Pecinta Burung Lovebird Indonesia

Apakah Lactobacillus penting untuk burung ?

Apakah Lactobacillus penting untuk burung ?
Lactobacillus Acidophilus adalah sumber dari hidup yang layak, alami organisme mikro, yang ditemukan dominan dalam sistem pencernaan manusia dan semua hewan berdarah panas. Kondisi stres seperti pendatang baru, molting, peternakan, memberi makan muda, pertumbuhan, persiapan untuk penerbangan, penyakit dan cedera, bersama dengan pakan yang terkontaminasi dan air, makanan memburuk di tanaman, air yang mengandung klor, antijamur dan terapi antibiotik, semua dapat menyebabkan besar ketidakseimbangan berbagai jenis mikro-organisme dalam tanaman dan saluran usus, sehingga burung rentan terhadap masalah pencernaan.
Apakah Lactobacillus penting untuk burung?
Kematian A burung bisa terjadi akibat kegagalan organ, tidak disebabkan oleh ketidakseimbangan mikroba awal, tapi dari invasi sekunder penyakit yang menyebabkan mikro-organisme melalui penghalang usus. Setelah organisme patogen menembus penghalang usus, antijamur atau antibiotik kemungkinan besar kebutuhan untuk memperbaiki kondisi hewan.

Banyak faktor yang mempengaruhi interaksi antara mikro-organisme usus dan tuan rumah mereka. Efek kumulatif dari interaksi ini mengontrol komposisi dan aktivitas metabolik dari usus mikroflora ini. Optimal "keseimbangan" dalam populasi mikroba telah dikaitkan dengan kesehatan yang baik. Ada bukti yang menunjukkan bahwa mikro-organisme tertentu, terutama lactobacilli, bisa membantu menjaga profil mikroba seperti menguntungkan dalam usus baik melalui menjadi bagian dari mikroflora alami atau sebagai suplemen makanan. Sebagai bagian dari flora alami, mereka dapat memberi efek menyehatkan melalui produksi asam antibiotik dan organik, penurunan pH dan oksidasi potensial, antagonisme kompetitif, dan empedu deconjugation. Sebagai suplemen makanan, mereka memiliki dampak positif pada pertumbuhan, fungsional dalam perawatan preventif dan kuratif serta menjadi sumber enzim tertentu yang penting untuk metabolisme beberapa nutrisi.

Ada umumnya ada dua jenis flora mikroba dalam saluran pencernaan. Yang pertama terdiri dari adat menguntungkan mikro-organisme yang telah mencapai hubungan dekat dengan tubuh  melalui periode panjang evolusi. Yang lain terdiri dari mikro-organisme berpotensi patogen.
Peran utama dari mikroflora ini adalah untuk membantu pencernaan makanan. Untuk pencernaan yang efisien dan penyerapan maksimum nutrisi adalah penting bahwa keseimbangan mikro-organisme dipertahankan. Namun, di hari ini dan usia, menjaga saluran usus yang normal sehat sulit. Hewan sering mengalami stres kondisi. Dalam keadaan ini bakteri patogen dapat mendominasi pertumbuhan bakteri yang berlebihan, dan menciptakan "ketidakseimbangan" yang pada gilirannya dapat mengganggu fungsi usus normal dan menyebabkan berbagai masalah mulai dari pencernaan tidak efisien dan pemanfaatan pakan enteritis. Studi menunjukkan bahwa laktobasilus adalah bakteri yang paling terpengaruh oleh stres. Hal ini menyebabkan pengurangan saluran tersebut. Ketika ini terjadi, efek menguntungkan dari lactobacilli dalam mempertahankan pH yang tepat dan mikroflora hilang. Perubahan dalam flora mikro oleh ketidakseimbangan tersebut bertepatan dengan timbulnya muntah, diare, atau infeksi gastroenteritis lainnya.

Lebih khusus, pentingnya lactobacilli dipilih untuk usus kesejahteraan, pertahanan , dan di interupsi penyakit tertentu sekarang didokumentasikan dengan baik. Lactobacilli telah digunakan dalam mencegah pertumbuhan berlebih dengan antibiotik spesies tahan Candida, Pseudomonas, Staphylococcus, dan E coli selama terapi antibiotik, ketika flora mikro normal ditekan karena fungsi stres atau dengan antibiotik. Konsekuensi lain dari pertumbuhan bakteri yang berlebihan dari usus kecil adalah perumusan berbagai protein end-produk yang tidak lagi menggunakan oleh tubuh . Artinya, protein biasanya tersedia untuk tuan rumah begitu diubah oleh flora usus yang mereka tidak bisa lagi dimanfaatkan.
                                                                                                
sumber : avian web

Contoh Ukuran dan Jumlah LoveBird pada Kandang Koloni

Contoh Ukuran dan Jumlah LoveBird pada Kandang Koloni
Di bawah ini akan diuraikan beberapa tips dan pengalam dari seorang pemiliki love bird farm, semoga bermanfaat bagi anda yang hobi dan memiliki niat untuk memulai breeding.
Contoh Ukuran dan Jumlah LoveBird pada Kandang Koloni

Mungkin Foto saya ini dapat memotivasi dan menginspirasi Rekan rekan yang berencana untuk breeding lovebird.

Sejak Februari 2010 s/d Mei 2011 saya breeding LoveBird menggunakan kandang baterei / soliter (1 pasang, 1 kandang) dengan berjalannya waktu indukan yang saya punya semakin banyak sekarang lebih 70 pasang. Cukup merepotkan dan indukan tidak terkontrol dengan memakai 1 tenaga kerja saja. (Saya pikir Menambah tenaga kerja akan menambah masalah).

Akhirnya pada bulan Juni 2011 saya putuskan memperluas ruang breeding dan membangun kandang koloni dengan ukuran P 2,5 x L 1,5 x T 3 Meter sebanyak 5 kandang terbuat dari bahan rangka alumunium dengan kawat stenleis, tangkringan dari bahan kayu bengkirai yang cukup keras dan kotak / glodok terbuat dari bahan kayu jati.

Dari awal pengaturan sirkulasi udara dan pencahayaan sudah diatur sedemikian baik agar Lovebird tetap nyaman.

Setiap kandang koloni rencananya akan diisi 20 pasang dari 25 kotak yang tersedia didalam kandang koloni.
  • Kandang koloni A : khusus indukan Mix Color yang dari awal sudah berpasangan.(Lokal x Import)
  • Kandang koloni B : khusus utk Fischery Hijau Standard Import Holland/Belgi
  • Kandang koloni C : khusus utk Pied/Blorok dan Blackmask Violet Import Holland/Belgi
  • Kandang koloni D : khusus utk Pastel Kuning dan Pastel Hijau.(Lokal x Import)
  • Kandang koloni E : khusus utk Lutino dan Lutinem.(Lokal x Import).
Dan tidak lupa saya tetap menyediakan kandang baterei khusus untuk indukan ex Juara dan warna Olive sebanyak 14 kandang.

Indukan / pasangan mulai dimasukkan ke dalam kandang koloni tanggal 22 Juli 2011 dan sampai saat ini secara keseluruhan sdh 26 kotak / glodok ada telurnya dan dierami oleh masing - masing LoveBird di setiap kandang koloni dan baterei.



Sumber :
http://worth-roads.blogspot.com/2011/12/farm-lovebird-kandang-koloni-juli-2011.html

Beberapa penyebab utama kematian embrio

Beberapa penyebab utama kematian embrio
1. Embrio kekurangan nutrisi
Induk burung, terutama burung betina, bisa saja mengalami kekurangan nutrisi pada salah satu atau beberapa jenis nutrisi seperti protein, karbohidrat, lemak, serat kasar, vitamin, dan mineral. Tetapi malnutrisi yang paling berpengaruh terhadap penetasan telur justru vitamin dan mineral.

Hampir semua defisiensi vitamin berpotensi menyebabkan kegagalan penetasan. Sedangkan jenis mineral yang cukup berpengaruh terhadap penetasan telur adalah mangaan (Mn), seng (Zn), yodium (I), dan zat besi (Fe).
Untuk mengetahui detail dampak kekurangan vitamin terhadap perkembangan embrio dalam telur, silakan klik di sini.
Beberapa penyebab utama kematian embrio
2. Induk betina sering meninggalkan sarang
Sebelumnya sudah dijelaskan, bahwa periode awal dan periode akhir penetasan / pengeraman telur membutuhkan konsistensi suhu dan pengeraman. Apabila menggunakan mesin tetas, apalagi mesin tetas otomatis, hal ini mungkin tak menjadi masalah.

Tetapi pada penetasan alami, atau telur dierami induknya, ada beberapa problem yang kerap terjadi, sehingga telur tidak mendapat suhu yang stabil pada kedua periode kritis tersebut. Problem yang sering muncul adalah induk betina sering meninggalkan telur, sehingga kemungkinan menetas makin kecil.

Penyebab utama induk betina sering meninggalkan sarang adalah karena banyak kutu / tungau yang menempel pada bahan sarang, bahkan pada bulu-bulu dan permukaan kulit induk betina. Terkadang induk tak sekadar meninggalkan sarang.

Dalam kondisi kutu sudah sangat banyak, induk betina biasanya akan stres dan merusak sarang serta telur-telur di dalamnya. Tidak mengherankan apabila sejumlah penangkar sering mengeluh mengapa induk betina membuang telurnya, atau bahkan mematuki telurnya sendiri hingga pecah.

Untuk mengetahui hal ini, Anda dapat memeriksa kondisi sarang ketika induk betina keluar sebentar untuk makan atau minum. Jangan sekali-sekali memeriksa sarang saat induk betina masih berada di dalamnya, karena hal ini juga akan membuatnya stres dan berdampak sama buruknya.

Jika benar sarang penuh kutu, maka taburkan serbuk FreshAves di bagian bawah sarang. Hal ini juga harus dilakukan ketika induk betina sedang keluar sarang.
Selain itu, larutkan 5 gram serbuk FreshAves ke dalam 1 liter air, diaduk hingga merata, lalu dimasukkan ke dalam sprayer. Semprot seluruh bagian kandang agar kutu, tungau, semut, nyamuk, dan parasit mati.

Air bekas semprotan yang sudah mengering ini juga akan membuat semua hewan kecil itu tidak berani memasuki kandang. Usahakan hal ini dilakukan rutin seminggu sekali, bahkan ketika induk sedang tidak berproduksi.

3. Induk betina terganggu induk jantan
Meski frekuensinya tidak terlalu sering, kasus ini beberapa kali dialami sebagian penangkar, terutama penangkar kacer, murai batu, trucukan, dan beberapa jenis burung lainnya. Dalam hal ini, induk betina yang sedang mengerami telurnya, justru dirayu-rayu pasangannya untuk diajak kawin.

Kasus ini biasanya disebabkan induk jantan mengalami over birahi (OB). Penyebabnya adalah porsi extra fooding (EF) terlalu berlebihan. Induk betina yang terus diganggu menjadi stres, dan akan meninggalkan sarang, membuang telur, atau bahkan memecahkan telur-telur yang sedang dierami. 

Dampaknya mirip dengan induk betina yang meninggalkan sarang akibat banyak kutu / tungau, namun solusinya berbeda.

Dalam kasus ini, solusi yang bisa dilakukan adalah memasukkan induk jantan ke dalam sangkar, namun sangkar tetap ada di kandang penangkaran. Pada saat bersamaan, porsi EF dikurangi dari biasanya. Induk jantan baru dikeluarkan dari sangkar jika piyik sudah dipisah dari induk betina.

4. Kesalahan dalam mengoperasikan mesin tetas
Mesin tetas memang memudahkan penangkar dalam menetaskan telur-telur indukan burung yang ditangkarkan. Selain bisa menampung telur dalam jumlah banyak, semua telur juga bisa menetas dalam waktu bersamaan.

Tetapi kesalahan dalam mengoperasikan mesin tetas dapat berakibat fatal, misalnya seluruh telur gagal menetas. Jarang sekali kekeliruan dalam mengoperasikan mesin tetas hanya akan mengakibatkan sebagian telur menetas dan sebagian lagi tidak menetas.

Hal terpenting yang perlu diperhatikan dalam penggunaan mesin tetas antara lain :
  • Suhu penetasan
  • Kelembaban penetasan
  • Kadar oksigen dalam mesin tetas
  • Frekuensi pemutaran telur
Apabila Anda membeli mesin tetas, usahakan ada manual book atau panduan mengenai cara penggunaannya. Kalau Anda membuat sendiri, silakan cari dan baca referensi mengenai cara penggunaannya.

5. Telur terinfeksi bakteri atau virus
Ada beberapa hal yang membuat telur terinfeksi bakteri atau virus, antara lain:
Telur terkontaminasi virus atau bakteri dari tangan orang yang memegangnya. Hal ini bisa terjadi ketika Anda melakukan peneropongan telur (pasti memegang telur bukan?). Bisa juga ketika Anda melakukan pemutaran telur dengan tangan (jika Anda menggunakan mesin tetas non-otomatis). 

Karena itu, sebelum memegang telur, tangan dicuci dengan sabun antiseptik, atau menggunakan desinfektan yang bisa dibeli di apotek dan toko kimia .

Mesin tetas jarang disucihamakan setelah digunakan. Banyak penangkar yang begitu senang melihat telur-telurnya menetas, tapi lupa membersihkan mesin tetas. Karena itu, biasakan setelah telur menetas, bagian dalam mesin tetas disemprot dengan cairan desinfektan.

Kandang terkontaminasi bakteri atau virus yang dibawa vektor tertentu yang masuk ke dalam kandang. Misalnya semut, nyamuk, kutu, tungau, dan parasit lainnya. Untuk mencegah hal ini, kebersihan kandang harus selalu dijaga. Biasakan kandang selalu dalam keadaan kering. 

Sucihamakan kandang menggunakan FreshAves setiap minggu, agar kandang terbebas dari semua vektor pembawa bakteri dan virus.

6. Banyak getaran di lokasi sarang
Hal ini sering dialami para penangkar yang membangun kandang dekat rel kereta api, pabrik yang peralatannya menimbulkan getaran, dan sebagainya. Jika rumah Anda di dekat rel, namun getaran roda kereta api tidak sampai ke rumah / kandang (biasanya sekitar 100 meter), ini tidak masalah (soalnya dulu pernah ada yang bertanya seperti ini).

Bergetar atau tidak sebenarnya bisa dideteksi dari kaca jendela. Kalau kaca terdengar agak gemerutuk, baik karena kereta api atau mesin pabrik, berarti lokasi kandang tak cukup nyaman untuk penangkaran burung.

Getaran yang terlalu sering bisa membunuh embrio yang sedang tumbuh. Kalau pun selamat sampai menetas, seringkali anaknya mengalami kelumpuhan.

7. Embrio mengalami kesulitan di saat terakhir
Beberapa saat sebelum menetas, embrio di dalam telur terkadang mengalami kesulitan dalam mengatur posisinya agar tetap bisa bernafas dan menyerap makanan dari yolk sac(kantung kuning telur). Salah satu penyebabnya adalah ketidakstabilan kelembaban dalam ruang mesin tetas, atau bahkan dalam penetasan alami.

Jadi, sekali lagi, masalah suhu dan kelembaban mesin tetas harus selalu diperhatikan. Khusus untuk induk betina yang mengerami telurnya, selalu diperhatikan apakah sering meninggalkan sarang atau tidak.

Jika induk meninggalkan sarang untuk makan dan minum, itu tidak masalah, karena biasanya akan segera kembali ke sarang. Tetapi kalau berjam-jam meninggalkan sarang, apalagi sering mengusap-usap bulu dengan paruhnya, itu pertanda banyak kutu dan tungau pada sarang dan tubuhnya (ingat terapi FreshAves !).

8. Induk betina mengalami hypercalcaemia
Kalsium merupakan mineral penting untuk pembentukan kerabang telur. Kalau kadar kalsium dalam pakan indukan terlalu rendah, kerabang telur biasanya terlalu tipis dan mudah pecah.

Tetapi, kondisi berlebihan juga tidak baik. Kalau induk betina mendapat asupan pakan dengan kadar kalsium terlalu tinggi, dan hal ini berlangsung lama, potensi mengalamihypercalcaemia sangat besar.

Hypercalacemia adalah kondisi di mana kadar kalsium dalam tubuh sangat tinggi. Gejala yang muncul adalah telur-telur yang dihasilkan memiliki kerabang yang sangat keras. Dampaknya, menjelang menetas, embrio tidak mampu memecah kerabang telur yang terlalu keras tersebut. Jika tidak dibantu dengan tangan manusia, embrio pasti akan mati sebelum menetas.

Penyebab Telur Gagal Menetas

Penyebab Telur Gagal Menetas
Setiap penangkar burung, baik kicauan, burung hias, merpati, maupun burung kelangenan seperti perkutut dan derkuku, pasti menginginkan produktivitas indukan meningkat dari waktu ke waktu hingga tercapai batas optimal. Faktanya, tidak mudah mencapai sasaran tersebut, terutama akibat jumlah telur sedikit, telur infertil, embrio mati sebelum telur menetas, dan piyik mati beberapa jam atau beberapa hari setelah menetas. Yuk, kita kupas-tuntas semua persoalan ini, agar produktivitas indukan Anda bisa optimal.
Penyebab Telur Gagal Menetas
Jika dipetakan, ada dua penyebab mengapa telur tidak menetas, yaitu:
  • Telur infertil (gabuk, kosong, tidak subur).
  • Telur fertil, tetapi embrio mati di dalam telur sebelum menetas.
Di sini akan dibahas dulu mengenai telur infertil, karena sering dialami para penangkar, khususnya penangkar pemula. Setelah pembahasan mengenai telur infertil, kita langsung masuk ke pembahasan mengenai faktor penyebab telur tidak menetas, meski yang ditetaskan sebenarnya merupakan telur fertil.

Mengapa telur burung bisa infertil?
Telur infertil adalah telur yang sama sekali tidak mengandung sel benih. Dalam bahasa perunggasan, sel benih disebut juga sebagai discus germinalis, yang menempel di permukaan kulit telur (yolk). Sel benih inilah yang nantinya, ketika dierami induk atau ditetaskan dalam mesin tetas, berkembang menjadi embrio, dan pada hari terakhir penetasan memiliki wujud seperti piyik.

Karena telur infertil tidak mengandung sel benih, maka ketika dierami atau ditetaskan tidak akan pernah menetas. Apabila dipecah, telur infertil yang sudah dierami ini tidak berbau busuk, karena memang tidak ada embrio piyik di dalamnya.

Banyak penangkar burung yang kecewa, karena setelah menunggu induk betina mengerami telur selama berhari-hari, telur tidak juga menetas. Mereka tidak tahu jika telur yang dierami sebenarnya infertil. Jika sebelumnya sudah tahu, tentu tidak usah repot-repot dierami, agar induk bisa kembali bertelur dan berharap semua telurnya fertil.

Karena itu, penting sekali bagi penangkar dan calon penangkar untuk mengetahui mengenai telur infertil, bagaimana melakukan peneropongan (candling) telur sejak dini, bagaimana mencegah agar telur tidak infertil, dan sebagainya. Silakan masuk ke sini untuk mengetahui cara meneropong telur, serta membedakan antara telur infertil dan telur fertil.

Berikut ini lima faktor penyebab mengapa telur yang dihasilkan induk betina tidak subur atau infertil :
  1. Induk burung mengalami masalah nutrisi
  2. Induk burung mengalami masalah fisik
  3. Induk burung mengalami masalah sosial
  4. Induk burung mengalami masalah lingkungan
  5. Masalah genetik dari induk burung


kontes lovebird paling bergengsi di Bandung, Bandung Lautan Api Cup I

kontes lovebird paling bergengsi di Bandung, Bandung Lautan Api Cup I
Ayo peternak dan calon peternak di sekitar Bandung Raya, datang dan ramaikan kontes lovebird paling bergengsi di Bandung, Bandung Lautan Api Cup I, tgl 10 September 2017. Banyak keuntungan dan manfaatnya, yaitu:
  1. Sebagai ajang mengukur sejauh mana kesuksesan dan level ternak kita berada dibandingkan dgn peternak lovebird lainnya, khususnya di jalur warna.
  2. Sebagai media edukasi dgn melihat berbagai macam dan jenis mutasi lovebird, motifnya, bodinya yg aduhai, warnanya yg menarik dan harganya yg sangat menggiurkan.
  3. Sebagai ajang silaturahmi dan berkenalan dgn sesama peternak lovebird. Yg selama ini hanya kenal di fesbuk, like2an, komen2an, sindir2an, ayo pada ketemu dan kenalan, ngopi bareng, sruput bersama. Oh indahnya!!!!.jgn gelut yaa..
  4. Sebagai ajang untuk berdiskusi seputar ternak dan budidaya lovebird. Dari mulai mengawali ternak, pemilihan calon indukan, metode percepatan produksi, rumus2 genetika sampai dgn teknik menjual lovebird yg laris manis.
  5. Sebagai ajang untuk meningkatkan kepercayaan diri dan studi banding. Adik-adik remaja, dan calon peternak yg baru akan mulai, ajak orang tua kamu, papa atau mama, atau ajak istri dan mertua Anda datang ke kontes, lihat animo penggemar lovebird, pelajari peluang bisnisnya dan yakinkan ortu atau istri kl ternak lovebird itu sangat prospek. Cek dan lihat sendiri motor dan mobilnya peternak lovebird di parkiran, baragus baragus, dijaminnnn...
  6. Sebagai ajang rekreasi dan hiburan, siapa sih yg ga kepengen ketemu om Ko Dros, peternak sukses di Indonesia. Siapa yg ga kepengen ketemu dan foto bersama om Junot LB (Ketua KLI PVJ), peternak lb plg sukses di Bandung. Siapa yg ga kepengen ketemu dan foto bersama om U Samsun Wijaya K (Ketua KLI Cianjur), peternak biola pb paling sukses di Cianjur.

Banyakn kan manfaat dan keuntungannya. Ayo datang dan dapatkan keuntungnnya. Ini even plg dekat dgn lokasi kita, khususnya Bandung dan sekitarnya.

*kredit om Juna Vino, pinjam foto standrd penilaiannya.
Update :
AJANG SIlATURAHMI, INFO PEMINDAHAN TEMPAT
BC BANDUNG LAUTAN API direlokasikan ke atrium PASTEUR HYPERPOINT (dgn waktu pelaksanaan yg sama).
Pemindahan arena adu kebohayan burung tsb dilakukan atas dasar kesepakatan seluruh jajaran panitia dgn pertimbangan akses, kelayakan, dan kenyamanan demi memanjakan para tamu undangan dan partisipan.

10 Sept 2017.
Pasteur Hyperpoint (eks Giant).
Jalan Doktor Djunjunan No 126-128.


Tips HF Anakan Lovebird

Tips HF Anakan Lovebird
Selamat pagi sobat Lovebird Lovers

HF atau Hand Feeding adalah sebuah istiah yang biasa digunakan dalam dunia penangkaran burung. Hand feeding artinya memberikan makanan anakan burung (piyik) dengan bantuan tangan manusia (bukan indukan burung). Semula Hand feeding hanya dilakukan untuk anakan burung yang diperoleh dari hasil penetasan dengan mesin penetas, atau dilakukan terhadap burung yang ditelantarkan oleh induknya di sarang.

Ternyata hand feeding dapat pula digunakan sebagai teknik untuk menjinakkan burung, dengan hand feeding akan diperoleh burung yang jinak dan lebih mudah dalam pemeliharaan, dan membuat burung lebih dekat dengan sang pemilik.
Tips HF Anakan Lovebird
Pakan untuk HF lovebird sebenarnya sudah banyak tersedia dipasaran, baik berupa pakan kemasan import ataupun prodak peternak lokal harganya pun bervareasi, kita tinggal menyesuaikan dengan sisi dompet,, hehehe... tapi jika sobat lovebird lover kreatif sebenarnya kita bisa membuat pakan HF sendiri. dengan membuat pakan HF sendiri kita bisa mengatur racikan apa saja yang akan kita campurkan.

berkaitan dengan pakan HF bikinan / racikan sendiri (untuk yang ingin hemat dan murah meriah tapi anakan hidup sehat) sebaiknya hindari pemberian bahan pakan tunggal , misal  :
  • hanya bubur Sun
  • hanya tepung milet
  • hanya tepung haver 
  • hanya tepung BR 
  • hanya tepung beras 
  • hanya tepung kedele 
  • hanya tepung kacang ijo, dst ,
jangan lupa setiap jenis tepung tsb ,punya karakteristik yang berbeda, ada yang mengikat air, ada yang tidak. ada yang cenderung lengket ketika terkena air panas (misal kanji-terigu-maizena) ada juga yang tidak. dste ,..de es teee

jadi klo mau coba coba carilah campuran diantaranya. Memang akan makan waktu untuk menemukan yang pas (termasuk berapa banyak anakan yang tewas atau tumbuh abnormal.

sy dapatkan formula yang pertama setelah coba 1-3 bulan. Jadi memang tidak mudah. jangan lupa komposisi vitamin & mineral nya usahakan yang berimbang yah

semoga bermanfaat
Sukses Selalu :D 
Happy Birding,, Happy Breeding


Sumber : https://www.facebook.com/Lovebirds-Lover-Balikpapan-East-Borneo-116341295182911/

Sex Linked mutasi (sifat : recessive)

Sex Linked mutasi (sifat : recessive)
Apabila sebuah mutasi terdapat di dalam kromosom sex maka kita akan berhadapan dengan metode pewarisan sifat Sex-Linked (SL) resesif atau Sex-Linked (SL) Dominant. Agar pembahasan tidak terlalu melebar kita tidak akan membahas Sex-Linked (SL) Recessive, dikarenakan mutasi Sex linked (SL) dominat telah dibahas di artikel sebelumnya.

Pada burung, jantan memiliki kromosom X dan X (sepasang), sedangkan pada betina X dan Y (sepasang juga). Jika suatu mutasi SL ingin tampak terlihat (visual) pada anak jantan KEDUA INDUKNYA harus menurunkan gen mutasi SL yang sama di kedua kromosom X anak jantan. Namun apabila anak jantan hanya menerima satu kromosom mutasi SL dari salah satu induknya, maka anak jantan tersebut hanya SPLIT mutasi SL.

Sex linked mutasi biasanya terjadi pada lovebird jenis non klep

(contoh mutasi : Ino, Cinnamon, Pallid  & Opaline (pada A. roseicollis)
Sex Linked mutasi (sifat : recessive)
Ini berarti bahwa :
gen pembawa mutasi terletak di kromosom X.
Love bird  jantan memiliki dua kromosom X-   (XX)
dan betina  memiliki kromosom X    dan kromosom Y
jadi  jadi individu betina memiliki kombinasi : (XY).

Karena mutasi ini  bersifat resesif ,
Love Bird jantan harus memiliki dua gen ino (satu di setiap X-kromosom)
agar karakter mutasi ino tampak secara visual.

Dilain pihak
karena Love Bird betina hanya memiliki satu kromosom X-,
dan jika X-kromosom pasangan nya memiliki gen Ino,
mereka akan tampak secara visual sebagai Ino.

Ini disebabkan karena betina hanya perlu satu gen
untuk mengekspresikan sifat mutasi sex-linked
karenanya Sex Linked Ino lebih sering terjadi pada Love Bird betina.

Jika  kita tuliskan gen ino pada  kromosom X sebagai "Xi"
dan kromosom X dengan gen normal sebagai "X".

Ada tiga kemungkinan genotipe untuk LoveBird  jantan:  

XX - Dua gen yang normal menghasilkan LoveBird  jantan normal.  
XXi - Satu gen normal dan satu gen ino menghasilkan LoveBird jantan normal split Ino.  
XiXi - Dua ino gen yang mengakibatkan jantan LoveBird Ino.

semoga bermanfaat


Sumber: https://www.facebook.com/notes/lovebirds-lover-balikpapan-east-borneo/mutasi-sex-linked-sl-mutasi-/240836876066685

Apakah opaline x opaline = 100% opaline

Apakah opaline x opaline = 100% opaline
Apakah opaline x opaline = 100% opaline?
Menurut rumus, opaline x opaline = 100% opaline. Adakah kemungkinan perkawinan opaline x opaline menghasilkan warna hijau alias wild colour alias “josan”? Beberapa kali kita melihat postingan dari rekan rekan yang mengatakan bahwa mereka mendapatkan burung berwarna hijau biasa (non opaline) dari hasil silangan opaline x opaline. Postingan seperti ini biasanya langsung ramai ditanggapi dan terjadi perdebatan berkepanjangan bahkan sering ditanggapi dengan sinis: “anak yang tertukar”, “telor yang tertukar”, “indukannya selingkuh”, “peternaknya kurang piknik” hingga “bakul tukang tipu”.

Kembali ke pertanyaan diatas. Apakah ada kemungkinan perkawinan opaline x opaline menghasilkan warna hijau alias wild colour alias “josan”? Jawabannya ADA! Walaupun sangat jarang tapi kemungkinan itu memang ada. Bagaimana penyimpangan ini bisa terjadi? Berikut penjelasannya.

A.    Jawaban sinis yang mengatakan bahwa “indukannya selingkuh” adalah salah satu faktor penyebab terjadinya penyimpangan diatas. Menurut artikel yang ditulis oleh Dirk Van den Abeele, burung betina memiliki kemampuan menyimpan sperma jantan hingga jangka waktu tertentu dimana sperma tersebut disimpan disebuah saluran kecil yang berada diarea kloaka (sperm-storage tubules). Jangka waktu penyimpanan tersebut berbeda antara spesies yang satu dengan lainnya dan bisa mencapai hingga 30 hari. Jadi bisa saja betina opaline sebelum dikawini oleh jantan opaline sudah pernah “ditiduri” oleh jantan yang bukan opaline dan spermanya disimpan oleh sang betina hingga terjadi pembuahan pada saat dikawinkan dengan jantan opaline. Jadi memang benar terjadi “indukannya selingkuh”.

B.     Kemungkinan kedua adalah pada saat pembentukan sel reproduksi, ada bagian dari Z kromosom yang mengandung informasi mutasi yang bersangkutan mengalami kerusakan atau hilang (jantan memiliki 2 kromosom Z sedangkan betina memiliki 1 kromosom Z dan 1 kromosom W). Perlu anda ketahui bahwa pada saat proses meiosis sedang berlangsung, bisa tedapat beberapa kali kegiatan crossing over. Crossing over ini terjadi pada kromosom Z jantan yang secara keseluruhan memiliki empat kromatid dan pada kromosom Z betina yang memiliki dua kromatid. Istilah crossing over ini sebenarnya lebih rumit dari sekedar pertukaran antara dua kromosom. Jika ada bagian dari Z kromosom yang bermasalah (rusak atau hilang) maka ada dua kemungkinan yang bisa terjadi:
  • Embrio tidak berkembang dan mati dalam cangkang (Dead in Shell).
  • Embrio berkembang dan bertahan hidup tapi tidak mewarisi sifat mutasi dari kedua indukannya (dalam contoh kasus ini opaline) dan terlihat berwarna hijau alias wild colour alias “josan” dan diyakini burung seperti ini mandul.

Dari penjelasan diatas, walaupun kemungkinannya sangat kecil tapi memang bisa terjadi bahwa opaline x opaline = non opaline. Di dunia ini, satu satunya yang konstan hanya perubahan. Jika tidak ada penyimpangan maka dunia genetika bukanlah dunia genetika.
Salam,
Ben KLI

Disadur dari artikel Dirk Van den Abeele di http://www.ornitho-genetics.info/
PS: Jangan tanya saya apa itu kromosom, meiosis, kromatid dan istilah lainnya. Silahkan tanya google. 


Copyright © Lovebird Lovers Indonesia . All rights reserved. Template by CB. Theme Framework: Responsive Design