bertahan hidup.
Tetapi, bolehkah apabila diberikan makanan tambahan?
Tentu sangat dianjurkan, terutama jenis makanan yang memiliki nutrisi lebih daripada makanan pokok Si Burung itu sendiri, yakni egg food

Extra Fooding (EF) adalah makanan ekstra (tambah) yang kita berikan ke burung. Manfaat Extra Fooding sangat banyak, selain menjaga asupan gizi agar tidak mudah sakit, Extra Fooding juga diperlukan untuk menjaga perfomance burung.
Pemberian Extra Fooding harus pas, tidak boleh kurang dan tidak boleh lebih karena bisa membuat burung drop atau over birahi.

Eggfood merupakan makanan tambahan untuk burung (biasanya keluarga Finch dan Parrot ukuran kecil) yang memiliki kandungan protein tinggi, karena mayoritas burung pemakan biji tidak mendapatkan asupan protein yang cukup bila hanya memakan bijian saja.
membuat eggfood sendiri
Eggfood sebenarnya sudah banyak tersedia di toko toko burung, tapi jika kita malas untuk membeli dan lebih suka ber eksperimen tidak ada salahnya untuk membuat eggfood dengan pakan racikan sendiri. adapun bahan dan cara pembuatannya adalah sebagai berikut

Bahan bahan :
  • 2 telur rebus
  • 1 buah wortel segar
  • 100 gram tepung roti
  • 100 gram bubur loloh (boleh merk apa saja)
  • 10 butir minyak ikan
  • 2 - 3 gram vitamin bubuk (boleh merk apa saja)
  • tulang sotong secukupnya
langkah pertama adalah parut atau hancurkan telur rebus dan wortel lalu campur semua bahan yang ada, eggfood pun sudah siap untuk digunakan. cangkang telur pun sebenarnya bisa digunakan untuk campuran racikan eggfood karena cangkang telur memiliki kalsium yang dibutuhkan oleh lovebird.

untuk menyimpan jangka panjang, masukan dalam wadah kedap udara dan simpan dalam lemari es.
eggfood digunakan sebagai extra fooding pengganti kangkung dan jagung

Catatan : eggfood harus dalam kondisi kering. bila masih terasa basah bisa ditambahkan bubur loloh atau tepung roti agar kering.

OPALINE PALE FALLOW GREEN ROSEICOLLIS

OPALINE PALE FALLOW GREEN ROSEICOLLIS
Permasalahan utama dalam breeding Pale Fallow adalah tingkat kehidupannya yang sangat rendah. Perlu kesabaran, keseriusan dan sedikit keberuntungan untuk berhasil. Dalam kesempatan ini kita ingin membahas bagaimana cara mendapatkan opaline pale fallow green.
OPALINE PALE FALLOW GREEN ROSEICOLLIS

Sebelum memulai beternak, pengetahuan mengenai jenis mutasi burung yang akan kita ternak sangat diperlukan. Tanpa pengetahuan ini maka breeding yang kita lakukan hanya sebatas breeding tanpa arah dan tujuan yang jelas.
Opaline adalah mutasi SL recessive, yang artinya hanya jantan yang split opaline (betina tidak).

Pale fallow adalah autosomal recessive, yang artinya jantan dan betina bisa split pale fallow.

Dari kenyataan diatas, sangat disarankan agar memilih opaline sebagai pejantannya dan betinanya pale fallow. Berikut adalah langkah untuk mendapatkan opaline pale fallow green (yang disebut duluan adalah jantan).

Catatan : Sangat disarankan untuk melakukan breeding minimal dengan dua pasangan.

Materi alternatif 1
Opaline green X pale fallow green
50% green/opaline/pale fallow (jantan)
50% opaline green/pale fallow (betina)

Cara membaca hasil diatas adalah sebagai berikut:
Semua anakan jantan split pale fallow dan split opaline sementara semua anakan betina split pale fallow dengan probablitias 50 – 50. Point yang perlu diperhatikan disini adalah bahwa semua anakannya split pale fallow.

Langkah berikutnya adalah menyilangkan pasangan dibawah ini (sesuai saran diatas, usahakan jantan dan betina bukan pasangan yang sedarah) :
green/opaline/pale fallow X opaline green/pale fallow
Jantan :
Betina :
6,25% opaline green
6,25% green
12,5% opaline green/pale fallow
12,5% green/pale fallow
6,25% opaline pale fallow green
6,25% pale fallow green
6,25% green/opaline
6,25% opaline green
12,5% green/opaline/pale fallow
12,5% opaline green/pale fallow
6,25% pale fallow green/opaline
6,25% opaline pale fallow green
Dari experimen diatas, terlihat jelas kita sudah mendapatkan opaline pale fallow green baik jantan maupun betina.

Materi alternatif 2
Jika jantan opaline green tidak ada, maka pasangan jantan dan betina bisa dibalik dimana jantan adalah pale fallow green sementara betina adalah opaline green.

pale fallow green X opaline green
50% green/opaline/pale fallow (jantan)
50% green/pale fallow (betina)

Cara membaca hasil diatas adalah sebagai berikut :
Semua anakan jantan split pale fallow dan split opaline sementara semua anakan betina split pale fallow. Point yang perlu diperhatikan disini adalah bahwa semua anakannya split pale fallow namun tidak menghasilkan opaline betina.

Langkah berikutnya adalah menyilangkan pasangan dibawah ini (sesuai saran diatas, usahakan jantan dan betina bukan pasangan yang sedarah):
green/opaline/pale fallow X green/pale fallow
Jantan :
Betina :
6,25% green
6,25% green
12,5% green/pale fallow
12,5% green/pale fallow
6,25% green opaline
6,25% pale fallow green
12,5% green/opaline/pale fallow
6,25% opaline green
6,25% pale fallow/green
6,25% opaline pale fallow green
6,25% pale fallow green/opaline
12,5% opaline green/ pale fallow
Dari hasil diatas, terlihat jelas kita hanya mendapatkan opaline pale fallow green betina.

Pilihan pasangan lain dari Materi alternatif 2 adalah :
green/opaline/pale fallow X pale fallow green
Jantan :
Betina :
12,5% green/pale fallow
12,5% green/pale fallow
12,5% green/opaline/pale fallow
12,5% opaline green/pale fallow
12,5% pale fallow green
12,5% pale fallow green
12,5% pale fallow green/opaline
12,5% opaline pale fallow green
Untuk probabilitas yang lebih besar dalam mendapatkan opaline pale fallow green, kita bisa menyilangkan pasangan dibawah ini:
green/opaline/pale fallow X opaline pale fallow green
Jantan :
Betina :
12,5% green/opaline/pale fallow
12,5% green/pale fallow
12,5% pale fallow green/opaline
12,5% pale fallow green
12,5% opaline green/pale fallow
12,5% opaline green/pale fallow
12,5% opaline pale fallow green
12,5% opaline pale fallow green
Dalam waktu yang sangat singkat kita sudah mendapatkan opaline pale falolow green sesuai dengan arah dan tujuan kita beternak.

Salah satu alasan mengapa disarankan agar tidak menyilangkan burung yang sedarah adalah karena rendahnya tingkat hidup pale fallow. Diyakini bahwa perkawinan sedarah bisa semakin memperlemah tingkat kehidupan pale fallow terlepas dari masih banyak yang suka berdebat tentang hal ini. Bagaimana? Mudah bukan? Ya, sangat mudah jika pengetahuan dasar tentang mutasi sudah kita pahami.

Tulisan ini disadur dari majalah BVA dengan harapan agar hasil breeding para peternak di tanah air memiliki kualitas yang lebih bagus dan memiliki daya saing sehingga
ketergantungan pada import bisa berkurang. Semoga.


sumber : majalah BVA

Burung split pada Fischeri Opaline (Biola)

Burung split pada Fischeri Opaline (Biola)
Dengan ramainya penggemar Fischeri Opaline (Biola) maka semakin ramai topik “Burung split” menjadi topic pembicaraan akhir akhir ini. Tetapi rupanya banyak juga rekan rekan senior yang belum paham benar soal burung split, meskipun penggunaan burung split itu merupakan ilmu dasar dari beternak Lovebird
split biola
Split di-symbolkan dengan tanda “/”
Contoh: Hijau split Biru bisa dituliskan Hijau/Biru.
Burung split tidak bisa dibedakan dengan burung normal, secara visual bentuk fisik, warna & kondisi nya sama dengan burung2 normal. Hanya secara genetik, burung split membawa genetik mutasi lainnya.

Untuk pemanasan saya akan coba memberikan contoh dari mutasi lovebird yang sudah umum, yaitu Dominant Pied (Blorok). Dengan berawal dari Green Dominant Pied  kita ingin mencetak Blue Dominant Pied. Maka kita memerlukan burung Blue sebagai bahan untuk dicampurkan dengan Green Dominant Pied.

Level 1: Green Dominant Pied (SF) dikawinkan dengan Blue, menghasilkan anakan yang berwarna Green split Blue dan juga Green Dominant Pied split Blue (Level 2). Setelah anakannya menjadi dewasa (usia 1 tahun) siap dikawinkan, maka Green Dominant Pied split Blue dikawinkan dengan Blue akan menghasilkan anakan Blue Dominant Pied (Level 3). Berarti secara total kita membutuhkan waktu 2 generasi (A+B) untuk menciptakan Blue Dominant Pied.
Burung split pada Fischeri Opaline (Biola)

Bagaimana dengan Fischeri Opaline (Biola)?

Karena Fischeri Opaline adalah SexLinked maka lebih rumit proses ternaknya dibandingkan dengan Lovebird kaca mata pada umumnya. Prinsipnya pembentukan burung split pada Fischeri Opaline sama saja dengan Fischeri Dominant Pied seperti yang sudah saya jelaskan sebelumnya.

Saya coba jelaskan satu per satu, semoga dapat dipahami:
1.0  berarti Jantan. Posisi burung Jantan selalu dituliskan di awal sebuah rumus perkawinan
0.1  berarti Betina. Posisi burung Betina selalu dituliskan setelah posisi Jantan
Burung split pada Fischeri Opaline (Biola)

Level 1: 1.0 Fischeri Opaline Green x 0.1 Fischeri Blue (rumus ini mempunyai arti Jantan Fischeri Opaline Green dikawinkan dengan Betina Fischeri Biru)
Karena Fischeri Opaline adalah SexLink (SL) maka proses A akan menghasilkan burung di Level 2, yaitu: 50% 1.0 Fischeri Green split Opaline Blue & 50% 0.1 Fischeri Opaline Green split Blue.

Bagaimana penulisan yang benar, apakah 1.0 Fischeri Green split Opaline Blue ATAU 1.0 Fischeri Green split Opaline split Blue?
Penulisan KEDUA nya benar, karena split lebih dari pada satu (double split, triple split dll) bisa disingkat dituliskan cukup satu kali saja. Penamaan keduanya itu adalah membicarakan burung yang sama!

Saya sudah konfirmasikan dengan teman saya di Belgia, ahli genetic Dirk Van den Abeele dan beliau menjawab dengan mantap “YES” 

TERJEMAHAN secara ringkas:
Saya mengirimkan email dengan sebuah kasus, apabila saya mengawinkan Fischeri Opaline Hijau Jantan dengan Fischeri Biru Betina akan menghasilkan: anakan jantan Fischeri Hijau split Opaline Biru dan anakan betina Fischeri Opaline Hijau split Biru.

Pertanyaannya: Apakah Fischeri Hijau split Opaline Biru itu mempunyai arti yang sama dengan Fischeri Hijau split Opaline split biru?
Jawabannya: YES
Jadi gak perlu didiskusikan lagi soal penulisan ini. Silakan disanggah kalau Anda merasa lebih pintar dari Dirk Van den Abeele :D

Beberapa orang yang tidak paham akan penulisan yang benar dan berusaha mengartikan sendiri akan tulisan tersebut dan membuat suasana semakin gaduh. Mereka mengartikan 1.0 Fischeri Green split Opaline Blue itu adalah split dari Opaline Blue.

Halooo….. bangun-bangun! Jangan mimpi di siang hari, Kalau seseorang sudah punya Opaline Blue, ngapain seseorang tersebut mengawinkan Opaline Blue nya dengan Hijau standart (Proses C) agar menghasilkan Hijau split Opaline Blue yang harganya lebih murah???
Ilustrasinya begini:
Burung split pada Fischeri Opaline (Biola)

Proses yang wajar adalah dimulai dari Level 1 selama proses A kemudian menjadi Level 2 selama proses B menjadi Level 3. Karena SEMUA mutasi Lovebird diawali dengan warna HIJAU, kemudian dikembangkan ke warna2 yang lainnya, bukan kebalikannya (C+D)!!!

Kalau Anda melihat ilustrasi yang saya buat di atas, maka proses A menghasilkan burung split dan proses C menghasilkan juga burung split.

Proses A: 1.0 Fischeri Opaline Green x 0.1 Fischeri Blue
Anakan Proses A: 50% 1.0 Fischeri Green split Opaline Blue & 50% 0.1 Fischeri Opaline Green split Blue
Proses C: 1.0 Fischeri Opaline Blue x 0.1 Fischeri Green
Anakan Proses C: 50% 1.0 Fischeri Green split Opaline Blue & 50% 0.1 Fischeri Opaline Green split Blue

Apakah anakan dari Proses A dan Proses C adalah burung split tersebut sama???
Maka jawabannya adalah: BENAR2 SAMA, baik anakan Jantan maupun Betina dari proses A maupun proses C mereka semua memiliki sifat genetic mutasi yang sama.

Meskipun Beliau dalam masa liburan masih menyempatkan diri membalas email saya. Itu jawaban Dirk, YES. Singkat, Padat, Jelas. Silakan disanggah kalau Anda merasa lebih pintar dari Dirk Van den Abeele :D

Bagaimana harga seekor Burung split?
Ada aturan tidak tertulis di pasar Lovebird Eropa:

  • Burung Level 1 adalah burung paling murah dikarenakan membutuhkan 2 generasi (A+B) untuk menjadi Burung Level 3
  • Burung Level 2 harganya lebih mahal daripada Burung Level 1, karena Burung Level 2 hanya membutuhkan 1 generasi lagi untuk menjadi Burung Level 3
  • Tetapi Burung Level 2 tetap lebih murah daripada Burung Level 3. Biasanya Burung Level 2 seharga 50% dari harga burung di Level 3 pada mutasi2 terbaru
  • Jadi kalau Level 3 seharga 20 juta maka biasanya Burung Level 2 akan berharga 10 juta dan Burung Level 1 di bawah 10 juta
Sedangkan di Indonesia burung split mulai banyak dicari terutama pada mutasi mutasi yang masih jarang, seperti: Fischeri Opaline Blue, Fischeri Opaline Lutino, Fischeri Pale Fallow

Keuntungan Burung split?

  • Dapat mempersingkat proses di dalam mencetak Burung Level 3 karena hanya membutuhkan 1 generasi saja
  • Harga lebih murah dibandingkan Burung Level 3
Kerugiannya Burung split?

  • Harganya tinggi tetapi bentuk fisiknya tidak sesuai dengan harga yang dibayarkan. Contoh: Hijau split Opaline Blue (bentuk fisik seperti Hijau Standart) harga 10 juta, apakah anda berani membayar 10 juta hanya untuk mendapatkan seekor Hijau standart? :D  
  • Banyak disalahgunakan oleh para pihak yang tidak bertanggung jawab hanya sekedar mengeruk keuntungan. Ngakunya split padahal tidak split
Seperti yang sudah saya pelajari dari peternak peternak Eropa, bahwa transaksi Burung split itu adalah transaksi kepercayaan! Artinya: kalau Anda percaya dengan penjual/peternak tersebut maka silakan dibeli burung split nya, kalau Anda ada sedikit keraguan maka segera lupakan transaksi tersebut.

Penjelasan tulisan ini sudah saya sederhanakan. Proses pembentukan mutasi mutasi Fischeri Opaline sebenarnya lebih rumit & sulit untuk dijelaskan melalui tulisan. Silakan terus dicoba…. Good Luck!
Thanks, semoga bermanfaat
KimmiG House
Maret 2016


sumber : KLI

STANDAR PENILAIAN BEAUTY CONTEST LOVEBIRD

STANDAR PENILAIAN BEAUTY CONTEST LOVEBIRD
(SUMBER TULISAN DAN GAMBAR ADALAH DOKUMEN GRUP KLI)

DASAR PENILAIAN
Penilaian kecantikan seekor burung lovebird bukan hanya difokuskan pada keindahan warna bulunya saja, melainkan juga terletak pada keharmonisan katrakteristiknya, antara lain: bentuk, warna, ukuran, kondisi, dan tingkah laku sepanjang periode penilaian.

Setiap orang (juri) memiliki selera yang berbeda-beda dan ini harus dihormati. Namun semua juri tetap harus mengikuti aturan main yang telah ditetapkan. Dengan demikian, meski berbeda selera, pakem yang digunakan tetap sama.

BAGIAN LOVEBIRD YANG DINILAI
Bagian-bagian dari lovebird yang harus diperhatikan dan menjadi titik penilaian juri adalah sebagai berikut:

1. Bagian kepala
Bagian kepala harus berbentuk bulat seperti koin, dengan bagian jidat / kening agak menonjol. Selain itu, kedua mata burung juga terlihat bersih. Paruh tidak cacat atau tanpa baret (goresan).
Pada gambar di atas, silakan perhatikan burung di sebelah kanan. Kepalanya terlihat bulat. Adapun burung di sebelah kiri memiliki kepala yang agak gepeng, sehingga mengurangi penilaian.
Pada gambar di atas, sebelah kiri, mata burung terlihat bersih. Pada gambar di sebelah kanan, paruh burung terlihat nyaris sempurna, tanpa cacat maupun baret.

2. Bagian dada
Dada harus bidang. Jika dilihat dari samping terlihat meruncing hingga ke bagian ekornya.

Bagian dada harus mencerminkan species lovebird yang bersangkutan. Misalnya, pada jenis fischeri, warna merah pada bagian dada harus merata hingga bagian perut. Lihat gambar di bawah ini :
Pada gambar di atas, burung di sebelah kiri dan kanan sama‐sama jenis fischeri pastel green. Tetapi dari sisi warna, terlihat sangat jelas perbedaan keduanya. Burung di sebelah kiri memiliki bagian dada berwarna merah, tetapi merahnya tidak mencerminkan seekor fischeri. Sedangkan bagian hijau pada sisi perut penuh dengan bercak‐bercak kuning.

Bandingkan dengan burung di sebelah kanan. Dada bidang, meruncing hingga ekor, merahnya tegas hingga ke bagian perut, dan warna hijau di bagian perut pun tidak terkontaminasi oleh warna lain.

Adapun untuk jenis personata, warna pada bagian dada harus senada dengan bagian leher, sehingga seolah‐olah membentuk kalung yang melingkar. Silakan lihat gambar di bawah ini :
3. Warna
Warna harus tegas pada setiap bagiannya, sehingga seperti menbentuk blok atau klaster tersendiri. Lihat ilustrasinya pada gambar di bawah ini:
4. Bagian punggung bawah
Jika dilihat dari depan atau belakang, bagian punggung hingga ekor membentuk garis lurus. Sedangkan bagian ekor membentuk huruf V. Hal lain yang dinilai adalah bagian kloaka yang harus bersih.
5. Bagian sayap
Sayap burung harus rapat ke badan dan tidak turun. Bulu-bulu harus dalam keadaan lengkap.
6. Bentuk keseluruhan (harmonisasi)
Penilaian ini lebih ditekankan pada keharmonisan bentuk badan lovebird secara keseluruhan. Juri juga akan memeriksa apakah ada kecacatan pada tubuh burung, misalnya kuku hilang, paruh rompal / gompal / retak, bulu-bulu kurang lengkap, dan sebagainya.

7. Kondisi
Yang dimaksud kondisi di sini adalah tingkat kesehatan burung. Apakah burung terlihat lesu, kurus, kotor, dan sebagainya.

8. Ukuran
Ukuran yang baik adalah besar. Jika kita menbandingkan dua species lovebird yang sama dengan ukuran tubuh yang berbeda, maka yang bertubuh lebih besar akan memperoleh nilai plus.

9. Tingkah laku
Burung harus terlihat tenang dan tidak takut dengan juri. Jika burung memiliki “kelebihan” tersendiri, misalnya kecerdasan dalam berinteraksi, maka ini bisa menjadi nilai tambah tersendiri.

Semua penilaian akan dimasukkan dalam Tabel Skala Penilaian seperti berikut ini:
Jika nilai yang dikumpulkan tidak mencapai batas minimum, maka burung dianggap masuk kategori kelas yang bawah.

Contoh, jika seeekor burung nilainya mencapai 72, maka dia tetap dianggap masuk ke dalam kategori SEDANG, dan tidak bisa dikatrol ke kategori BAIK

Demikian standar penilaian lomba / kontes kecantikan lovebird. Semoga bisa menjadi pemahaman para lovebird lovers di seluruh Indonesia.

------------------ x X x ------------------

Sebagai penutup, berikut ini gambar para juara dan nominasi lovebird dalam BVA 2012, yang bisa menjadi bahan referensi kita bersama. Silakan diperhatikan satu-persatu burung, kemudian disesuaikan dengan berbagai kriteria penilaian seperti telah dijelaskan di atas.
SEMOGA BERMANFAAT


SUMBER : KLI

Menjaga Kebersihan Kandang Lovebird

Menjaga Kebersihan Kandang Lovebird
Dalam beternak lovebird kondisi sangkar / kandang sangat berpengaruh pada produktivitas burung kesayangan kita, tata letak juga kebersihan kandang harus sangat diperhatikan oleh sang pemilik burung. jangan sampai kita memiliki burung yang mahal tapi akhirnya burung tidak mau berproduksi karena kandang yang kotor malah akhirnya mati karena terserang penyakit karena kandang yang kotor tersebut.
Menjaga Kebersihan Kandang Lovebird
Kondisi sangkar / kandang yang tidak higienis merupakan tempat berkembangbiak bibit penyakit, mulai dari virus, bakteri, jamur, dan parasit seperti tungau dan cacing.

Begitu juga kandang yang beralas tanah atau kandang yang diletakkan di luar ruangan mudah menjadi tempat berbiak bakteri dan cacing parasit. Bibit penyakit ini bisa menjadi agen penyakit melalui kotoran dan sewaktu burung bersolek / didis, jika kandang di luar ruangan dibiarkan dalam kondisis terbuka tanpa atap pelindung.

Genangan bekas air minum yang tumpah atau wadah pakan yang kotor dengan mudah menarik jamur dan bakteri untuk berkembang biak. Begitu pun dengan kotak sarang yang kotor, yang terbuat dari kayu, dapat menarik perhatian tungau.

Tanda-tanda lovebird yang positif terkena tungau antara lain sering menggaruk serta mengalami gangguan keseimbangan, karena tungau juga mengakses bukaan (cuping) telinga.

Karena itu, menjadi kewajiban bagi setiap penangkar dan pemilik burung untuk selalu menjaga kebersihan kandang / sangkar, kotak sarang, serta wadah pakan dan air minum. Idealnya, kandang / sangkar dan semua aksesoris di dalamnya dibersihkan sehari sekali. Jika tidak sempat, bolehlah dua hari sekali.

Lebih baik lagi, setiap minggu sekali, kandang / sangkar dan aksesorisnya disucihamakan dengan disemprot menggunakan desinfektan khusus burung agar terbebas dari bakteri dan virus.

Jika ingin menjadi peternak sukses dan menghasilkan banyak burung yang berkualitas dengan harga tinggi, maka jangan menyepelekan masalah perawatan terutama kebersihan kandang. karena walaupun burung diberi pakan yang bernutrisi tinggi tapi jika kandang tempatnya beraktifitas sehari hari itu kotor justru lebih memudahkan lovebird kesayangan kita terserang penyakit.

Salam Breeding Lovebird Lover
Copyright © Lovebird Lovers Indonesia . All rights reserved. Template by CB. Theme Framework: Responsive Design