Pecinta Burung Lovebird Indonesia

Mengatasi Lovebird tidak mau bunyi di arena Lomba

Mengatasi Lovebird tidak mau bunyi di arena Lomba
Untuk menyiasati Love Bird momongan kita yang tidak mau fight di arena  lomba kita perlu Memahami Karakter Lovebird Dan Bagaimana Cara  Perawatannya??
Mengatasi Lovebird tidak mau bunyi di arena Lomba
mari kita memahami karakter lovebird lomba.ini  semua Sangat lah penting sekali memahami karakter terhadap lovebird  andalan/jagoan kita karena semua itu salain berkolaborasi antara perawatannya kita mesti tahu apa mau dia, kapan mood yang paling baiknya  keluar, apakah sesudah mandi /tidak di mandikan sama sekali dan apakah dia  sedang birahi atau tidak birahi, pola makan EF pun sangat berpengaruh terhadap penampilannya. tapi semua itu tidaklah sulit asalkan kita bisa mengkombinasikan dan mengkolabrasikan agar lovebird jagoan kita tetap  stabil.

masalah yang sering muncul dan tidak bisa di pungkiri yaitu over  birahi. hal apa sajakah yang membuat lb menjadi birahi : 
1.      Sudah  tidak bisa kita pungkiri mahluk hidup mempunyai masa di mana mereka  membutuhkan masa kawin dengan pasangannya,itu semua menjadi suatu masalah  dimana mempengaruhi kinerja dan penampilan saat di lapang, 
a)      LB sering ngeruji /Masalah ngeruji  Ada beberapa macam karakter mengapa lb tersebut ngeruji : 
i)        Karena lovebird masih berusia muda ,jadi watak dan karakter dia  belum stabi,mental tempur dia belum terlalu kokoh ,cara satu”nya sering  di bawa kelapang ,tujuannya untuk membiasakan diri. 
ii)      Sifat  agresif /gelisah,biasanya ini di alami oleh lovebird bahan/bakalan  ,karena mereka belum terbiasa dengan lingkungan sekitar arena  lomba,makanya dia sering ngeruji dan takut apabila melihat juri.jangan  kwhawatir,semua itu bisa di atasi asalkan tehnik olah vocal berjalan  sempurna. 
iii)    Yang terakhir yaitu ,karena lovebird mengalami  masa birahi,dimana mereka ingin kawin,masa ini yang sulit kita  pungkiri
ada 2 pilihan untuk mengatasi masalah ini :
(a)       lovebird  di kawinkan/di satukan dulu hinggga bertelur dan otomatis masa  birahinya berhenti,namun yang jadi kendala,lovebird lomba apabila sudah  di kawinkan akan cepat untuk birahi lagi..,masa ini yg sangat di  cemaskan,belum tambah lagi suara menjadi serak,untuk itu kita mesti  rekondisi dari awal.. 
(b)      dengan di mandikan secara rutin ,tujuannya untuk menghilangkan dan mengurangi birahi. 

2.   memahami karakter siap tempur:
a)      Lovebird yang sudah siap dari fisik untuk melakukan tarung yaitu ke  dua sayap pada lovebird saling menyilang,ini semua menandakan lovebird  tersebut dalam kondisi prima,baik stamina dan mental yang akan dia  keluarkan. 
b)      Bunyi di rumah belum tentu di lapang,ini yang  serig kita dengar dari semua kalangan kicaumania,Sebenarnya bunyi /tidak  bunyi di pengaruhi oleh mental dan settingan saat di lapangan.kita  mesti tau dan memperhatikan apa yang akan membuat mood untuk  membangkitkan ia bunyi dan mental fighter.
cara mengetahuinya gampang:
·      Lovebird di trek dulu sebelum naik gantangan. 
·      Lovebird di gantung/di sendirikan agar dia merasa tenang 
·      Lovebird di full kerodong dan di buka saat di gantang 
·      lovebird mesti di cas dulu dengan pasangannya 
Pilihlah dan sesuaikan dengan lovebird jagoan anda. bacalah mood pada lovebird

Poin yang mesti kita perhatikan mengapa lovebird kadang tidak pernah  mengeluarkan kemampuan dia padahal kita tau kapasitas yang dia miliki  itu dahsyat…
tapi perlu kita tekankan ga selamanya lovebird juara itu  selalu juara,pasti ada masa dimana mereka mengalami suatu masalah. 

Mohon Maaf apabila ada kesalahan kata dan apabila ada kekurangan karna  kesempurnaan hanya milik allah dan kekurangan milik umatnya silahkan di  tambahkan, Di atas langit masih ada langit, masih banyak yang hebat.  Juara ga Juara yang terpenting kita menghargai jagoan kita, Jadi Jawara banyak factor yang mempengaruhi,untuk itu kita harus memaksimalkan dan mengoptimalkan semua kemampuan dan bakat yang terpendam dari lovebird  tersebut.



Sumber :
https://www.facebook.com/notes/komunitas-lovebird-indonesia/mengatasi-lb-tidak-mau-bunyi-di-arena-lomba-by-jhons-chandra/10151682458820708/

Perbedaan Lovebird Impor vs Lovebird Lokal

Perbedaan Lovebird Impor vs Lovebird Lokal
Adakah perbedaan Lovebird Impor dan Lovebird lokal ??
Perbedaan Lovebird Impor vs Lovebird Lokal

Pada dasarnya, TIDAK ADA, karena yang dibicarakan adalah mahluk yang sama, yaitu lovebird. Lovebird mau lahir di Belanda, mau lahir di Amerika, mau lahir di Taiwan, mau lahir di Indonesia, mau lahir di Mesir, dst dst, tetaplah seekor lovebird, TITIK. Soal kenapa hal ini jadi pertanyaan di kalangan pecinta lovebird di Indonesia adalah sebagai berikut:
  1. Banyak peternak lovebird di Indonesia yang masih awam mengenai pengetahuan dasar lovebird, mana yang roseicollis/peachface, mana yang fischeri/dakocan kepala emas, mana yang personatus/dakocan kepala hitam, dll. Yang terjadi adalah karena lovebird adalah peliharaan yang lagi nge-TOP dan berharga relatif tinggi, semua orang berlomba-lomba untuk mengeruk untung secepat mungkin. Yang terjadi adalah pencampuran jenis-jenis spesies lovebird antara satu dengan lainnya, dimana yang beternak, yang menjual dan yang membeli tidak tahu apa yang diternak, dijual dan dibeli, asal itu seekor lovebird. Hasilnya: lovebird barong, lovebird kacamata yang galurnya sudah campur baur
  2. Di Eropa pada umumnya dan Belanda/Belgia pada khususnya, peternak lovebird di sana (99%) menganut sistem galur murni, dimana lovebird tidak disilang antara satu spesies dengan spesies lainnya, jadi lovebird yang dihasilkan adalah lovebird berstandar spesies yang bersangkutan. Contoh: Personatus hijau yang tidak berbulu oranye di dadanya
  3. Di Eropa pada umumnya dan Belanda/Belgia pada khususnya, banyak peternak yang melakukan seleksi indukkan yang akan diternakkan, jadi hanya yang berbodi besar yang dipasangkan dan diternakkan. Hasilnya adalah anakan yang bodinya besar-besar. Jika yang berbodi besar terus menerus dikawinkan dengan bodi besar lain setelah beberapa generasi, terjadilah standarisasi bodi besar pada lovebird tersebut.
  4. Soal isu/mitos bahwa lovebird impor adalah mandul, adalah TIDAK BENAR. Kenyataannya menurut saya adalah, diperlukan sebuah tahap adaptasi dari daerah Eropa (empat musim dan humiditas udara yang kering) menuju Indonesia (panas sepanjang tahun + hujan dan daerah humiditas tinggi). Belum lagi tahap penyesuaian dari shock/trauma perjalanan udara untuk membawa mereka kesini. Sesuai dengan pengalaman saya dengan burung impor Belanda, waktu adaptasi adalah sekitar 6 bulan sebelum mereka terbiasa dan mulai bertelur. Para anak dari indukan ini tentunya sudah terbiasa dengan iklim Indonesia jadi tidak perlu beradaptasi lagi setelah mereka menjadi dewasa.
Jika kita menganut prinsip yang sama dengan para peternak Eropa, tidak menutup kemungkinan bahwa Indonesia akan menjadi unggul. Lovebird adalah burung asli dari Afrika, dimana musim/iklim disana sangat mirip di Indonesia. Indonesia mempunyai suhu yang relatif stabil sepanjang tahun (25-35 celcius) dan humiditas yang konstan, lebih unggul dari eropa yang suhunya bisa sampai minus di musim dingin, sampai 40 derajat dimusim panas, belum lagi humiditas yang naik turun. Asal penempatan kandang dan cara kita merawat benar, pasti para lovebird ini akan lebih produktif di Indonesia

Semestinya hal ini tidak hanya untuk lovebird saja, contoh lain dalam hal ini adalah Parkit Holland. Bisa dibedakan ukuran antara parkit ini dengan parkit yang biasa dijual dipasar lokal, ukuran bodi bisa hampir sampai 50-70% lebih besar!

Semoga uraian singkat dari saya bisa bermanfaat untuk para rekan pecinta lovebird di Indonesia. Mari kita gerakkan/galakkan beternak lovebird berdasarkan galur murni!

Kualitas > Kuantitas!


Sumber : Komunitas Lovebird Indonesia

Alasan Lutino Sable Merupakan Hybrid

Alasan Lutino Sable Merupakan Hybrid
Beberapa tahun yang lalu atau masa awal lovebird booming di tanah air sempat gempar dengan adanya lovebird lutino mata merah, yaitu lovebird dengan warna kuning menyala serta warna kepala dan leher orange dan memiliki mata merah. lovebird jenis ini sempat menjadi primadona dan banyak dicari para Lovebird Lover, harganya pun lumayan tinggi. untuk jodohan dewasa bisa seharga motor sport saat itu.

Walau saat ini pamor Lutino MM sudah tidak sebooming seperti dahulu tapi tetap saja masih banyak sobat Lovebird Lover yang mencari burung jenis ini. tapi tahukah sobat Lovebird Lover kalau sebenarnya Lutino Sable adalah Lovebird Hybrid ??

Mengapa lutino sable = hybrid?
Mengapa lutino sable = hybrid?
Lutino pada Agapornis fischeri adalah termasuk mutasi NSL ino yang sifat penurunanya adalah autosomal resesif. NSL adalah singkatan dari Non Sex Linked yang artinya keturunan yang didapat tidak bergantung pada indukan jantan atau betina. Jika salah satu indukan baik jantan maupun betina adalah lutino, maka bisa menghasilkan anakan jantan maupun betina yang split lutino. Hal ini berbeda dengan mutasi SL alias sex-linked (contoh opaline dan lutino roseicollis), dimana tidak ada betina split opaline.

Mutasi lutino menyebabkan hilangnya semua eumelanin hitam yang ada pada burung. Efek yang ditimbulkan adalah warna hijau berubah menjadi kuning dan biru menjadi putih. Sementara psittacin tidak terpengaruh (psittacin adalah zat yang mengatur warna merah dan kuning). Jika kita mengambil contoh burung jenis fischeri hijau yang bermutasi menjadi lutino, maka semua warna pada burung ini baik yang berwarna hijau, olive, dan lainnya akan berubah menjadi kuning. Sementara bagian yang berwarna merah tidak terpengaruh.

Ini adalah contoh fischeri wild type dan fischeri lutino. Berdasarkan penjelasan ilimah diatas, silahkan nilai sendiri mana lutino yang hybrid dan mana yang tidak hybrid. Apakah ini berlaku hanya untuk lutino? TIDAK. Ini berlaku untuk SEMUA SABLE

jadi sebenarnya semua Lovebrid Sable adalah Hybrid


Sumber : Komunitas Lovebird Indonesia

PSITTACIN BEAK AND FEATHER DISEASE / PBFD PADA BURUNG

PSITTACIN BEAK AND FEATHER DISEASE / PBFD PADA BURUNG
Mendengar namanya saja asing ditelinga kita. nah disini akan saya jelaskan menganai penyakit ini. Berbeda dari sebelumnya mengenai psittacosis dan Snot (Infectious Coryza ) yang disebabkan bakteri, untuk PBFD ini disebabakan oleh virus Circoviridaei. disini saya tidak akan membedakan antara beda bakteri dan virus yang pasti dari segi ukuran, cara hidup dan penularan berbeda.
Apakah itu PBFD?
adalah kepanjangan dari Psittacine Beak and Feather Disease yang merupakan penyakit yang disebabkan virus circo yang menyerang burung kelompok paruh bengkok seperti lovebird kakaktua, parkit, macaw dan lain sejenisnya. virus ini menyerang paruh dan bulu pada burung paruh bengkok

Penularan?
Virus Circo psittacine adalah virus terkecil dikenal mampu menyebabkan penyakit, di hanya 16 nm (nanometer) diameternya. Infeksi telah diidentifikasi pada spesies burung lain (dan juga terjadi pada mamalia seperti babi), tapi tampaknya hanya spesies burung paruh bengkok yang sangat terpengaruh. Virus lebih suka membagi sel, dan dengan demikian akan menyerang jaringan burung muda. Ini berarti kulit, bulu, paruh, kerongkongan , serta organ-organ sistem kekebalan tubuh seperti timus, bursa kloaka, dan sumsum tulang. Kerusakan ini terakhir hasil jaringan depresi dari sistem kekebalan tubuh dan dengan demikian kerentanan terhadap infeksi sekunder dengan virus lain / rentan penyakit lain setelah terinfeksi virus ini. Infeksi pada bulu dan paruh akan menghasilkan cacat khas dalam pertumbuhan mereka.
Virus ini sangat stabil di lingkungan, dan dapat bertahan selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun dalam debu bulu, kotoran, atau bahan sarang. Infeksi dapat menyebar dengan mudah oleh karena terhirup debu yang terinfeksi bulu atau kotoran kering, atau konsumsi tinja terkontaminasi atau sekresi tanaman. Hal ini dilakukan pada pakaian, mangkuk makan dan perjalanan kotak atau kandang. 

Gejala Klinis?
Masa inkubasi dan gejala klinis yang dihasilkan oleh virus ini sangat bervariasi, tergantung pada dosis infektif (jumlah virus yang menginfeksi burung), dan umur burung paruh bengkok dan tahap perkembangan bulu pada saat infeksi. Secara umum, burung berusia lebih dari 3 tahun jarang rentan, tetapi kasus-kasus bisa dan memang terjadi pada burung yang lebih tua jika berat . Dalam remaja (terutamadalam pemeliaraan manusia) burung dengan sistem kekebalan tubuh yang belum berkembang, masa inkubasi antara infeksi dan perkembangan penyakit mungkin sesingkat 14-28 hari, dan penyakit akan menjadi semakin parah .Pada burung yang lebih tua, inkubasi bisa berbulan-bulan, dan tanda-tanda klinis yang berbahaya dan kronis. Perjalanan penyakit yang sangat bervariasi dan burung pembawa shedding virus yang umum.Oleh karena itu sulit untuk menghilangkan virus dari populasi yang terinfeksi, dan kebanyakan semua terinfeksi kalau satu terinfeksi.

Pola penyakit yang berkembang?
Peracute -
kematian mendadak tanpa tanda-tanda sebelumnya penyakit pada anak  yang baru menetas, kakatua paling sering dan beo abu-abu Afrika.
Akut -
terutama masih di sarang atau burung sangat muda selama fase pertama mereka pertumbuhan bulu. Biasanya ada kehilangan paruh bawah, dengan menghasilkan paruh hitam mengkilap pada unggas yang paruh biasanya berwarna abu-abu berdebu. Mungkin ada abnormal berwarna bulu (misalnya putih dalam biasanya hitam Vasa burung beo, merah muda di Grey Afrika). Unggas yang terkena menjadi tenang dan tertekan, dan dengan penampilan yang umumnya 'kotor'. Banyak diare, dan semua akan menyebar dengan parah ,diperparah penyakit lanjutan krn bakteri atau jamur lain
Kronis -
ditemukan pada burung yang lebih tua, dengan sistem kekebalan sudah berkurang dengan hilangnya bulu dan deformitas meningkat setiap burung molting. Paruh dan cakar menjadi rapuh, nekrotik, dan cacat. Kehilangan bulu pada akhirnya akan mempengaruhi seluruh tubuh, termasuk kepala, sedangkan memetik beo akan memiliki bulu kepala normal. Penyakit ini selalu fatal, namun individu dapat bertahan hidup selama bertahun-tahun
Carrier -
burung menunjukkan tanda-tanda klinis dari penyakit ini, tetapi secara aktif terinfeksi dan menyebarkan virus untuk menginfeksi burung lain. artinya dalam tahap ini burung sebagai penyebar tapi blm terinfeksi parah. Biasanya burung dewasa, dan umumnya budgerigars, kakatua, dan cockatiels.

Pengobatan?
Saat ini tidak ada obat untuk penyakit ini . Beberapa paruh bengkok mampu 'eksis' selama bertahun-tahun dengan infeksi alias berpenyakitan dgn virus ini. Banyak upaya telah dilakukan untuk menghasilkan vaksin untuk mencegah penyebaran infeksi, namun sampai saat ini (2015), ini belum berhasil. Beberapa dokter hewan telah disuntikkan interferon (obat anti-virus) ke paruh bengkok  muda pada tahap awal infeksi, dengan beberapa keberhasilan yang terbatas, ketika menggunakan interferon yang berasal dari unggas. Vaksin yang tersedia interferon yang berasal dari kucing tidak berhasil.

Melengkapi dengan vitamin, mineral, dan probiotik untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh akan membantu, dan pengobatan infeksi sekunder
Unggas yang terinfeksi atau positif pembawa virus harus dimusnahkan, dan semua kandang dan peralatan secara menyeluruh dan berulang disterilkan. penggunaan desinfektan juga membantu mengurangi penyebaran virus ini. karena virus ini menyerang sistem kekebalan tubuh maka setelah terkena virus ini biasanya penyakit lain ikut muncul sehingga usaha-usaha yang dapat dilakukan sebelum parah seperti tadi disampaikan yaitu pemberian pakan berkualitas bersih dan juga vitamin yang cukup serta kebersihan kandang yang terpenting

sumber : google.com , omkicau.com , theparrotsocietyuk.org , avianbiotech.com

PSITTACOSIS PADA LOVEBIRD

PSITTACOSIS PADA LOVEBIRD
Akhir-akhir ini saya dengar banyak sekali kasus LB sakit, LB muyung, LB lesu dan juga LB snot. Sayapun beberapa waktu yang lalu mengalami kasus serupa dengan diagnosis LB saya : seperti lesu, nafsu makan berkurang walaupun makan seperti masih normal, mata berair dan sedikit bengkak. Sudah saya coba pengobatan tetas mata untuk burung, super n dan pemberian vitamin agar LB saya mau makan dan tidak lesu dan ternyata selama 2 minggu tidak kunjung sembuh. Menurut rekan di LLI saya coba periksakan di dokter hewan di daerah cimahi di puskeswan (pusat kesehatan hewan) setara puskesmaslah kalo manusia. Menurut dokter hewan Dr irfan LB saya terdiagnosis
psittacosis dan bukan snot. di Sini saya khusus membahas psittacosis apakah itu ?
PSITTACOSIS PADA LOVEBIRD
Apa psittacosis?
Psittacosis adalah penyakit menular biasanya ditularkan ke manusia dari burung paruh bengkok. Burung dalam keluarga burung paruh bengkok, atau psittacines, termasuk burung lovebird, macaw, budgerigars (parkit), dan cockatiels. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri yang disebut Chlamydophila psittaci .

Siapa yang psittacosis?
Karena penyakit ini disebarkan oleh burung dalam keluarga burung paruh bengkok, itu kadang-kadang ditemukan pada pekerja toko hewan peliharaan,penghobi, dan orang-orang yang telah membeli burung yang terinfeksi. Ini juga dapat ditemukan di peternak lovebird, parkit atau falk.

Bagaimana psittacosis menyebar?
Psittacosis biasanya menyebar dengan menghirup debu dari kotoran kering dari sangkar burung dan kontak langsung dengan burung. Bahan limbah di kandang burung mungkin tetap menular selama berminggu-minggu seperi alas kotoran atau serbuk sarang atau sisa bekas kulit biji milet pakan.

Apa saja gejala psittacosis?
Pada manusia, gejala demam, sakit kepala, menggigil, hidung mengeluarkan darah kental dan kadang-kadang pneumonia/ gangguan paru-paru dan sesak. Beberapa orang mungkin hanya mengalami sakit ringan seperti flu, atau tidak menunjukkan penyakit sama sekali. Pada burung, gejala termasuk nafsu makan yang buruk, penampilan kusut, mata atau hidung berair bengkak dan diare. Kadang-kadang, burung bisa mati karena psittacosis.

Seberapa cepat setelah infeksi Gejala muncul?
Masa inkubasi biasanya berkisar 5-19 hari

Apa pengobatan untuk psittacosis?
Antibiotik seperti tetrasiklin atau doksisiklin sering diresepkan untuk mengobati orang yang terinfeksi.

Apa yang bisa menjadi efek dari tidak sedang dirawat karena psittacosis?
Jika tidak diobati, penyakit ini dapat parah, dan bahkan mengakibatkan kematian baik burung maupun orang.

Apa yang dapat dilakukan untuk mencegah penyebaran psittacosis?
Jika burung disimpan sebagai hewan peliharaan, membersihkan kandang sering sehingga feces tidak menumpuk, mengering dan menjadi udara. karantina burung yang telah melakukan kontak dengan burung lain di luar rumah / yg terkontak dengan yang sakit karena kemungkinan sudah terinfeksi untuk mengurangi kemungkinan burung-to-burung menyebar. Konsultasikan dengan dokter hewan untuk semua penyakit burung. Jika seseorang mengembangkan tanda-tanda psittacosis, berkonsultasi dengan dokter dan menyebutkan kontak burung ke dokter.

Nah dari paparan di atas psittacosis adalah penyakit mematikan baik itu burung atau pada manusia tapi jangan khawatir dengan pola hidup yang sehat bakteri ini dapat mati dan menyebar. tips-tipsnya :
  1. selalu rutin bersihkan kandang dan jangan biarkan kotoran feses / bekas pakan menumpuk
  2. semprot kandang dengan desinfektan seperti byclean runtin untuk mematikan kuman dan juga mencegah persebarannya
  3. kalau ada yang terinfeksi segera pisahkan karantina jauh dari burung lain
  4. ketika terinfeksi , pengobatan yang efektif memakai antibiotik dosis burung dan juga pemberian vitamin dan pakan yang bersih dan untuk sementara jangan di jemur langsung dibawah sinar matahari langsung

semoga info ini membantu
sumber : google.com , helath.nv.gov

Cara Mencegah dan Mengobati Snot Pada Lovebird

Cara Mencegah dan Mengobati Snot Pada Lovebird
Musim penghujan telah tiba, biasanya banyak breeder yang mengeluh karena burung lovebird peliharannya terserang Snot. penyakit ini cukup berbahaya karena selain menyerang bagian mata biasanya juga menyerang pada bagian pernafasan dan bahkan bisa berujung kematian jika tidak segera ditangani dengan cara yang tepat.

Snot , satu kata yang tak asing dikalangan penghobi dan peternak lovebird. Pada bagian lain saya bahas penyakit psittacosis. Antara Snot dan Psittacosis serupa tak sama tapi kebanyak peternak dan penghobi menyamakannya. Sesungguhnya dua penyakit itu beda dan yang membedakannya jenis bakteri yang menginfeksi kalau psittacosis adalah Chlamydophila psittaci , kalau snot adalah Hemophilus gallinarum
Cara Mencegah dan mengobati snot
Cara Pencegahan Snot untuk Lovebird
Pertama tama burung / unggas / lovebird yang sakit snot dipisahkan dari kandang (kelompok)  yang sehat. jika tetap berada pada kandang yang sama di khawatirkan burung yang sudah terkena snot akan menularkan penyakitnya kepada burung yang sehat. Kandang dan lingkungan harus selalu dalam keadaan bersih. Usahakan dalam kandang terkena sinar matahari. Bangkai yang mati  dibakar atau dikubur. penggunakaan cairan desinfektan dengan disemprot di daerah kandang juga dapat mematikan penyebaran bakteri

Cara Pengobatan Snot untuk Lovebird
Obat kimia yang bisa digunakan antara lain:Sulfatiasol. Sulfadimetoksin. Streptomisin. Sulfametasin. Sulfamerasin. Eritromisin. Vibravet (soluble powder) dengan takaran 4 gram dicampur 1 liter air minum, diberikan 4 - 5 hari (dianjurkan peracikan hanya oleh dokter hewan karena kalau dilakukan sendiri dan dosis tidak tepat mengakibatkan resiko lanjutan atau mati) . Untuk obat luar bisa menggunakan tetes mata khusus hewan / untuk manusia tapi dengan dosis yang rendah dahulu. Pemberian vitamin agar nafsu makan bertambah juga diperlukan seperti tertachorl.

jadi snot itu bukanlah sekedar penyakit mata biasa yang bisa disembuhkan oleh obat tetes biasa, tapi diperlukan juga antibiotik untuk menghilangkan virusnya.

Semoga dengan cara cara seperti diatas burung lovebird kita dapat disembuhkan dan kembali sehat

Salam Breeder Lovebird Lover

sumber : google.com , bertani.wordpress.com

Penyakit Snot Pada Lovebird

Penyakit Snot Pada Lovebird
Musim penghujan telah tiba, biasanya banyak breeder yang mengeluh karena burung lovebird peliharannya terserang Snot. penyakit ini cukup berbahaya karena selain menyerang bagian mata biasanya juga menyerang pada bagian pernafasan dan bahkan bisa berujung kematian jika tidak segera ditangani dengan cara yang tepat.

Apakah snot ini?
Infectious Coryza adalah nama kedokteran untuk Snot. Organisme penyebabnya ditemukan pertama kali oleh Beach pada tahun 1920. penyakit ini umumnya timbul di musim penghujan atau ada kaitannya dengan kondisi lingkungan kandang yang dingin dan lembab. Penyebabnya adalah bakteri Hemophilus gallinarum. Snot menyerang smua jenis unggas baik itu ayam maupun burung.
Penyakit Snot pada Lovebird
Penularan Snot?
Penularannya melalui media  kontak langsung antara unggas satu dan lain / lovebird satu sama lain lewat udara, lewat peralatan kandang, makanan dan minuman yang tercemar bakteri Hemophillus gallinarum

Gejala Klinis?
Pembengkakan dan busung pada muka dan mata sehingga lovebird sering menurutup mata bahkan dalam keadaan parah muncul selaput menutupi mata dan bengkak hingga seolah-olah mata membesar mau keluar. Rongga hidung mengeluarkan lendir kental yang lengket dan berbau busuk . kadang bersin-bersin dan mengguncangkan kepala untuk mengeluarkan cairan hidung. Kelopak matannya menjadi lengket. Nanah pada mata berbau busuk yang dapat mengerak disekitar lubang hidung dan mengkeju disekitar lubang hidung dan sinus.Getah radang dalam trachea dan bronchi dapat menghasilkan bunyi ngorok.Nafsu makan dan minum menurun sehingga terjadi penurunan produksi. Pernapasan cepat, sering kali dibarengi diare dan lovebird dapat menjadi kerdil.  Perubahan Pascamati Selaput lendir hidung dan sinus / pilek mengalami peradangan yang akut. Peradangan katar (bengkak luar biasa) selaput mata. Busung bawah kulit pada muka dan tulang..

Dengan kondisi seperti yang dijelaskan diatas apakah lovebird kesayangan kita yang terkena snot masih bisa disembuhkan ?? pastinya bisa, asalkan burung yang terkena snot belum terlalu parah

Adapun untuk pengobatannya dabat di baca di artikel selanjutnya

Salam Breeder Lovebird Lover


sumber : google.com , bertani.wordpress.com

MEMAHAMI BAHASA TUBUH LOVEBIRD

MEMAHAMI BAHASA TUBUH LOVEBIRD
Burung, khususnya kita bahas Lovebird disini, memiliki bahasa tubuh (body language) yang berbeda sesuai dengan "mood"-nya. Kesal, takut, marah, ceria, kesakitan, sebetulnya mereka ungkapkan lewat bahasa tubuh atau gerak-geriknya. Bahasa tubuh ini sangat berguna untuk kita ketahui, karena menunjukan apa yg burung kita butuhkan dan inginkan. Semuanya dapat kita tafsirkan, mulai dari perubahan suara, gerakan sayap, ekor, paruh, dan bagian tubuh lainnya.
MEMAHAMI BAHASA TUBUH LOVEBIRD
1. SUARA
Burung berkicau kadanglah tidak sama bunyinya, tergantung pakah dipergunakan untuk menarik perhatian lawan jenis, memberikan tanda bahaya, kesakitan, ataupun kontak sosial dgn sesama burung lain.
  • Burung bersiul dan berkicau normal mengindikasikan tanda ceria dan sehat.
  • Burung bergumam pelan mengindikasikan sedang belajar berkicau ataupun sedang tidur santai (terutama saat tidur siang).
  • Burung memekik sangat nyaring mengindikasikan ancaman bahaya ataupun sedang kesakitan (misalkan ketika saling gigit).
2. SAYAP
Terbang bukanlah satu-satunya fungsi dari sayap, tetapi jg ada maksud lain.
  • Sayap dikepakan dan diam ditempat (tanpa berkicau) mengindikasikan sedang melatih otot sayap atau mengeringkan bulunya.
  • Sayap dikepakan dan diam ditempat (sambil berkicau) mengindikasikan keceriaan dan menarik lawan jenis.
  • Sayap (sebelah) diregangkan kebawah sebelah dengan kaki yg ikut meregang mengindikasikan utk merapikan bulu sayap agar sesuai susunannya, ataupun sedang merilekskan otot sayapnya.
  • Sayap (keduanya) turun kebawah sepanjang waktu mengindikasikan kurang fit / sedang sakit.
  • Sayap (keduanya) turun kebawah ketika sedang mandi mengindikasikan agar bulunya cepat kering kembali.
3. BULU
  • Bulu mengembang dengan kondisi badan yg sering diam dan mengantuk, mengindikasikan burung sedang sakit / tidak fit.
  • Bulu mengembang dengan posisi mendekat dan membuka paruh, mengindikasikan tanda bahaya dan waspada (agresif) terutama pada induk betina yg sedang dalam masa produksi.
4. EKOR
  • Ekor bergerak turun-naik ketika sangat aktif bergerak atau ditangkap, mengindikasikan nafasnya sedang cepat, hal ini normal terjadi.
  • Ekor bergerak turun-naik tanpa ada aktivitas dan seperti terengah-engah, tanda burung tersebut mengalami gangguan pernafasan atau terpapar panas terlalu tinggi.
5. KAKI DAN JEMARI
  • Bergelantung diatas, turun-naik aktif memanjat, mengindikasikan burung sehat dan ceria.
  • Kaki tidak tegak berdiri, lebih banyak seperti duduk di perutnya dan tidak mau bertengger, tanda burung kurang sehat.
  • Kaki terangkat sebelah ketika tidur, hal yg wajar dan normal.
  • Kaki terangkat sebelah ketika bukan sedang tidur, tanda ada masalah atau luka pada kaki yg terangkat.
6. PARUH DAN KEPALA
  • Menggosokan paruh ke permukaan kasar, tanda burung sedang mengasah dan membersihkan paruhnya.
  • Menggigit pelan (bila burung jinak) tanda sedang mencari perhatian.
  • Menggigit kencang, tanda burung sedang ketakutan/kesakitan/waspada.
  • Menganggukan kepala seperti akan muntah, tanda pejantan (terkadang juga betina) yg ingin memberikan perhatian kepada pasangannya.




sumber :
https://www.facebook.com/notes/lovebirds-lovers-indonesia/tips-trik-bag6-memahami-bahasa-tubuh-burung/350639175099985/
Copyright © Lovebird Lovers Indonesia . All rights reserved. Template by CB. Theme Framework: Responsive Design