Pecinta Burung Lovebird Indonesia

Sekilas Tentang French Molt (FM) Mabung Prancis

Sekilas Tentang French Molt (FM) Mabung Prancis
Penyakit ini merupakan penyakit yang dapat menular namun masih ada kemungkinan pulih. Dinamakan French Molt karena awal ditemukan penyakit ini adalah dari Budgie yang di Import dari Prancis (French) ke German.
French Molt
Gejala awal dapat terlihat pada burung muda / anakan / piyik usia antara 6-8 minggu. Dimana pada awalnya memiliki bulu normal / hampir sempurna yang kemudian tiba-tiba bulu ekor dan sayap utama (primary flight) rontok secara bersamaan.

Beberapa anakan akan mengalami kerontokan bulu-bulu besar, sebagian beruntung hanya sedikit mengalami kerontokan bulu besar.

Pada Umumnya bulu-bulu kecil pada bagian tubuh, sperti bagian perut tidak terpengaruh oleh FM. Hampir sebagian besar Budgie yang terjangkit FM tidak bisa terbang sepanjang hidupnya karena sayap mereka tidak tumbuh sama skali atau tumbuh namun tidak sempurna (keriting atau rapuh)
Uniknya kebanyakan korban FM ini menjadi Bugie yang bisa berlari dengan cepat atau hanya jadi parkit yang senang melompat.
Mabung Prancis
PENYEBAB DAN PENYEBARAN.
Polyoma Virus adalah penyebab dari penyakit ini dan bentuk lain dari penyakit ini disebut BFD (Budgerigar Fledging Disease).
BFD seringkali menyebabkan kematian namun FM hanya menyebabkan kehilangan kemampuan yang berkaitan dengan pertumbuhan bulu.

Sampai saat INI tidak diketahui secara pasti bagaimana cara virus ini meng-infeksi Budgie. Beberapa ahli mengatakan PENYEBARAN VIRUS dari indukan ke telur. Itulah mengapa JANGAN PERNAH MEMBIARKAN BUDGIE YANG MENDERITA FM MEMPUNYAI ANAK. Resiko untuk diturunkan terlalu besar.

MASALAH LAIN adalah beberapa kasus BUDGIE DEWASA MEMBAWA VIRUS TANPA MENUNJUKKAN GEJALA. Mereka bisa menjadi pemicu mewabahnya FM didalam koloni atau aviary.

PERAWATAN, PENYEMBUHAN FM
Sampai saat ini tidak ada cara untuk mematikan virus, termasuk polyoma virus.
Yang bisa dilakukan hanyalah menunggu siklus hidup polyoma virus berakhir.
Rentang waktu hidup polyoma virus ada dalam kisaran 3-5 bulan (sebagian referensi mengatakan 3-4 bulan). Jika tidak mendapatkan inang (media hidup) baru maka virus akan mati dan hilang dengan sendirinya.

Untuk langkah menghentikan perkembangan siklus hidup polyoma virus ini maka pastikan TIDAK ADA INDUKAN YANG BERTELUR, DAN TIDAK ADA TELUR YANG DITETASKAN DALAM KURUN WAKTU SEKURANGNYA 5 BULAN disekitar parkit yang terjangkit FM.

Asupan Gizi dan nutrisi yang baik mempercepat pulihnya Budgie yang terkena dampak FM.
Namun tidak smua Budgie yang terpapar FM akan kembali sempurna, sebagian ada yang mengalami kebotakan seumur hidup.
Faktor pemicu munculnya efek polyoma virus ini bisa disebabkan oleh :
  • Stress
  • OverCrowdid (terlalu banyak burung dalam 1 kandang)
  • MalNutrisi
  • Over Breeding (terlalu banyak berkembangbiak tanpa istirahat)
FM ini-pun diketahui bisa menjangkiti semua jenis psittasidae (parrot seed eaters) sperti Lovebird, cockatiel, parrotlet dll

Semoga Bermanfaat.
Sulis Haryanto (member of Indonesian Budgie Lovers)

Melatih Lovebird Agar Durasi Maximal untuk Orang yang Sibuk Bekerja

Melatih Lovebird Agar Durasi Maximal untuk Orang yang Sibuk Bekerja
Sharing bareng lurrr gini fungsinya forum ini mari kita ulik2 bareng , sebelum kepokok intinya , pertama si perawat harus bisa sabar dulu,kedua bisa pahami karakter lb, seperti kesukaanya pakai tangringan, apa yang tidak di suka, kl pakan semua sesuai kebiasaan saja, kl saya menyarankan milpit cukup , ingat lurr 100 lovebird pnya 100 karakter, jd buat rawatan ala saya sebagai pembanding saja jangan di makan mentah2, perawat juga perlu sedikit eksperimen. sekarang kita ke pokok intinya rawatan lb untuk max kan durasi, ada banyak cara, tapi saya hanya bahas beberapa aja njeh, insyaAllah kalo cocok dengan lovebird sedulur2 sedoyo bs jd rampok prestasi, heheh itu kata keren saya
Melatih Lovebird Agar Durasi Maximal untuk Orang yang Sibuk Bekerja

  • pagi kalau sempet ngembun kan di embunkan, Catatan lht di luar ada bintang apa gak, krn ternyata pengembunan pas waktu dilangit ada bintang lebih efektif lb lbh segar, krn kelembapannya lebih tiggi, bs di cb, pengembunan kl gak ada bintang lb lbh sering ngembung ketimbang pengembunan yg ada bintang, dan itu sdh sy praktekan, pakan minum biarkan saja di dalam, tp kl gak sempet ngembuni gk apa2
  • jam 6/7 kandang dibersihkan lb di mandikan sesuai kebiasaan lovebird masing, waktu jemur pakan minum br di keluarkan semua, di usahan jemur jangan digantang, posisi di bawah bs atau di atas pager rumah, yang penting aman, dr kucing dan orang jail, jemur jam7-9 saja ckp, tp kl diantara jam 7-9 panasnya menyengat atau lb sdh ngap2pan diambil dan diteduhkan, krn penjemuran lama tdk wajib, kita harus melihat kondisi lovebird, engan kita membuat lovebird nyaman mereka akan selalu berikan yang terbaik.tp khusus untuk lb dewasa penjemuran ckp 30menit - 1 jam kl saya, habis jemur di teduhkan 10-15 menit setelah itu dikrodong dan di masteri , carilah masteran yg mengalun2 kyk lb kusumo, itu cocok untuk melatih lb biar durasinya banyak , ingat lb durasi pendek masih bisa di max kan durasinya jd jangan khawatir, saya sdh mengalaminya sendiri
  • selama di krodong masteran wajib, setelah itu sore kl sempet cukup angin2kan 15 menit saja, lalu krodong lagi masteri lagi, tp kl gak sempet bs langsung malamnya buka krodong, angin2kan 5menit, lb di semprot tipis dada sama pungungnya gak perly basah kuyup, cukup basah saja,catatan mandi malam dr saya ingat jangan sampai kena kepalnya, setelah mandi malam jangan nunggu kering, 3menit cukup langsung krodong lagi tentunya di masteri lagi, lakukan itu secara terus menerus di ulang, inzallah 1mgg bs di cb di trak sm lb lain, ingat harian lb2 jangan sampai saling lht, ckp dengar saja.

allhmdllh mungkin itu sedikit masukan dari saya, artikel ini berdasarkan pengalaman pribadi, cinta, neo Al, dan masih banyak gacok saya sdh biasa jadi perampok prestasi dan yang penting bs buat silahturahmi



Sumber :
https://www.facebook.com/notes/komunitas-lovebird-semarang/melatih-lovebird-agar-durasinya-bisa-maxala-sederhana-dan-bisa-buat-orang-sibuk-/1804050886533047/

Ternak Lovebird dengan Poligami

Ternak Lovebird dengan Poligami
Poligami dalam ternak lovebird
Idealnya 1 jantan dan 3 betina

Meski di alam liar Lovebird dikenal sebagai burung setia alias monogami, bukan berarti seekor lovebird jantan dalam penangkaran tidak bisa dibiakkan dalam kehidupan poligami. Sudah ada beberapa penangkar lovebird yang berhasil menerapkan perkawinan poligami, antara lain Om Joni, pemilik Fiqrillah Farm di Sumenep.
Ternak Lovebird dengan Poligami
Ternak lovebird model poligami harus menggunakan kandang battery / soliter.
Tujuan beternak lovebird model poligami tentu saja untuk menghemat jumlah pejantan yang bakal digunakan untuk mengawini induk betina. Secara teoritis, induk jantan mampu mengawini hingga 4-5 ekor induk betina, dengan persentase fertilitas yang tetap prima.

Bahkan, berdasarkan pengalaman Om Joni, rasio ideal jantan dan betina dalam perkawinan poligami pada lovebird adalah 1 : 3. Jadi, seekor pejantan mengawini tiga induk betina.
Tetapi model poligami di sini tidak seperti peternakan ayam kampung, di mana seekor pejantan akan dicampur dengan beberapa ekor betina dalam satu kandang. Jika model ini dilakukan pada lovebird, maka burung jantan hanya mau mengawini satu betina saja, dan muncul sifat aslinya sebagai burung monogami.

Poligami tidak bisa diterapkan pada kandang kandang koloni.

Seleksi indukan:
  • Induk jantan minimal berumur 8 bulan.
  • Induk betina minimal berumur 1 tahun, atau sudah memasuki masa birahi.
  • Karena induk jantan akan mengawini 3 induk betina, maka kualitasnya mesti bagus terutama untuk lovebird suara.
  • Induk betina juga diusahakan memiliki kualitas suara yang bagus, kalau orientasi ternaknya fokus ke ngekek panjang.
  • Apabila orientasinya mencetak lovebird warna eksotik, lebih baik jika 3 induk betina memiliki warna yang berbeda-beda, sehingga bisa menghasilkan anakan yang makin bervariasi.
Selain menghemat jumlah induk jantan, keuntungan ternak lovebird model poligami adalah kita bisa memprediksi warna anakan lovebird, berdasarkan warna induk jantan dan warna induk betina yang akan dikawinkan.

Persiapan kandang ternak:
  • Persiapkan tiga unit kandang ternak, sesuai dengan jumlah induk betina. Selain itu, siapkan pula 1 unit kandang ternak untuk induk jantan.
  • Kandang induk betina bisa disusun secara berjajar. Adapun kandang induk jantan diletakkan agak jauh dari kandang betina, kalau perlu jangan sampai terlihat.
  • Untuk memudahkan identifikasi, masing-masing kandang betina diberi nomor, misalnya 1, 2, dan 3; atau A, B, dan C.
  • Setiap kandang induk betina dilengkapi dengan wadah pakan, air minum, tenggeran, serta kotak sarang dari bahan triplek.
  • Kotak sarang diletakkan di salah satu sudut kandang. Masukkan bahan sarang ke dalamnya, tetapi secukupnya saja.
  • Tebarkan pula bahan sarang ke dasar kandang induk betina. Bahan sarang dapat berupa ijuk halus, daun cemara kering, atau bahan sarang lainnya. Bahan inilah yang akan diambil induk ketika hendak bertelur, untuk dimasukkan ke kotak sarang.
  • Pakan utama yang diberikan adalah campuran millet putih, gabah, dan canary seed.
  • Pakan tambahan / extra fooding (EF) berupa jagung muda, daun sawi putih, kwaci (biji bunga matahari), dan tulang sotong.
    Ternak Lovebird dengan Poligami
Pergiliran perkawinan poligami
Berikut sistem pergiliran poligami pada ternak lovebird, sebagaimana dilakukan Om Joni selama ini:
  • Setiap pagi, mulai pukul 06.00 hingga 07.00, induk jantan dimasukkan ke kandang betina dan itu dilakukan secara bergiliran.
  • Misalnya, pertama kali dimasukkan ke kandang betina-1 mulai pukul 06.00. Namun satu jam kemudian, induk jantan diangkat dan dimasukkan lagi ke kandangnya sendiri.
  • Keesokan harinya, induk jantan kembali dimasukkan ke kandang betina-1, dalam waktu yang sama pula (06.00 – 07.00). Setelah itu dikembalikan lagi ke kandangnya. Begitu seterusnya, sehingga induk jantan selama 4 hari berturut-turut berada di kandang betina-1, meski hanya selama 1 jam.
  • Hari kelima, induk jantan dimasukkan ke kandang betina-2 dalam rentang waktu pukul 06.00 hingga 07.00. Setelah itu dikembalikan ke kandangnya sendiri. Hal ini berlaku selama 4 hari berturut-turut.
  • Selanjutnya, induk jantan dimasukkan ke kandang betina-3, dalam rentang waktu yang sama dan selama 4 hari berturut-turut pula.
  • Jadi selama 12 hari nonstop, induk jantan akan selalu mendampingi induk betina, meski satu jam saja. Ketika campur dengan induk betina, induk jantan mampu mengawini pasangannya secara sempurna.
  • Beberapa hari atau minggu setelah kawin, masing-masing induk betina akan bertelur. Kalau telur menetas (meski hanya pada 1-2 induk betina saja), berarti perkawinan poligami sukses. Kalau tak ada satu telur pun yang menetas, ada dua kemungkinan yang terjadi: induk jantan tak pernah mengawini betinanya, atau induk jantan memang infertil.


Sumber: Tabloid Agrobur No 757 – Minggu I Desember 2014
Semoga bermanfaat.


Mengenal Lutino Personata

Mengenal Lutino Personata
Selamat Pagi dan Selamat Menjalankan Ibadah Puasa untuk para Lovebird Lovers yang menjalankannya. Kali ini kita akan mencoba membahas sedikit tentang Lutino dari jenis personata.

Teman - teman sesama Lovebird Lover mungkin sudah tidak asing lagi dengan Lovebird jenis Lutino. Ketika ditanya seperti apa itu Lutino, (hampir) semua serempak menjawab : "Itu lhoo yang kuning ngejreng kepala merah ngalung sampe dada dan bermata merah kaya habis kecolok,, hehehe,,".
Tetapi ketika ditanya : "Lutino jenis / spesies apa itu Bro?...".
Apa jawaban anda ??

Memang kebanyakan yang beredar diantara para breeder adalah mutasi Lutino Sable dari jenis Ficshery. tetapi ternyata mutasi Lutino ini terdapat pula pada jenis personata. kok bisa ?? ya bisa lah....
Lutino Personata
Lutino Personata dan jenis lain pada Lovebird Kacamata mutasinya bersifat resesif, dan bisa diwariskan ke keturunan setelahnya secara genetis (split/trah).

Ngobrol bareng Komunitas Lovebird Lover Indonesia kali ini kita coba mengenal Lutino dari jenis Agapornis Personatus, atau dikenal dengan sebutan Dakocan / Kepala Hitam yang memang spesies Lovebird yang sangat umum di Indonesia.

Tahukah Anda, Lutino yang umum diperjual belikan di kita mayoritas dari jenis Lutino Fischeri ataupun Lutino Hybrid.

Semakin merah, semakin merata ke bawah, semakin dicari.
Tidak demikian dengan CIRI FISIK Lutino Personata.

Bedanya, warna kemerahan di kepala Lutino Personata, tidak setajam warna merah pada Lutino Fischeri, dan areanya pun hanya sebatas di kepala tanpa menyebar ke bagian dada. Di bagian pangkal ekor (tungir, atau disebut juga rump), Lutino Personata berwarna kuning polos, tanpa ada warna putih seperti pada Lutino Fischeri.
Lutino Personata

Lutino Personata

Lutino Personata
Jadi, tidak semua Lutino yang bagus itu merah menyala, menyebar (ngalung) sampai dada. Bila Anda penggemar jenis Personata, maka Si Pucat ini yang terbaik! tapi tetap perlu dicatat dan diingat baik -baik, kalo lutino itu harus lah bermata merah



Sumber : Grup Facebook Lovebird Lover Indonesia
https://www.facebook.com/groups/301695919994311/305083319655571

Racikan Pakan Lovebird Juara

Racikan Pakan Lovebird Juara
RACIKAN CAMPURAN OLAHAN PAKAN BIJI-BIJIAN LOVEBIRD

Mungkin para LoveBird Lover’s di luaran sana sudah banyak yang tahu juga soal racikan ini, atau mungkin juga ada yang tidak setuju menggunakan racikan ini, karena sempat juga saya ngobrol dengan salah satu Breeder LB kelas Kakap (bermodal gede..he..he).
Racikan Pakan Lovebird Juara
Bahwa bagi dia LB di alam bebasnya memakan makanan apa adanya tanpa di olah terlebih dahulu, nahh.. bagi dia biji-bijian (Milet Merah/Putih, Kwaci, Canary Sheet, dll.) tidak perlu dicuci atau diolah terlebih, biarkan saja apa adanya. Nahh..ya itu tadi kembali ke prinsip dan metode ternak/pemeliharaan LB masing masing serta tentunya
kemampuan masing-masing LoveBird Lover’s. Misal :
  • Yang berkantong tebal, sanggup-sanggup saja membeli pakan/obat-obatan/vitamin yang terkenal bagus dan harga mahal, bahkan yang import sekalipun.
  • Yang berkantong pas-pasan seperti saya ini, selalu ingin mencoba dan mencoba, dengan prinsip selagi ada yang murah dan cocok buat LB saya kenapa tidak saya coba dan sebisa mungkin meminimalisir penggunaan bahan-bahan kimia.
Tanpa ada niatan dari saya untuk menggurui, hanya sekedar sharing saja dan kebetulan ada member KLI yang meminta untuk di share. Maka saya akan mencoba sharing racikan olahan pakan biji-bijian yang selama ini saya gunakan, saya gunakan sejak pertama kali saya memelihara LB sekitar awal tahun 2010 dan sampai sekarang masih saya gunakan. 

Mengingat kondisi hawa di rumah tempat saya memelihara LB, cuacanya agak lembab, dikelilingi oleh pohon dan bambu dan curah hujan di Bogor yang juga cukup tinggi.

Beberapa orang di Bogor pun sudah mencoba racikan pakan yang saya share kepada mereka, yang mungkin juga sudah mereka modifikasi sendiri, disesuaikan dengan kondisi masing-masing.

Biji-bijian yang akan diracik disesuaikan dengan kebutuhan masing, diproses secara tersendiri, dengan maksud agar fleksibel dalam pencampuran nantinya.
Sebagai contoh untuk peracikan 25Kg milet putih, saya biasanya mengunakan bahan dan takaran sbb :
  1. 1 Kg Jahe (dicuci bersih)
  2. ¾ Kunyit (dicuci bersih)
  3. ¾ Kencur (dicuci bersih)
  4. 5 Butir Telur Bebek atau Ayam Kampung (Ambil kuningnya saja)
  5. 1 Box Madurasa (Madu Murni lebih baik)
Cara Pengolahan :
  1. Bahan 1,2 dan 3 diparut, kemudian peras airnya dan buang hampas nya.
  2. Cuci bersih milet, kemudian tiriskan.
  3. Tambahkan air secukupnya pada bahan 1,2 dan 3, kira-kira milet 25Kg terendam semua dan sempurna.
  4. Sebelum air perasan Bahan 1,2 dan 3 di tuangkan ke Milet, tambakan dulu kuning telur dan Madu serta aduk hingga merata.
  5. Rendam milet menggunakan cairan racikan tadi, kemudian tutup wadah rendaman. Waktu pengerjaan sebaiknya mulai direndam sekitar jam 19.00 sampai pagi hari sekitar jam 06.00
  6. Kemudian tiriskan/saring airnya. Kemudian jemur di matahari terik hingga mengering.
  7. Pakan siap digunakan
Hal ini dapat juga dilakukan pada pakan biji-bijian lainnya, seperti Kwaci, Milet Merah, Canary Sheed, dll., dengan porsi bahan racikan disesuaikan.

Sekali lagi, tidak ada maksud dari Saya untuk menggurui, hanya sekedar berbagi ilmu dan pengalaman yang saya miliki sebagai titipan dari Allah SWT, wajib bagi saya untuk berbagi kepada orang lain selama mereka membutuhkan. Dan saya tidak berani meng-klaim bahwa racikan yang saya gunakan ini pasti cocok juga jika diterapkan pada orang lain. Silahkan dinilai sendiri nantinya, jika kurang monggo ditambahkan.

SEMOGA BERMANFAAT
Salam KLI,

MGS BF

Sumber : Komunitas Lovebird Indonesia

Mengenal Slaty Blue

Mengenal Slaty Blue
Slaty Blue.

Berbicara tentang mutasi lovebird selalu menjadi hal yang menarik, selain berbicara tentang harga tentunya,, hehehe. Mutasi dan Species adalah dua hal yang berbeda, tetapi kebanyakan dari kita menamai lovebird hanya dari mutasi nya saja dan terkadang melupakan species nya. contoh sederhananya jika ada lovebird berwarna kuning terang dan bermata merah kita pasti langsung menamainya dengan Lutino Mata Merah tanpa tahu sebenarnya Lutino tersebut masuk kedalam Lutino Fichery atau Lutino Personata.

Banyaknya  mutasi warna pada Lovebird menjadi sebuah daya tarik tersendiri untuk kita para Lovebird Lovers. Selain mutasi yang sudah familiar seperti pastel, albino, lutino sebagainya adapula mutasi lain yang jarang dikenal oleh para penghobi. salah satunya adalah mutasi lovebird slaty blue yang kebanyakan terdapat pada lovebird Ficshery dan personata.

Salah satu jenis mutasi pada Lovebird seri biru yang jarang kita lihat dibanding mutasi lainnya selain Misty adalah Slaty.

Dikenal juga dengan sebutan Steel Blue, Slaty merupakan mutasi yang bersifat dominan.
Bila dilihat, sepintas mirip dengan Mauve tetapi nampak nuansa kebiruan. Pada bagian perut pun warnanya bukan kelabu seperti Mauve, tetapi mirip dengan warna cangkang telur bebek atau telur asin.

Lovebird slaty ini masih jarang ditemukan sehingga harganya pun cukup tinggi. Menurut saya pribadi lovebird slaty ini mirip dengan lovebird mauve namun warnanya lebih pudar. Bagian dadanya juga hampir sama yaitu warna biru keabu-abuan. Warna lehernya putih, kalau ngalung putih artinya lebih jelas dan ini terjadi pada lovebird slaty perso.

Warna sayap lovebird slaty juga biru-keabu-abuan. Ada yang bilang kalau lovebird slaty ini seperti lovebird Mauve. Pada bagian perutnya warna kelabu cangkang telur bebek (telur asin). Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada gambar di bawah.

So, jangan sampai salah indentifikasi ya, antara Slaty, Misty, dengan Mauve.

*Credits to original photo uploader.
Slaty Blue

Slaty Blue

Steel Blue

Steel Blue


Sumber : Grup Facebook Lovebird Lover Indonesia dengan beberapa tambahan untuk penyesuaian
https://www.facebook.com/groups/301695919994311/permalink/330073273823242/

Lutino NSL dan Lutino SL

Lutino NSL dan Lutino SL
Karena yang dibahas memiliki persamaan, yaitu mengenai Albinisme (mutasi Ino), maka artikel mengenai dua mutasi tersebut Saya gabung saja.
Untuk perbedaan antara kedua, silahkan simak penjelasan dibawah.
Namun sebelumnya, secara umum kita bahas dahulu mengenai Albinisme.

1. ALBINISME
Albinisme terjadi ketika kandungan pigmen Eumelanin benar-benar hilang secara total.
Albinisme terbagi dalam 2 golongan, yaitu Sex Linked Ino (SL Ino) dan Non Sex Linked Ino (NSL Ino).
Dampak dari mutasi ini adalah menjadikan tampilan fisik burung nampak "Bule".
Tidak hanya tampilan bulunya saja, namun pada mata, kaki, dan kuku juga turut terkena dampak dari mutasi tersebut.
Ketika mutasi Ino terjadi pada burung Seri Hijau, maka terciptalah Lutino.
Ketika mutasi Ino terjadi pada burung Seri Biru, maka terciptalah Albino.
Ketika mutasi Ino terjadi pada burung Seri Parblue, maka terciptalah Creamino.
Agar lebih menarik dan variatif, Anda dapat mengombinasikan mutasi Ino dengan mutasi lain.

2. NSL INO
NSL Ino pertama kali terjadi pada spesies Nyasa, lalu ditransmutasi ke Personata.
Lalu dari Personata ke Fischeri dan Blackcheeked. Jadi NSL Ino ini mutasinya terdapat pada Lovebird golongan Eyering/kacamata saja.
Mengapa disebut NON SEX LINKED INO?
Penyebabnya adalah karena sifat dari pewarisan mutasi ini adalah resesif dan TIDAK TERKAIT KELAMIN.
Maksudnya? Jantan maupun betina, memiliki kans dan mekanisme mewariskan yang sama kepada keturunannya.
Lutino NSL
Contoh:
  • Jantan Lutino x Betina Hijau (tanpa split) = apapun jenis kelamin anaknya, Hijau split Ino.
  • Jantan Hijau (tanpa split) x Betina Lutino = apapun jenis kelamin anaknya, Hijau split Ino.
Walaupun ditukar, hasilnya sama saja toh? Karena tidak terkait kelamin.

3. SL INO
Mekasime mutasinya hampir sama saja dengan NSL Ino, namun bedanya SL Ino ini terjadi pada spesies Roseicollis (nonklep).
Mengapa disebut SEX LINKED INO?
Penyebabnya adalah karena sifat dari pewarisan mutasi ini adalah resesif dan TERKAIT KELAMIN.
Maksudnya? Jantan dan betina memiliki kans dan mekanisme berbeda dalam mewariskan yang sama kepada keturunannya.
Lutino SL
Contoh:
  • Jantan Lutino x Betina Hijau (tanpa split) = anak JANTAN pasti HIJAU SPLIT INO, dan anak BETINA pasti LUTINO.
  • Jantan Hijau (tanpa split) x Betina Lutino = anak JANTAN pasti HIJAU SPLIT INO, dan anak BETINA pasti HIJAU tanpa split.
Perbedaan dalam penentuan jenis kelamin indukan, bisa sangat berpengaruh pada mutasi anakannya nanti, dan jenis kelaminnya bisa ditebak.
Jadi, pemilihan induk sangat berpengaruh banyak dalam hasil yg didapat nantinya.


Sumber :
https://www.facebook.com/groups/lovebirdsloversindo/permalink/454537361376832/

Deteksi gangguan pernafasan pada burung

Deteksi gangguan pernafasan pada burung
Deteksi gangguan pernafasan pada burung
PEMICU GANGGUAN PERNAFASAN
Deteksi gangguan pernafasan pada burung
AMONIA
Setiap kotoran / feces burung, juga manusia dan mamalia, pasti mengandung amonia. Amonia dalam kotoran burung dipicu oleh kandungan protein dalam pakan serta extra fooding (EF) seperti kroto, jangkrik, ulat hongkong, dan serangga lainnya.

Jika kotoran burung dibiarkan menumpuk dan tidak segera dibersihkan, maka kadar amonia menjadi tinggi. Ketika burung menghirup udara, maka sangat dimungkinkan amonia pun ikut terhirup. Makin tinggi kadar amonia dalam kandang / sangkar, makin banyak pula amonia yang ikut terhirup.

Persoalan makin pelik jika Anda memelihara burung dalam sangkar, dan sangkar dikerodong ketika kotoran masih menumpuk. Akibatnya, makin banyak pula amonia yang terhirup burung. Hal ini juga berlaku pada burung yang dipelihara dalam kandang, apalagi dengan ventilasi udara minim, bahkan jarang terkena sinar matahari, dan kotoran sering dibiarkan menumpuk.

Nah, amonia yang terhirup akan mengiritasi saluran pernafasan burung, menyapu silia, dan merusak mukosa di permukaan saluran pernafasan. Dampaknya, produksi lendir menjadi berlebihan.

Amonia juga dapat mengakibatkan iritasi pada konjungtiva mata, sehingga sistem pertahanan tubuh burung terganggu. Konjungtiva adalah membran / selaput tipis dan bening yang melapisi permukaan bagian dalam kelopak mata dan dan menutupi bagian depan sklera (bagian putih mata) burung.
Jadi burung akan mengalami gangguan pernafasan yang bukan disebabkan bibit penyakit, melainkan akibat menghirup amonia secara berlebihan. Nafasnya akan terdengar (ngorok), sebab banyak lendir di saluran pernafasannya.

Jika burung mengalami kondisi seperti ini, secara fisik ia terlihat sehat. Bahkan ada beberapa burung yang tetap moncer saat berlomba, tetapi pada malam hari terdengar suara ngorok. Burung memang tidak sakit, “hanya” mengalami gangguan pernafasan akibat banyak menghirup amonia dari kotoran yang dibiarkan menumpuk.

Biasanya, kondisi seperti itu tidak berlangsung lama. Sebab, pada dasarnya sistem pertahanan tubuh di saluran pernafasan sudah sangat lemah. Apabila beberapa organ pernafasannya sudah rusak, bibit penyakit yang terbawa udara pun mudah sekali menempel pada saluran pernafasannya.

Akibatnya, burung tidak hanya sekadar mengalami gangguan pernafasan akibat menghirup amonia, tetapi benar-benar terserang salah satu dari tujuh jenis penyakit pernafasan. Maka, selain ngorok, akan muncul gejala lain berupa batuk dan bersin.
Solusi:
  • Jika ada waktu, biasakan membersihkan bagian dasar sangkar dua kali sehari: pagi dan sore.
  • Jika tak sempat, setidaknya kotoran dibersihkan setiap pagi.
UDARA BERDEBU
Udara yang terhirup burung, juga manusia dan mamalia, pasti mengandung partikel debu berukuran super kecil (mikron). Partikel debu yang terkandung dalam udara ketika dihirup rata-rata berukuran 1,0 – 5,0 mikron. Adapun yang mampu disaring bulu getar (silia) pada rongga hidung burung hanya partikel berukuran 3,7 – 7,0 mikron. Jadi, ada beberapa partikel debu yang akan masuk ke saluran pernafasan lebih dalam, mulai dari larynx, trakea, bronkus, bronkiolos, parabronkus, paru-paru, dan kantung udara.

Jika udara sangat berdebu, maka jumlah partikel yang terhirup pun makin banyak. Dampaknya sama seperti amonia, yaitu akan merusak silia dan mukosa pada permukaan saluran pernafasan burung. Akibatnya, produksi lendir menjadi berlebihan sehingga membuat burung mengalami gangguan bernafas, ditandai dengan suara ngorok. Jika terus dibiarkan, sistem pertahanan tubuh burung pada saluran pernafasan juga akan melemah, sehingga penyakit pernafasan yang sesungguhnya akan muncul.

Solusi:
  • Jika memelihara burung dalam kandang, terutama penangkar, cermati kondisi lingkungan di sekitar kandang saat terjadi embusan angin cukup kencang. Jika terlihat banyak debu beterbangan, segera sirami halaman tersebut. Hal ini biasa terjadi pada siang hingga sore hari.
  • Jika burung dipelihara dalam sangkar, yang digantang di dekat lingkungan yang mudah berdebu, hal ini juga bisa disiasati dengan sering-sering menyiram halaman sekitarnya.
SUHU DAN KELEMBABAN
Idealnya, suhu lingkungan di sekitar kandang / sangkar burung sekitar 25 – 28 ºC, atau sekitar satu derajat di bawah suhu kamar (29 ºC).

Salah satu tengara untuk mengamati udara yang terlalu panas bagi burung adalah melihat caranya ia mengambil nafas. Jika udara terlalu panas, maka burung akan lebih sering membuka paruhnya untuk menghirup udara.

Kalau kondisi tidak memungkinkan, misalnya kita tinggal di daerah panas, maka pengaturan ventilasi dapat membantu menciptakan kesejukan pada burung yang ada dalam kandang / sangkar. Apalagi jika di dekat kandang / sangkar terdapat pepohonan yang rindang.

Adapun kelembaban ideal sekitar 60 – 70 %. Anda dapat menggunakan hygrometer yang ditempel di dekat sangkar / kandang. Jika kelembaban menurun hingga di bawah 50%, Anda dapat menyemprot air ke dasar lantai dan dinding kandang, maupun halaman di sekitar kandang.

Jika memelihara burung di dalam sangkar, yang kebetulan digantang di tempat yang kelembabannya kurang dari 50%, segera pindahkan sangkar ke tempat yang lebih teduh. Dapat juga menyemprotkan air dari sprayer ke tubuh burung.

Menjaga kelembaban udara juga sangat penting. Jika kita lalai, dan membiarkan kelembaban udara drop hingga di bawah 50%, dampaknya antara lain menyebabkan membran mukosa saluran pernapasan, termasuk sinus, menjadi kering. Akibatnya aktivitas silia terhambat. Peluang partikel debu dan bibit penyakit masuk pun makin besar.
Semoga bermanfaat.

Sumber : Komunitas Lovebird Indonesia

Copyright © Lovebird Lovers Indonesia . All rights reserved. Template by CB. Theme Framework: Responsive Design