Pecinta Burung Lovebird Indonesia

Membuat Eggfood Sendiri

Membuat Eggfood Sendiri
Setiap hari Lovebird kita diberi pakan biji-bijian, dan sayur ataupun buah Cukupkah bila seperti itu saja? Jawabannya ya, sudah cukup untuk bisa bertahan hidup.
Tetapi, bolehkah apabila diberikan makanan tambahan?
Tentu sangat dianjurkan, terutama jenis makanan yang memiliki nutrisi lebih daripada makanan pokok Si Burung itu sendiri, yakni egg food

Extra Fooding (EF) adalah makanan ekstra (tambah) yang kita berikan ke burung. Manfaat Extra Fooding sangat banyak, selain menjaga asupan gizi agar tidak mudah sakit, Extra Fooding juga diperlukan untuk menjaga perfomance burung.
Pemberian Extra Fooding harus pas, tidak boleh kurang dan tidak boleh lebih karena bisa membuat burung drop atau over birahi.

Eggfood merupakan makanan tambahan untuk burung (biasanya keluarga Finch dan Parrot ukuran kecil) yang memiliki kandungan protein tinggi, karena mayoritas burung pemakan biji tidak mendapatkan asupan protein yang cukup bila hanya memakan bijian saja.
membuat eggfood sendiri
Eggfood sebenarnya sudah banyak tersedia di toko toko burung, tapi jika kita malas untuk membeli dan lebih suka ber eksperimen tidak ada salahnya untuk membuat eggfood dengan pakan racikan sendiri. adapun bahan dan cara pembuatannya adalah sebagai berikut

Bahan bahan :
  • 2 telur rebus
  • 1 buah wortel segar
  • 100 gram tepung roti
  • 100 gram bubur loloh (boleh merk apa saja)
  • 10 butir minyak ikan
  • 2 - 3 gram vitamin bubuk (boleh merk apa saja)
  • tulang sotong secukupnya
langkah pertama adalah parut atau hancurkan telur rebus dan wortel lalu campur semua bahan yang ada, eggfood pun sudah siap untuk digunakan. cangkang telur pun sebenarnya bisa digunakan untuk campuran racikan eggfood karena cangkang telur memiliki kalsium yang dibutuhkan oleh lovebird.

untuk menyimpan jangka panjang, masukan dalam wadah kedap udara dan simpan dalam lemari es.
eggfood digunakan sebagai extra fooding pengganti kangkung dan jagung

Catatan : eggfood harus dalam kondisi kering. bila masih terasa basah bisa ditambahkan bubur loloh atau tepung roti agar kering.

OPALINE PALE FALLOW GREEN ROSEICOLLIS

OPALINE PALE FALLOW GREEN ROSEICOLLIS
Permasalahan utama dalam breeding Pale Fallow adalah tingkat kehidupannya yang sangat rendah. Perlu kesabaran, keseriusan dan sedikit keberuntungan untuk berhasil. Dalam kesempatan ini kita ingin membahas bagaimana cara mendapatkan opaline pale fallow green.
OPALINE PALE FALLOW GREEN ROSEICOLLIS

Sebelum memulai beternak, pengetahuan mengenai jenis mutasi burung yang akan kita ternak sangat diperlukan. Tanpa pengetahuan ini maka breeding yang kita lakukan hanya sebatas breeding tanpa arah dan tujuan yang jelas.
Opaline adalah mutasi SL recessive, yang artinya hanya jantan yang split opaline (betina tidak).

Pale fallow adalah autosomal recessive, yang artinya jantan dan betina bisa split pale fallow.

Dari kenyataan diatas, sangat disarankan agar memilih opaline sebagai pejantannya dan betinanya pale fallow. Berikut adalah langkah untuk mendapatkan opaline pale fallow green (yang disebut duluan adalah jantan).

Catatan : Sangat disarankan untuk melakukan breeding minimal dengan dua pasangan.

Materi alternatif 1
Opaline green X pale fallow green
50% green/opaline/pale fallow (jantan)
50% opaline green/pale fallow (betina)

Cara membaca hasil diatas adalah sebagai berikut:
Semua anakan jantan split pale fallow dan split opaline sementara semua anakan betina split pale fallow dengan probablitias 50 – 50. Point yang perlu diperhatikan disini adalah bahwa semua anakannya split pale fallow.

Langkah berikutnya adalah menyilangkan pasangan dibawah ini (sesuai saran diatas, usahakan jantan dan betina bukan pasangan yang sedarah) :
green/opaline/pale fallow X opaline green/pale fallow
Jantan :
Betina :
6,25% opaline green
6,25% green
12,5% opaline green/pale fallow
12,5% green/pale fallow
6,25% opaline pale fallow green
6,25% pale fallow green
6,25% green/opaline
6,25% opaline green
12,5% green/opaline/pale fallow
12,5% opaline green/pale fallow
6,25% pale fallow green/opaline
6,25% opaline pale fallow green
Dari experimen diatas, terlihat jelas kita sudah mendapatkan opaline pale fallow green baik jantan maupun betina.

Materi alternatif 2
Jika jantan opaline green tidak ada, maka pasangan jantan dan betina bisa dibalik dimana jantan adalah pale fallow green sementara betina adalah opaline green.

pale fallow green X opaline green
50% green/opaline/pale fallow (jantan)
50% green/pale fallow (betina)

Cara membaca hasil diatas adalah sebagai berikut :
Semua anakan jantan split pale fallow dan split opaline sementara semua anakan betina split pale fallow. Point yang perlu diperhatikan disini adalah bahwa semua anakannya split pale fallow namun tidak menghasilkan opaline betina.

Langkah berikutnya adalah menyilangkan pasangan dibawah ini (sesuai saran diatas, usahakan jantan dan betina bukan pasangan yang sedarah):
green/opaline/pale fallow X green/pale fallow
Jantan :
Betina :
6,25% green
6,25% green
12,5% green/pale fallow
12,5% green/pale fallow
6,25% green opaline
6,25% pale fallow green
12,5% green/opaline/pale fallow
6,25% opaline green
6,25% pale fallow/green
6,25% opaline pale fallow green
6,25% pale fallow green/opaline
12,5% opaline green/ pale fallow
Dari hasil diatas, terlihat jelas kita hanya mendapatkan opaline pale fallow green betina.

Pilihan pasangan lain dari Materi alternatif 2 adalah :
green/opaline/pale fallow X pale fallow green
Jantan :
Betina :
12,5% green/pale fallow
12,5% green/pale fallow
12,5% green/opaline/pale fallow
12,5% opaline green/pale fallow
12,5% pale fallow green
12,5% pale fallow green
12,5% pale fallow green/opaline
12,5% opaline pale fallow green
Untuk probabilitas yang lebih besar dalam mendapatkan opaline pale fallow green, kita bisa menyilangkan pasangan dibawah ini:
green/opaline/pale fallow X opaline pale fallow green
Jantan :
Betina :
12,5% green/opaline/pale fallow
12,5% green/pale fallow
12,5% pale fallow green/opaline
12,5% pale fallow green
12,5% opaline green/pale fallow
12,5% opaline green/pale fallow
12,5% opaline pale fallow green
12,5% opaline pale fallow green
Dalam waktu yang sangat singkat kita sudah mendapatkan opaline pale falolow green sesuai dengan arah dan tujuan kita beternak.

Salah satu alasan mengapa disarankan agar tidak menyilangkan burung yang sedarah adalah karena rendahnya tingkat hidup pale fallow. Diyakini bahwa perkawinan sedarah bisa semakin memperlemah tingkat kehidupan pale fallow terlepas dari masih banyak yang suka berdebat tentang hal ini. Bagaimana? Mudah bukan? Ya, sangat mudah jika pengetahuan dasar tentang mutasi sudah kita pahami.

Tulisan ini disadur dari majalah BVA dengan harapan agar hasil breeding para peternak di tanah air memiliki kualitas yang lebih bagus dan memiliki daya saing sehingga
ketergantungan pada import bisa berkurang. Semoga.


sumber : majalah BVA

Burung split pada Fischeri Opaline (Biola)

Burung split pada Fischeri Opaline (Biola)
Dengan ramainya penggemar Fischeri Opaline (Biola) maka semakin ramai topik “Burung split” menjadi topic pembicaraan akhir akhir ini. Tetapi rupanya banyak juga rekan rekan senior yang belum paham benar soal burung split, meskipun penggunaan burung split itu merupakan ilmu dasar dari beternak Lovebird
split biola
Split di-symbolkan dengan tanda “/”
Contoh: Hijau split Biru bisa dituliskan Hijau/Biru.
Burung split tidak bisa dibedakan dengan burung normal, secara visual bentuk fisik, warna & kondisi nya sama dengan burung2 normal. Hanya secara genetik, burung split membawa genetik mutasi lainnya.

Untuk pemanasan saya akan coba memberikan contoh dari mutasi lovebird yang sudah umum, yaitu Dominant Pied (Blorok). Dengan berawal dari Green Dominant Pied  kita ingin mencetak Blue Dominant Pied. Maka kita memerlukan burung Blue sebagai bahan untuk dicampurkan dengan Green Dominant Pied.

Level 1: Green Dominant Pied (SF) dikawinkan dengan Blue, menghasilkan anakan yang berwarna Green split Blue dan juga Green Dominant Pied split Blue (Level 2). Setelah anakannya menjadi dewasa (usia 1 tahun) siap dikawinkan, maka Green Dominant Pied split Blue dikawinkan dengan Blue akan menghasilkan anakan Blue Dominant Pied (Level 3). Berarti secara total kita membutuhkan waktu 2 generasi (A+B) untuk menciptakan Blue Dominant Pied.
Burung split pada Fischeri Opaline (Biola)

Bagaimana dengan Fischeri Opaline (Biola)?

Karena Fischeri Opaline adalah SexLinked maka lebih rumit proses ternaknya dibandingkan dengan Lovebird kaca mata pada umumnya. Prinsipnya pembentukan burung split pada Fischeri Opaline sama saja dengan Fischeri Dominant Pied seperti yang sudah saya jelaskan sebelumnya.

Saya coba jelaskan satu per satu, semoga dapat dipahami:
1.0  berarti Jantan. Posisi burung Jantan selalu dituliskan di awal sebuah rumus perkawinan
0.1  berarti Betina. Posisi burung Betina selalu dituliskan setelah posisi Jantan
Burung split pada Fischeri Opaline (Biola)

Level 1: 1.0 Fischeri Opaline Green x 0.1 Fischeri Blue (rumus ini mempunyai arti Jantan Fischeri Opaline Green dikawinkan dengan Betina Fischeri Biru)
Karena Fischeri Opaline adalah SexLink (SL) maka proses A akan menghasilkan burung di Level 2, yaitu: 50% 1.0 Fischeri Green split Opaline Blue & 50% 0.1 Fischeri Opaline Green split Blue.

Bagaimana penulisan yang benar, apakah 1.0 Fischeri Green split Opaline Blue ATAU 1.0 Fischeri Green split Opaline split Blue?
Penulisan KEDUA nya benar, karena split lebih dari pada satu (double split, triple split dll) bisa disingkat dituliskan cukup satu kali saja. Penamaan keduanya itu adalah membicarakan burung yang sama!

Saya sudah konfirmasikan dengan teman saya di Belgia, ahli genetic Dirk Van den Abeele dan beliau menjawab dengan mantap “YES” 

TERJEMAHAN secara ringkas:
Saya mengirimkan email dengan sebuah kasus, apabila saya mengawinkan Fischeri Opaline Hijau Jantan dengan Fischeri Biru Betina akan menghasilkan: anakan jantan Fischeri Hijau split Opaline Biru dan anakan betina Fischeri Opaline Hijau split Biru.

Pertanyaannya: Apakah Fischeri Hijau split Opaline Biru itu mempunyai arti yang sama dengan Fischeri Hijau split Opaline split biru?
Jawabannya: YES
Jadi gak perlu didiskusikan lagi soal penulisan ini. Silakan disanggah kalau Anda merasa lebih pintar dari Dirk Van den Abeele :D

Beberapa orang yang tidak paham akan penulisan yang benar dan berusaha mengartikan sendiri akan tulisan tersebut dan membuat suasana semakin gaduh. Mereka mengartikan 1.0 Fischeri Green split Opaline Blue itu adalah split dari Opaline Blue.

Halooo….. bangun-bangun! Jangan mimpi di siang hari, Kalau seseorang sudah punya Opaline Blue, ngapain seseorang tersebut mengawinkan Opaline Blue nya dengan Hijau standart (Proses C) agar menghasilkan Hijau split Opaline Blue yang harganya lebih murah???
Ilustrasinya begini:
Burung split pada Fischeri Opaline (Biola)

Proses yang wajar adalah dimulai dari Level 1 selama proses A kemudian menjadi Level 2 selama proses B menjadi Level 3. Karena SEMUA mutasi Lovebird diawali dengan warna HIJAU, kemudian dikembangkan ke warna2 yang lainnya, bukan kebalikannya (C+D)!!!

Kalau Anda melihat ilustrasi yang saya buat di atas, maka proses A menghasilkan burung split dan proses C menghasilkan juga burung split.

Proses A: 1.0 Fischeri Opaline Green x 0.1 Fischeri Blue
Anakan Proses A: 50% 1.0 Fischeri Green split Opaline Blue & 50% 0.1 Fischeri Opaline Green split Blue
Proses C: 1.0 Fischeri Opaline Blue x 0.1 Fischeri Green
Anakan Proses C: 50% 1.0 Fischeri Green split Opaline Blue & 50% 0.1 Fischeri Opaline Green split Blue

Apakah anakan dari Proses A dan Proses C adalah burung split tersebut sama???
Maka jawabannya adalah: BENAR2 SAMA, baik anakan Jantan maupun Betina dari proses A maupun proses C mereka semua memiliki sifat genetic mutasi yang sama.

Meskipun Beliau dalam masa liburan masih menyempatkan diri membalas email saya. Itu jawaban Dirk, YES. Singkat, Padat, Jelas. Silakan disanggah kalau Anda merasa lebih pintar dari Dirk Van den Abeele :D

Bagaimana harga seekor Burung split?
Ada aturan tidak tertulis di pasar Lovebird Eropa:

  • Burung Level 1 adalah burung paling murah dikarenakan membutuhkan 2 generasi (A+B) untuk menjadi Burung Level 3
  • Burung Level 2 harganya lebih mahal daripada Burung Level 1, karena Burung Level 2 hanya membutuhkan 1 generasi lagi untuk menjadi Burung Level 3
  • Tetapi Burung Level 2 tetap lebih murah daripada Burung Level 3. Biasanya Burung Level 2 seharga 50% dari harga burung di Level 3 pada mutasi2 terbaru
  • Jadi kalau Level 3 seharga 20 juta maka biasanya Burung Level 2 akan berharga 10 juta dan Burung Level 1 di bawah 10 juta
Sedangkan di Indonesia burung split mulai banyak dicari terutama pada mutasi mutasi yang masih jarang, seperti: Fischeri Opaline Blue, Fischeri Opaline Lutino, Fischeri Pale Fallow

Keuntungan Burung split?

  • Dapat mempersingkat proses di dalam mencetak Burung Level 3 karena hanya membutuhkan 1 generasi saja
  • Harga lebih murah dibandingkan Burung Level 3
Kerugiannya Burung split?

  • Harganya tinggi tetapi bentuk fisiknya tidak sesuai dengan harga yang dibayarkan. Contoh: Hijau split Opaline Blue (bentuk fisik seperti Hijau Standart) harga 10 juta, apakah anda berani membayar 10 juta hanya untuk mendapatkan seekor Hijau standart? :D  
  • Banyak disalahgunakan oleh para pihak yang tidak bertanggung jawab hanya sekedar mengeruk keuntungan. Ngakunya split padahal tidak split
Seperti yang sudah saya pelajari dari peternak peternak Eropa, bahwa transaksi Burung split itu adalah transaksi kepercayaan! Artinya: kalau Anda percaya dengan penjual/peternak tersebut maka silakan dibeli burung split nya, kalau Anda ada sedikit keraguan maka segera lupakan transaksi tersebut.

Penjelasan tulisan ini sudah saya sederhanakan. Proses pembentukan mutasi mutasi Fischeri Opaline sebenarnya lebih rumit & sulit untuk dijelaskan melalui tulisan. Silakan terus dicoba…. Good Luck!
Thanks, semoga bermanfaat
KimmiG House
Maret 2016


sumber : KLI

STANDAR PENILAIAN BEAUTY CONTEST LOVEBIRD

STANDAR PENILAIAN BEAUTY CONTEST LOVEBIRD
(SUMBER TULISAN DAN GAMBAR ADALAH DOKUMEN GRUP KLI)

DASAR PENILAIAN
Penilaian kecantikan seekor burung lovebird bukan hanya difokuskan pada keindahan warna bulunya saja, melainkan juga terletak pada keharmonisan katrakteristiknya, antara lain: bentuk, warna, ukuran, kondisi, dan tingkah laku sepanjang periode penilaian.

Setiap orang (juri) memiliki selera yang berbeda-beda dan ini harus dihormati. Namun semua juri tetap harus mengikuti aturan main yang telah ditetapkan. Dengan demikian, meski berbeda selera, pakem yang digunakan tetap sama.

BAGIAN LOVEBIRD YANG DINILAI
Bagian-bagian dari lovebird yang harus diperhatikan dan menjadi titik penilaian juri adalah sebagai berikut:

1. Bagian kepala
Bagian kepala harus berbentuk bulat seperti koin, dengan bagian jidat / kening agak menonjol. Selain itu, kedua mata burung juga terlihat bersih. Paruh tidak cacat atau tanpa baret (goresan).
Pada gambar di atas, silakan perhatikan burung di sebelah kanan. Kepalanya terlihat bulat. Adapun burung di sebelah kiri memiliki kepala yang agak gepeng, sehingga mengurangi penilaian.
Pada gambar di atas, sebelah kiri, mata burung terlihat bersih. Pada gambar di sebelah kanan, paruh burung terlihat nyaris sempurna, tanpa cacat maupun baret.

2. Bagian dada
Dada harus bidang. Jika dilihat dari samping terlihat meruncing hingga ke bagian ekornya.

Bagian dada harus mencerminkan species lovebird yang bersangkutan. Misalnya, pada jenis fischeri, warna merah pada bagian dada harus merata hingga bagian perut. Lihat gambar di bawah ini :
Pada gambar di atas, burung di sebelah kiri dan kanan sama‐sama jenis fischeri pastel green. Tetapi dari sisi warna, terlihat sangat jelas perbedaan keduanya. Burung di sebelah kiri memiliki bagian dada berwarna merah, tetapi merahnya tidak mencerminkan seekor fischeri. Sedangkan bagian hijau pada sisi perut penuh dengan bercak‐bercak kuning.

Bandingkan dengan burung di sebelah kanan. Dada bidang, meruncing hingga ekor, merahnya tegas hingga ke bagian perut, dan warna hijau di bagian perut pun tidak terkontaminasi oleh warna lain.

Adapun untuk jenis personata, warna pada bagian dada harus senada dengan bagian leher, sehingga seolah‐olah membentuk kalung yang melingkar. Silakan lihat gambar di bawah ini :
3. Warna
Warna harus tegas pada setiap bagiannya, sehingga seperti menbentuk blok atau klaster tersendiri. Lihat ilustrasinya pada gambar di bawah ini:
4. Bagian punggung bawah
Jika dilihat dari depan atau belakang, bagian punggung hingga ekor membentuk garis lurus. Sedangkan bagian ekor membentuk huruf V. Hal lain yang dinilai adalah bagian kloaka yang harus bersih.
5. Bagian sayap
Sayap burung harus rapat ke badan dan tidak turun. Bulu-bulu harus dalam keadaan lengkap.
6. Bentuk keseluruhan (harmonisasi)
Penilaian ini lebih ditekankan pada keharmonisan bentuk badan lovebird secara keseluruhan. Juri juga akan memeriksa apakah ada kecacatan pada tubuh burung, misalnya kuku hilang, paruh rompal / gompal / retak, bulu-bulu kurang lengkap, dan sebagainya.

7. Kondisi
Yang dimaksud kondisi di sini adalah tingkat kesehatan burung. Apakah burung terlihat lesu, kurus, kotor, dan sebagainya.

8. Ukuran
Ukuran yang baik adalah besar. Jika kita menbandingkan dua species lovebird yang sama dengan ukuran tubuh yang berbeda, maka yang bertubuh lebih besar akan memperoleh nilai plus.

9. Tingkah laku
Burung harus terlihat tenang dan tidak takut dengan juri. Jika burung memiliki “kelebihan” tersendiri, misalnya kecerdasan dalam berinteraksi, maka ini bisa menjadi nilai tambah tersendiri.

Semua penilaian akan dimasukkan dalam Tabel Skala Penilaian seperti berikut ini:
Jika nilai yang dikumpulkan tidak mencapai batas minimum, maka burung dianggap masuk kategori kelas yang bawah.

Contoh, jika seeekor burung nilainya mencapai 72, maka dia tetap dianggap masuk ke dalam kategori SEDANG, dan tidak bisa dikatrol ke kategori BAIK

Demikian standar penilaian lomba / kontes kecantikan lovebird. Semoga bisa menjadi pemahaman para lovebird lovers di seluruh Indonesia.

------------------ x X x ------------------

Sebagai penutup, berikut ini gambar para juara dan nominasi lovebird dalam BVA 2012, yang bisa menjadi bahan referensi kita bersama. Silakan diperhatikan satu-persatu burung, kemudian disesuaikan dengan berbagai kriteria penilaian seperti telah dijelaskan di atas.
SEMOGA BERMANFAAT


SUMBER : KLI

Menjaga Kebersihan Kandang Lovebird

Menjaga Kebersihan Kandang Lovebird
Dalam beternak lovebird kondisi sangkar / kandang sangat berpengaruh pada produktivitas burung kesayangan kita, tata letak juga kebersihan kandang harus sangat diperhatikan oleh sang pemilik burung. jangan sampai kita memiliki burung yang mahal tapi akhirnya burung tidak mau berproduksi karena kandang yang kotor malah akhirnya mati karena terserang penyakit karena kandang yang kotor tersebut.
Menjaga Kebersihan Kandang Lovebird
Kondisi sangkar / kandang yang tidak higienis merupakan tempat berkembangbiak bibit penyakit, mulai dari virus, bakteri, jamur, dan parasit seperti tungau dan cacing.

Begitu juga kandang yang beralas tanah atau kandang yang diletakkan di luar ruangan mudah menjadi tempat berbiak bakteri dan cacing parasit. Bibit penyakit ini bisa menjadi agen penyakit melalui kotoran dan sewaktu burung bersolek / didis, jika kandang di luar ruangan dibiarkan dalam kondisis terbuka tanpa atap pelindung.

Genangan bekas air minum yang tumpah atau wadah pakan yang kotor dengan mudah menarik jamur dan bakteri untuk berkembang biak. Begitu pun dengan kotak sarang yang kotor, yang terbuat dari kayu, dapat menarik perhatian tungau.

Tanda-tanda lovebird yang positif terkena tungau antara lain sering menggaruk serta mengalami gangguan keseimbangan, karena tungau juga mengakses bukaan (cuping) telinga.

Karena itu, menjadi kewajiban bagi setiap penangkar dan pemilik burung untuk selalu menjaga kebersihan kandang / sangkar, kotak sarang, serta wadah pakan dan air minum. Idealnya, kandang / sangkar dan semua aksesoris di dalamnya dibersihkan sehari sekali. Jika tidak sempat, bolehlah dua hari sekali.

Lebih baik lagi, setiap minggu sekali, kandang / sangkar dan aksesorisnya disucihamakan dengan disemprot menggunakan desinfektan khusus burung agar terbebas dari bakteri dan virus.

Jika ingin menjadi peternak sukses dan menghasilkan banyak burung yang berkualitas dengan harga tinggi, maka jangan menyepelekan masalah perawatan terutama kebersihan kandang. karena walaupun burung diberi pakan yang bernutrisi tinggi tapi jika kandang tempatnya beraktifitas sehari hari itu kotor justru lebih memudahkan lovebird kesayangan kita terserang penyakit.

Salam Breeding Lovebird Lover

Masa Istirahat untuk Lovebird

Masa Istirahat untuk Lovebird
Lovebird sang Burung Cinta saat ini menjadi salah satu jenis burung yang banyak dicari. baik itu untuk kecantikan warnanya ataupun untuk dilombakan suaranya bahkan banyak juga yang berupaya menjinakan untuk dilatih banyak trik kepada burung paruh bengkok ini. kondisi seperti ini banyak dimanfaatkan oleh para Lovebird Lover sebagai peluang usaha baru.

Lovebird yang sering ditangkarkan segaris atau sejalur (inbreeding) selama beberapa generasi akan selalu mengalami kondisi kesehatan yang buruk, karena gen mereka menjadi tidak beragam. Jika inbreeding tersebut dilanjutkan, dan burung sedang mengalami gangguan pada hati, maka generasi ketiga akan memiliki masalah hati yang jauh lebih parah. Tidak jarang keturunannya mengalami kelumpuhan, cacat, hingga kematian.

Demikian pula dengan burung betina yang terus-menerus dituntut untuk berproduksi, pasti akan menderita karena sumber daya dalam tubuhnya sangat terkuras. Jika tidak diberi kesempatan untuk beristirahat untuk memulihkan staminanya, maka burung malah akan kehilangan kesuburan (fertility) dan mudah sakit.
Masa Istirahat untuk Lovebird
Karena itu, meski permintaan pasar sedang meningkat, sebaiknya burung betina yang sudah berproduksi 4 periode berturut-turut perlu diistirahatkan sejenak, sekitar 1 bulan, agar staminanya bisa pulih. jangan terlalu memaksakan burung terus bereproduksi hanya demi meraup keuntungan semata tanpa memperhatikan kesehatan burung.

Didalam masa istirahat tersebut berilah asupan nutrisi yang baik untuk burung kita, pemberian multivitamin pun jangan sampai terlewat, extrafooding dan sayuran harus diberikan secukupnya agar stamina burung yang terkuras selama masa produksi bisa kembali.

Burung yang sedang dalam masa istirahat sebaiknya disimpan dalam kandang harian tanpa ada glodok. Mandi dan jemur pun kembali dilakukan secara rutin agar vitalitas burung tetap terjaga.

Setelah masa istirahat terasa cukup maka burung pun sudah siap kembali untuk berproduksi dan siap untuk mencetak anakan yang berkualitas.

Jika ingin menghasilkan Lovebird yang berkualitas dan memiliki harga tinggi di pasaran maka perawatannya pun harus dilakukan sebaik mungkin, jangan hanya memikirkan keuntungan semata tanpa memikirkan kondisi burung itu sendiri. cobalah sedikit ber pri keburungan,, hehehe

Salam Breeding Lovebird Lover

Kalsium untuk Lovebird

Kalsium untuk Lovebird
Sebagian besar burung peliharaan juga kekurangan mineral kalsium (Ca). Persentasenya cukup mencemaskan, karena hasil penelitian menunjukkan 98% burung peliharaan, baik burung lomba, burung rumahan, maupun burung dalam penangkaran, mengalami kekurangan mineral yang sangat penting ini. Artinya, dari 100 ekor burung yang kita pelihara, hanya dua ekor yang tidak mengalami defisiensi kalsium.
Kalsium untuk lovebird
Kalsium memiliki keterkaitan erat dengan vitamin D ( kalsiferol). Sumber vitamin D dari bahan pangan antara lain telur, kedelai, dan beberapa jenis ikan seperti salmon dan tuna. Selain itu, vitamin D juga dapat diproduksi secara alami oleh tubuh makhluk hidup ketika terkena sinar matahari, khususnya pada pagi hari.

Jika lovebird kekurangan vitamin D, maka tubuhnya tidak dapat menyerap kalsium secara sempurna, meski pakan yang dikonsumsinya sudah mengandung cukup kalsium. Akibatnya, dalam jangka panjang, burung bisa mengalami gangguan pada tulang dan otot, serta memicu terjadinya egg binding induk betina.

Pada lovebird, kasus defisiensi kalsium sering terjadi pada induk betina yang over-produksi, dan kandangnya tidak pernah mendapatkan kecukupan sinar matahari. Karena itu, bagi para penangkar, sebaiknya kandang diatur posisinya sedemikian rupa sehingga setiap pagi bisa terkena sinar matahari.

Demikian pula bagi lovebird yang sering dilombakan maupun sekadar penghibur di rumah, seyogianya dijemur  setiap pagi. Banyak sekali manfaat penjemuran burung di pagi hari.

Pemberian suplemen yang mengandung kalsium bisa mengatasi berbagai gangguan kesehatan tersebut. Akan lebih baik lagi jika kalsium disajikan dengan kombinasi vitamin D. Sebab, percuma memberikan kalsium kalau burung kekurangan vitamin D, karena tubuh tak bisa menyerap kalsium secara sempurna.

Untuk memenuhi kebutuhan Kalsium pada lovebird bisa didapat dengan pemberian Grit, tulang sotong bahkan cangkang telur, kita bisa mencoba dari beberapa opsi tadi disamping pemberian multivitamin yang sudah tersedia dalam kemasan yang banyak di jual di toko burung terdekat di kota anda.

Vitamin A untuk Lovebird

Vitamin A untuk Lovebird
Semua nutrisi atau zat gizi dalam pakan sangat penting bagi burung, apapun jenis burungnya. Bahkan lemak, yang kerap dihindari karena bisa berakibat kegemukan, juga tetap penting. Tanpa lemak, burung pasti akan kurus. Lemak akan disimpan di bawah kulit, sebagai cadangan energi jika burung sewaktu-waktu kekurangan karbohidrat. Yang menjadi persoalan, bagaimana mengatur pakan agar kandungan lemaknya tidak berlebihan.
Secara umum, nutrisi terdiri atas energi metabolisme (kalori), karbohidrat, lemak dan asam lemak, protein dan asam amino, serat kasar, berbagai jenis vitamin, dan aneka mineral. Hampir semua nutrisi biasanya sudah terkandung dalam pakan bijian yang biasa dikonsumsi lovebird, meski vitamin dan mineral belum tentu cukup karena ragamnya sangat banyak.

Vitamin dan mineral banyak terdapat dalam sayuran dan buah-buahan yang menjadi extra fooding (EF) bagi lovebird, sekaligus untuk menutup lubang-lubang kekurangan jenis vitamin dan jenis mineral tertentu. Tapi, seperti ditulis dalam beberapa artikel terdahulu, ada dua jenis vitamin yang perlu diwaspadai kecukupannya, yaitu vitamin A dan vitamin D. Sedangkan mineral yang perlu diwaspadai adalah kalsium (Ca).

Berdasarkan berbagai hasil penelitian, sebagian besar burung peliharaan selalu kekurangan vitamin A dan D, serta mineral kalsium (silakan cek artikelnya di sini). Padahal, burung sudah mendapat pakan utama maupun pakan tambahan yang pasti juga mengandung vitamin dan mineral, meski kecukupannya belum terjamin.

Nah, kasus defisiensi yang paling sering terjadi pada lovebird adalah kekurangan vitamin A. Dampaknya, kulit burung menjadi kering, bersisik, dan mudah mengalami iritasi. Bahkan, jika defisiensi vitamin A terlalu parah, iritasi bisa terjadi terus-menerus akibat kulit terasa gatal atau kering sehingga burung mengatasinya dengan mencabuti bulu-bulu di lokasi kulit yang mengalami iritasi tersebut.

Jika dibiarkan tanpa tindakan, maka kondisi ini bisa membuat lovebird memiliki kebiasaan buruk, yaitu terus mencabuti bulunya karena merasa “nyaman” dengan kondisi ini. Akibatnya bisa ditebak, bulu-bulu akan sulit tumbuh kembali, bahkan untuk waktu yang sangat lama.

Dampak ikutan lainnya adalah melemahnya sistem kekebalan tubuh burung, karena lapisan pelindung bulu-bulu halus dan lendir mudah masuk ke saluran pernafasan. Burung pun menjadi lebih rentan tertular infeksi virus dan bakteri, dan bisa berujung pada pneumonia.

Pada kasus yang parah, burung mengalami disfungsi hati yang ditandai dengan melunaknya komposisi keratin pada paruh, kuku, serta permukaan paruh atau kuku. Akibatnya, paruh dan kuku menjadi bersisik, kasar, dan retak-retak. Terkadang paruh akan tumbuh terus hingga menumpuk, sehingga diperlukan pemotongan secara terus-menerus.

Akibat defisiensi vitamin A, bulu-bulu lovebird menjadi botak karena sering dicabuti.
Karena itu, pemberian pakan dengan nutrisi cukup dan seimbang menjadi salah satu unsur penting dalam perawatan burung paruh bengkok, khususnya lovebird. Tanpa mengesampingkan vitamin lain, nampaknya pemberian pakan yang kaya vitamin A harus selalu diperhatikan.

Kebutuhan vitamin A bisa didapatkan melalui pemberian buah-buahan berwarna merah, oranye, dan kuning. Bisa juga dengan memberikan sayuran yang memiliki warna hijau gelap, serta minyak ikan.
Untuk mengatasi burung yang kekurangan vitamin A, misalnya dengan gejala klinis sering mencabuti bulunya, maka bisa dilakukan penyuntikan vitamin A secara langsung melalui kulitnya. Namun, jujur saja, metode yang biasa dilakukan di negara Barat ini mungkin dianggap belum lazim di Indonesia. Hal ini seperti vaksinasi pada burung yang masih dianggap “aneh” di negeri ini.

Solusi lain adalah rutin memberikan asupan vitamin dari luar (maksudnya selain dari pakan utama dan pakan tambahan), yang bisa diberikan 3 – 5 kali seminggu. Ada produk multivitamin yang berbentuk cair, serta ada pula yang berbentuk tepung.

Copyright © Lovebird Lovers Indonesia . All rights reserved. Template by CB. Theme Framework: Responsive Design