Pecinta Burung Lovebird Indonesia

Apakah opaline x opaline = 100% opaline

Apakah opaline x opaline = 100% opaline
Apakah opaline x opaline = 100% opaline?
Menurut rumus, opaline x opaline = 100% opaline. Adakah kemungkinan perkawinan opaline x opaline menghasilkan warna hijau alias wild colour alias “josan”? Beberapa kali kita melihat postingan dari rekan rekan yang mengatakan bahwa mereka mendapatkan burung berwarna hijau biasa (non opaline) dari hasil silangan opaline x opaline. Postingan seperti ini biasanya langsung ramai ditanggapi dan terjadi perdebatan berkepanjangan bahkan sering ditanggapi dengan sinis: “anak yang tertukar”, “telor yang tertukar”, “indukannya selingkuh”, “peternaknya kurang piknik” hingga “bakul tukang tipu”.

Kembali ke pertanyaan diatas. Apakah ada kemungkinan perkawinan opaline x opaline menghasilkan warna hijau alias wild colour alias “josan”? Jawabannya ADA! Walaupun sangat jarang tapi kemungkinan itu memang ada. Bagaimana penyimpangan ini bisa terjadi? Berikut penjelasannya.

A.    Jawaban sinis yang mengatakan bahwa “indukannya selingkuh” adalah salah satu faktor penyebab terjadinya penyimpangan diatas. Menurut artikel yang ditulis oleh Dirk Van den Abeele, burung betina memiliki kemampuan menyimpan sperma jantan hingga jangka waktu tertentu dimana sperma tersebut disimpan disebuah saluran kecil yang berada diarea kloaka (sperm-storage tubules). Jangka waktu penyimpanan tersebut berbeda antara spesies yang satu dengan lainnya dan bisa mencapai hingga 30 hari. Jadi bisa saja betina opaline sebelum dikawini oleh jantan opaline sudah pernah “ditiduri” oleh jantan yang bukan opaline dan spermanya disimpan oleh sang betina hingga terjadi pembuahan pada saat dikawinkan dengan jantan opaline. Jadi memang benar terjadi “indukannya selingkuh”.

B.     Kemungkinan kedua adalah pada saat pembentukan sel reproduksi, ada bagian dari Z kromosom yang mengandung informasi mutasi yang bersangkutan mengalami kerusakan atau hilang (jantan memiliki 2 kromosom Z sedangkan betina memiliki 1 kromosom Z dan 1 kromosom W). Perlu anda ketahui bahwa pada saat proses meiosis sedang berlangsung, bisa tedapat beberapa kali kegiatan crossing over. Crossing over ini terjadi pada kromosom Z jantan yang secara keseluruhan memiliki empat kromatid dan pada kromosom Z betina yang memiliki dua kromatid. Istilah crossing over ini sebenarnya lebih rumit dari sekedar pertukaran antara dua kromosom. Jika ada bagian dari Z kromosom yang bermasalah (rusak atau hilang) maka ada dua kemungkinan yang bisa terjadi:
  • Embrio tidak berkembang dan mati dalam cangkang (Dead in Shell).
  • Embrio berkembang dan bertahan hidup tapi tidak mewarisi sifat mutasi dari kedua indukannya (dalam contoh kasus ini opaline) dan terlihat berwarna hijau alias wild colour alias “josan” dan diyakini burung seperti ini mandul.

Dari penjelasan diatas, walaupun kemungkinannya sangat kecil tapi memang bisa terjadi bahwa opaline x opaline = non opaline. Di dunia ini, satu satunya yang konstan hanya perubahan. Jika tidak ada penyimpangan maka dunia genetika bukanlah dunia genetika.
Salam,
Ben KLI

Disadur dari artikel Dirk Van den Abeele di http://www.ornitho-genetics.info/
PS: Jangan tanya saya apa itu kromosom, meiosis, kromatid dan istilah lainnya. Silahkan tanya google. 


Mengatasi Lovebird Menjeruji Saat di Gantang

Mengatasi Lovebird Menjeruji Saat di Gantang
Lovebird selain memiliki daya tarik dari warnanya yang indah adapula yang menyukai burung ini karena suara ngekeknya yang khas, bahkan sudah ada lomba tersendiri untuk kelas ngekek ini. untuk lovebird yang sudah sering menjadi juara pasti harganya pun akan melambung tinggi, walau sekedar warna hijau standart tapi harganya bisa melampau parblue,, hehehe...

Bagi para pecinta suara burung ternyata menseting lovebird untuk siap tempur di arena lomba bukanlah hal yang gampang. lovebird memiliki keunikan tersendiri yang pastinya berbeda dengan burung ocehan dan masalah yang paling sering di hadapi adalah menjaga birahi sang lovebird.

Apakah yang menyebabkan sang juara anda berulah ? nyanyi sambil ngeruji, menggigit tangkringan dan over birahi yang tidak terarah dan inilah biasanya yang bikin pusing para juragan juragan LoveBird,, hehehe. pengalaman saya jawabannya sangat sederhana yaitu Faktor kebiasaan buruk yang tidak dilarang !! plus terlalu dimanja !! hal tersebut lah awal penyebab sang jagoan menjadi bermasalah sekaligus yang bikin juragannya sampai minum obat sakit kepala, migrain tapi gak sembuh juga,, hehehe
Mengatasi Lovebird Menjeruji Saat di Gantang
Faktor kebiasaan buruk yang tidak dilarang  adalah kebiasaan dalam mengeruji, menggigit angkringan seharusnya itu dilarang, salah satu nya dengan membuat dia terkejut ketika mengeruji. melempar kan kotak rokok, ingat ya hanya kotaknya yang dilempar bukan dengan warungnya,, hehehe,, atau apapun yang berukuran kecil.

Kenapa hal itu dilakukan ? karena pada dasarnya ingatan Lovebird itu sangat kuat dan kita harus membuat dia ingat ketika sudah masuk memorinya gak akan bisa hilang lagi, intinya apa ?? buat dia kapok bila sedang berulah, biasanya dalam 10~30 hari kebiasaan buruknya akan hilang.

Jika Lovebird kita over birahi maka menstabilkan bisa dengan penjemuran & minuman dikasi cuka apel, dikagetin kalo lagi ngeruji atau menjauhkan dari Lovebird Lain

kunci stabil selain rawatan dan pejemuran adalah waktu pemanasan. idealnya adalah 3 hari sebelum kontes ! kenapa karena disitulah bisa kita nilai setelan birahi jagoan kita, sudah pas atau tidak, karena Lovebird beda dengan murai atau kacer. tapi disitulah seni nya dalam menyeting lovebird untuk lomba ngekek

Mengenal Ciri Fisik Burung Split Opaline

Mengenal Ciri Fisik Burung Split Opaline
Biola, salah satu varian pada jenis Fischeri ini memang memiliki daya tarik tersendiri. Selain warnanya hijaunya yang boleh dibilang "khas Opaline" kalau menurut Saya, karena tidak sama dengan warna hijau varian lainnya, warna merah pada bagian kepala dan leher-pun sangat kontras, yakni merah menyala.

Dengan ramainya penggemar Fischeri Opaline (Biola) maka semakin ramai topik “Burung split” menjadi topic pembicaraan akhir akhir ini. Tetapi rupanya banyak juga rekan rekan senior yang belum paham benar soal burung split, meskipun penggunaan burung split itu merupakan ilmu dasar dari beternak Lovebird

Split di-symbolkan dengan tanda “/”
Contoh: Hijau split Biru bisa dituliskan Hijau/Biru.
Burung split tidak bisa dibedakan dengan burung normal, secara visual bentuk fisik, warna & kondisi nya sama dengan burung2 normal. Hanya secara genetik, burung split membawa genetik mutasi lainnya.

Namun apakah burung split opaline bisa terlihat dari segi fisik?? sebenarnya sangat sulit membedakan burung split dari segi fisiknya, tapi ternyata ada metode untuk mengenalinya.

Berikut ini saya jelaskan kembali lewat gambar yang lebih detail. Jika anda menemukan hal yang berbeda dari penjelasan pada gambar ini, mohon koreksinya. Ingat, ini hanya berlaku untuk mutasi opaline.
Mengenal Ciri Fisik Burung Split Opaline
Karena mutasi biola bersifat sex linked maka anakan yang berfisik hijau standart pun banyak dicari karena memiliki split biola walaupun hanya berlaku untuk anakan jantan saja. untuk para breeder yang bermodal kecil banyak pula yang mencoba mengawinkan hijau standart split biola ini dengan burung non biola, jika jackpot maka akan mendapatkan anakan biola dari indukan paket hemat split biola x non biola, walapun persentasinya lumayan kecil.

Semoga bermanfaat bagi anda yang ingin berinvestasi split opaline. Dan semoga hari ini tidak menjadi hari cabut bulu nasional. ðŸ˜ƒ

Seperti yang sudah saya pelajari dari peternak peternak Eropa, bahwa transaksi Burung split itu adalah transaksi kepercayaan! Artinya: kalau Anda percaya dengan penjual/peternak tersebut maka silakan dibeli burung split nya, kalau Anda ada sedikit keraguan maka segera lupakan transaksi tersebut.

Happy breeding dan salam
Ben KLI


Sumber : Grup Facebook  Komunitas Lovebird Indonesia

Ciri – Ciri LoveBird Sakit

Ciri – Ciri LoveBird Sakit
Lovebird adalah burung sejenis beo kecil yang berasal dari genus Agapornis. Burung ini memiliki ukuran kecil berkisar 13 - 17 cm dengan berat sekitar 40 - 60 gram serta memiliki ekor yang pendek dan paruh yang besar melengkung. Lovebird memiliki 9 spesies dengan 8 spesies berasal dari Afrika dan 1 spesies berasal dari Madagaskar. Burung ini bersifat monogami dan sering terlihat mesra jika berpasangan, maka dari itu burung ini dinamakan sebagai Burung Cinta atau Lovebird. Lovebird mampu hidup hingga umur 10-15 tahun.

Didalam berternak lovebird kita pasti sering menemui berbagai macam masalah, mulai dari penentuan jenis kelamin, cara penjodohan sampai telur yang zoonk. dan kali ini kita akan sedikit membahas tentang ciri ciri lovebird yang sedang dalam kondisi tidak fit atau terserang penyakit.

Menjaga kesehatan dan kebersihan hewan ternak kita itu wajib hukumnya. karena jika ingin mendapatkan hasil ternak yang berkualitas kita pun harus memperhatikan perawatannya. jangan samapai terlalu mementingkan hasil jumlah ternak yang banyak tapi tidak menjaga kesehatan indukan.
Ciri – Ciri LoveBird Sakit
Ciri – Ciri LoveBird Sakit
  • pernapasan/nafas tidak normal.
  • Ekor bergerak naik turun secara terus menerus.
  • Muka dan kepala di liputi lendir.
  • Bulu tidak normal, pertumbuhannya dan meranggas.
  • Pendarahan.
  • Ekor, kepala atau sayap lemas terkulai.
  • Mata kusam dan bengkak
  • Jatuh dari tempat bertengger.
  • Postur burung terlalu membungkuk.
  • Benjolan atau pembengkakan pada tubuh.
  • Berdiam di dasar kandang.
  • Muntah.
  • Berat badan turun drastis.
Apabila muncul tanda di bawah ini maka konsultasiakan dengan dokter hewan kepercayaan anda:
  • Kehilangan nafsu makan.
  • Kotoran tidak normal.
  • Mencabuti bulu sendiri secara berlebihan.
  • Pola tidur burung lovebird  tidak normal ( Kepala terselip di bawah sayap, kepala berpaling ke arah sayap denga mata hanya tertutup segbagian kelopaknya).
  • Terjadi perubahan di luar kebiasaan (Berubah kicauannya, bermainnya, interaksi dengan burung lain dan manusia dan tempat hinggapnya)
  • Minum berlebihan tidak seperti biasannya.

Sumber : Grup Facebook Komunitas Lovebird Indonesia

Sexing dengan Pendulum

Sexing dengan Pendulum
Banyak sekali di grup facebook para Lovebird Lover menanyakan tentang jenis kelamin burungnya dengan menyertakan foto saja. agar diingat bahwa Lovebird adalah jenis burung yang sexual-monomorphic, artinya wujud fisik antara jantan dan betina hampir tidak ada bedanya.

Pengecualian untuk spesies Madagascar, Pullaria, dan Taranta, karena 3 spesies ini sexual-dimorphic, yang artinya antara burung jantan dan betina memiliki perbedaan yang cukup signifikan.

Bingung menentukan burung jantan atau betina? coba salah satu tips alternatif di bawah ini yang sering juga digunakan para penggemar burung kicauan dalam menentukan jenis kelamin burung jika diperlukan.

Sebenarnya cara ini lumayan aneh dan belum ada yang mencoba membuktikannya secara ilmiah, tapi entah mengapa banyak orang yang merasa cara ini cukup akurat untuk memprediksi jenis kelamin. bahkan sudah ada yang menjual pendulum khusus untuk mengecek jenis kelamin dan harganyapun tidak bisa dibilang murah.

ingin mencoba mempraktekannya tapi belum ada dana untuk membeli pendulum nya ?? tenang saja tak usah kgawatir. kita bisa mempraktekannya dengan alat sederhana yang ada di rumah.
Sexing dengan Pendulum
Adapun caranya adalah sebagai berikut :
  1. Potong tali benang kira-kira penjangnya 15-20 cm.
  2. Ikatkan cincin yang terbuat dari logam atau emas pada ujung benang tadi.
  3. Untuk mengetahui jenis kelamin dari ternak kecil seperti unggas, kita dapat menaruh ternak unggas dalam sebuah wadah. 
  4. Julurkan pendulum yang sudah anda buat tadi di atas kepala ternak dengan jarak kira-kira 3-5 cm.
  5. Diamkan pendulum tersebut, nanti pendulum akan bergerak sendiri menurut jenis kelamin ternak anda.
  6. Apabila pendulum bergerak satu arah (maju mundur) berarti jenis kelaminnya adalah jantan. Dan apabila gerakan pendulum memutar secara kontinu, menandakan jenis kelaminnya betina.
  7. Untuk mengetahui jenis kelamin dari telur, cukup menaruhnya di tempat yang datar dan lakukan langkah-langkah seperti tadi.
Tapi akurasinya tidak 100% walau banyak juga yang berhasil akurat, ya tapi tidak ada salahnya kita mencoba walau hasilnya tetap untung untungan,, hehehe
Tetap Semangat Breding

Mengatasi Splay Legs (Kaki Mengangkang) Pada Anak Lovebird

Mengatasi Splay Legs (Kaki Mengangkang) Pada Anak Lovebird
(hanya sekedar sharing…) “Mohon koreksi dari para master jika terdapat kekurangan baik dari analisa maupun dari penanganan yang kami lakukan”

Splay Legs atau kaki mengangkang pada bayi lovebird (piyik) adalah dimana kondisi kedua kaki tidak dapat berdiri dengan sempurna dan susah untuk rapat antara kaki yang satu dan yang lain.

Jika hal ini tidak diatasi maka akan menyebabkan LB cacat kaki seumur hidup.
Mengatasi Splay Legs (Kaki Mengangkang) Pada Anak Lovebird
A. Penyebab Splay Legs
1.   Kurang Bahan Sarang di dalam glodok, sehingga pada saat bergerak piyik tidak mendapat tahanan pijakan.
2.   Terinjak oleh induk
3.   Bawaan lahir, bisa juga disebabkan oleh kekurangan kalsium, dll.

B. Penanganan Splay Legs
Dalam mengobati/menangani kasus splay legs, dianjurkan anakan untuk dicabut dari indukan dan dirawat dengan cara Hands Feeding (loloh). Setiap peternak mungkin memiliki cara dan teknik pengobatan tersendiri, kami pun tidak mengklaim jika cara yang kami lakukan adalah cara yang paling efektif dalam menangani kasus ini, sejauh ini dalam setiap menangani penyakit pada Lovebird, selalu disertai dengan keyakinan dan kasih sayang serta sebisa mungkin menggunakan bahanbahan/obat-obat alternatif yang relatif murah dan mudah didapat.

Persiapan :
1.   Usia LB yang di tangani sebaiknya antara 10 – 20 hari, dimana tulang kaki masih tulang rawan dan daya tahan tubuh sudah agak kuat, sehingga tidak mudah stress.
2.   Bahan-bahan
·      Kain dari bahan kaos (yang telah dipotong dengan ukuran lebar -/+ 1 Cm dan panjang secukupnya untuk membalut kedua kaki)
·      Minyak Tawon

Berikut ini langkah penanganan splay legs yang pernah kami lakukan :
1.   Ikat rapat kedua kaki piyik pada posisi berdiri normal selama kurang lebih 2 hari, gunakan bahan pengikat yang aman yang tidak akan berakibat timbulnya cedera lain, misalnya kaki menjadi bengkok atau aliran darah menjadi terhambat dan mengingat tulang kaki piyik yang masih tulang rawan. Gunakan bahan pengikat yang lembut dan agak lentur, misalnya potongan kain dari bahan kaos.
Olesi terlebih dahulu seluruh kaki dengan minyak tawon pada tungkai hingga pangkal paha kedua kaki piyik, tujuannya untuk mengurangi memar pada saat kaki diikat.
Mengatasi Splay Legs (Kaki Mengangkang) Pada Anak Lovebird
2.   Pada hari ke-2 (sore/malam) longgarkan ikatan kaki, ganti tali pengikat dengan ukuran yang lebih kecil (-/+ 0,5 Cm) dengan kerenggangan sekitar 1 Cm (jarak antar kaki). Tujuannya adalah agar piyik mulai terbiasa bergerak dengan kondisi kaki pada posisi normal. Biarkan ikatan sampai terlihat perubahan pada struktur pangkal paha hingga kembali ke posisi normal (perhatikan selama 1-7 hari dengan terus diolesi Minyak Tawon pagi dan sore).
Mengatasi Splay Legs (Kaki Mengangkang) Pada Anak Lovebird
3.   Jika posisi pangkal paha sudah pada posisi normal, longgarkan lagi ikatan menjadi -/+ 2 Cm (perhatikan gerakan dan posisi pangkal pahanya dengan terus diolesi MinyakTawon pagi dan sore).
Mengatasi Splay Legs (Kaki Mengangkang) Pada Anak Lovebird
4.   Jika sudah terlihat normal, lepaskan ikatan.
Mengatasi Splay Legs (Kaki Mengangkang) Pada Anak Lovebird
Insya Allah Anakan Lovebird sudah bisa berdiri dengan normal….
“Tidak bermaksud menggurui dan merasa lebih bisa dan lebih tau, hanya sekedar berbagi saja”


SUMBER : Eko Marganus – MGS BF

Jenis jenis Mutasi Pied

Jenis jenis Mutasi Pied
1. Apa sebenar nya pied ? Piedness disebabkan oleh tidak adanya lengkap eumelanin di daerah bulu tertentu, secara acak tersebar di seluruh bulu tersebut. Jika eumelanin di duri bulu telah benar-benar menghilang, hanya psittacine yang tersisa dan bulu hijau menjadi kuning. Jika pada burung biru, di mana psittacine (merah dan pigmen kuning) telah benar-benar hilang dan juga eumelanin tidak ada, hanya bulu-bulu putih akan hasilnya. Jika ini jenis pengurangan eumelanin mempengaruhi seluruh bulu, hasilnya akan burung putih atau kuning murni (dark eyed clear).
Ketika tidak adanya eumelanin dibatasi untuk sejumlah kecil daerah bulu, kita memperoleh pola pied, burung memiliki tempat berpigmen. Dalam pasangan setiap mutasi yang berbeda memiliki pola pied khas sendiri mudah untuk mengenali.
Jenis jenis Mutasi Pied
2 jenis pied di fishceri Dalam fischeri Agapornis kita mengenal tiga jenis pied. Ketika BVA mulai menyelidiki mutasi ini, itu tampaknya sangat membingungkan pada waktu itu. Fakta bahwa fischeris pied dalam permintaan untuk pertunjukan oleh BVA di Belgia dan NPV di Belanda, burung ini hampir dilupakan. Hanya beberapa peternak memberikan perhatian kepada mereka. perdagangan burung pied sering dijual ke toko-toko hewan peliharaan atau pedagang. Dalam fischeri hanya beberapa peternak mampu membuktikan dengan kenyataan hasil yang resesif dan dominan pied tidak benar-benar ada dalam spesies ini. Ada juga laporan dari peternak yang membeli burung pied dan tidak pernah dapat pied pada keturunannya atau kadang-kadang hanya satu dari anak-anak menjadi pied setelah mabung kedua. Sejumlah program pembuktian memberikan kita dengan wawasan yang lebih dalam mutasi pied. Dalam fischeri kami memiliki tiga jenis pieds: pied dominan, resesif pied dan mottle (pied progresif).

3 Dominant pied fischeri Mutasi fishceri ini pertama kali ditemukan pada tahun sembilan puluhan (90) di Portugal di kandang burung Mr Enrique Santos. Dalam jenis ini isi eumelanin dari bulu tubuh hampir sepenuhnya dipengaruhi, oleh karena itu burung menampilkan warna tubuh kuning. Isi eumelanin dari bulu sayap hampir tidak berubah, sehingga area penutup sayap hijau hampir normal. Catatan, saya nyatakan hampir karena burung ini memiliki sejumlah kecil bulu hijau terpengaruh pada bulu tubuh dan beberapa kuning (pied) bulu bulu pada sayap mereka. Mr Santos menduga bahwa jenis pied mewarisi resesif, bagaimanapun, Koos Hammer melahirkan burung-burung ini sudah untuk waktu yang lama (bahkan di seri biru) dan dia sangat jelas tentang hasilnya: Jenis ini dominan. Mr Santos mengadopsi nama sayap hijau pada waktu itu, tapi pied dominan adalah lebih tepat. Sama seperti di roseicollis kita amati pengurangan psittacin merah dalam topeng. Warna kaki dapat bervariasi. Sejauh yang kami tahu tidak ada perbedaan antara SF dan DF burung.

4 pied resesif ini hampir tidak lengkap dari melanin. Juga bagian pada pantat warna biru hampir hilang, hanya apa yang tersisa adalah burung kuning hampir lengkap menunjukkan beberapa jejak hijau secara acak, terutama pada bulu sayap. Kaki tetap abu-abu dalam banyak kasus, bagaimanapun, ada laporan tentang burung memiliki kaki tipis . Ada juga pengurangan psittacine merah di topeng sehingga warna topeng agak lebih kecil. Ketika burung-burung tersebut dipresentasikan kepada saya beberapa tahun yang lalu, orang berpikir kita berurusan dengan jenis hitam bermata jelas, tetapi tidak. Dalam hal ini nama pied resesif lebih tepat

5 mottle (pied progresif) Dalam Fischeris orang tahu fenomena burung menjadi pied dengan cara yang misterius. Dalam kebanyakan kasus bulu pied mulai muncul setelah mabung pertama dan lebih tua ,bulu burung ini tumbuh dan daerah pied diperluas. Peternak sering menyingkirkan burung ini karena penyebab sifat ini diduga menjadi kekurangan gizi. Dalam Budgerigars fenomena mottle itu sudah dikenal dan selama sekitar tiga tahun yang lalu saya mulai mengungkapkan asumsi saya tentang keberadaan mottle di Fishceris dan dugaan ini dikonfirmasi oleh catatan peternakan. Karakteristik untuk jenis pied adalah bahwa burung-burung ini lahir sebagai non pieds, namun, mereka mengeluarkan bulu pied setelah mabung besar pertama. Jenis pied berperilaku sebagai polimorfik (tergantung pada lebih dari satu gen). Setelah sekitar sepuluh bulan burung ini menampilkan beberapa bulu pied, setelah dua tahun pola pied secara acak tersebar di seluruh bulu tersebut. topeng dimuka hampir terpengaruh Mutasi ini terletak pada kromosom autosomal dominan dan mewarisi dan independen dari semua mutasi lain yang dikenal. tidak bisa mutan ini sebagai " SPLIT " untuk pied dominan karena hanya satu lokus gen bermutasi sudah cukup untuk menampilkan fenotipe pied.

Burung-burung pied dapat dibesarkan di SF atau DF tipe. Seseorang tidak bisa melihat perbedaan tetapi ada perbedaan yang signifikan pada keturunannya. Pada dasarnya mutasi ini dapat dibesarkan dalam semua mutasi terkenal lainnya, namun, menurut saya tidak masuk akal untuk menggabungkan jenis pied dengan eumelanin dikenal menipiskan mutasi lainnya (lutino, bermata, encer atau pucat).

ByDirk Van den Abeele(21/09/2001)(revised 14/12/2006)

Sekilas tentang Breeding Lovebird

Sekilas tentang Breeding Lovebird
Mana yang lebih mudah, menjodohkan LB yg sdh pernah produk dibanding LB siapan ?? hanya share dari pengalaman pribadi aja.

Proses penjodohan LB kuncinya adalah ketepatan jenis kelaminnya, benarkah sudah jantan-betina menjadi jaminan 2 ekor LB tsb akan berjodoh (entah cepat atau lambat).  LB yg berpredikat indukan tentu sdh 100% yakin diketahui jantan- betinanya shg kesulitan pertama sdh terurai tinggal melangkah ke bagaimana penjodohannya.
Sekilas tentang Breeding Lovebird
Proses penjodohan paling sederhana dgn mengkolonikan bbrp ekor lobet supaya memilih pasangannya sendiri, pilihan jodohannya hampir selalu tepat jantan-betina dan sgr terlihat berjodoh dlm waktu relatif singkat. akan tetapi metode ini ada kekurangannya, belum tentu pilihan jodoh sesuai yg diharapkan peternak, selain itu ada sisa dlm koloni yg tdk mau berjodoh. Dalam proses koloni ada resiko burung cedera krn perkelahian rebutan jodoh.
Tahab dan usia burung yg dicampur dlm kandang koloni sebaiknya rata2 sama. dan tentu harus mempersiapkan lobet dlm jumlah banyak.

Proses penjodohan yg lain dgn cara paksa (siA dijodokan dgn siB) 2 lobet jantan - betina dipersiapkan dan dipaksa berjodoh, cara yg umum dgn menjejerkan dlm sangkar masing2 bbrp waktu spy saling mengenal, kemudian baru dicampur dlm 1 sangkar dan di mandi jemurkan bbrp hari. 2 lobet tsb bisa sgr berjodoh namun juga bisa tdk terlihat berjodohnya, bahkan sering sekali awalnya mesra bbrp hari kemudian berantem melulu.

Faktor selera masing2 lovebird thd pasangan dan perbedaan umur, termasuk fase kematangan birahi, membuat rumit proses penjodohan. Namun kembali ke kalimat awal diatas, jika sdh benar jantan-betinanya walaupun lama tetap akan berhasil menjodoh. bbrp hal yg perlu diperhatikan dlm penjodohan paksa adalah saat awal dicampur harus diamati terus menerus, jika sudah terlihat tdk akur harus ekstra sabar utk siap2 memisahkan dan dicampur kembali selang 2-3 hr kemudian.

Tips lainnya, sebaiknya kandang tanpa glodok dulu spy ruang gerak cukup luas dan spy tdk terpojok dihajar pasangannya. klo ada glodok biarkan pintu glodok dlm keadaan terbuka.
2 ekor lobet yg dicampur terlihat akur tidur berdampingan sesekali bercumbuan sdh menjadi tanda akan berjodoh. umumnya lovebird segera memasuki glodok dan tidur didalamnya, aktivitas sehari2 akan mesra dan kawin2 pd pagi dan sore hari kemudian lobet akan mulai memasukan bahan sarang. Ini menandakan kemajuan usaha penjodohan telah melangkah ke tahap produksi.

Ada lobet yg keduanya tidak tidur didlm glodok, ada yg seekor diatas glodok seekor didlm saat tidur malam dan ada yg kedua"nya tdr didalam.
Faktor yg menunjang proses penjodohan: yaitu karakter/sifat ,kondisi birahinya, umur, histori (pasangan sbelumnya), habitat penangkarannya dan bbrp trik-nya (by Wisesa LB)


Sumber :
https://www.facebook.com/notes/komunitas-lovebird-blorok-indonesia-klbi/sekilas-tentang-penjodohan-lobet/1478773799008551/
Copyright © Lovebird Lovers Indonesia . All rights reserved. Template by CB. Theme Framework: Responsive Design