Pecinta Burung Lovebird Indonesia

Pentingnya Kalsium untuk Lovebird

Pentingnya Kalsium untuk Lovebird
PENTINGNYA KALSIUM UNTUK LOVEBIRD

Ketika Masalah Timbul :
1.     Om indukan saya pas lagi angkrem ko mati?
2.     Burung tiba tiba mati, badan gemuk ga nyilet ko?
3.     Om tadi malam burung sehat sehat ko tiba tiba lumpuh ko kaki jadi bengkok? Jujur saya pernah ngalamin.
4.     Om anakan lb saya kakinya ngangkang!!!
Pentingnya Kalsium untuk Lovebird

Itu semua bisa di sebabkan karena kekurangan kalsium, apalagi klo indukan sehabis bertelor terus angkrem, pembentukan sebuah telur membutuhkan kalsium yang tinggi, selama angkrem indukan menghabiskan waktu di dalam glodok, jelas tidak kena sinar matahari.

Kalsium merupakan mineral yang penting diperlukan oleh tubuh, Kalsium dapat membantu pembentukkan tulang.

Akibat Kekurangan Kalsium
Pentingnya Kalsium untuk Lovebird

1.     Mengalami gangguan jantung
Jantung mempunyai peranan untuk menghantar darah keseluruh badan manakala kalsium juga berfungsi dalam membantu jantung memompa darah keseluruh badan . Selain itu juga kalsium berperanan untuk menjadikan jantung sehat dengan sempurna.

2.     Pembuluh darah tersumbat
Dinding pembuluh darah akan menebal, mengeras, dan kemudian salur darah akan menjadi sempit. Kalsium dapat membantu dalam mengurangi masalah ini.

3.     Daya tahan tubuh badan berkurangan
Hal ini boleh meyebabkan individu mudah terserang penyakit.

Fungsi Grit atau kalsium Diantaranya :
1.     Memperbaiki produksi dan mutu telur (cangkang telur tipis mudah pecah)
2.     Membantu daya tetes telur
3.     Membantu pertumbuhan tulang dan bulu normal
4.     Mencegah penyakit dan menyembuhkan penyakit yang di sebabkan karena kekurangan mineral seperti :
v induk betina mati saat angkrem
v kaki lumpuh
v kaki anakan bengkok
v kurang darah
v indukan memakan telornya sendiri

Untum mengatasi masalah ini sobat breeder bisa menggunakan tulang sorong, grit dan calcilux, om burung saya di kasih tulang sotong dan top grit tapi ga di makan ada solusi kasih calcilux karena calsilux di campur ke air minum.

Postingan boleh di share seperti
Lebih baik mencegah daripada mengobati.
Sesi tanya jawab boleh di kolom komentar Salam Guyub Rukun
KLI PVJ Bandung.
Ilmu saya rendah tapi insyaallah berkah

Penulis : Junot LB
Sumber : Grup FB KLI PVJ

Tips Mencetak Biola Grade A

Tips Mencetak Biola Grade A
Biola, salah satu varian pada jenis Fischeri ini memang memiliki daya tarik tersendiri. Selain warnanya hijaunya yang boleh dibilang "khas Opaline" kalau menurut Saya, karena tidak sama dengan warna hijau varian lainnya, warna merah pada bagian kepala dan leher-pun sangat kontras, yakni merah menyala.

Entah karena alasan apa lovebird jenis ini lebih familiar dengan istilah Biola. mungkin karena warnanya yang aduhai,, hehehe. tapi memang faktanya saat ini Biola sedang menjadi primadonanya untuk para Lovebird Lover.

Lovebird Biola semakin memperlihatkan pesonanya, semakin banyak pula para breeder yang mencoba peruntukannya dalam budidaya biola, namun tidak semua biola tampak cantik dengan kepala merah pekat dan tembus sampai pangkal ekor. adapula yang warnanya sedikit cemong, maka dikenal lah Biola Grade A, Grade B dan seterusnya. Dengan adanya pembagian grade ini maka otomatis harga biola pun menyesuaikan dengan Grade nya.

Tips cetak anakan Biola Grade A dan Tips memilih bahan indukan biola kualitas TOP :
  1. Kenapa om indukan grade A x grade A ko anaknya cemong? 
  2. Kenapa om indukan cemong x cemong ko anakannya Grade A?
Terkadang anak cemong ketika dewasa jado bersih dibilang grade A pas produksi beranak cemong??? Jangan heran wong pas anak induknya juga cemong!!!

Pas anak grade A pas Dewasa Grade A begitu produksi anaknya Grade A juga ya jangan heran!!!

Gambar 1,2 dan 3 Berikut berdasarkan pengalaman saya, pencetakan anakan biola grade A perhatikan bagian ekor sampe dewasa ekor nya tembus warna merah. Jangan heran Biola Dewasa ga semerah biola pas masih anak
biola grade a
Gambar 4,5 dan 6 Itu indukan aga cemong perhatikan bulu bagian ekornya jauh berbeda dengan biola jantan yang pertama.
biola grade b
Boleh nanya atau sharring monggo di isi di kolom komentar biar rapih.
Postingan boleh di share

Salam Guyub Rukun
KLI PVJ Bandung.
anak biola


Penulis : Junot LB
Sumber : Grup Face Book Komunitas Lovebird Indonesia Paris Van Java

Selamat Atas Terbentuknya Kepengurusan KLI PVJ

Selamat Atas Terbentuknya Kepengurusan KLI PVJ
Selamat dan Sukses atas terbentuknya Kepengurusan Baru KLI PVJ

Semoga dapat menjadi Komunitas yang mengayomi para pecinta lovebird di Bandung dan sekitarnya
struktur kli pvj
ASSALAMUALAIKUM 

Selamat siang berikut saya informasikan Para Pengurus KLI PVJ Bandung, mudah2an setelah saya di tunjuk jd ketua KLI bisa semakin Amanah, semakin baik, saya ucapkan terima kasih banyak buat para senior dan pembina mohon dukunganya supaya KLI PVJ Bandung bisa tetep rame dan solid, di bandung banyak sekali Group di Facebook marilah kita bersatu saling bergenggaman tangan intinya semua KABEH DULUR. saling dukung saling support, KLI PVJ akan segara di adakan : 
  1. REKBER KLI PVJ yang akang di pegang oleh sdr. Martyn Airlangga.
  2. Pendaftaran Anggota KLI PVJ akan di data oleh sdr. Iksan LB 
  3. pebuatan RING KLI D akan di mulai Dari Angka 201 dan seterusnya......
  4. Untuk Proses Masih dalam Tahap Perundingan.
  5. Kita akan selalu adakan KOPDAR KLI dari semua sesepuh Pengurus group LB di Facebook biar semakin kompak dan saling mengenal sesama pengurus 
Hatur Nuhun Salam Guyub Rukun
KLI PVJ Bandung.


Link grup : https://www.facebook.com/groups/1507573709509440

Isi Kandang untuk Ternak Lovebird ala Junot LB

Isi Kandang untuk Ternak Lovebird ala Junot LB
Buat anggota boleh bertanya secara rapih di kolom komentar, insyaallah saya jawab, semua pengurus atau anggota boleh menjawab pertanyaan sekiranya bisa membantu memecahkan masalah, tp punten jawabannya jangan ngasal (jawab serius)
Isi Kandang untuk Ternak Lovebird
Buka bukaan isi kandang junot lb
Kemarin yang tanya lewat washapp dan minta tolong potokan isi kandang ternak saya ok baiklah kita bahas. Saya jelaskan dari urutan No :
  1. Biji haver non kupas ( klo mau kasih kangkung, biji haver lepas dan simpan) pemberian kangkung dan jagung saya 2x seminggu.
  2. Air minum vitamin WP : saya menggunakan vitamin wp pas lagi posisi indukan ngeloloh cm 1x seminggu
  3. Kayu balok albasiah penting sekali untuk menjadi kelembaban di dalam glodok (nanti di gigitin sendiri sama induknya)
  4. Top grit (serbuk mineral) 
Fungsi Grit Diantaranya :
- Memperbaiki produksi dan mutu telur (cangkang telur tipis mudah pecah)
- Membantu daya tetes telur
- Membantu pertumbuhan tulang dan bulu normal
- Mencegah penyakit dan menyembuhkan penyakit yang di sebabkan karena kekurangan mineral seperti : 
  • induk betina mati saat angkrem
  • kaki lumpuh
  • kaki anakan bengkok
  • kurang darah 
  • indukan memakan telornya sendiri
  • dll
5.  Pakan harian atau pakan racikan :
  • 7 kg Milet Putih
  • 1/2 kg milet merah 
  • 1/2 kg kunyit / jemawut (bukan bumbu masak)
  • 1 kg gabah Bangkok
  • 1 kg beras merah
  • 2 kg canary sheed
  • 2 kg kwaci HItam
Tambahan
  • 1/4 Biji sawi
  • 1/4 niger sheed
  • 1/2 ons pumayin (wajib)- 
Biasakan indukan itu doyan sayur dan haver biasanya klo pas ngeloloh anakan cepet gede badannya.
6.  Eggfood
Isi Kandang untuk Ternak Lovebird
Bahan sarang yang saya gunakan adalah serutan kayu
bahan sarang lovebird

INFO PRODUK YANG SAYA JUAL
WA : 0877 3116 2360
PIN BB : DE341427 
( AREA BANDUNG BISA PAKE GOJEK)


disadur dari grup facebook Komunitas Lovebird Indonesia Paris Van Java (KLI PVJ)
https://www.facebook.com/groups/1507573709509440/

Apakah Lactobacillus penting untuk burung ?

Apakah Lactobacillus penting untuk burung ?
Lactobacillus Acidophilus adalah sumber dari hidup yang layak, alami organisme mikro, yang ditemukan dominan dalam sistem pencernaan manusia dan semua hewan berdarah panas. Kondisi stres seperti pendatang baru, molting, peternakan, memberi makan muda, pertumbuhan, persiapan untuk penerbangan, penyakit dan cedera, bersama dengan pakan yang terkontaminasi dan air, makanan memburuk di tanaman, air yang mengandung klor, antijamur dan terapi antibiotik, semua dapat menyebabkan besar ketidakseimbangan berbagai jenis mikro-organisme dalam tanaman dan saluran usus, sehingga burung rentan terhadap masalah pencernaan.
Apakah Lactobacillus penting untuk burung?
Kematian A burung bisa terjadi akibat kegagalan organ, tidak disebabkan oleh ketidakseimbangan mikroba awal, tapi dari invasi sekunder penyakit yang menyebabkan mikro-organisme melalui penghalang usus. Setelah organisme patogen menembus penghalang usus, antijamur atau antibiotik kemungkinan besar kebutuhan untuk memperbaiki kondisi hewan.

Banyak faktor yang mempengaruhi interaksi antara mikro-organisme usus dan tuan rumah mereka. Efek kumulatif dari interaksi ini mengontrol komposisi dan aktivitas metabolik dari usus mikroflora ini. Optimal "keseimbangan" dalam populasi mikroba telah dikaitkan dengan kesehatan yang baik. Ada bukti yang menunjukkan bahwa mikro-organisme tertentu, terutama lactobacilli, bisa membantu menjaga profil mikroba seperti menguntungkan dalam usus baik melalui menjadi bagian dari mikroflora alami atau sebagai suplemen makanan. Sebagai bagian dari flora alami, mereka dapat memberi efek menyehatkan melalui produksi asam antibiotik dan organik, penurunan pH dan oksidasi potensial, antagonisme kompetitif, dan empedu deconjugation. Sebagai suplemen makanan, mereka memiliki dampak positif pada pertumbuhan, fungsional dalam perawatan preventif dan kuratif serta menjadi sumber enzim tertentu yang penting untuk metabolisme beberapa nutrisi.

Ada umumnya ada dua jenis flora mikroba dalam saluran pencernaan. Yang pertama terdiri dari adat menguntungkan mikro-organisme yang telah mencapai hubungan dekat dengan tubuh  melalui periode panjang evolusi. Yang lain terdiri dari mikro-organisme berpotensi patogen.
Peran utama dari mikroflora ini adalah untuk membantu pencernaan makanan. Untuk pencernaan yang efisien dan penyerapan maksimum nutrisi adalah penting bahwa keseimbangan mikro-organisme dipertahankan. Namun, di hari ini dan usia, menjaga saluran usus yang normal sehat sulit. Hewan sering mengalami stres kondisi. Dalam keadaan ini bakteri patogen dapat mendominasi pertumbuhan bakteri yang berlebihan, dan menciptakan "ketidakseimbangan" yang pada gilirannya dapat mengganggu fungsi usus normal dan menyebabkan berbagai masalah mulai dari pencernaan tidak efisien dan pemanfaatan pakan enteritis. Studi menunjukkan bahwa laktobasilus adalah bakteri yang paling terpengaruh oleh stres. Hal ini menyebabkan pengurangan saluran tersebut. Ketika ini terjadi, efek menguntungkan dari lactobacilli dalam mempertahankan pH yang tepat dan mikroflora hilang. Perubahan dalam flora mikro oleh ketidakseimbangan tersebut bertepatan dengan timbulnya muntah, diare, atau infeksi gastroenteritis lainnya.

Lebih khusus, pentingnya lactobacilli dipilih untuk usus kesejahteraan, pertahanan , dan di interupsi penyakit tertentu sekarang didokumentasikan dengan baik. Lactobacilli telah digunakan dalam mencegah pertumbuhan berlebih dengan antibiotik spesies tahan Candida, Pseudomonas, Staphylococcus, dan E coli selama terapi antibiotik, ketika flora mikro normal ditekan karena fungsi stres atau dengan antibiotik. Konsekuensi lain dari pertumbuhan bakteri yang berlebihan dari usus kecil adalah perumusan berbagai protein end-produk yang tidak lagi menggunakan oleh tubuh . Artinya, protein biasanya tersedia untuk tuan rumah begitu diubah oleh flora usus yang mereka tidak bisa lagi dimanfaatkan.
                                                                                                
sumber : avian web

Contoh Ukuran dan Jumlah LoveBird pada Kandang Koloni

Contoh Ukuran dan Jumlah LoveBird pada Kandang Koloni
Di bawah ini akan diuraikan beberapa tips dan pengalam dari seorang pemiliki love bird farm, semoga bermanfaat bagi anda yang hobi dan memiliki niat untuk memulai breeding.
Contoh Ukuran dan Jumlah LoveBird pada Kandang Koloni

Mungkin Foto saya ini dapat memotivasi dan menginspirasi Rekan rekan yang berencana untuk breeding lovebird.

Sejak Februari 2010 s/d Mei 2011 saya breeding LoveBird menggunakan kandang baterei / soliter (1 pasang, 1 kandang) dengan berjalannya waktu indukan yang saya punya semakin banyak sekarang lebih 70 pasang. Cukup merepotkan dan indukan tidak terkontrol dengan memakai 1 tenaga kerja saja. (Saya pikir Menambah tenaga kerja akan menambah masalah).

Akhirnya pada bulan Juni 2011 saya putuskan memperluas ruang breeding dan membangun kandang koloni dengan ukuran P 2,5 x L 1,5 x T 3 Meter sebanyak 5 kandang terbuat dari bahan rangka alumunium dengan kawat stenleis, tangkringan dari bahan kayu bengkirai yang cukup keras dan kotak / glodok terbuat dari bahan kayu jati.

Dari awal pengaturan sirkulasi udara dan pencahayaan sudah diatur sedemikian baik agar Lovebird tetap nyaman.

Setiap kandang koloni rencananya akan diisi 20 pasang dari 25 kotak yang tersedia didalam kandang koloni.
  • Kandang koloni A : khusus indukan Mix Color yang dari awal sudah berpasangan.(Lokal x Import)
  • Kandang koloni B : khusus utk Fischery Hijau Standard Import Holland/Belgi
  • Kandang koloni C : khusus utk Pied/Blorok dan Blackmask Violet Import Holland/Belgi
  • Kandang koloni D : khusus utk Pastel Kuning dan Pastel Hijau.(Lokal x Import)
  • Kandang koloni E : khusus utk Lutino dan Lutinem.(Lokal x Import).
Dan tidak lupa saya tetap menyediakan kandang baterei khusus untuk indukan ex Juara dan warna Olive sebanyak 14 kandang.

Indukan / pasangan mulai dimasukkan ke dalam kandang koloni tanggal 22 Juli 2011 dan sampai saat ini secara keseluruhan sdh 26 kotak / glodok ada telurnya dan dierami oleh masing - masing LoveBird di setiap kandang koloni dan baterei.



Sumber :
http://worth-roads.blogspot.com/2011/12/farm-lovebird-kandang-koloni-juli-2011.html

Beberapa penyebab utama kematian embrio

Beberapa penyebab utama kematian embrio
1. Embrio kekurangan nutrisi
Induk burung, terutama burung betina, bisa saja mengalami kekurangan nutrisi pada salah satu atau beberapa jenis nutrisi seperti protein, karbohidrat, lemak, serat kasar, vitamin, dan mineral. Tetapi malnutrisi yang paling berpengaruh terhadap penetasan telur justru vitamin dan mineral.

Hampir semua defisiensi vitamin berpotensi menyebabkan kegagalan penetasan. Sedangkan jenis mineral yang cukup berpengaruh terhadap penetasan telur adalah mangaan (Mn), seng (Zn), yodium (I), dan zat besi (Fe).
Untuk mengetahui detail dampak kekurangan vitamin terhadap perkembangan embrio dalam telur, silakan klik di sini.
Beberapa penyebab utama kematian embrio
2. Induk betina sering meninggalkan sarang
Sebelumnya sudah dijelaskan, bahwa periode awal dan periode akhir penetasan / pengeraman telur membutuhkan konsistensi suhu dan pengeraman. Apabila menggunakan mesin tetas, apalagi mesin tetas otomatis, hal ini mungkin tak menjadi masalah.

Tetapi pada penetasan alami, atau telur dierami induknya, ada beberapa problem yang kerap terjadi, sehingga telur tidak mendapat suhu yang stabil pada kedua periode kritis tersebut. Problem yang sering muncul adalah induk betina sering meninggalkan telur, sehingga kemungkinan menetas makin kecil.

Penyebab utama induk betina sering meninggalkan sarang adalah karena banyak kutu / tungau yang menempel pada bahan sarang, bahkan pada bulu-bulu dan permukaan kulit induk betina. Terkadang induk tak sekadar meninggalkan sarang.

Dalam kondisi kutu sudah sangat banyak, induk betina biasanya akan stres dan merusak sarang serta telur-telur di dalamnya. Tidak mengherankan apabila sejumlah penangkar sering mengeluh mengapa induk betina membuang telurnya, atau bahkan mematuki telurnya sendiri hingga pecah.

Untuk mengetahui hal ini, Anda dapat memeriksa kondisi sarang ketika induk betina keluar sebentar untuk makan atau minum. Jangan sekali-sekali memeriksa sarang saat induk betina masih berada di dalamnya, karena hal ini juga akan membuatnya stres dan berdampak sama buruknya.

Jika benar sarang penuh kutu, maka taburkan serbuk FreshAves di bagian bawah sarang. Hal ini juga harus dilakukan ketika induk betina sedang keluar sarang.
Selain itu, larutkan 5 gram serbuk FreshAves ke dalam 1 liter air, diaduk hingga merata, lalu dimasukkan ke dalam sprayer. Semprot seluruh bagian kandang agar kutu, tungau, semut, nyamuk, dan parasit mati.

Air bekas semprotan yang sudah mengering ini juga akan membuat semua hewan kecil itu tidak berani memasuki kandang. Usahakan hal ini dilakukan rutin seminggu sekali, bahkan ketika induk sedang tidak berproduksi.

3. Induk betina terganggu induk jantan
Meski frekuensinya tidak terlalu sering, kasus ini beberapa kali dialami sebagian penangkar, terutama penangkar kacer, murai batu, trucukan, dan beberapa jenis burung lainnya. Dalam hal ini, induk betina yang sedang mengerami telurnya, justru dirayu-rayu pasangannya untuk diajak kawin.

Kasus ini biasanya disebabkan induk jantan mengalami over birahi (OB). Penyebabnya adalah porsi extra fooding (EF) terlalu berlebihan. Induk betina yang terus diganggu menjadi stres, dan akan meninggalkan sarang, membuang telur, atau bahkan memecahkan telur-telur yang sedang dierami. 

Dampaknya mirip dengan induk betina yang meninggalkan sarang akibat banyak kutu / tungau, namun solusinya berbeda.

Dalam kasus ini, solusi yang bisa dilakukan adalah memasukkan induk jantan ke dalam sangkar, namun sangkar tetap ada di kandang penangkaran. Pada saat bersamaan, porsi EF dikurangi dari biasanya. Induk jantan baru dikeluarkan dari sangkar jika piyik sudah dipisah dari induk betina.

4. Kesalahan dalam mengoperasikan mesin tetas
Mesin tetas memang memudahkan penangkar dalam menetaskan telur-telur indukan burung yang ditangkarkan. Selain bisa menampung telur dalam jumlah banyak, semua telur juga bisa menetas dalam waktu bersamaan.

Tetapi kesalahan dalam mengoperasikan mesin tetas dapat berakibat fatal, misalnya seluruh telur gagal menetas. Jarang sekali kekeliruan dalam mengoperasikan mesin tetas hanya akan mengakibatkan sebagian telur menetas dan sebagian lagi tidak menetas.

Hal terpenting yang perlu diperhatikan dalam penggunaan mesin tetas antara lain :
  • Suhu penetasan
  • Kelembaban penetasan
  • Kadar oksigen dalam mesin tetas
  • Frekuensi pemutaran telur
Apabila Anda membeli mesin tetas, usahakan ada manual book atau panduan mengenai cara penggunaannya. Kalau Anda membuat sendiri, silakan cari dan baca referensi mengenai cara penggunaannya.

5. Telur terinfeksi bakteri atau virus
Ada beberapa hal yang membuat telur terinfeksi bakteri atau virus, antara lain:
Telur terkontaminasi virus atau bakteri dari tangan orang yang memegangnya. Hal ini bisa terjadi ketika Anda melakukan peneropongan telur (pasti memegang telur bukan?). Bisa juga ketika Anda melakukan pemutaran telur dengan tangan (jika Anda menggunakan mesin tetas non-otomatis). 

Karena itu, sebelum memegang telur, tangan dicuci dengan sabun antiseptik, atau menggunakan desinfektan yang bisa dibeli di apotek dan toko kimia .

Mesin tetas jarang disucihamakan setelah digunakan. Banyak penangkar yang begitu senang melihat telur-telurnya menetas, tapi lupa membersihkan mesin tetas. Karena itu, biasakan setelah telur menetas, bagian dalam mesin tetas disemprot dengan cairan desinfektan.

Kandang terkontaminasi bakteri atau virus yang dibawa vektor tertentu yang masuk ke dalam kandang. Misalnya semut, nyamuk, kutu, tungau, dan parasit lainnya. Untuk mencegah hal ini, kebersihan kandang harus selalu dijaga. Biasakan kandang selalu dalam keadaan kering. 

Sucihamakan kandang menggunakan FreshAves setiap minggu, agar kandang terbebas dari semua vektor pembawa bakteri dan virus.

6. Banyak getaran di lokasi sarang
Hal ini sering dialami para penangkar yang membangun kandang dekat rel kereta api, pabrik yang peralatannya menimbulkan getaran, dan sebagainya. Jika rumah Anda di dekat rel, namun getaran roda kereta api tidak sampai ke rumah / kandang (biasanya sekitar 100 meter), ini tidak masalah (soalnya dulu pernah ada yang bertanya seperti ini).

Bergetar atau tidak sebenarnya bisa dideteksi dari kaca jendela. Kalau kaca terdengar agak gemerutuk, baik karena kereta api atau mesin pabrik, berarti lokasi kandang tak cukup nyaman untuk penangkaran burung.

Getaran yang terlalu sering bisa membunuh embrio yang sedang tumbuh. Kalau pun selamat sampai menetas, seringkali anaknya mengalami kelumpuhan.

7. Embrio mengalami kesulitan di saat terakhir
Beberapa saat sebelum menetas, embrio di dalam telur terkadang mengalami kesulitan dalam mengatur posisinya agar tetap bisa bernafas dan menyerap makanan dari yolk sac(kantung kuning telur). Salah satu penyebabnya adalah ketidakstabilan kelembaban dalam ruang mesin tetas, atau bahkan dalam penetasan alami.

Jadi, sekali lagi, masalah suhu dan kelembaban mesin tetas harus selalu diperhatikan. Khusus untuk induk betina yang mengerami telurnya, selalu diperhatikan apakah sering meninggalkan sarang atau tidak.

Jika induk meninggalkan sarang untuk makan dan minum, itu tidak masalah, karena biasanya akan segera kembali ke sarang. Tetapi kalau berjam-jam meninggalkan sarang, apalagi sering mengusap-usap bulu dengan paruhnya, itu pertanda banyak kutu dan tungau pada sarang dan tubuhnya (ingat terapi FreshAves !).

8. Induk betina mengalami hypercalcaemia
Kalsium merupakan mineral penting untuk pembentukan kerabang telur. Kalau kadar kalsium dalam pakan indukan terlalu rendah, kerabang telur biasanya terlalu tipis dan mudah pecah.

Tetapi, kondisi berlebihan juga tidak baik. Kalau induk betina mendapat asupan pakan dengan kadar kalsium terlalu tinggi, dan hal ini berlangsung lama, potensi mengalamihypercalcaemia sangat besar.

Hypercalacemia adalah kondisi di mana kadar kalsium dalam tubuh sangat tinggi. Gejala yang muncul adalah telur-telur yang dihasilkan memiliki kerabang yang sangat keras. Dampaknya, menjelang menetas, embrio tidak mampu memecah kerabang telur yang terlalu keras tersebut. Jika tidak dibantu dengan tangan manusia, embrio pasti akan mati sebelum menetas.

Penyebab Telur Gagal Menetas

Penyebab Telur Gagal Menetas
Setiap penangkar burung, baik kicauan, burung hias, merpati, maupun burung kelangenan seperti perkutut dan derkuku, pasti menginginkan produktivitas indukan meningkat dari waktu ke waktu hingga tercapai batas optimal. Faktanya, tidak mudah mencapai sasaran tersebut, terutama akibat jumlah telur sedikit, telur infertil, embrio mati sebelum telur menetas, dan piyik mati beberapa jam atau beberapa hari setelah menetas. Yuk, kita kupas-tuntas semua persoalan ini, agar produktivitas indukan Anda bisa optimal.
Penyebab Telur Gagal Menetas
Jika dipetakan, ada dua penyebab mengapa telur tidak menetas, yaitu:
  • Telur infertil (gabuk, kosong, tidak subur).
  • Telur fertil, tetapi embrio mati di dalam telur sebelum menetas.
Di sini akan dibahas dulu mengenai telur infertil, karena sering dialami para penangkar, khususnya penangkar pemula. Setelah pembahasan mengenai telur infertil, kita langsung masuk ke pembahasan mengenai faktor penyebab telur tidak menetas, meski yang ditetaskan sebenarnya merupakan telur fertil.

Mengapa telur burung bisa infertil?
Telur infertil adalah telur yang sama sekali tidak mengandung sel benih. Dalam bahasa perunggasan, sel benih disebut juga sebagai discus germinalis, yang menempel di permukaan kulit telur (yolk). Sel benih inilah yang nantinya, ketika dierami induk atau ditetaskan dalam mesin tetas, berkembang menjadi embrio, dan pada hari terakhir penetasan memiliki wujud seperti piyik.

Karena telur infertil tidak mengandung sel benih, maka ketika dierami atau ditetaskan tidak akan pernah menetas. Apabila dipecah, telur infertil yang sudah dierami ini tidak berbau busuk, karena memang tidak ada embrio piyik di dalamnya.

Banyak penangkar burung yang kecewa, karena setelah menunggu induk betina mengerami telur selama berhari-hari, telur tidak juga menetas. Mereka tidak tahu jika telur yang dierami sebenarnya infertil. Jika sebelumnya sudah tahu, tentu tidak usah repot-repot dierami, agar induk bisa kembali bertelur dan berharap semua telurnya fertil.

Karena itu, penting sekali bagi penangkar dan calon penangkar untuk mengetahui mengenai telur infertil, bagaimana melakukan peneropongan (candling) telur sejak dini, bagaimana mencegah agar telur tidak infertil, dan sebagainya. Silakan masuk ke sini untuk mengetahui cara meneropong telur, serta membedakan antara telur infertil dan telur fertil.

Berikut ini lima faktor penyebab mengapa telur yang dihasilkan induk betina tidak subur atau infertil :
  1. Induk burung mengalami masalah nutrisi
  2. Induk burung mengalami masalah fisik
  3. Induk burung mengalami masalah sosial
  4. Induk burung mengalami masalah lingkungan
  5. Masalah genetik dari induk burung


Copyright © Lovebird Lovers Indonesia . All rights reserved. Template by CB. Theme Framework: Responsive Design